A. Judul :
Hukum Mendel I
B. Tujuan:
Mahasiswa dapat membuktikan perbandingan genotip dan fenotip
pada prsilangan satu sifat beda (monohybrid).
C. Dasar Teori:
Sifat Intermediat
Sifat intermediat dapat dilihat pada penyerbukan silang tanaman bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa). Jika serbuk sari berasal dari tanaman
homozigot berbunga merah (MM) disilangkan ke putik tanaman homozigot
berbunga putih (mm), semua keturunan F1 berbunga merah muda (Mm).
Perhatikan diagram berikut.
Perbandingan fenotip merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1 Perbandingan
genotip MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1Berdasarkan diagram persilangan di atas
diperoleh semua tanaman F1 heterozigot berbunga merah muda (Mm). Warna
ini merupakan sifat intermediat (antara merah dan putih). Jika F1 mengadakan
penyerbukan sendiri, maka F2 akan memperlihatkan perbandingan 1 merah : 2
merah muda : 1 putih (http://zonabiokita.blogspot.com/2013/05/hukum-
mendel-i.html).
G. Pembahasan
Pada percobaan ini kita menyediakan model gen masing-masing 20
buah. Kemudian ditandai wadah yang satu dengan huruf A dan lainnya dengan
huruf B.Setelah itu masukan kedalam wadah A dan B masing-masing 10 buah
model gen. Lalu dikocok-kocok selama beberapa menit agar kedua model gen
tercampur. Kemudian diambil secara serentak model gen dari wadah berulang
kali sampai 100 kali. Setelah itu diamati gen gen yang terambil. Setelah itu
catat kode susunan gen itu kedalam tabel hasil pengamatan.
H. Terminologi
1. Hukum mendell I dikenal juga dengan hokum segregasi menyatakan:
“pada pembetukan gamet kedua gen yang yang merupakan pasangan
akan dipisahkan dalam dua sel anak”. Hukum ini berlaku untuk
persilangan monohybrid (persilanagan dengan satu sifat beda).
2. Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan.
Meiosis haanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nutfa. Pada meiosis terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta
terjadi penguranagan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
3. Kromosom homolog adalah kromosom yang berpasangan (sinapsis)
pada waktu proses meiosis (pada profase I) terjadi. Pasangan ini terjadi
akibat kedua kromosom tersebut memiliki kesamaan (tetapi tidak
identik) pada urutan basanya.
4. Gamet adalah sel haploid khusus untuk fertilisasi. Gamet-gamet yang
melebur dapat identik dan bentuk dan ukuran (isogami) ataupun
berbeda pada satu atau kedua sifat tersebut (anisogami).
5. Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organism hidup. Bentuk fisiknya
adalah urutan DNA yang menyandi suatu protein,polipeptida, atau
seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.
6. Fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nucleus atau
sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan
nucleus.
7. Sperma adalah sel dari system reproduksi laki-laki. Sperma akan
membuahi ovum untuk membentuk zigot.
8. Ovum adalah gamet wanita, sel khusus yang digunakan dalam
reproduksi seksual. Ovum berisi satu DNA haploid. Setengah DNA
diperlukan untuk kode untuk seluh organism.
I. Tugas Akhir
1. Apa yang dimaksud dengan persilangan resiprok, back cross, dan test
cros?
Jawab: 1. Persilangan resiprok adalah suatu persilangan dimana sifat
induk jantan dan betina bila dibolak-balik/dipertukarkan tetapi
tetap menghasilkan keturan yang sama.
2. Back cross (silang balik) adalah langkah silang antara F1
dengan salah satu induknya.
3. Test cros (uji silang) adalah persilangan antara suatu individu
yang genotipnya belum diketahui dengan individu yang telah
diketahui bergenotif homozigot resesif. Gunanya untuk
mengetahui apakah genotif suatu individu tersebut homozigot
ataukah heterozigot.
2. Buatkan contoh persilangan resiprok dengan memperhatikan satu sifat
beda.
Jawab: H : gen penentu warna hijau
h : gen penentu warna kuning
P : hh X HH
F1 : Hh
P2 : Hh X Hh
F2 : HH (hijau)
Hh (hijau)
Hh (hijau)
Hh(kuning)
J. Kesimpulan
Persilangan monohibrid yang menghasilkan keturunan dengan
perbandingan F2, yaitu 1 : 2 : 1 merupakan bukti berlakunya hukum Mendel I
yang dikenal dengan nama Hukum Pemisahan Gen yang Sealel (The Law of
Segregation of Allelic Genes).
K. Kemungkinan Kesalahan
1. Kesalahan dalam menentukan katak buffo vulgaris.
2. Kesalahan dalam menyuntikan urine.
DAFTAR PUSTAKA