Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENELITIAN

EKONOMI TEKNIK

“DOORSMER”

Dosen Pengampu
Harriad Akbar Syarif, MT

Disusun Oleh :

SRI RESTIKA 1713025


SULISTIANI 1713027

PROGAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KAB. ROKAN HULU
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “DOORSMER” yang
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah EKONOMI TEKNIK. Ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada pihak dosen mata kuliah EKONOMI TEKNIK selalu
memberi semangat dan dukungan serta yang membantu proses penulisan makalah
ini.
Tujuan suatu pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk watak
dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi luhur, serta berwawasan
pengetahuan yang luas dan menguasai teknologi. Makalah ini kami dibuat dengan
tujuan untuk membantu pembelajaran dalam memahami materi tentang EKONOMI
TEKNIK. Mudah-mudahan laporan ini memberikan manfaat dalam segala bentuk
kegiatan belajar, sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses pencapaian
tujuan-tujuan yang telah direncanakan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalh ini. Oleh karen itu
segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan lapang dada
sebagai wujud koreksi atas diri kami yang masih belajar. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.

Tim penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usaha ........................................................................
1.2 Tujuan Usaha .....................................................................................
1.3 Manfaat Usaha ..................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Dan Konsep Dasar Analisa Ekonomi Teknik ......................
2.2 Konsep Cash Flow .............................................................................
2.3 Jenis-Jenis Pembayaran(Present Value, Future Value, Annuity) ......
2.4 Modal Dan Biaya ...............................................................................
2.5 Pemilihan Bunga Dan Pengaruh Investasi .........................................
2.6 Analisa Kajian Ekonomi (NPV, BCR, IRR, BEP,analisis sensitivasi)
BAB III KONSEP USAHA
2.1 Judul Usaha........................................................................................
2.2 Aspek Pemasaran ...............................................................................
2.3 Aspek Produksi ..................................................................................
2.4 Aspek Keuangan ................................................................................
2.5 Aspek Sosial Ekonomi.......................................................................

BAB IV ANALISA KEUANGAN PRODUKSI


4.1 Prosedur Dan Pelaksanaan Teknis .....................................................
4.2 Analisa Usaha ....................................................................................
4.3 Analisa Biaya .....................................................................................

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................
5.2 Saran ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
1. Sketsa Lokasi Usaha
2. Foto dokumentasi lapangan
3. Standar harga dan spesifikasi bahan/materi
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha


Dalam era globalisasi ini sangat sulit untuk mencari lapangan kerja yang kiranya
dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Peluang usaha yang semakin sempit
juga merupakan salah satu faktor penyebab begitu banyaknya pengangguran. Oleh
karena itu, guna mengurangi tingkat pengangguran yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun dan dengan membidik kesempatan dan peluang kerja maka tepat
kiranya membuka sebuah usaha kecil dan menengah.
Adapun yang kami rencanakan adalah usaha Cuci Mobil yang mana belum
banyak terdapat didaerah-daerah. Dengan semakin canggihnya teknologi terutama
dibidang transportasi maka sangat memungkinkan setiap orang memiliki kendaraan
seperti motor, mobil, dan lain sebagainya. Tentunya hal tersebut dapat dilakukan
hanya bagi orang yang memiliki banyak harta untuk membelinya, akan tetapi dibalik
semua itu sekarang ini kita sedang memasuki era krisis finansial, sehingga akan
berdampak cukup besar seperti PHK (Pemotongan Hubungan Kerja), sulitnya
mendapat lapangan kerja, meningginya harga-harga kebutuhan pokok.
Oleh karena itu, kita berinisiatif merencanakan sebuah usaha yang memang
masih memiliki prospek yang bagus kedepan yakni usaha Cuci Motor dan Mobil
yang mana usaha tersebut belum banyak terdapat di daerah-daerah. Diharapkan
dengan adanya usaha ini akan mampu membuka peluang kerja selain itu juga supaya
bagi yang memiliki kendaraan yang tidak sempat mencuci sendiri dapat dicucikan
ditempat pencucian, sehingga tetap bersih. Kami memilih bisnis ini kerena bisnis ini
menjanjikan. Banyak orang yang malas mencuci kendaraannya sendiri. Mereka lebih
memilihbmengeluarkan sedikit uangnya untuk memanjakan mobil dan motornya.
Apalagi di musim penghujan, kendaraan mereka pasti penuh dengan kotoran dan
sulit untuk dibesihkan sendiri. Kami akan membuat pelanggan betah dan akan
kembali datang lagi dengan berbagai fasilitas yang kami tawarkan.

1.2 Tujuan
a. Sebagai usaha alternatif.
b. Dapat melakukan usaha dengan baik dan memberikan manfaat yang besar.
c. Dapat memasarkan usaha cuci steam ini dengan baik.
d. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya.

1.3 Manfaat
a. Membantu mempermudah masyarakat dalam pencucian kendaraan.
b. Membuka lowongan kerja.
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi dan Konsep Dasar Ekonomi Teknik
Ekonomi teknik adalah memuat tentang bagaimana membuat sebuah
keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang
berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang
terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu
proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

KONSEP-KONSEP DASAR
Dalam Ekonomi Teknik memiliki suatu dasar-dasar yang dapat menjadi
acuan untuk meningkatkan pemahaman tentang mata kuliah soft skill ini.
1. Pengambilan Sebuah Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan dalam kegiatan perekonomian haruslah
memiliki pemikiran yang jernih, tanpa paksaan, dan keputusan yang diambil
adalah keputusan yang tepat dan yang paling baik. Dibawah ini merupakan
delapan tahapan dalam pengambilan keputusan:
 Mengenal Permasalahan
 Definisikan Tujuan
 Kumpulkan Data yang Relevan
 Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
 eleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif terbaik
 Modelkan hubungan antara kriteria, data dan alternative
 Prediksi hasil dari semua alternative
 Pilih alternatif terbaik
2. Prinsip-prinsip Pengambilan Keputusan
Selain mengetahui tahapan atau proses dalam pengambilan keputusan, kita harus
mengetahui pula prinsip-prinsip yang berlaku dalam pengambilan keputusan.
 Gunakan suatu ukuran yang umum(misal nilai, waktu, ruang,
nyatakannsegaa sesuatu dsalam bentuk moneter ($ atau Rp)
 Perhitungkan hanya perbedaannya biaya umum
 Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
 Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan
financial dan investasi
 Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
 Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan
bingkai waktu yang sama)

2.2 Konsep Cash Flow


Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan
yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran
kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita
simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang. Aliran
kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah,
gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas
keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja,
nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya
yang bersifat tunai. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang
fleksibel Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari
perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang
seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus
pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya
customer dalam memenuhi kewajibanya.

MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan
sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya: Memberikan
seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas. Sebagian dasar untuk
menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan
jangka waktu pengembalian kredit. Membantu menager untuk mengambil keputusan
kebijakan financial.Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kredit yang diberikan kepadanya

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4 Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi financial dan budget kas yang final
2.3 Jenis-jenis Pembayaran (Present Value, Future Value, Annuity)
A. Present Value
Present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk
memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Misalkan:
P: Nilai sekarang dari uang sebanyak A
t: Tahun yang akan datang. r: Tingkat bunga
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah : I = P.r. dan uang setelah t
tahun menjadi : P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendatang, maka P(1+rt) = A
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai
sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalah ini: A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
B. Future Value
Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari
sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga)
tertentu.
Nilai waktu yang akan datang dapat dirumuskan sbb; Future Value = Mo ( 1 + i )n
Mo = Modal awal
i = Bunga per tahun
n = Jangka waktu dana dibungakan
Contoh 1 :
Tuan Budi pada 1 januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp.
10.000.000,-dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia
memberi bunga 10 % per tahun, maka pada 31 Desember 2005 Tuan Budi akan
menerima uang miliknya yang terdiri dari modal ppoko ditambah bunganya.
Perhitungannya sebagai berikut: Future Value = Mo ( 1 + i )n
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 )1. FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 ).
Jadi nilai yang akan datang uang milik Tn Budi adalah Rp.
11.000.000,-
C. Annuity
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan
secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan
sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara
berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah
pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu,
dan tingkat bunga.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari
suatu saham preferen.

2.4 Modal dan Biaya


Pengertian Modal (Capital)
Modal (Capital) adalah dana yang digunakan untuk membiayai pengadaan aset
dan operasional suatu perusahaan. Modal dapat dilihat di Neraca di sisi sebelah
kanan (staffel) à Hutang, Saham Biasa, Saham Preferen dan Laba Ditahan
Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital)
Biaya modal (COC) merupakan biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar oleh
perusahaan untuk mendapatkan modal yang digunakan untuk investasi
perusahaan. Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan utk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang,
saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau
operasi perusahaan. Biaya Modal adalah biaya riil yang harus ditanggung
perusahaan karena digunakannya modal yang digunakan untuk berinvestasi. Karena
sifatnya sebagai biaya, maka biaya modal juga diartikan sebagai batas minimum
tingkat hasil yang harus dicapai perusahaan (minimum required rate of return) agar
perusahaan tidak dinyatakan merugi

2.5 Pemilihan Bunga dan Pengaruh Investasi


Investasi adalah salah satu cara dalam mengembangkan jumlah uang atau
harta yang Anda miliki saat ini. Sederhananya, Anda bermaksud untuk memperoleh
dana lebih dari keuntungan di masa depan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebut saja tujuan Anda adalah ingin membangun rumah, menyekolahkan anggota
keluarga, atau membuka usaha

2.6 Analisa Kajian Ekonomi


Net Present Value (NPV)
NPV adalah kriteria terpenting dalam evaluasi sebuah investasi merupakan
tujuan manajemen keuangan semua perusahaan untuk meningkatkan atau
menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. NPV adalah selisih jumlah
kas yang yang dihailkan sebuah proyek investasi dan nilai investasi yang diperlukan
atau selisih PV dari sebuah proyek dan investasi awal.
Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present
value) dari keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu.
Kemudian jumlah present value dari keseluruhan selama usianya dikurangi
dengan present value dari jumlah investasinya (initial investment). Selisih antara
Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran modal
(Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang (Net Present Value).
Rumus yang digunakan :

Misal jika suku bunga diasumsikan sama tiap tahunnya sebesar 12% dan arus kas
masuk bersih pun sama yaitu sebesar Rp. 5.700.000,- serta nilai invvestasi awal
sebesar Rp.18.000.000,- maka dengan perhitungan sederhana nilai NPV didapat
sebesar Rp. 2.547.110,49-.
Kesulitan penggunan NVP adalah investor atau manajer keuangan harus
medapat tingkat diskonto yang representatif untuk setiap proyek investsi. Untuk
investor perusahaan, tingkat diskonto ini adalah rata-rata tertimbang dari biaya dana
atau rata-rata tertimbang dari struktur modal perusahaan itu. Untuk investor individu,
tingkat diskonto yang relevan adalah biaya bunga pinjaman atau biaya modal sendiri.
Adapun Kelebihan dari NPV, sebagai berikut:
a. Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
b. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
c. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan dari NPV, sebagai berikut:
a. Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate b. Lebih sulit
penerapannya dari pada Pay Back Period

Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return (IRR) adalah metode peerhitungan investasi
dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang. IRR ialah
menentukan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari arus kas
bersih yang diharapkan akan diterima (PV of future proceeds) sama dengan jumlah
nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV if capital outlays).
Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara “trial dan error”. Yaitu dengan
cara coba-coba. Pertama-tama jika menghitung Present Value dari proceeds suatu
investasi dengan menggunakan tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil
perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah Present Value dari outlet-nya.

Contoh:
Hitunglah IRR dari sebuah investasi yang dapat memberikan arus kas bersih Rp
5.000.000 secara terus-menerus jika investasi awal yang diperlukan Rp
400.000.000
Jawab: IRR = 5.000.000/400.000.000
= 1,25 % per bulan
= 15 % p.a
Adapun Kelebihan dari IRR, sebagai berikut:
a. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
b. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
c. Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
Kelemahan dari IRR, sebagai berikut :
Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai
yang mungkin dicapai.

Payback Period (PP)


Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat
menutupkembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto (net
cash flow), atau total arus kas bersih dalam periode tertentu sama dengan
pengeluaran investasi di awal periode. Metode payback period adalah suatu
periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flow).
Payback period adalah periode modal kembali atau lamanya waktu
yang diperlukan untuk mengembalikan investasi awal atau modal yang
sudah dikeluarkan. Metode ini juga sering disebut dengan metode pemulihan
investasi yang merupakan metode analisi kelayakan investasi untuk menilai jangka
waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan.
Cara untuk mengambil keputusan dengan metode ini ialah dengan
membandingkan Payback Period investasi yang diusulkan dengan umur ekonomis
aktiva, apabila payback period lebih pendek dari umur ekonomisnya maka
rencana investasi dapat diterima, serta sebaliknya
Contoh:
Suatu proyek investasi bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya adalah sama,
yaitu sebesar Rp. 4.000.000,-, maka periode pengembalian investasi tersebut
adalah :

Ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9
bulan. Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu
persatu. Misalnya nilai proyek adalah Rp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek
adalah 4 tahun dan proceed tiap tahunnya adalah :
 Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
 Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
 Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
 Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka Payback Period dapat dihitung sebagai berikut :

Sisa investasi tahun 4 tertutup oleh proceed tahun ke 4, sebagian dari sebesar
Rp.6.000.000,- yaitu Rp.1.500.000,-/Rp.6.000.000,- =1/3 bagian. Jadi payback
period investasi ini adalah 3 tahun 3 bulan.

Adapun Kelebihan dari PP, sebagai berikut:


a. Mudah dipahami (metode yang paling sederhana)
b. Selaras dengan ketidakpastian arus kas di masa mendatang (makin kecil arus
kas yang diperoleh maka semakin lama kembali modalnya)
c. Menggunakan arus kas (bukan laba pembukuan). Kelemahan dari PP, sebagai
berikut :
a. Mengabaikan nilai waktu uang
b. Mengabaikan proceeds setelah PP dicapai c. Mengabaikan nilai sisa
d. Untuk mengatasi metode PP beberapa perusahaan memodifikasi dengan
pendekatan DPP (Discounted Payback periode ) yaitu lamanya waktu yang
diperlukan agar present value dari arus kas bersih proyek dapat menegembalikan
investasi awal.

Profitability Index (PI)


Profitability Index menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai
tunai investasi. Jika nilainya lebih besar dari 1, maka proyek investasi tersebut
dianggap layak, dan sebaliknya. Metode ini menghitung perbandingan antara nilai
arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang.
Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI,
investasi semakin layak.

Contoh: Sebuah proyek investasi membuka kafe baru membutuhkan investasi awal
Rp400.000.000 dan mampu menghasilkan arus kas bersih Rp500.00.000 per
bulan, berapakah indeks profitabilitasnya?
IP = 500.000,00/400.000,00 = 1,25

Adapun Kelebihan dari metode PI, sebagai berikut :


a. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
b. Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
c. Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang
saham.
Kelemahan dari metode PI, sebagai berikut :
Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek- proyek yang
mutually exsclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala yang berbeda.
Accounting Rate Of Return (ARR)
Accounting Rate Of Return (ARR) menghitung rata-rata laba bersih (earning
after tax) dari suatu proyek dibagi nilai tunai investasi. Jika hasil lebih besar daripada
biaya modal proyek, maka dianggap proyek tersebut layak dan begitupula
sebaliknya.
Metode ARR ini mengukur profitabilitas suatu investasi dari segi akuntansi
konvensional. Metode ini menggunakan dasar laba akuntansi. Caranya dengan
mambagi EAT (Earning After Tax) dengan initial investment, baik total investment
maupun average investment.

Contoh Proyek butuh dana 280.000.000, umur 3 tahun, nilai sisa 40.000.000.
Laba setelah pajak 3 tahun berturut-turut. Tahun ke-1 40.000.000, tahun ke-
2 50.000.000 dan tahun ke-3 30.000.000
Jawab:(40.000.000+ 50.000.000 + 30.000.000 ) : 3

ARR = ( 280.000.000 + 40.000.000 ) / 2


= 40.000.000/ 160.000.000
= 0,25
ARR = 25%

Adapun Kelebihan dari metode ARR, sebagai berikut :


a. Mudah menghitungnya
b. Informasi yang diperlukan biasanya tersedia
Kelemahan dari metode ARR, sebagai berikut :
a. Mengabaikan nilai waktu uang
b. Hanya menitikberatkan masalah akuntansi, kurang memperhatikan aliran kas
c. pendekatan jangka pendek , angka rata-rata menyesatkan
d.Kurang memperhatikan lamanya jangka waktu investasi
BAB III
KONSEP USAHA
3.1 Judul Usaha
Usaha ini kami berinama “ dorsmeer“ karena harapanya masyarakat dapat
dengan mudah mengenal dan mengingat, sehingga masyarakat mempunyai daya tarik
untuk mencuci kendaraan di tempat kami.
3.2 Aspek Pemasaran
1. Pemasaran
Pangsa pasar ini sangatlah jelas yakni para pengguna mobil dan sepeda motor.
2. Produk
Harga cuci mobil 40.000, sepeda motor 10.000. kita bisa menambahkan semir ban
sebagai nilai tambahannya.
3. strategi pemasaran
melakukan emasaran secara langsung dengan pamffket, maupun hanya dari mulutr
ke mulut.
3.3 Aspek Produksi
Jenis produk
Jenis produk yang akan kami memberikan jasa yaitu berupa pencucian
kendaraan ataupun karpet.
3.4 Aspek Keuangan
Kebutuhan modal usaha / kerja
Modal usaha yang dibutuhkan sebesar Rp. 7.000.000
3.5 Aspek Sosial Ekonomi
1. Membuka peluang kerja
2. Menambah penghasilan keuangan.
BAB IV
ANALISA KEUANGAN PRODUKSI

4.1 Prosedur Dan Pelaksanaan Teknis.


Pencucian kendaraan dilakukan jika seorang datang ingin mencucikan kendaraan
nya.

4.2 peralatan dan bahan yang dibutuhkan.


a. Mesin pompa air lengkap dengan selang air pencuci
b. air
c. sabun
d. kit
e. lap
f. sikat
g. bbm solar

4.3 lokasi usaha


Di halaman rumah milik pribadi

4.4 analisis biaya


modal awal pribadi: Rp.7.000.000,-
pembuatan bangunan Rp. 5.000.000,-
beli alat dan bahan Rp. 2.000.000,-

tarif pencucian
mobil Rp.40.000,-
sepeda motor Rp.10.000,-
karpet Rp.25.000,-

pendapatan
rata-rata pendapatan per hari yaitu Rp.150.000
usaha sudah berdiri selama 2 tahun
pendapatan Rp.150.000 /hari -> Rp.109.500.000 / dua tahun

Modal:
modal harian
bbm solar Rp20.000 / hari -> Rp.14.600.000 /dua tahun
Kit Rp.4.000/hari -> Rp. 2.920.000 /dua tahun
Sabun Rp.8.000/hari -> Rp. 5.840.000 /dua tahun

Modal awal Rp.7.000.000 -> Rp.7.000.000

Laba/rugi = 109.500.000 - 14.600.000 - 2.920.000 - 5.840.000 - 7.000.000 = 79.140.000

Selama dua tahun laba yg diperoleh adalah 79.140.000


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Usaha yang kami rencanakan adalah Usaha Jasa Pencucian Motor dan Mobil.
Usaha Jasa Pencucian Motor dan Mobil ini mempunyai prospek yang cerah dengan
sasaran utama adalah semua kalangan masyarakat, baik anak muda maupun dewasa.
Kesibukan orang yang begitu padat sehingga tidak ada lagi waktu untuk mencuci
motor dan mobil mereka, dan cara terbaik adalah menyerahkan urusan cuci motor
dan mobil kepada jasa usaha pencucian kendaraan bermotor.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai