Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGUKURAN KERJA

NAMA : DHARMAWAN

NIM : 1910128425199

KELAS : 1 OL TEKNIK INDUSTRI

SOAL

1. Bagaimana merancang atau mendesain suatu system kerja yang baik dan
apa indicator bahwa system kerja yang sedang berjalan baik atau tidak.
JAWABAN:
Dengan cara melakukan Perbaikan proses, prosedur dan tata cara
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja
serta tenaga kerja.
Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana
kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.
Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan
(motion) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work
simplification).
Indikator bahwa sistem kerja berjalan dengan baik yaitu :
Produk yang dihasilkan berkualitas, meningkatnya fleksibilitas sistem
kerja, kepuasan para pelanggan, dan produktivitas meningkat.

2. Mengapa pengukuran waktu kerja diperlukan? Jelaskan tujuan dan


manfaatnya
JAWABAN:
- TUJUAN : Pengukuran waktu kerja dilakukan guna mendapatkan
waktu baku yang harus dicapai oleh seorang pekerja untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, dengan waktu baku adalah waktu yang
dibutuhkan seorang pekerja rata-rata untuk menyelesaikan suatu satuan
pekerjaan secara normal dalam suatu rancangan system kerja tertentu.
- MANFAAT : Manfaat dari pengukuran kinerja dalam satu perusahaan
adalah sebagai berikut (Sumanth, 1985) :
1. Perusahaan dapat memperkirakan efisiensi dalam penggunaan sumber
daya.
2. Perusahaan dapat merencanakan target performansi untuk masa datang
secara realistis berdasarkan tingkat performansi sekarang.
3. Perusahaan dapat melaksanakan strategi peningkatan kinerja
berdasarkan jarak antara performansi aktual dengan performansi yang
diharapkan (performance expectation).

3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran waktu?


Jelaskan tahapannya
JAWABAN:
Untuk mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat dipertanggung jawabkan
maka tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan
menggunakan jam henti, apalagi jam biasa. Banyak faktor yang harus
diperhatikan agar akhirnya dapat diperoleh waktu yang pantas untuk pekerjaan
yang bersangkutan seperti yang berhubungan dengan kondisi kerja, cara
pengukuran, jumlah pengukuran, dan lain-lain. Berikut adalah langkah-langkah
yang perlu diikuti agar maksud di atas dapat tercapai (Sutalaksana,2006):
a) Penetapan tujuan pengukuran
b) Melakukan penelitian pendahuluan
c) Memilih oprator
d) Meltih operator
e) Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
f) Menyiapkan perlengkapan pengukuran
4. Bagaimana tahapan dalam melakukan analisa dan menentukan waktu baku
JAWABAN :
Ada delapan tahap yaitu :
1. Definisikan pekerjaan yang akan diamati (setelah analisis metode
dilakukan).
2. Bagi pekerjaan menjadi unsur-unsur yang tepat (bagian dari pekerjaan
yang sering membutuhkan tidak lebih dari beberapa detik)
3. Tentukan berapa kali akan dilakukan pengamatan (jumlah siklus atau
sampel yang dibutuhkan).
4. Hitung waktu dan catat waktu unsur serta tingkat kinerja.
5. Hitung waktu pengamatan rata-rata.
Waktu pengamatan rata-rata = Jumlah waktu utk tiap unsur
Jumlah pengamatan
6. Tentukan tingkat kinerja (kecepatan kerja), kemudian hitung waktu
normal (normal time) untuk setiap unsur.
Waktu normal = (waktu pengamatan rata-rata) X
(faktor tingkat kinerja)
Tingkat kinerja menyesuaikan waktu pengamatan dengan waktu yang
diharapkan dapat dikerjakan oleh seorang pekerja normal.
7. Tambahkan waktu normal untuk tiap unsur untuk mendapatkan waktu
normal total untuk pekerjaan tersebut.
8. Hitung waktu standar (standard time).
Waktu standar = waktu normal total
1 – faktor kelonggaran
Faktor kelonggaran ada tiga macam yaitu kelonggaran pribadi
(biasanya 4-7 %), kelonggaran keterlambatan, dan kelonggaran akibat
kelelahan.
5. Apa pengaruh factor penyesuaian dan kelonggaran terhadap waktu baku
JAWABAN :
Pengaruh Penyesuaian:

• Sering terjadi bahwa operator dalam melakukan pekerjaannya tdk


selamanya bekerja dlm kondisi wajar, ketidakwajaran dapat terjadi
misalanya tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu, atau
karena terjadi kesulitan-kesulitan sehingga menjadi lamban dalam bekerja.

• Bila terjadi demikian maka pengukur harus mengetahui dan menilai


seberapa jauh ketidakwajaran tersebut dan pengukur harus
menormalkannya dengan melakukan penyesuaian.

• Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata


dengan faktor penyesuaian (p).

• Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu :

- Bila operator bekerja diatas normal (terlalu cepat), maka harga p


nya lebih besar dari satu (p > 1).

- Operator bekerja dibawah normal (terlalu lambat), maka harga p nya


lebih kecil dari satu (p< 1).

- Operator bekerja dengan wajar, maka harga p nya sama dengan satu (p
= 1).

Pengaruh Kelonggaran terhadap waktu baku:

• faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena
operator dalam melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang
tidak diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian
menjadi lebih panjang (lama).
Faktor kelonggaran ada tiga macam yaitu
- kelonggaran pribadi (biasanya 4-7 %),
- kelonggaran keterlambatan, dan
- kelonggaran akibat kelelahan.

6. Berikan contoh 4 metode cara menentukan factor penyesuaian, menurut


anda metode mana yang paling baik digunakan dan beri alasannya.
JAWABAN :
1. The Westing House System
Sistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation
dengan mempertimbangkan empat factor al : ketrampilan, usaha, kondisi
dan konsistensi.
2. Synthetic Rating
Dikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng-evaluasi
kecepatan operator dari nilai waktu gerakan yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu.
3. Speed Rating/Performance Rating
Sistem ini mengevaluasi performansi dengan mempertimbangkan
tingkat ketrampilan persatuan waktu saja.
4. Objective Rating
Dikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk hanya
menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat
kesulitan pekerjaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan
pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal kaki,
penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan
dan bobot.
Metode yang baik menurut saya adalah Objective rating dimana metode
tersebut tidak hanya menentukan kecepatan aktivitas tapi juga
mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan, seperti halnya orang
pendek akan kesulitan apabila pekerjaannya terlalu tinggi sehingga akan
berdampak pada hasil produksi dan fisik operator tersebut.
7. Berikan contoh faktor kelonggaran yang biasa anda alami ditempat kerja
anda
JAWABAN :
contoh kelonggaran waktu yang biasa saya alami adalah untuk
keperluan pribadi seperti halnya minum karena pekerjaan yang membuat
saya mudah dehidrasi, dan kekamar kecil akibat minum terlalu banyak.
8. Apa yang dimaksud tingkat ketelitian dan tingkat kepercayaan,
Berikan contoh dan penggunaannya.
JAWABAN :
Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Hal ini biasanya
dinyatakan dengan persentase dari waktu penyelesaian sebenamya, yang
seharusnya dicari.
Sedangkan tingkat kepercayaan menunjukkan besarnya
kepercayaan pengukur bahwa hasil yang diperoleh telah memenuhi syarat
ketelitian yang ditentukan tadi.
Sebagai contoh, ditetapkan tingkat ketelitian 5 dan tingkat
kepercayaan 95, hal ini berarti bahwa pengukur menginginkan
penyimpangan maksimum hasil Tingkat ketelitian dan tingkat kepercayaan
adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur
setelah memutuskan untuk melakukan sampling dalam pengambilan data.

Anda mungkin juga menyukai