Indikator merupakan variabel yang digunakan untuk menilai suatu perubahan, terutama
jika perubahan itu tidak dapat diukur. Bila memilih indikator , harus
dipertimbangkan sejauh mana indikator tersebut sah, bisa dipercaya, sensitive dan
spesifik .
Indikator yang ideal menurut WHO mempunyai 4 kriteria :
• Valid ( sahih ) yaitu indikator benar - benar dapat dipakai untuk mengukur hal-
hal yang akan diukur. • Reliable ( dapat dipercaya ) yaitu mampu menunjukan hasil
yang sama meskipun penilaian dilakukan secara berulang kali dan oleh orang yang
berbeda. • Sensitif, yaitu peka untuk digunakan sebagai bahan pengukur. • Spesifik,
yaitu indikator tersebut menunjukkan perubahan-perubahan hanya mengenai keadaan
atau fenomena yang dikhususkan baginya.
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to inpatient
bed count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI
(2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
Rumus :
Jumlah Hari Perawatan BOR = ------------------------------------------------X 100 %
Jumlah Tempat Tidur X Periode
• BOR = Bed Occupancy Rate atau Tingkat Hunian RS (dalam bentuk prosentase) • Hari
Perawatan (HP) = Banyaknya pasien yang dirawat dalam 1 hari periode
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
• Contoh : Pasien yang dirawat tgl 1 sep = 97 pasien; 2 sep = 98 pasien; 3 sep =
100 pasien; tgl 4 sep = 89 pasien. Maka Jumlah Hari Perawatan dari tgl 1 – 4 Sep
adalah 384. Selama 4 hari (periode) • Jumlah Tempat Tidur = Banyaknya tempat tidur
yang ada/yang beroperasional di RS • Misalnya jumlah TT kita ada 200 TT.
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur)
Maka BORnya adalah :
5 BTO = ------200
BTO = 0.025 kali
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
(Jumlah Tempat Tidur X periode) – Hari Perawatan TOI =
----------------------------------------------------------------------Jumlah pasien
keluar Hidup & Meninggal
TOI = Turn Over Interval yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati
dari telah diisi ke saat terisi berikutnya Contoh : Jumlah TT = 200 TT Jumlah
periode = 1 hari Jumlah hari Perawatan = 90 Jumlah pasien keluar hidup & meninggal
= 5 orang
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
(jumlah TT = 200 X jumlah periode =1) – Hari perawatan = 90 TOI =
-----------------------------------------------------------------------------------
-Jumlah pasien keluar hidup & meninggal = 5
Nilai GDR seyogyanya tidak lebih dari 45 per 1000 penderita keluar.