DI SUSUN OLEH :
ROSI FARISKA
17075214
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr Agusti Efi, MA
Nita Sahara M.Pd
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Buku menjadi salah satu sumber belajar yang paling sering digunakan
sebagai penunjang proses pendidikan, karena peranan buku secara aktif dalam
memudahkan peserta didik menambah wawasan dan pengetahuanya, karena
itulah buku disebut sebagai jendela dunia. Hal ini menunjukkan betapa besar
peranan buku dalam peningkatan kualitas pendidikan yang akan berimbas pada
peningkatan kualitas hidup manusia. Sehingga Lembaga pendidikan wajib
untuk memiliki dan menggunakan buku sebagai sumber belajar. Buku-buku
yang disediakan di tiap-tiap lembaga pendidikan yang dikumpulkan secara rapi
dalam sebuah tempat khusus yang dinamakan perpustakaan. Bahkan
perpustakaan juga telah menjadi lembaga khusus dalam pendidikan.
Perpustakaan adalah tempat dimana sumber belajar yang berupa buku buku itu
berada, itulah mengapa keberadaan perpustakaan itu dinilai sangat
penting dan wajib di setiap lembaga pendidikan. Akan tetapi keberadaan
perpustakaan bisa tidak berarti apabila perpustakaan tidak berpengunjung.
Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi
akan memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen yang
memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan mengarah pada upaya
pencapaian tujuan yang telah dicanangkan.
Oleh sebab itu maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian:
“TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA IKK (S1) ANGKATAN 2017 TATA
BUSANA TERHADAP JASA LAYANAN PERPUSTAKAAN FPP UNP”.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan masalah
pada “tingkat kepuasan mahasiswa IKK (S1) tata busana terhadap layanan
perpustakaan di FPP UNP”. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa FPP UNP
sedangkan sampel yang diambil adalah “mahasiswa IKK (S1) tata busana”.
D. Rumusan masalah
“ Seberapa besarkah tingkat kepuasan mahasiswa mahasiswa IKK (S1) tata busana
LANDASAN TEORI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, puas adalah merasa senang (lega,
gembira, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya), dan kepuasan adalah
perihal yang bersifat puas, kesenangan, kelegaan.
1. Access.
Access Berkaitan dengan kemudahan pelanggan dalam menerima dan
mendapatkan produk atau jasa (layanan) yang ditawarkan.
2. Ketepatan waktu (Timeliness)
Ketepatan waktu (Timeliness) Kemampuan memberikan pelayanan dengan segera
dan memuaskan pelanggan.
3. Selection
Selection Mencakup berbagai layanan yang diharapkan oleh pelanggan.
4. Efficiency
Efficiency Mencakup pelayanan yang dapat diberikan secara mudah dan akurat
serta memahami kebutuhan pengguna.
2. Pengertian Pengguna
Pengguna atau bisa disebut juga dengan pelanggan adalah semua orang yang
menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan
karena itu akan memberikan pengaruh. Dapat dikatakan juga pengguna atau
pengunjung adalah seseorang yang melakukan perbuatan, proses, hasil mengunjungi
atau berkunjung ke suatu tempat.
1. Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung kepada kita, tetapi kita yang
tergantung padanya.
2. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya.
3. Tidak ada seorangpun yang pernah menang beradu argumentasi dengan
pelanggan.
4. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan.
B. Layanan Perpustakaan
1. Pengertian Layanan
2. Pengertian Perpustakaan
a. Layanan Sirkulasi
b. Layanan Referensi
1) layanan yang bersifat langsung artinya dalam memberikan layanan itu betul-betul
berhubungan langsung dengan para pemakai.
2) memberikan informasi kepada pemakai baik informasi kepada pemakai baik
informasi yang sifatnya ilmiah untuk kepentingan studi dan penelitian maupun
informasi yang sifatnya tidak ilmiah.
3) dalam memberikan informasi tadi pelayanan petugas referensi dapat dengan
leluasa menggunakan sumber-sumber baik yang ada di perpustakaan sendiri
maupun yang ada diluar perpustakaan.
4) membantu para pembaca atau pemakai perpustakaan dalam menggunakan atau
memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan yang ada dengan sebaik-baiknya.
a. Koleksi
Koleksi adalah semua hal yang mengandung informasi yang disimpan-sajikan
oleh perpustakaan. Koleksi sangat berperan sekali dalam menunjang terlaksanannya
fungsi perpustakaan. Koleksi perpustakaan adalah alat bagi perpustakaan untuk
memenuhi kebutuhan infomasi pemakainya. Koleksi perpustakaan merupakan salah
satu faktor utama yang menentukan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria
dan jenis sebuah perpustakaan.
( Sutarno NS, 2006: 85) Koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah
mengenai program atau materi kuliah, disiplin ilmu, dan materi pendukung bagi
jurusan, program studi, fakultas, universitas yang ada. Koleksi perpustakaan selalu
dikaitkan dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai
misi dan mewujudkan visi perpustakaan yang bersangkutan.
(Sulistyo Basuki, 2003 Ke-2: 316) Untuk membantu pemakai dalam mencari
dan menggunakan koleksi perpustakaan diperlukan katalog. Katalog berfungsi sebagai
daftar dari koleksi perpustakaan yang dibuat dan disusun menurut aturan tertentu agar
pemakai perpustakaan mengetahui koleksi apa saja yang ada dan mengetahui lokasi
tersebut melalui nomor klarifikasi, nomor panggil atau identifikasi lainnya. katalog
memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku berdasarkan pengarangnya,
judulnya, atau subjeknya. Hampir semua pemakai mengetahui apa yang akan dicari
dengan berbekal informasi judul, subjek atau nomor klarifikasi tanpa memperdulikan
informasi bibliografis lainnya.
b. Sarana Prasarana
Sarana dan prasaran sangat diperlukan oleh perpustakaan guna untuk
menunjang kegiatan baik untuk petugas atau pemakai. Gedung perpustakaan serta
sarana prasarananya harus terpelihara dengan baik sehingga dapat memberikan
kenyamanan kepada pengunjung atau pemakai.
( Menurut Sulistyo Basuki, 2003 Ke-2: 218) Sarana dan prasarana
perpustakaan adalah semua benda, barang dan inventaris yang menjadi milik
perpustakaan dan dipergunakan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan
perpustakaan. Sarana dan prasarana tersebut antarlain adalah gedung, meja dan kursi
untuk membaca dan lain sebagainya.
c. Petugas
( Menurut Sulistyo Basuki, 2003 Ke-2: 215) Sumber daya manusia di
perpustakaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Maka dari itu harus
selalu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi pengembangan
sumber daya manusia (human resources) di perpustakaan harus dilakukan
perencanaan yang baik agar perpustakaan memiliki SDM yang berkualitas.
Maju mundurnya suatu perpustakaan banyak tergantung kepada antusiasme
petugas perpustakaan. Petugas perpustakaan mempunyai peran penting dalam usaha
perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi dan jasa lainnya. Petugas perpustakaan
harus bisa mengikuti perkembangan teknologi yang ada, apabila tidak maka layanan
perpustakaan akan merosot.
Selain itu juga petugas perpustakaan harus bisa menjalin keakraban dengan
pengunjung sehingga dapat menajalin komunikasi yang baik sehingga dapat
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pengunjung. Disamping itu petugas juga harus
memiliki bekal wawasan yang luas, untuk mengantisipasi jika atau pengunjung yang
bertanya. Di samping itu juga sikap petugas kepada pengunjung harus ramah dan
sopan, misalnya dengan memberikan senyuman kepada pengunjung yang datang atau
apabila petugas mengalami kesalahan dalam melakukan pelayanan diharuskan
meminta maaf.
C. Komunikasi Verbal dan Non Verbal
( Menurut Supratiknya, 1995: 30 ) Komunikasi adalah setiap bentuk tingkah
laku dari seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain.
Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu. Dapat juga diartikan
bahwa komunikasi adalah pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih
penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima.
Lambang-lambang komunikasi yang dikirimkan bisa bersifat verbal berupa kata-kata
atau berupa nonverbal berupa ekspresi atau ungkapan dan gerak tubuh.
Proses komunikasi verbal adalah kegiatan interaksi penyampaian dan
penerimaan pesan-pesan yang dilakukan melalui percakapan lisan dan tulisan, baik
yang secara langsung mendiskripsikan perasaan yang kita alami maupun tidak.
( Menurut Deddy Mulyana, 2008: 260) Simbol atau pesan verbal adalah semua
jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Sistem kode verbal disebut
bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk
mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami oleh
komunitas. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam
katergori pesan verbal disengaja, yaitu usaha yang dilakukan secara sadar untuk
berhubungan dengan orang lain secara lisan.
(bMenurut Hafied Cangara1998: 99) Kode verbal dalam pemakaiannya
menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa memiliki banyak
fungsi, ada tiga fungsi yang dapat menciptakan hubungan komunikasi yang efektif,
yaitu:
a. Untuk mempelajari dunia di sekeliling kitaa
b. Untuk membina hubungan yang baik diantara sesama manusia
c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia
Terdapat lima taraf dalam komunikasi, yaitu taraf kelima adalah basa-basi, ini
merupakan taraf komunikasi paling dangkal. Biasanya komunikasi pada taraf ini
terjadi antara dua orang yang bertemu secara kebetulan. Taraf keempat yaitu
membicarakan orang lain. Pada taraf ini orang sudah mulai saling menanggapi,
namun tetap masih dangkal, dimana orang yang berada pada taraf ini belum mau
membicarakan tentang diri mereka masing-masing.
Taraf ketiga yakni menyatakan gagasan dan pendapat. Orang yang berada
pada taraf ini sudah mau saling membuka diri, saling mengungkapkan diri. Namun,
pengungkapan diri tersebut masih sebatas pada taraf pikiran. Taraf kedua yakni taraf
hati atau perasaan. Pada taraf ini seseorang sudah berani untuk mengungkapkan
perasaannya dalam bentuk komunikasi. Taraf pertama adalah hubungan puncak.
Komunikasi pada taraf ini ditandai dengan kejujuran, keterbukaan, dan saling percaya
yang mutlak diantara kedua belah pihak. Kedua belah pihak telah merasakan adanya
hubungan timbal balik yang hampir sempurna.
a. Komunikasi visual
Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan
untuk menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-
lambang, atau simbol-simbol.
Dengan menggunakan gambar-gambar yang relevan, dan penggunaan warna
yang tepat, serta bentuk yang unik akan membantu mendapat perhatian pendengar.
Dibanding dengan hanya mengucapkan kata-kata saja, penggunaan komunikasi
visual ini akan lebih cepat dalam pemrosesan informasi kepada para pendengar.
b. Komunikasi sentuhan
Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan dalam komunikasi non verbal sering
disebut Haptik. Sebagai contoh: bersalaman, pukulan, mengelus-ngelus, sentuhan
di punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
menyampaikan suatu maksud/tujuan tertentu dari orang yang menyentuhnya.
c. Komunikasi gerakan tubuh
Kinesik atau gerakan tubuh merupakan bentuk komunikasi non verbal, seperti,
melakukan kontak mata, ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh
digunakan untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan
tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan tanpa harus
mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan kepala berarti setuju.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Suharsimi
Arikunto (1998: 139), penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya
menggambarkan keadaan atau status fenomena. Metode yang digunakan dalam
peneltian ini adalah metode survei dengan teknik pengumpulan data
menggunakan angket.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 312), metode survei
merupakan penelitian yang biasa dilakukan dengan subjek yang banyak,
dimaksudkan untuk mengumpulkan pendapat atau informasi mengenai status
gejala pada waktu penelitian berlangsung.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 151) kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel
penelitian ini adalah mahasiswa IKK (S-1) tata busana angkatan 2017.
( Menurut Syofian Siregar:61) Berdasarkan jumlah populasi tersebut penulis
mengambil sampel sebanyak (90) orang terdiri dari para mahasiswa IKK (S-1) tata
busana angkatan 2017.
Menurut Sutrisno Hadi (1991: 7) ada tiga langkah pokok yang harus
diperhatikan dalam menyusun angket, yaitu:
E. Uji Instrumen
Keterangan:
P = Persentase yang dicari (Frekuensi Relatif)
F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
N
Rentang Normal Kategori
o
1. X > M + 1,5 SD Sangat Baik
2. M + 0,5 SD < X ≤ M + 1,5 SD Baik
3. M – 0,5 SD < X ≤ M + 0,5 SD Cukup Baik
4. M – 1,5 SD < X ≤ M – 0,5 SD Kurang
5. X ≤ M – 1,5 SD Sangat Kurang
Keterangan:
M : Mean
SD : Standar Deviasi