Artikel 2 ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
Artikel 2 ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH
Artikel Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Operasional Keuangan
Syariah
Disusun Oleh:
Mahfiro (21601082103)
Syarifudin (21601082109)
JURUSAN AKUNTANSI
Dalam kita berhubungan sosial dengan manusia, ada salah satu ibadah yang
memang erat hubungannya dengan manusia sekaligus berhubungan dengan Tuhan.
Ibadah tersebut adalah zakat. Zakat merupakan salah satu rukun islam ke tiga yang
diwajibkan kepada setiap muslim. Zakat infaq dan shadaqah merupakan salah satu
topic selalu menarik untuk dikaji dan didiskusikan. Karena zakat, infaq, dan
shadaqah dalam peranannya memberikan kontribusi yang signifikan dalam
pengentasan kemiskinan.
B. PERMASALAHAN
3. Hikmah apa saja yang dapat kita peroleh dengan adanya zakat, infaq, dan
shadaqah ?
C. PEMBAHASAN
1. Zakat
Zakat merupakn suatu ibadah yang penting. Kerap kali dalam Al-Qur'an
menyebutkan zakat beriringan dengan urusan shalat. Ini menunjukkan bahwa antara
zakat dengan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali dalam hal
keutamaannya. Sembahyang dipandang seutama-utama 'ibadah badaniah dan zakat
dipandang seutama-utama 'ibadah Maliyah[5]. Zakat itu wajib untuk semua ummat
islam, sama dengan wajib sholat. Allah Swt telah mewajibkan zakat atas hamba-
hambanya.
Artinya: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat”. (QS. Al-Muzammil : 20).
Secara umum, zakat dapat dibedakan menjadi dua: pertama, zakat harta dan
kedua zakat fitrah. Cara pengumpulan zakat sebagai dijelaskan dalam al-Qur’an,
adalah para petugas (‘amilin) melakukan kegiatan yangbersifat aktif ( bukan
menunggu kerelaan para wajib zakat).[7]
Zakat harta (zakat mal) : misalnya, zakat emas, perak, binatang ternak, hasil
tumbuh-tumbuhan baik berupa buah-buahan maupun biji-bijian, dan harta
perniagaan.
Zakat jiwa (zakat nafs) : zakat ini populer di dalam masyarakat dengan nama
zakatul fitri yaitu zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap muslim di bulan
Ramadhan menjelang shalat Idul Fitri.
b) Adapun ulama yang mengadakan pembagian dari segi apakah harta itu terlihat
dengan nyata atau yang dapat disembunyikan oleh pemiliknya. Mereka membagi
zakat kepada 2 bagian pula yaitu:
Zakat harta yang nyata, seperti binatang ternak dan hasil tumbuh-tumbuhan.
Zakat yang tidak nyata, seperti : Emas, perak dan harta perniagaan.
Tentang zakat fitrah ada yang menempatkannya pada bagian pertama dan ada pula
yang menempatkannya pada bagian kedua.
Syarat-syarat wajib zakat bagi harta benda yang dikenakan zakat adalah:
a) Cukup haul artinya harta yang sampai nishab itu sudah sampai satu tahun
dimilikinya.
b) Cukup nishab artinya apabila keadaan harta itu jumlahnya/ banyaknya cukup nishab
(minimal nishab).
Hal-hal yang menyebabkan seseorang berhak menerima zakat (menjadikannya
sebagai mustahiq) adalah seorang muslim yang merdeka (yakni bukan budak),
bukan seorang anggota suku Bani Hasyim atau Bani Muthallib, dan harus memiliki
salah satu sifat diantara sifat-sifat kedelapan ashnaf (kelompok) yang tersebut dalam
al-Qur’an[10].
Delapan ashnaf yang dimaksud adalah fakir, miskin, ‘amil, muallaf, budak yang
dijanjikan kebebasannya, orang yang berutang, pejuang fi sabilillah, ibnu sabil.
Adapun anak yang belum dewasa atau seorang gila boleh disalurkan kepada mereka
apabila yang menerimanya ialah seorang wali (penanggung jawab) atas urusan-
urusan mereka.
2. Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk
kepentingan sesuatu[11]. Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq berarti
mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.
3. Shadaqah
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Shadaqah adalah
pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun
pihak-pihak lain yang berhak menerima shadaqah, tanpa disertai imbalan[12].
Shadaqah atau yang dalam bahasa Indonesia sering di tuliskan dengan sedekah
memiliki makna yang lebih luas lagi dari zakat dan infaq.
Shadaqah adalah jenis kebaikan yang sifatnya lebih luas dari zakat dan
infaq, maka seringkali kita menemukan kata shadaqah ini di artikan dengan zakat
atau dengan infaq. Dan shadaqah seringkali juga di gunakan untuk ungkapan
kejujuran seseorang pada agama / keimanan seseorang.
Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah,
waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi juga dapat dalam bentuk non
materi, misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta,
memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya dsb. Dan
shadaqah adalah ungkapan kejujuran (shiddiq) iman seseorang.
Zakat hukumnya wajib sedangkan infaq dan shadaqah hukumnya sunnah, zakat
ditentukan nisabnya sedangkan infaq dan shadaqah tidak memiliki batas, zakat
ditentukan siapa saja yang berhak menerimanya sedangkan infaq dan shadaqah boleh
diberikan kepada siapa saja. Infaq ada yang wajib ada juga yang sunah. Infaq yang
wajib diantaranya zakat, kafarat, nazar, dan lain-lain. Infaq sunah diantaranya, infaq
kepada para fakir miskin, sesama muslim, infaq bencana alam, infaq kemanusiaan,
dan lain-lain.
Hikmah zakat, infaq, dan shadaqah
Secara umum tujuan zakat, infaq, dan shadaqah adalah untuk meningkatkan taraf
hidup dan mengangkat martabat manusia dari kemiskinan, sehingga di dalamnya
mengandung banyak hikmah, baik bagi orang yang mengeluarkan maupun bagi orang
yang menerimanya. Adapun hikmahnya adalah sebagai berikut.
1. Sebagai ungkapan rasa syukur seseorang kepada Allah SWT. atas segala limpahan
nikmat dan rahmat yang diberikan kepadanya.
2. Dapat membersihkan diri dan harta, menjaga dan memelihara harta dari incaran mata
dan tangan para pendosa dan pencuri.
3. Memberikan motivasi untuk bekerja keras agar dapat sederajat dengan orang lain.
1. Dapat merasakan dan menikmati harta yang dimiliki oleh orang kaya.
Zakat adalah pemberian suatu yang wajib diberidari sekumpulan harta tertentu,
menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak
menerimanya.
Infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.
Adapun yang membedakan antara zakat, infaq dan shadaqah adalah bentuk, nishab,
waktu, serta hukumnya.
Sedangkan hikmah-hikmah yang dapat diambil itu banyak sekali, baik dari pihak
pemberi maupun dari pihak penerima.
E. Penutup
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, penulis sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan
demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini bisa menjadikan
manfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
3. DR. Wahbah Al- Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, 1995
4. Prof. DR. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah, PT. Pustaka
Rizki Putra, Semarang, 2000