Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
e. Pelaksana Kegiatan
Segera setelah itu, kegiatan-kegiatan yang tidak memerlukan biaya
operasional seperti pemberdayaan pasien/pengunjung dan advokasi dapat
dilaksanakan. Sedangkan kegiatan-kegiatan lain yang memerlukan dana
dilakukan jika sudah tersedia dana, apakah itu dana dari Puskesmas, dari
pihak donatur atau dari pemerintah.Pembinaan PHBS di Puskesmas
dilaksanakan dengan pemberdayaan, yang didukung oleh bina suasana dan
advokasi.
2. Langkah Promosi Kesehatan Di Masyarakat
Langkah-langkah promosi kesehatan di masyarakat mencakup: Pengenalan
Kondisi Wilayah, Identifikasi Masalah Kesehatan, Survai Mawas Diri,
Musyawarah Desa atau Kelurahan, Perencanaan Partisipatif, Pelaksanaan
Kegiatan dan Pembinaan Kelestarian.
a. Pengenalan Kondisi Wilayah
Pengenalan kondisi wilayah dilakukan oleh fasilitator dan petugas
Puskesmas dengan mengkaji data Profil Desa atau Profil Kelurahan dan
hasil analisis situasi perkembangan desa/kelurahan. Data dasar yang perlu
dikaji berkaitan dengan pengenalan kondisi wilayahadalah : Data geografi
dan demografi (jumlah RT/RW, Tingkat pendidikan, Jumlah desa, wilayah
dsb), Data Kesehatan (Jumlah kematian bayi, jumlah ibu hamil, menyusui
dan bersalin, jumlah penyakit ISPA, TBC dsb)
b. Survei Mawas Diri
Sebagai langkah pertama dalam upaya membina peran serta
masyarakat, perlu diselenggarakan Survai Mawas Diri, yaitu sebuah survai
sederhana oleh para pemuka masyarakat dan perangkat desa/kelurahan,
yang dibimbing oleh fasilitator dan petugas Puskesmas. Selain untuk
mendata ulang masalah kesehatan, mendiagnosis penyebabnya dari segi
perilaku dan menggali latar belakang perilaku masyarakat, survai ini juga
bermanfaat untuk menciptakankesadaran dan kepedulian para pemuka
masyarakat terhadapkesehatan masyarakat desa/kelurahan, khususnya dari
segi PHBS.
c. Muswarah Desa/Kelurahan
Musyawarah Desa/Kelurahan diselenggarakan sebagai tindak lanjut
Survai Mawas Diri, sehingga masih menjadi tugas fasilitator dan petugas
Puskesmas untuk mengawalnya. Musyawarah Desa/Kelurahan bertujuan:
Menyosialisasikan tentang adanya masalah-masalah kesehatan yang masih
diderita/dihadapi masyarakat. Mencapai kesepakatan tentang urutan
prioritas masalah masalah kesehatan yang hendak ditangani. Mencapai
kesepakatan tentang UKBM-UKBM yang hendakdibentuk baru atau
diaktifkan kembali.
d. Perencanaan
Setelah diperolehnya kesepakatan dari warga desa atau
kelurahan,Forum Desa mengadakan pertemuan-pertemuan secara
intensifguna menyusun rencana pengembangan kesehatan masyarakat
desa/kelurahan untuk dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan
Desa/Kelurahan
e. Pelaksana Kegiatan
Sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan, petugas Puskesmas dan fasilitator mengajak Forum Desa
merekrut atau memanggil kembali kader-kader kesehatanyang ada. Selain
itu, juga untuk mengupayakan sedikit dana (danadesa/kelurahan atau
swadaya masyarakat) guna keperluan pelatihankader kesehatan.
Selanjutnya, pelatihan kader kesehatan oleh fasilitator dan petugas
Puskesmas dapat dilaksanakan.
2.9 Contoh Promosi Kesehatan
Perilaku Menyikat Gigi Yang Baik dan Benar
Menyikat adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membersihkan
gigi dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung
fluoride. Menyikat gigi bertujuan untuk membersihkan gigi dari sisa
makanan, mencegah dan membersihkan plak, membersihkan pewarnaan yang
menempel pada permukaan gigi, mengaplikasikan pasta gigi yang
mengandung fluor pada gigi serta memijat gusi.
Gambar 2.5 cara menggosok Permukaan gigi rahang atas dan bawah
g. Cara memelihara sikat gigi setelah digunakan.
Kebersihan sikatgigi harus diperhatikan karena sikat gigi adalah salah
satu sumber menempelnya bakteri. Cara pemeliharaan sikat gigi yang
baik setelah digunakan adalah dicuci bersih dan disimpan di tempat
yang kering dengan kepala sikat gigi menghadap ke atas agar bulu
sikat gigi cepat kering karena bakteri sangat menyukai tempat yang
lembab. Gantikan sikat gigi 3-4 bulan sekali atau jika bulu sikat gigi
sudah rusak. Sikat gigi yang terlalu lama tidak diganti dapat menjadi
tempat berkembangbiaknya bakteri.Apa bilaker usakansikat gigi terja
di sebelumberusia 3 bulan merupakan tanda bahwa kita menyikat gigi
dengan tekanan terlalu kuat.
Persiapan
Hal yang perlu dipersiapkan dalam promosi untuk meningkatkan pengetahuan
dan perilaku masyarakat tentang menyikat gigi yang baik dan benar adalah :
1. Advokasi kepada pihak-pihak terkait
a. Dinas Kesehatan Kota Kupang
Dinas Kesehatan Kota Kupang agar dapat membantu memperbanyak
media promosi yang sudah dipersiapkan agar dapat menjangkau lebih
banyak siswa/I yang melihat dan membaca, sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan dan perilaku dalam menyikat gigi secara
baik dan benar.
b. Dinas Pendidikan Nasional Kota Kupang
Dapat memasukan materi kesehatan gigi dan mulut diantaranya
tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar kedalam kurikulum
sekolah.
c. Sekolah Dasar
Pihak sekolah dasar khususnya guru-guru agar dapat membantu
mengarahkan kepada seluruh siswa/I tentang tujuan dan manfaat dari
media yang diberikan untuk dilihat dan dibaca, sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku dalam menyikat gigi
secara baik dan benar.
2. Tenaga
Petugas kesehatan gigi yang bertugas untuk memberikan promosidan
memasang media promosi disekolah-sekolah dasar.
3. Media
Media yang dipersiapkan dan digunakan dalam promosi ini adalah
menggunakan poster yang berisi gambar-gambardan petunjuk singkat
tentang langkah-langkah menyikat gigi secara baik dan benar.
Pelaksanaan
1. Petugas kesehatan gigi meminta beberapa siswa/I untuk memperagakan
cara menyikat gigi yang biasanya dilakukan dirumah menggunakan alat
peraga yang sudah dipersiapkan (model gigi dan sikat gigi).
2. Petugas kesehatan gigi memberikan promosikepada siswa/I tentang cara
menyikat gigi secara baik dan benar menggunakan alat peraga (model gigi
dan sikat gigi).
3. Petugas kesehatan gigi memasang poster yang sudah dipersiapkan pada
tempat yang strategis.
4. Petugas kesehatan menginstruksikan kepada siswa/I agar dapat melihat
poster yang telah dipasang.
Evaluasi
Evaluasi program promosiini dilakukan untuk menilai hasil yang
dicapai dibandingkan dengan sumber daya (input) yang digunakan. Evaluasi
merupakan serangkaian kegiatan untuk membandingkan realisasi masukan
(input), pencapaian keluaran (output) dan dampak (outcome) dengan standar
atau indikator yang direncanakan. Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran
sejauh mana program promosi kesehatan gigi mencapai tujuannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai peranan penting
dalam promosi kesehatan dengan tujuan mengubah perilaku masyarakat ke
arah perilaku sehats ehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Strategi promosi kesehatan yang dapat diakukan diantaranya adalah
dengan dilakukanya pemberdayaan, yang didukung oleh binasuasana dan
advokasi, serta dilandasi oleh semangat kemitraan. Diharapkan melalui
promosi kesehatan yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan
kesehatan masyarakat.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepanya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat
yang sama (WHO). Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang
optimal maka dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana
perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri adalah bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang
didukung peran serta masyarakat.
Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan
masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian
dalam memecahkan masalah kesehatan.
Pendekatan pelayanan kesehatan adalah proses keperawatan yang
dilaksanakan melalui asuhan keperawatan yang bertujuan meningkatkan
status kesehatan, menurunkan faktor resiko dan membantu dalam proses
rehabilitasi serta perbaikan fungsi tubuh secara optimal. Salah satu yang
memerlukan pelayanan keperawatan yaitu komunitas anak – anak sekolah
melalui UKS.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan
membangun kebiasaan dan perilaku sehat pada peserta didik usia sekolah
yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (Integratif).
Perawat adalah salah satu petugas kesehatan yang terbanyak yang dapat
diandalkan untuk pembinaan UKS.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui lebih lanjut salah satu
area keperawatan komunitas yaitu kesehatan sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. apa itu Usaha kesehatan sekolah?
2. Apa Isu Kesehatan Populasi Sekolah?
3. Apa Upaya Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah?
4. Apa Pembinaan lingkungan sekolah sehat?
5. Apa Praktik Perawatan Kesehatan Sekolah?
6. Apa Peran dan Fungsi Perawat di Sekolah?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut salah satu area
keperawatan komunitas kesehatan sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Usaha kesehatan sekolah
Departemen Pendidikan dan kebudayaan menyatakan Usaha kesehatan
sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat
yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan
kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan
dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah
(Effendi, 1998)
Departemen kesehatan menyatakan Usaha kesehatan sekolah adalah usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik
beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama (Effendi,1998)
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang holistik dengan
mempertimbangkan aspek bio, psiko, sosial, spiritual dan ekonomi secara
komprehensip dengan mengutamakan kepentingan dan kepuasan pasien yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ada beberapa bentuk pelayanan home
care di masyarakat sehingga home dapat menjadi upaya terbaik bagi pasien –
pasien penyakit kronik atau terminal untuk meningkatkan dan
mempertahankan kemampuan optimal.
Dalam pelaksanaan home care ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan seperti aspek legal dan etik dalam home care, perizinan
pendirian home care, kebijakan dalam home care, dan kepercayaan dan
budaya dalam home care. Hal ini di lakukan untuk menghindari adanya saling
menyalahkan dalam home care sehingga tidak ada pihak yang saling
merugikan. Sehingga pasien juga mendapatkan perawatan yang baik serta
perawat juga mengerti dan memahami peraturan-peraturan yang ada dan
langkah-langkah dalam menjalankan home care. Hal tersebut juga dapat
menekan terjadinya pro dan kontra home care di masyarakat.
Sebagai tenaga profesional, perawat harus mengerti standar pelayanan
dan peran serta fungsi perawat dalam home care sehingga perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan etis kepada pasien.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepanya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. RI. 2002. Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri
Keperawatan .Jakarta : Pusgunakes
Departemen Kesehatan RI.,2004, Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan
Media Promosi Kesehatan, Jakarta
Departemen Kesehatan RI.,2008,Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan
Komunikasi Perubahan Perilaku,Untuk KIBBLA, Jakarta
Departemen Kesehatan RI.,2008,Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman
Pengelolaan Promosi Kesehatan, DalamPencapaian PHBS, Jakarta
Depkes RI., 2004, PedomanPenyelenggaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah,
Dirjen Yan Medik, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Depkes RI., 2008, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Kwarbola, Jonias K., dkk. 2012. Gambaran Pelaksanaan Program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) pada Sekolah-sekolah yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Dobo. Maluku: Dinas Kesehatan
Kabupaten Kepulauan ARU
Mckenzie F James. Finger R Robert, Kotecki, E. Jerome. 2007.
Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Buku Kedokteran.
Machfoedz, I.; Suryani, E ; Sutrisno ; Santoso, S., 2005, Pendidikan Kesehatan
Bagian dari Promosi Kesehatan, Fitramaya, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S., 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta,
Jakarta.
Notoatmodjo, S.; Hassan, A.; Hadi, E. N.; Krianto, T., 2012, Promosi Kesehatan
Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.
Nasrul, effendi. 1998. Dasar – dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC
Nies, Marry A. 2001. Community Health Nursing : Promoting The Health
Of Population:USA: Collage of Nursing and Community Medicine,
Wayne: State University
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Standar
Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta:EGC
Sarana dan Prasarana SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MI
Syamsudin, 2005. Makalah Seminar Alternatif Model Keperawatan Home Health
Care. Akper Karya Bakti Nusantara Magelang : Magelang.