ataupun limbah pertanian yang diawetkan dalam keadaan segar (dengan kandungan air 60-70 %) melalui proses fermentasi dalam silo. Silo Bangunan/tempat membuat dan menyimpan silase baik yang dibuat di atas permukaan tanah maupun di dalam tanah. Silo dapat dibuat dari : tanah, beton, baja, anyaman bambu, tong plastik, drum bekas dll. Silo Silo (tampak bagian dalam) Silo (corong) Silo Silo (ditanam) perbandingan silo dengan mobil saat silo jatuh Silo (tampak dalam dari bawah) menimpa mobil Silo (mobile) TUJUAN PEMBUATAN SILASE
• pemberian hijauan pakan dapat berlangsung
secara merata sepanjang tahun
• mengatasi kekurangan pakan di musim paceklik
• memanfaatkan hijauan atau limbah pertanian
yang sering berlimpah di musim hujan karena mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi (jerami padi,sisa tanaman jagung, kacang-kacangan) BAHAN : ALAT : PEMBUATAN SILASE
Prinsip Pembuatan Silase :
menciptakan keadaan hampa udara (anaerob). menciptakan suasana asam dalam penyimpanan agar terbentuk asam laktat. Langkah Kerja Pembuatan Silase : 1) Hijauan makanan ternak (rumput maupun limbah pertanian) dilayukan dengan cara diangin-anginkan kurang lebih semalaman, kemudian dicacah dengan panjang potongan 2-5 cm atau dilakukan dengan mesin pencacah (chopper). 2) Bila tidak dicampur dengan bahan pengawet/ additif, hijauan yang telah dicacah dapat langsung di masukkan ke dalam silo. Jika diberi pengawet/additif, penambahannya dilakukan dengan cara menaburkan secara merata selapis demi selapis dengan ketebalan ±10 cm, kemudian diaduk sampai rata. 3) Hijauan yang telah dicampur dengan additif atau pengawet, ditekan kuat-kuat dalam silo (bak silo/kantung plastik), dipadatkan dengan jalan diinjak-injak sehingga tidak ada lagi udara yang tersisa (hampa udara). 4) Silo dapat dibongkar sesudah proses fermentasi selesai (21 hr).