Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI ILMU KIMIA DI KEHIDUPAN SEHARI - HARI

Di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Umum

Dosen Pengampuh :

Winwin Wiana, S.Pd, M.Ds

Fenny Puspitasari, S.Pd., M.Ds.

Widya Rahayu

1600683

Pendidikan Tata Busana

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

2017
Kimia (dari bahasa Arab: ‫كيمياء‬, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa
Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,
struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia
juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan
pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya
antaratom dan ikatan kimia. Ilmu Kimia berhubungan dengan banyak ilmu lain seperti Biologi,
Farmasi, Geologi, dan Lingkungan. Sebagai contoh, ilmu Kimia merupakan dasar dari revolusi
biologi molekular yang membahas tentang bagaimana kontrol genetik dapat terjadi pada
makhluk hidup.

Aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan sehari – hari

1. Bidang Kesehatan

Bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat berdasarkan hasil
penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap
suatu penyakit. Hal ini dipelajari dalam cabang ilmu Kimia Farmasi. Contohnya, etanol atau
alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedoteran,
ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji kesehatan, laboratorium,
pembuatan alat pencuci darah, pembuatan materi sintesis pengganti tulang, gigi,
dan pembuatan obat-obatan,analisi kimia di laboratorium rumah sakit menggunakan bahan-
bahan kimia untuk mengecek infeksi dalam sampel darah, penggunaan zat-
zat kimia tertentu untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus HIV dalam darah.

2. Bidang Pertanian

Ilmu Kimia berperan penting dalam bidang pertanian. Contohnya ketika petani menggunakan
pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memberi nutrisi yang diperlukan tanaman.
Adapun untuk menanggulangi hama dan penyakit tanaman, digunakan pestisida.
Penggunaan pestisida yang cukup dapat memusnahkan hama dan meningkatkan produksi
tumbuhan dengan cepat. Di sisi lain penggunaan pestisida secara berlebihan dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem, juga dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia.

3. Bidang Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari khusus tentang makhluk hidup Proses kimia yang
berlangsung dalam tubuh makhluk hidup membutuhkan penjelasan Kimia. Proses pencernaan
makanan, pernapasan, metabolisme, dan fotosintesis merupakan proses kimia yang dipelajari
dalam Biologi. Untuk mempelajari hal tersebut diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat
senyawa, seperti karbohidrat, protein, lemak, enzim, dan vitamin.
4. Bidang Arkeologi

Penentuan usia fosil yang bisa dilakukan saat ini merupakan salah satu hasil penerapan ilmu
Kimia. Fosil yang ditemukan dapat ditentukan usianya dengan radioisotop karbon-14, serta
menentukan umur suatu benda purbakala melalui teori peluruhan radioaktif.

5. Bidang Hukum

Pemeriksaan alat bukti kriminalitas oleh tim forensik menggunakan ilmu Kimia di dalamnya.
Bagian tubuh manusia seperti rambut dan darah dapat diperiksa struktur DNA-nya. Struktur
DNA setiap individu akan berbeda sehingga dapat digunakan untuk identifikasi seseorang. Hal
ini berguna untuk membuktikan tindak kejahatan seseorang.

6. Bidang Industri

Di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin besar di industri
membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-
bahan yang digunakan. Semen, kayu, cat, pipa PVC, dan beton dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu Kimia.

7. Bidang Pangan

Dalam bidang pangan,Ilmu Kimia menjadi alat bantu meningkatkan mutu dan persediaan
pangan dengan beragam penggunaan zat aditif dan zat pengawet serta penggunaan mikroo
rganisme atau bakteri pada makanan. Contohnya : pembuatan kecap, pembuatan tempe,
dan pembuatan yoghurt.

8. Bidang Geologi

Bidang Geologi berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral), pertambangan gas, dan
minyak bumi. Proses penentuan unsurunsur yang menyusun mineral dan tahap
pendahuluan untuk eksplorasi menggunakan dasar -dasar Ilmu Kimia. Manfaat Ilmu Kimia
dalam bidang ini adalah untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti
tentang bebatuan atau benda-benda alam.

9. Bidang Tekstil

Salah satu manfaat ilmu kimia di bidang tekstil, yaitu ekstrak tumbuh-tumbuhan digunakan
untuk mewarnai pakaian. Misalnya temulawak memiliki zat pewarna kurkumin yang dapat
digunakan sebagai pewarna kain rayon viskosa.
10. Bidang Mesin

Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan
bakar dan minyak pelumas mesin.

11. Bidang Teknik Sipil

Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon
(pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang
berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan
bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat
meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.

12. Bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

Dengan Ilmu Kimia diproduksi microchip dari logam silicon dengan mutu tinggi
sehingga komputer dapat menyimpan banyak data dan mengolah data dengan cepat.
Terciptanya PLTN, yaitu suatu sumber energi baru berdaya guna sangat besar yang
pada prinsipnya menggunakan teori pemecahan maupun penggabungan atom. Sering
disebut reaksi fisi maupun reaksi fusi.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kualitas hidup memerlukan
efektivitas dan efisiensi dalam berbagai bidang. Untuk membantu peningkatan kualitas
hidup tersebut, masyarakat memerlukan segala pemenuhan kebutuhan yang semakin praktis.
Dalam hal ini, peranan ilmu Kimia sangat jelas. Ilmu Kimia ikut berperan dalam
memproduksi kebutuhan pangan. Ilmu Kimia juga berperan dalam industri zat warna, bahan
pembersih, kosmetik, sabun, detergen, obat-obatan, dan sektor industri lainnya.

Berperannya ilmu Kimia dalam berbagai bidang merupakan perwujudan dari hasil
penelitian yang terus dilakukan oleh para peneliti untuk menghasilkan bahan atau barang
yang lebih baik dan berguna.
Artikel Proses Kimia yang Berhubungan dengan Fashion
Terbuat dari Apakah Lipstik?
Hampir seribu tahun terakhir, teknik pembuatan lipstik meningkat 10 kali dibanding masa yang
lampau. Lipstik dibutuhkan karena dapat mempengaruhi penampilan seseorang hingga nampak
berbeda dan tentu saja melindungi bibir dari elemen berbahaya seperti matahari, angin dan udara
yang kering. Pada zaman dahulu, warna berry menjadi satu-satunya sumber pewarna alami pada
lipstik. Saat ini, industri modern memiliki produk yang telah terstandarisasi, baik produk jadi
maupun bahan bakunya. Lipstik yang kita kenal sekarang adalah terbuat dari beeswax, substansi
yang terbuat dari bee honeycomb yang mengandung carbon chains seperti C24 dan C36 dan juga
bahan-bahan wax lain seperti Carnuba wax yang didapat dari sejenis daun Brazillian palm tree,
ada juga jenis wax yang disebut Candelila wax yang bias ditemukan di Mexico. Bahan-bahan
tersebut direbus dengan air yang sudah dicampur dengan asam sulfur, yang pada suhu tertentu
akan tersaring dipermukaan rebusan, yang kemudian bahan inilah yang dibuat menjadi
lipstik.Selain proses tersebut, pembuatan lipstik juga digunakan oil dan fats seperti, oliveoil,
mineral oil, castor oil , cocoa butter dan lanolin.

Di zaman modern sekarang ini pembuatan Lipstik juga dicampur dengan pelembab,
vitamin E, Aloe vera, Collagen, Asam amino dan juga suncream atau bahan-bahan lain yang
memproteksi sang bibir dan juga tentu saja menambah sensual si pemakai. Warna lipstik menjadi
semakin merah dan merah sejak tahun1930 an dan tentu saja makin bervariasi. Proses pembuatan
lipstik adalah hamper sama dengan proses pembuatan crayon yang melibatkan pemanasan
berualang-ulang, mixing, stirring yang akhirnya dibentuk seperti lipstik yang kita kenal.Banyak
jenis lipstik mulai yang matte, glossy, sheer, frosted dan long lastingcolour. Jika anda ingin bibir
anda berkesan basah merekah, maka dipilih yangmatte, yang berbahan heavy wax, jika anda
ingin bibir merah, basah danbercahaya maka pilihan tepat adalah yang glossy karena banyak
mengandungminyak dan sebagainya.

Satu merek lipstik tentu memiliki perbedaan komposisi dengan merk lainnya, namun berikut ini
adalah komposisi umum dari lipstik:

1. Wax.
Komposisi utama dari setiap lipstik adalah wax (lilin), yang memberikan basis (base =
dasar) pada lipstik yang mudah digunakan. Malam (Wax) Struktur wax yaitu : Jenis wax
yang biasa digunakan sebagai bahan dalam membuat lipstick : Candelila wax, Carnauba
wax, Beeswax Malam atau waxes, komponen ini merupakan bahan perekatnya yang akan
menghasilkan struktur kristal yang kuat. Hal ini merupakan unsur utama untuk membuat
lipstik yang baik. Malam yang paling umum digunakan adalah Candelilla, Carnauba dan
Beeswax. Semuanya adalah malam alami. Candelilla dan Carnauba akan menghasilkan
perekatan dan kilau yang kuat. Tetapi jika terlalu banyak akan membuat lipstik menjadi
rapuh, mudah patah. Beeswax sangat baik untuk mencegah kerutan. Beeswax terbuat dari
bee honeycomb yang mengandung carbon chains seperti C24 dan C36 dan juga bahan-
bahan wax lain seperti Carnuba wax yang didapat dari sejenis daun Brazillian palm tree,
ada juga jenis wax yang disebut Candelila wax yang bisa ditemukan di Mexico. Bahan-
bahan tersebut direbus dengan air yang sudah dicampur dengan asam sulfur, yang pada
suhu tertentu akan tersaring di permukaan rebusan, yang kemudian bahan inilah yang
dibuat menjadi lipstik. Rumus empiris dari beeswax yaitu C15H51COOC30H6. Itu terdiri
dari palmitate, palmitoleate, hydoxypalmitate, dan rantai panjang dari oleate ester
(karbon 30-32) alifatik alkohol dengan perbandingan dari triacontanypalmitate
CH3(CH2)29O-CO-(CH2)14CH3 ke asam cerotic CH3(CH2)24COOH, 6:1.
Konsentrasi malam dalam produk dapat bervariasi tergantung pada seberapa padat
produk akhirnya dan berapa harganya. Biasanya berkisar antara 10-25% tergantung pada
kekerasan dan titik lebur malam yang dipilih. Pengurangan jumlah malam akan
membawa produk lebih ke arah jenis lip gloss
2. Minyak
Pelarut utama dalam produk lipstick yaitu minyak. Minyak ini menentukan
seluruh sifat dari produk lipstik. Biasanya senyawa yang digunakan adalah ester. Ester
adalah produk reaksi antara alkohol lemak dan asam lemak. Ester ini juga dapat berada
dalam bentuk yang bermacam- macam, dapat padat, pasta, kental, dan encer, mudah
masuk ke dalam kulit dan lain-lain. Dimungkinkan banyak sekali kombinasinya untuk
membentuk sifat yang dapat dirasakan pada bibir. Minyak ini berfungsi sebagai emollient
(mempermudah penyebaran atau pengolesan), pelembab, penambah licin, pemberi kilau,
agen pembuat tak berkilau (matifying) dan penambah SPF (Sun Protection Factor). Ester
dapat pula berupa senyawa aktif seperti tabir surya (oktil metoksisinamat). Persentase
tabir surya yang digunakan tergantung pada senyawanya dan SPF produknya.

Beberapa ester yang dapat digunakan adalah isopropil palmitat, isostearil


neopentanoat dan miristil laktat (ester yang dapat meleleh pada suhu kulit) dan banyak
lagi lainnya. Salah satu zat yang sering digunakan dalam produk lipstik yaitu isopropil
palmitat. Isopropil Palmitat merupakan ester dari isopropil alkohol dan asam palmitat,
mempunyai nama resmi 1-metil etil heksadekanoat. Rumus empiris isopropil palmitat
adalah C19H38O2 dengan rumus struktur CH3(CH2)14COOCH(CH3)2. Berat molekul
isopropil palmitat sesuai dengan rumus kimianya adalah 298,51. Pada suhu ruang
isopropil palmitat merupakan cairan jernih tidak berwarna sampai berwarna kekuningan,
tidak berbau, dan bersifat kental. Viskositas yang terukur adalah antara 5 sampai 10
mPa.s (5- 10 cP) pada 25 °C. Suhu didih isopropil palmitat adalah 160 °C pada 266 Pa (2
mm Hg). Titik beku terukur antara 13 sampai 15 °C, dan umumnya isopropil palmitata
ini memadat pada suhu di bawah 16 °C. Isopropil palmitat mudah larut dalam pelarut
nonpolar. Isopropil palmitat larut dalam aseton, kloroform, etanol etil asetat, minyak
mineral, propan-2-ol, minyak sayur, serta hidrokarbon aromatik dan alifatik. Pada
prinsipnya isopropil palmitat tidak larut dalam gliserin, glikol, dan air. Toksikologi
isopropil palmitat diketahui berdasarkan sifat sebagai berikut: LD50 (tikus, IP) sebaesar
0,1 g/kg, LD50 (kelinci, kulit) lebih dari 5 g/kg, dan LD50 (mencit, oral) lebih dari 5
g/kg. Secara umum isopropil palmitat merupakan materi tidak beracun dan tidak
melakukan iritasi. Penyimpanan isopropil palmitat menuntut kondisi yang gelap, karena
maeri ini memang sensitif terhadap cahaya. Isopropil palmitat menuntut resistan terhadap
oksidasi dan hidrolisis, dan tidak dapat berubah menjadi tengik, namun demikian
disarankan tempat penyimpanannya tertutup dengan baik. Suhu penyimpanan disarankan
diatas 16 °C. Aplikasi isopropil palmitat umumnya sebagai emolien dengan karakteristik
penyebaran yang baik. Secara luas produk ini digunakan dalam produk kosmetika, seperti
sabun cair, krim, produk perawatan wajah, produk perawatan rambut, deodoran, lipstik,
dan bedak. Kadar penggunaan isopropil palmitat dalam produk lipstik biasanya sekitar 30
%. Ester-ester seperti isopropil palmitat, isostearil neopentanoat dan miristil laktat dapat
memberikan karakteristik yang diperlukan dalam sebuah lipstik. Minyak lain yang dapat
digunakan adalah minyak alami yang diperoleh dari tumbuhan. Dapat berupa minyak
yang didapat dari zaitun, apokat, wijen, gandum, jagung, biji makadamia, atau biji-bijian
lainnya. Minyak lanolin yang diperoleh dari lemak wool dapat juga digunakan.
Semuanya menambah perbedaan karakter dari lipstik dan memberikan sifat- sifat
fungsional seperti yang tercantum dalam labelnya. Persentase dari ester dan minyak
lainnya dapat sangat tinggi bahkan kadang jumlahnya hampir menyamai pelarut yang
digunakan.
3. Pewarna

Pewarna Terdapat banyak pewarna yang digunakan baik organik maupun anorganik
untuk mendapatkan perbedaan warna yang diinginkan pada lipstik. Beberapa pewarna yang
dapat digunakan untuk lipstik adalah merah (C.I. 15850), orange (C.I. 45370), putih (TiO2,
pigmen anorganik), putih (ZnO, pigmen anorganik). Ukuran partikel pigmen yang digunakan
sekitar 3-5 micron. Mutiara dan pigmen berefek lain juga dipakai untuk menambah cahaya dan
gemerlapnya lipstik. Pewarna bisa sekitar 4-5% sampai 15-20% tergantung pada merek dan tren
fashion.
Biasanya persentasi yang digunakan : Staining dyes (warna baku) 2-3 % , Pigment larut
minyak 2 % , Pigment tidak larut 8-10 % , Titanium dioksida 1 %
Propil parabean dan Vitamin Pengawet dan antioksidan biasanya ditambahkan pada
lipstick karena fungsinya dan biasanya memiliki konsentrasi tidak terlalu tinggi. Ada pengawet
yang berupa senyawa larut dalam minyak misalnya propil paraben atau fenoksietanol. Ada juga
senyawa larut dalam minyak seperti vitamin A, E, B, dan C yang berfungsi sebagai antioksidan
dan senyawa penjerap radikal bebas. Senyawa-senyawa ini digunakan masing-masing sekitar
0,5% tergantung pada sifat produk yang tertulis pada labelnya. Terdapat juga pewangi yang bisa
sebagai karakteristik mereknya atau digunakan pada tingkat rendah hanya untuk menutupi rasa
dan bau malamnya.
4. Pengawet dan Antioksidan
Lipstik bukanlah produk yang dapat digunakan dalam waktu yang sangat panjang. Lipstik
memiliki kandungan yang dapat terdegradasi seiring berjalannya waktu. Pemberian pengawet
dan antioksidan memiliki peran penting untuk memperpanjang waktu tahan dari lipstik.

 Alkohol
Dalam pembuatan lisptik, alkohol digunakan sebagai pelarut dari minyak dan wax (lilin)

 Pewangi
Minyak, wax, pewarna dan komposisi lain yang ada pada lipstik pada suatu waktu akan
mengeluarkan baunya, karenanya kebanyakan produsen memberikan sedikit pewangi untuk
membuat bau lipstik yang lebih dapat diterima.

Bagaimana Lipstik Dibuat?


Selama 4000 tahun terakhir, meskipun tidak mudah, para scientist mencoba memperbaiki
formula lipstik dengan sejumlah komposisi dan resep yang baru. Beberapa hal penting yang
harus diperhatikan dalam pembuatan lipstik antara lain adalah warna, bentuk, bau dan
kelembapan lipstik.
Sebelum membuat lipstik, bahan-bahan penyusunnya harus sudah ditentukan. Prosedur
pembuatan lipstik secara umum terjadi dalam beberapa tahap berikut, antara lain:

1. Penggilingan pewarna (pigmen), pilih pewarna yang diinginkan atau cari kombinasi
dari beberapa pewarna kemudian dicampur dengan hati-hati. Kemudian minyak dengan
jumlah dan tingkat kekentalan tertentu ditambahkan ke dalam pewarna.
2. Setelah kombinasi pewarna dan basis lilin tercampur baik, tambahkan cairan-cairan
yang termasuk dalam komposisi lipstik. Pencampuran ini memerlukan agitator.
Penentuan ukuran partikel juga dilakukan untuk menghasilkan lipstick yang baik.
3. Pembentukan lipstik dilakukan pada suhu yang spesifik dan telah ditentukan
sebelumnya. Lipstik cair dipanaskan sekitar 800C dan dituangkan kedalam cetakan yang
bersuhu 350C. Untuk mencegah pembentukan gelembung udara pada pencetak, produsen
lipstik menggunakan pencetak yang miring atau menggunakan vacuum untuk menangkap
gelembung.
4. Lipstik yang sudah lebih dingin diambil dari cetakan dan persiapan untuk
tahap flaming (melewatkan lipstik dekat nyala api untuk menghasilkan lapisan leleh pada
permukaan yang halus disekitar lipstik). Prosedur ini akan memastikan lipstik memiliki
tampilan visual yang lebih baik dan menjaga dari udara luar serta pengaruh lain (lipstik
akan mudah rusak karena lembap, panas atau udara).
5. Packaging dan labeling

Sumber artikel : https://sahabatobat.wordpress.com/tag/pembuatan-lipstick/


Daftar Pustaka
Nafiun. 2013. Peranan dan Manfaat Ilmu Kimia di Berbagai Bidang dalam Kehidupan Sehari- Hari.
Diterima dari http://www.nafiun.com/2013/03/peranan-dan-manfaat-ilmu-kimia-di-berbagai-
bidang.html?m=1 [22 September 2017]

Rivan.2015. Penerapan Ilmu Kimia dalam Kehidupan Sehari – hari. Diterima dari
http://akuanakindonesia31.blogspot.co.id/2015/11/penerapan-ilmu-kimia-dalam-kehidupan.html?m=1
[22 September 2017]

Anda mungkin juga menyukai