Tugas Bio (Nutrisi)
Tugas Bio (Nutrisi)
Cabai merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di
Indonesia, cabai ini menjadi kesukaan warga-warga terutama di daerah Jawa. Permintaan akan
cabai di Indonesia sangatlah tinggi, namun, komoditas cabai di Indonesia masih terbilang
sangat sedikit. Oleh karena itu, pembudidayaan tanaman yang satu ini sangat diperlukan untuk
kebutuhan pangan di Indonesia.
Pertumbuhan tanaman yang normal terjadi apabila semua unsur yang dibutuhkan dapat
terpenuhi. Kekurangan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman akan menghasilkan
penurunan pertumbuhan normal tanaman dan akan mempengaruhi hasil tanaman. Berikut tabel
unsur makro dan mikro bagi tumbuhan dan gejala kekurangan (defisiensi) unsur tersebut.
Unsur Makro
Unsur Mikro
1. Nitrogen (N)
Fungsi utama dari nutrisi organik makronutrien ini yakni sebagai komponen asam nukleat,
protein, hormon dan enzim. Jika tanaman cabe kekurangan (defisiensi) unsur hara Nitrogen
(N) ini maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman cabe menjadi lebih lambat (kerdil),
daun mengalami klorosis (daun berwarna hijau pucat, menguning, dan gugur), selain itu buah
akan masak sebelum waktunya.
Unsur nitrogen sangat banyak diperoleh dari pupuk-pupuk kandang dan kompos. Selain itu
pupuk jenis NPK mutiara, Urea, KCL, Phonska, dan yang lainnya juga banyak mengandung
unsur hara nitrogen ini.
2. Magnesium (Mg)
Sama halnya dengan unsur Nitrogen, jika tanaman cabe kekurangan unsur Mg ini akan
berakibat pertumbuhan organ tanaman menjadi lambat, daun mengalami klorosis dan
pengguguran (abisis daun), beberapa batang tanaman tumbuh kurus.
Alternatif cara adalah dengan menambahkan/memberi pupuk kandang dan kompos yang
banyak mengandung unsur Mg. Pupuk dari kotoran ayam yang telah dikeringkan telah terbukti
banyak mengandung senyawa kimia Phosfor (P), Nitrogen, dan Mg dalam jumlah yang sangat
melimpah.
3. Phospor (P)
Tanaman cabe yang kekurangan nutrisi organik/unsur hara dari senyawa kimiawi Fosfor (P)
ini akan berefek negatif pada pembentukan buah dan biji terhambat, tanaman cabe menjadi
lebih kerdil dan perawakan tanaman kurus, serta memiliki warna daun keunguan atau
kecokelatan gelap.
Pupuk kandang dan kompos banyak mengandung unsur hara P yang sangat relevan untuk
ditambahkan pada tanaman cabe sejak awal tanam.
Unsur hara Kalium (K) dan Kalsium (Ca) sangat berperan penting bagi tanaman yakni berperan
saat proses perombakan protein di tingkat seluler. Kekurangan kedua unsur ini maka akan
berefek buruk bagi tanaman cabai yakni warna daun akan menjadi hijau gelap kebiruan,
pertumbuhan akar terhambat, daun sulit terbentuk, ujung/pucuk tanaman seringkali mengering,
daun sering menggulung dan memiliki banyak bercak putih tidak teratur pada permukaan
daunnya, serta batang tanaman mudah rebah, dan buah serta bunganya sulit terbentuk.
Untuk mendapatkan unsur hara K dan Ca pada tanaman cabe dapat diperoleh dari pupuk hayati,
dari hasil fermentasi pupuk organik cair atau dari serat batang tanaman yang dikomposkan.
Beberapa jenis pupuk kandang yang dicampurkan kapur juga terbukti dapat menyumbangkan
kedua unsur ini bagi tanaman cabai.
KESIMPULAN
Cabai merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Pembudidayaan tanaman cabai di Indonesia sangat diperlukan untuk kebutuhan pangan di
Indonesia, karena, komoditas cabai masih terbilang sangat sedikit. Dalam pembudidayaan
tanaman cabai yang baik, pemberian nutrisi harus dilakukan, karena pertumbuhan tanaman
cabai yang normal akan terjadi bila semua unsur (nutrisi) seperti nitrogen, magnesium,
phosphor, kalium, kalsium, dan unsur lainnya terpenuhi. Bila itu semua tidak terpenuhi, maka
akan menghasilkan penurunan pertumbuhan normal tanaman dan akan mempengaruhi hasil
tanamannya. Maka dari itu, untuk memperoleh produk pangan yang baik, pembudidayaan
tanaman seperti pemberian nutrisi harus dilakukan dengan baik dan benar.