M
DENGAN POST OPERASI PROSTATEKTOMI e.c BPH
DI RUANG BEDAH UMUM RSUD ULIN
BANJARMASIN
I. PENGKAJIAN.
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :
Pekerjaan : Tani
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Ds Perumahan RT 4, RW 1 HST
Diagnosa Medis : Post Op Prostatektomi a.i BPH.
Tanggal Pengkajian : 8 Agustus 2006 Pukul 17.30 WITA
Tanggal MRS : 27 Juli 2006
No. RMK : 07 82 24
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn R
Umur : 35 tahun
Alamat : Tanjung Rema RT 10
Pekerjaan : Swasta ( Tukang becak)
Pendidikan : SD
Hubungan dengan pasien : Anak
14
1. Keluhan utama saat masuk RS : kencing tidak lancar
2. Keluahan utama saat pengkajian : mual, kurang nafsu
makan
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Selama ± 2 tahun yang lalu klien mengeluh sulit kencing. Kemudian ±
2 bulan yang lalu klien sulit kencing dan merasa kesakitan pada saat
kencing. Akhirnya klien berobat ke RSU Barabai dan disarankan untuk
menjalani operasi. Dan pada tanggal 27 Juli 2006 klien di rujuk ke
RSU Ratu Zalecha Martapura, dan pada tanggal 28Juli 2006 klien
menjalani operasi prostatektomi dan sekarang masih dilakukan
perawatan di Ruang Zaal RSU Ratu Zalecha Martapura pada hari yang
ke -10 post op.
15
2. Kepala dan Leher
Bentuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih, warna rambut hitam,
distribusi merata, terdapat benjolan pada bagian parietal, ada nyeri tekan,
Leher simetris, terdapat pemberasaran vana jugularis. Pergerakan leher
baik.
3. Mata (Sistem Penglihatan)
Keadaan mata bersih, bola mata simetris, kunjungtiva tidak anemis,
sklera ikterik, pupil isokor, keadaan refleks pupil miosis bila melihat
cahaya. Fungsi penglihatan klien baik ditandai dengan dapat melihat orang
lain dengan jarak ± 2 meter.
4. Hidung (penciuman)
Bentuk hidung semetris, tidak terdapat epitaksis, tidak terdapat lesi, tidak
ada polip, tidak ada sekret, tidak ada nyeri
5. Telinga (sistem pendengaran)
Daun telinga kanan dan kiri simetris dan tidak terdapat sakit pada saat
digerakkan, tidak terdapat lesi, tidak tedapat peradangan, tidak terdapat
serumen yang membeku. Pada saat perawat masuk ke kamar klien dan
memberi salam, klien menoleh ke arah datangnya suara dan menjawab
salam.
6. Mulut dan kemampuan menjawab
Bentuk mulut simetris, mukosa bibir basah, warna bibir merah muda, tidak
sianosis, lidah bersih, warna lidah merah mudan dan agak keputihan.
Kemampuan bicara klien pada waktu dilakukan pengkajian, dapat
menjawab dengan jelas apa yang ditanyakan.
7. Dada dan pernafasan
Bentuk dada simetris, permukaan datar, pola nafas reguler/teratur, tidak
ditemukan kelainan suara nafas tambahan seperti wezing dan rochi, dan
frekuensi nafas klien 28 x/menit.
16
8. Abdomen
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat peradangan, terlihat
benjolan pada abdomen pada bagian kanan atas, terdapat pembesaran hati
± 4 jari (± 6 cm) ke arah abdomen kanan atas, bising usus terdengar 12
x/menit.
9. Genetalia dan Sistem Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat distensi kandung kencing
dan menurut pengakuan klien tidak terdapat kelainan pada alat kelamin
klien.
10. Ekstrimitas atau dan bawah
Pada ekstrimitas atas tidak terdapat edema, tidak terdapat lesi ataupun
peradangan, dan tampak pembatasan gerak kerana pemasangan infus pada
tangan sebelah kiri, bentuk simetris.
Pada ekstrimitas bawah terdapat edema pada kaki sebelah kanan, tidak
terdapat lesi, ataupun peradangan, dan tampak pembatasan gerak karena
klien mengeluh nyeri pada saat melakukan pergerakkan
17
Sebelum masuk Rumah Sakit, pola makan klien teratur yaitu 3 x sehari
dengan jenis makanan nasi, lauk dan sayur, minum ± 7 gelas per hari dan
tidak ada keluhan.
Selama di Rumah Sakit, frekuensi makan 3x sehari, jenis makanan/diet
yaitu bubur rendah lemak dan rendah kalori.
Jumlah 1 porsi yang di sediakan klien hanya makan ½ porsi saja, klien
mengeluh tidak ada nafsu makan kerena merasa mual dan ingin muntah,
minum ± 6 gelas perhari.
C. Personal Hygiene
Sebelum masuk Rumah Sakit, klien mandi 2 x sehari, keramas 3x
seminggu, ganti pakaian setiap hari.
Saat masuk Rumah Sakit, klien hanya di seka oleh keluarganya 1 x sehari,
tidak ada keramas, ganti pakaian setiap hari.
D. Eliminasi
Sebelum masuk Rumah Sakit, BAB teratur 1 x sehari di pagi hari dengan
konsistensi lembek, warna coklat. BAK 4-5 x sehari dengan warna kuning
jenis dan bau aroma khas urine.
Saat masuk Rumah Sakit, BAB klien tidak teratur, tidak 1 x sehari dengan
konsistensi lembek, warna coklat. BAK 3-4 x sehari dengan warna seperti
air teh dan bau aroma khas urine.
E. Psikologi
Hubungan dengan keluarga baik, terlihat istri dan anaknya yang selalu
setia menemani dan merawat klien. Selama pengkajian klien dan
keluarganya kooperatif.
F. Spritual
Klien menganut agama Islam. sebelum masuk Rumah Sakit klien mampu
melakukan ibadah shalat dan mengikuti acara-acara keagamaan di
kampungnya. Saat masuk Rumah Sakit klien tidak dapat menjalankan
ibadah shalat seperti biasa karena kondisinya yang lemah dan tidak bisa
mengikuti acara keagamaan di kampungnya, namun disamping ranjang
terdapat buku Yasin.
18
1. Riwayat Sosial :
Riwayat sosial klien baik, terbukti dengan banyaknya keluarga dan
kerabat yang membezuk klien selama klien dirawat. Sikap klien
kooperatif terhadap perawat selama proses perawatannya.
19
o Kulit.
Keadaan kulit bersih. Klien diseka oleh keluarganya 2 kali sehari.
Warna kulit sawo matang, dan kulit klien sudah mulai keriput
karena pengaruh usianya, turgor baik. Tidak terdapat edema pada
ekstremitas dan daerah lainnya. Terdapat luka operasi pada daerah
abdomen bawah ± 10 cm dengan 10 jahitan dalam keadaan kering,
terdapat luka / irisan bekas pemasangan cystotomi
pada sebelah kanan abdomen bawah yang sudah mulai kering /
menutup dan masih terpasang drain disebelah kiri abdomen bawah.
20
Bentuk telinga luar simetris, tidak ada cairan yang keluar dari liang
telinga, tidak terdapat perdarahan, peradangan ataupun lesi, fungsi
pendengaran klien sudah mulai menurun tetapi klien mampu
berkomunikasi dan mengikuti pembicaraan perawat.
o Mulut.
Hygiene cukup baik. Mukosa mulut lembab, lidah cukup bersih,
bibir klien tidak kering, gigi klien sudah tanggal / ompong.
o Abdomen.
Terdapat luka operasi pada abdomen bawah ± 10 cm dengan
jumlah 10 jahitan dalam keadaan kering. Klien tidak ada mengeluh
nyeri pada daerah sekitar luka operasi dan ekspresi wajah tidak
tegang. Terpasang drain pada sebelah kiri luka. Cairan yang keluar
berwarna merah muda ± 15 cc/ 24 jam. Bising usus baik dengan
frekuensi 11 x/menit, tidak terdapat nyeri tekan daerah sekitar luka
operasi, terdapat luka bekas pemasangan cystotomy
pada sebelah kanan abdomen yang sudah mulai kering / menutup,
tidak terdapat adanya pembesaran hepar.
3. Pola Eliminasi.
Faeces / BAB.
Kebiasaan BAB klien sebelum sakit 1 kali sehari. Konsistensi padat
dengan warna kuning.
Pemeriksaan Fisik :
Abdomen : Struktur simetris, bising usus baik dengan frekuensi
11 x/menit, tidak terdapat nyeri tekan pada sekitar luka
operasi.
21
Urine / BAK.
Sebelum Sakit :
Klien biasa BAK 2-4 kali/hari dengan warna kuning jernih.
Saat Sakit :
Klien BAK masih terpasang tri-way catheter dengan jumlah urine
keluar ± 24 jam ± 1.500 cc dengan warna kuning muda.
Pemeriksaan Fisik :
Ginjal tidak teraba dari luar, tidak ada distensi blast., tampak tri-way
kateter terpasang.
22
Post op hari ke-8 klien tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Tidur
malam ± 6-7 jam dan tidur siang ± 2 jam sehari.
23
pengalaman operasi pada saat ini. Pola koping klien baik dan klien
menerima apa adanya.
Data Fokus :
Terdapat luka operasi pada abdomen quadran bawah sepanjang ± 10 cm
dengan 10 jahitan dalam keadaan kering. Drain luka masih terpasang
disebelah kiri luka operasi. Terdapat luka bekas pemasangan
cystototmi yang sudah mulai mengering / menutup pada daerah quadran
kanan bawah abdomen.
Gambar :
Luka insisi bedah drain
Luka bekas pemasangan cystotomy
24
1. DS : - Terpasangnya Tri- Perubahan pola
DO: - Klien terpasang tri-way way kateter eliminasi (BAK)
kateter.
Urine
keluar ± 1.500 cc 24 jam
dengan warna kuning
muda.
25
V. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN.
DIAGNOSA
NO. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Jum’at, 26 Maret 2004
Jam. 10.00 Wita.
Perubahan pola eliminasi Pengeluaran urine 1. Pantau keluaran urine serta 1. Pendeteksian pertama dan perubahan
(BAK) berhubungan dengan adekuat, dengan kriteria : penampilannya (warna). memberikan kesempatan untuk
masih terpasang nya Tri-Way Urine keluar 1-2 mengubah intervensi, untuk mencegah
Kateter, ditandai dengan : liter/hari. komplikasi atau memerlukan
- Klien terpasang Tri-Way Urine berwarna penanganan sesuai dengan kebutuhan.
kateter. kuning muda / jernih. 2. Dorong peningkatan cairan dan 2. Mempertahankan hidrasi dan aliran
- Urine keluar ± 1.500 cc 24 pertahankan pemasukan akurat. urine baik.
jam post operasi dengan 3. Berikan pendidikan kesehatan 3. Persiapan klien sebelum kateter dilepas.
warna kuning tua. tentang bladder training sebelum
kateter dilepas.
26
Jam. 10.00 Wita.
Intoleransi aktivitas Setelah diberikan 1. Ubah posisi sesering mungkin. 1. Meningkatkan fungsi pernafasan dan
berhubungan dengan tindakan keperawatan, meminimalkan tekanan pada area
kelemahan fisik , ditandai intoleransi aktivitas klien tertentu .
dengan : teratasi, dengan kriteria : 2. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi 2. Tirah baring yang lama dapat
- Klien mengatakan pusing o Rentang gerak dalam dan bantu melakukan rentang gerak menurunkan kemampuan diri, dapat
bila bangun dari posisi tidur batas normal. sendi pasif maupun aktif. terjadi karena keterbatasan aktivitas yang
/ duduk. o Klien mampu mengganggu periode istirahat.
- KU klien tampak lemah. beraktivitas ringan 3. Kaji respon klien terhadap aktivitas, 3. Pengaturan latihan sesuai kemampuan
- Klien lebih sering terlihat (secara bertahap) di tanda vital, keluhan saat dan setelah klien.
hanya berbaring di tempat tempat tidur. aktivitas.
tidur. o Setelah melakukan 4. Tingkatkan sikap dapat melakukan 4. Sikap psikologis mendorong kemampuan
aktivitas tanda vital sungguh-sungguh untuk berpartisipasi.
dalam batas normal. memberikan suasana positif untuk
mendorong peningkatan aktivitas,
status mobilisasi dan berikan
penghargaan berhubungan dengan
kemajuan yang dicapai klien.
28
perawatan luka post operasi
dengan prinsif aseptik.
o Ajarkan pasien merawat
luka pada waktu penggantian
perban dilakukan.
o Berikan pengetahuan
tentang deteksi dini/mengenali
tanda-tanda infeksi, yaitu
bengkak, nyeri, panas, merah
dan fungsiolaesa.
o Jelaskan dan anjurkan
pada pasien terhadap
pemeriksaan ulang (kontrol) 3
hari setelah keluar dari Rumah
Sakit.
29
VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.
DX
NO HARI / TANGGAL IMPLEMENTASI
KEPWTN
Jum’at, 26 Maret 2004 1. Memantau keluaran urine serta
Jam. 11.00 Wita
I penampilannya (warna).
2. Mendorong peningkatan cairan dan
mempertahankan pemasukan akurat
melalui oral.
3. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang bladder training sebelum
kateter dilepas. (Setelah kateter
dilepas klien bisa mencoba kencing
secara biasa, bila tidak bisa kencing
klien bisa melakukan kompres
hangat pada daerah buli-buli dan
merangsangnya dengan gemercik air
/ suara air kran dilakukan secara
bertahap); klien juga bisa latihan
untuk menahan kencing agar dapat
kembali mengontrol dalam BAK
setelah proses pemasangan kateter.
27
menganjurkan klien untuk early
ambulation, yaitu dengan duduk,
miring kiri / kanan.
3. Mengkaji respon klien terhadap
aktivitas; tanda vital TD 120/70
mmHg, Respirasi 20 x/menit, Nadi
88 x/menit; klien masih mengeluh
sedikit pusing bila terlalu lama duduk.
4. Meningkatkan sikap klien yang
menunjukkan sikap sungguh-sungguh
untuk mendorong peningkatan
aktivitas, status mobilisasi dan
memberikan penghargaan pada
kemajuan yang dicapai klien
memberikan pujaan kepada klien
ketika klien mampu untuk melakukan
aktivitas duduk, miring kiri dan
kanan.
28
Ciprofloxacin 2 x 500 mg.
6. Memberikan pendidikan kesehatan :
o Mengkaji tingkat pengetahuan
pasien tentang cara perawatan
luka post operasi.
o Menjelaskan pada pasien tentang
prinsif dan cara perawatan luka
post operasi dengan prinsif
aseptik.
o Mengajarkan pasien merawat luka
pada waktu penggantian perban
dilakukan.
o Memberikan pengetahuan tentang
deteksi dini/mengenali tanda-
tanda infeksi, yaitu bengkak,
nyeri, panas, merah dan
fungsiolaesa.
o Menjelaskan dan menganjurkan
pada pasien – keluarga klien
terhadap pemeriksaan ulang
(kontrol) 3 hari setelah keluar dari
Rumah Sakit.
29
DX
NO HARI / TANGGAL DATA PERKEMBANGAN
KEPWTN
1. Jum,at, 26 Maret 2004 S : -
30
Nadi : 84 x/menit
A : Intoleransi aktivitas teratasi .
P : Berikan pujian kepada klien atas
kemampuannya melakukan
aktivitas / mobilisasi secara
mandiri dan Lanjutkan
intervensi 1,2,3,4
I : Mengubah posisi klien dengan
duduk; miring kiri-kanan.
Meningkatkan aktivitas klien
secara bertahap, dan
menganjurkan klien untuk
melakukan rom aktif dan duduk
sendiri dengan cara berpegangan
di sisi tempat tidur .
Mengkaji tanda vital dan keluhan
klien.
Memberikan terus motivasi
kepada klien untuk melakukan
mobilisasi secara bertahap secara
mandiri.
E : Intoleransi aktivitas teratasi.
31
O : Luka post operasi hari ke- 8
sudah diganti verbannya.
Drain sudah dilepas sesuai
instruksi.
Terdapat luka post operasi
sepanjang ± 10 cm dengan jumlah
10 jahitan dengan luka dalam
keadaan kering, tidak terdapat pus
dan tanda-tanda peradangan /
infeksi.
A : Resiko infeksi tidak terjadi.
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2 ,4, dan
5 ; kaji tanda vital dan daerah
luka operasi , ganti balutan
dengan teknik aseptik serta
perhatikan tanda-tanda infeksi;
rawat kebersihan genitalia dan
kateter dan teruskan pemberian
Antibiotik sesuai pesanan.
I : Pada jam 17.00 Wita klien
diberikan Ciprofloxacin 500 mg.
E : Infeksi tidak terjadi.
LEMBAR PERSETUJUAN
32
Judul : Laporan Ujian ` Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Post
Operasi Prostatektomi e.c BPH Di Ruang Bedah Umum RSUD
Ulin Banjarmasin.
Nama : BAIHAQI
NIM : PO7120001003
MENYETUJUI :
Mengetahui,
Koordinator Praktek Klinik Keperawatan ,
33
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI :
34
LEMBAR PERSETUJUAN
MENYETUJUI :
35