Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL USAHA KECIL MENENGAH DARI

BAHAN LIMBAH
(hiasan dinding dari kain perca)

Disusun Oleh:

FITRIA DESWIKA

XI IPS 5

SMA N 1 Kec.SULIKI

2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga dapat
menyelesaikan proposal karya kerajinan bahan limbah. Proposal karya
kerajinan bahan limbah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan Semester I. Karya kerajinan bahan limbah ini
selesai dengan baik dengan dukungan, partisipasi serta bimbingan dari
berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini, masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis
harapkan. Penulis juga meminta maaf apabila dalam penulisan dan
penyusunan proposal karya kerajinan bahan limbah ini banyak terdapat
kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Limbanang, 29 November 2019

FITRIA DESWIKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Usaha kecil menengah dalam pengembangnya diperlukan studi kelayakan usaha.
Studi kelayakan dapat diwujudkan dengan menggunakan proposal usaha walau dalam
skala kecil dan sederhana, hal ini dilakukan untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang ternyata tidak menguntungkan. Riset pemasaran, juga dilakukan agar UKM
tersebut dapat berjalan lancar sesuai rencana untuk mengetahui keinginan, kebutuhan
sekaligus kepuasan konsumen.
Kerajinan adalah budaya tradisional yang kini menjadi komoditi Negara untuk
meningkatkan devisa. Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu
proses atau kegiatan dari industri maupun demostik (rumah tangga).
Kain perca merupakan bahan yang mudah di dapatkan di rumah, tukang jahit, dll.
Karena jumlahnya yang banyak, maka tempurung tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
karya kerajinan. Kain perca dapat dihasilkan untuk kerajinan dengan motif corak dan
bentuk yang berbeda-beda seunik mungkin.

B. TUJUAN USAHA
1. Memenuhi tugas mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan kelas XI semester 1.
2. Memanfaatkan bahan limbah kain perca menjadi produk yang unik dan kreatif.
3. Meningkatkan nilai jual dari kain perca menjadi lebih menarik karena dibuat
kerajinan.
4. Menambah pengalaman kami sebagai pembelajaran seorang wirausaha.

C. VISI DAN MISI


a. Visi
Menghasilkan produk yang berkualitas, ramah lingkungan, memiliki nilai jual,
dan membuka lapangan kerja.
b. Misi
1. Meningkatkan industri hasil kerajinan tangan siswa untuk dipasarkan di
lingkungan sekolah.
2. Melatih kreatifitas siswa dalam membuat suatu kerajinan baru.
3. Menghasilkan tempurung yang memiliki nilai jual.
4. Menciptakan lapangan kerja.
D. KAJIAN TEORI
a. Kewirausahaan
Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat
awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang
terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan
bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan
sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis.
Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to
combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean
Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai
pemimpin. Secara umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli,
mengenai kewirausahaan, dibawah ini akan saya kemukakan beberapa pendapat tersebut,
yang diambil dari berbagai sumber :
Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup
kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan
pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang
di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan
kapasitas kewirausahaan.
b.Lingkungan
Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan begitu saja. Lingkungan usaha dapat
menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat
mampengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan
makro.
1). Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan
operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, direksi,
distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya. Sejalan dengan pergeseran strategis
pemasaran yaitu dari laba perusahaan (shareholder) ke manfaat bagi stakeholder,
maka lingkungan internal baik perorangan maupun kelompok yang mempunyai
kepentingan pada perusahaan akan sangat berpengaruh. Yang termasuk
perorangan dan kelompok perorangan dan kelompok yang berkepentingan terhadap
perusahaan dan mengharapkan
2). Lingkungan Makro
Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat
mempengaruhidaya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi:
a). Lingkungan Ekonomi (Economic Environment)
Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh
terhadap peluang usaha. Hasil penjualan dan biaya perusahaan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi. Variabel-variabel ekonomi seperti tingkat
inflasi, tingkat bunga dan fluktus mata uang asing baik langsung maupun tidak
akan berpengaruh pada perusahaan. Inflasi atau kenaikan harga-harga akan
mempersulit para pengusaha dalam memproyeksikan usahanya. Demikian juga
kenaikan suku bunga dan fluktuasi mata uang asing akan menyulitkan
perusahaan dalam mengkalkulasi keuangannya.
b). Lingkungan Teknologi (Tecnological Environment)
Kekuatan teknologi dan kecenderungan perubahannya sangat berpengaruh
pada perusahaan.Perubahan teknologi yang secara dratis dalam abad terakhir
ini telah memperluas skala industri secara secara keseluruhan.Teknologi baru
telah menciptakan produk-produk baru dan modifikasi produk lainnya.
BAB II
PELAKSANAAN

A. Perencanaan Usaha
Berikut merupakan rencana pelaksanaan Program Kreativitas Siswa Kewirausahaan
mengenai pembuatan hiasan dinding dari kain perca. Pencarian informasi mengenai cara
membuat hiasan dinding yang menarik. Tahap ini dilaksanakan oleh penulis melalui
berbagai sumber informasi seperti dari youtube, pengrajin keranjang, dan lain sebagainya.
Persiapan tempat, alat, bahan, dan waktu.Sosialisasi kepada masyarakat mengenai
pentingnya pemanfaatan bahan limbah khususnya tempurung, dan cara mengolahnya.
Kegiatan ini dilakukan secara bertahap, mulai dari teknik yang paling sederhana hingga
teknik yang paling rumit. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampila
dalam membuat kerajinan dari bahan kain perca agar mendapatkan hasil yang maksimal,
dan berkualitas tinggi. Proses produksi setelah memalui percobaan dapat menghasilkan
barang yang berkualitas baik, maka proses produksi siap untuk dilaksanakan.

Pemasaran: Setelah produk hiasan dinding dari kain perca telah memenuhi target
produksi, maka langkah selanjutnya adalah memasarkan produk. Pemasaran dilakukan
melalui penjualan secara langsung di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.

B. Pelaksanaan Usaha

a) Alat dan bahan

1. Kain perca

2. gunting

3. penjahit

4. benang

5. lem

6. tali

b) Proses pembuatan produk

Cara membuat kerajinan tangan dari tempurung berupa gantungan kunci:

1. Hal yang pertama kali harus anda lalukan adalah menyiapkan alat dan bahan.
2. Pertama-tama guntinglah bunga yang ada pada kain perca.
3. Lalu siapkan alas untuk menempelkan kain perca
4. Buatlah pola atau dsain yang menarik
5. Tempelkan kain perca dengan cara dijahit atau dengan lem.
C. Analisis Vinansial dan SWOT
1. Strength (Kekuatan)
Ketersediaan bahan baku yang mudah didapat.

2. Weaknes (Kelemahan)
Sedikit orang yang berminat untuk membeli hiasan dinding.
3. Oportunity (Peluang)
Banyaknya peminat dari produk terseburt karena memiliki daya tarik tersendiri.
4. Threat (Ancaman)
Banyaknya kompetitor yang lebih dulu terjun dalam bisnis ini.

D. Perhitungan laba atau rugi


a. Pembiayaan.
Biaya bahan baku=Rp.30.000,00
Biaya per produk =30.000,00 : 10 buah =Rp.3.000
Keuntungan yang diinginkan 100% =Rp.3000

Harga jual =Rp.6.000


b. .Laba-Rugi.
Hasil penjualan – biaya bahan baku=
10x6.000=60.000-30.000=30.000
BAB III
PEMASARAN

A. Segmen Pasar.
Dalam hal ini kami berusaha mencari pelanggan potensial yang akan
membeli produk ini.Jadi pelanggan adalah faktor terpenting dalam suatu kelancaran usaha
ini.

B. Jenis Pasar Yang Akan Dimasuki.


Kami akan memasuki pasar yang terdapat pelanggan pasar walaupun tidak
terlalu besar.Sudah banyak yang merintis usaha ini kami berusaha memproduksi variasi
yang berbeda dengan yang lainnya agar pelanggan tertarik dan mempunyai pelanggan
sendiri.

C. Posisi Perusahaan.
Lokasi usaha kami adalah ditempat yang ramai.

D. Jumlah Pesaing.
Karena cukup banyak yang melakukan usaha ini maka kami membuat
produk yang variasi yang sangat menarik untuk memikat konsumen.

E. Strategi Pemasaran
Produk yang kami tawarkan memiliki nilai tambah dan berkualitas.Untuk
menaikkan nilai tambah kami mencoba untuk menghasilkan produk yang unik dan
menarik serta berkualitas baik.
BAB IV
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Sebagai penutup, proposal ini kami ajukan dengan harapan adanya dukungan dan
bantuan permodalan dari pihak terkait, dan akhirnya saya mengucapkan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA
Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.
Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai