Anda di halaman 1dari 13

BIOSECURITY DAN KEBERSIHAN TERNAK

JAMU UNGGAS

OLEH:
KELOMPOK 02
KHAIRUL WALIDIN
FIQIN MUHARYATI A. 1805104010014
WIVA AGISWANDA 1805104010017
TANIA APRILIA 1805104010019
DALILAH MUSTAFID 1805104010030
EDI AFRIZAL 1805104010040
NASFIR WAHDI N. 1805104010045
M. FARHAN HILMY ADELIZA 1805104010048

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat
melaksanaN kegiatan sehari-hari terutama hadir dan berkumpul dalam melaksanakan
Praktikum Lapangan Kesehatan Ternak dan Biosecurity diLLP yang berbahagia ini.
Shalawat dan salam saya sampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah
mendakwahkan agama Islam sebagai agama yang benar disisi Allah SWT. Beliau adalah suri
tauladan bagi kita dalam menyikapi dan menjalani kehidupan dunia yang sementara ini.
Saya sampaikan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu kami
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, terutama terima kasih kepada dosen
pembimbing Bapak Dr. Ir. M. Aman Yaman, M.Agric SC. Dengan segala kerendahan hati,
kami menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna memperbaiki dan
meningkatkan pembuatan makalah. Semoga makalah ini bermanfaat untuk segala pihak yang
bersangkutan.

Darussalam, 08 November 2019

Kelompok 02

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ..................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Praktikum ................................................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Bedding ....................................................................................................................... 3

BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Tempat dan Waktu Praktikum ................................................................................ 5
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................................... 5
3.3 Prosedur Kerja ........................................................................................................... 5

BAB IV. PEMBAHASAN


4.1 Pembahasan ................................................................................................................ 6

BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 8


LAMPIRAN ......................................................................................................................... 9

ii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan merupakan salah satu usaha yang cukup digemari diIndonesia.


Umumnya peternakan merupakan usaha rakyat yang dijalankan secara tradisional sehingga
sering terjadi masalah produktivitas misalnya angka kelahiran rendah, tingginya angka
kematian, gangguan reproduksi yang bersifat fungsional dan zoonosis hingga kurang
terkontrolnya pemotongan betina produktif.
Pelarangan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) sebagai imbuhan pakan
efektif diterapkan Kementerian Pertanian sejak 1 Januari 2018. Residu AGP hasil produksi
ternak dikhawatirkan menimbulkan resistensi bagi orang yang mengonsumsi daging atau telur.
Antibiotik mempunyai peranan penting dalam dunia kesehatan, antibiotik diharapkan mampu
membunuh bakteri penyebab infeksi. Tetapi perlu disadari bahwa upaya membunuh bakteri
penyebab penyakit tidak cukup memadai, hal tersebut anatar lain dimungkinkan akaibat
kurang tepatnya pemilihan antibiotik, dan munculnya resistensi (Nasronuddin, 2007)
Munculnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada penyakit yang
disebabkan bakteri merupakan masalah penting. Resistensi bakteri terhadap antibiotic
menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Selain itu, cara pengobatan dengan
menggunakan kombinasi berbagai antibiotik juga dapat menimbulkan masalah resistensi
(Jawetz dkk.,1991). Salah satu alternatif yang dapat ditempuh adalah memanfaatkan zat aktif
pembunuh bakteri yang terkandung dalam tanaman
Tanaman merupakan sumber utama dari senyawa obat dan lebih dari 1000 spesies
tumbuhan dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Tumbuhan tersebut menghasilkan metabolit
sekunder (senyawa yang merupakan turunan dari metabolit primer) dengan struktur molekul
dan aktivitas biologi yang beranekaragam serta memiliki potensi yang sangat baik untuk
dikembangkan menjadi obat. Menurut perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO)
80% penduduk dunia masih menggantungkan kesehatannya pada pengobatan tradisional
termasuk penggunaan obat yang berasal dari tanaman (Gholib, 2008)
1
2.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa memahami tentang antibiotik.


2. Mahasiswa memahami dari resistensi antibiotik.
3. Mahasiswa memahami antibiotic alami.

3.1 Manfaat Praktikum

1. Mahasiswa dapat memahami dari manfaat tumbuhan.


2. Mahasiswa dapat mengetahui pembuatan antibiotik alami.
3. Mahasiswa mengetahui tujuan dari pembuatan dan pemberian antibiotik alami.

2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Antibiotik

Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi,yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain. Antibiotika (latin : anti =
lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme hidup terutama
fungi dan bakteri ranah, yang memiliki khasiat mematikan atau mengahambat pertumbuahn
banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relative kecil.

2.2 Ramuan Herbal

Penggunaan tanaman sebagai antibakteri telah banyak dilakukan sebagai contoh jeruk
nipis dapat digunakan sebagai obat batuk. Penelitian pada beberapa tanaman menunjukkan
kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri. Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan
sebagai ramuan herbal, anatara lain:
2.2.1 Temulawak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan salah satu jenis tumbuhan


obat-obatan asli Indonesia. Temulawak dapat memiliki tinggi hingga 2 meter dan
memiliki bunga dengan warna kuning. Manfaat temulawak selama ini digunakan
penduduk Indonesia sebagai minuman serta bahan obat tradisional. Manfaat
temulawak antara lain dapat mengatasi serta mencegah berbagai penyakit seperti:
penyakit hepatitis, liver, produksi cairan empedu, radang empedu, radang lambung,
melancarkan pencernaan, hingga penyakit gangguan ginjal (Rozi, 2011) .

3
2.2.2 Kunyit

Kunyit merupakan tanaman herbal dan tingginya dapat mencapai 100 cm.
Batang kunyit semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dan berwarna hijau
kekuningan. Daun kunyit tunggal, berbentuk lanset memanjang, helai daun berjumlah
3-8, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata, pertulangan menyirip dan
berwarna hijau pucat. Keseluruhan rimpang membentuk rumpun rapat, berwarna
orange, dan tunas mudanya berwarna putih. Akar serabut berwarna cokelat muda.
Bagian tanaman yang digunakan adalah rimpang atau akarnya. Rimpang kunyit
mengandung minyak atsiri dan mengandung kurkumin. (Mahendra, 2005).

2.2.3 Daun Sirih

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol),


seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya
mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat
menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga
bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran
pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan
ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan (Mahendra, 2005).

4
BAB III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum

Tempat dilaksanakannya Praktikum Kesehatan Ternak dan Biosecurity


diLaboratorium Lapangan Peternakan, pada tanggal 02 November 2019 dan waktu pukul
15.00 WIB s.d selesai.

3.2 Alat dan Bahan

A. Alat
1. Wajan
2. Kayu
3. Ember 4L
B. Bahan
1. Temulawak
2. Kunyit
3. Brotowali
4. Daun Sirih
5. Air Bersih

3.3 Prosedur Kerja

1. Hidupkan api untuk memanaskan air dengan menggunakan kayu atau ranting
pohon yang kering
2. Masukkan air kedalam wajan sebanyak 4L

5
3. Iris semua bahan menjadi kecil, lalu masukkan semua bahan yang sudah diiris
kedalam wajan
4. Letakkan wajan diatas api yang sudah disediakan, tunggu hingga mendidih
5. Ketika sudah mendidih dan warna air rebusan sudah berubah menjadi kecoklatan,
saring dan pindahkan kedalam wadah yang sudah disediakan

6
BAB IV. PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain. Namun, seiring berjalan waktu,
penggunaan antibiotik dinilai dapat berdampak resinten terhadap beberapa bakteri. Resisten
bakteri ini dapat membuatnya kebal terhadap antibiotic tersebut, dan memberikan dampak
negative. Salah satu 2 alternatif yang dapat ditempuh adalah memanfaatkan zat aktif
pembunuh bakteri yang terkandung dalam tanaman.
Tanaman merupakan sumber utama dari senyawa obat dan lebih dari 1000 spesies
tumbuhan dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Tumbuhan tersebut menghasilkan metabolit
sekunder (senyawa yang merupakan turunan dari metabolit primer) dengan struktur molekul
dan aktivitas biologi yang beranekaragam serta memiliki potensi yang sangat baik untuk
dikembangkan menjadi obat. Ramuan Herbal banyak digunakan masyarakat menengah ke
bawah terutama dalam upaya pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan
(promotif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) (Selisiyah,2011).

7
BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yangdapat
menghambat pertumbuhan atau membasmi jenis mikroba lain.
Adapun tanaman yang digunakan sebagai antibiotik alami yaitu
temulawak, daun sirih, kunyit, jahe, brotowali, dan tanaman lainnya. Zat kimia yang
terkandung dalam tanaman yang biasa digunakan sebagai antibiotik alami yaitu minyak atsiri,
flavonoid, isodorik, laksan, lestisin,limmean, kalium oksalat dan pektin. Tanaman tersebut
dapat digunakan sebagai ramuan herbal pengganti antibiotic. Ramuan Herbal banyak
digunakan masyarakat menengah ke bawah terutama dalam upaya pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, dan pemulihan kesehatan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gholib. 2008. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum)
dan Jahe Putih (Zingiber officinale var. amarum) Terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans. Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. Bogor.
Mahendra. 2005. 13 Jenis Tanaman Obat Ampuh.Cetakan 1. Penebar Swadaya,
Jakarta.http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/10375/1/JUWITA%20HASNITA%20SALIN.pdf[15 November 2019].
Rozi. 2011 Tanaman Obat Famili Zingeberasceae. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Industri, Bogor.

9
LAMPIRAN

10

Anda mungkin juga menyukai