Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

M
DENGAN POST OPERASI PROSTATEKTOMI e.c BPH
DI RUANG BEDAH UMUM RSUD ULIN
BANJARMASIN

I. PENGKAJIAN.
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :
Pekerjaan : Tani
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Ds Perumahan RT 4, RW 1 HST
Diagnosa Medis : Post Op Prostatektomi a.i BPH.
Tanggal Pengkajian : 8 Agustus 2006 Pukul 17.30 WITA
Tanggal MRS : 27 Juli 2006
No. RMK : 07 82 24
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn R
Umur : 35 tahun
Alamat : Tanjung Rema RT 10
Pekerjaan : Swasta ( Tukang becak)
Pendidikan : SD
Hubungan dengan pasien : Anak

II. RIWAYAT KEPERAWATAN.


1. Keluhan Utama.

14
1. Keluhan utama saat masuk RS : kencing tidak lancar
2. Keluahan utama saat pengkajian : mual, kurang nafsu
makan
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Selama ± 2 tahun yang lalu klien mengeluh sulit kencing. Kemudian ±
2 bulan yang lalu klien sulit kencing dan merasa kesakitan pada saat
kencing. Akhirnya klien berobat ke RSU Barabai dan disarankan untuk
menjalani operasi. Dan pada tanggal 27 Juli 2006 klien di rujuk ke
RSU Ratu Zalecha Martapura, dan pada tanggal 28Juli 2006 klien
menjalani operasi prostatektomi dan sekarang masih dilakukan
perawatan di Ruang Zaal RSU Ratu Zalecha Martapura pada hari yang
ke -10 post op.

3. Riwayat Penyakit Dahulu :


± sejak 20 tahun yang lalu klien sudah mengalami kencing tidak lancar
Klien mempunyai riwayat hypertensi.

4. Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti klien.
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK (Head to Toe)
Keadaan Umum : Klien tampak lemah.
Tingkat Kesadaran : Compos mentis/sadar penuh
1. Tanda-tanda Vital
Suhu : 360 C
Nadi : 79 x/menit
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Respirasi : 16 x / menit

15
2. Kepala dan Leher
Bentuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih, warna rambut hitam,
distribusi merata, terdapat benjolan pada bagian parietal, ada nyeri tekan,
Leher simetris, terdapat pemberasaran vana jugularis. Pergerakan leher
baik.
3. Mata (Sistem Penglihatan)
Keadaan mata bersih, bola mata simetris, kunjungtiva tidak anemis,
sklera ikterik, pupil isokor, keadaan refleks pupil miosis bila melihat
cahaya. Fungsi penglihatan klien baik ditandai dengan dapat melihat orang
lain dengan jarak ± 2 meter.
4. Hidung (penciuman)
Bentuk hidung semetris, tidak terdapat epitaksis, tidak terdapat lesi, tidak
ada polip, tidak ada sekret, tidak ada nyeri
5. Telinga (sistem pendengaran)
Daun telinga kanan dan kiri simetris dan tidak terdapat sakit pada saat
digerakkan, tidak terdapat lesi, tidak tedapat peradangan, tidak terdapat
serumen yang membeku. Pada saat perawat masuk ke kamar klien dan
memberi salam, klien menoleh ke arah datangnya suara dan menjawab
salam.
6. Mulut dan kemampuan menjawab
Bentuk mulut simetris, mukosa bibir basah, warna bibir merah muda, tidak
sianosis, lidah bersih, warna lidah merah mudan dan agak keputihan.
Kemampuan bicara klien pada waktu dilakukan pengkajian, dapat
menjawab dengan jelas apa yang ditanyakan.
7. Dada dan pernafasan
Bentuk dada simetris, permukaan datar, pola nafas reguler/teratur, tidak
ditemukan kelainan suara nafas tambahan seperti wezing dan rochi, dan
frekuensi nafas klien 28 x/menit.

16
8. Abdomen
Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat peradangan, terlihat
benjolan pada abdomen pada bagian kanan atas, terdapat pembesaran hati
± 4 jari (± 6 cm) ke arah abdomen kanan atas, bising usus terdengar 12
x/menit.
9. Genetalia dan Sistem Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak terdapat distensi kandung kencing
dan menurut pengakuan klien tidak terdapat kelainan pada alat kelamin
klien.
10. Ekstrimitas atau dan bawah
Pada ekstrimitas atas tidak terdapat edema, tidak terdapat lesi ataupun
peradangan, dan tampak pembatasan gerak kerana pemasangan infus pada
tangan sebelah kiri, bentuk simetris.
Pada ekstrimitas bawah terdapat edema pada kaki sebelah kanan, tidak
terdapat lesi, ataupun peradangan, dan tampak pembatasan gerak karena
klien mengeluh nyeri pada saat melakukan pergerakkan

1. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL, DAN SPRITUAL


(Sebelum dan Sesudah Sakit)
A. Aktivitas dan istirahat
Sebelum masuk Rumah Sakit, klien melakukan aktivitas pekerjaanya
sebagai buruh tani dari pagi hingga siang hari. Klien juga dapat
beristirahat dan tidur dengan nyenyak, klien tidur selama 6 jam perhari.
Selama di Rumah Sakit, klien tidak melakukan aktivitas berat, hanya
duduk dan berbaring karena kondisi klien yang lemah. Istirahat dan tidur
klien agak terganggu terutama disaat nyeri ulu hatinya timbul pada malam
hari.
B. Nutrisi dan Cairan

17
Sebelum masuk Rumah Sakit, pola makan klien teratur yaitu 3 x sehari
dengan jenis makanan nasi, lauk dan sayur, minum ± 7 gelas per hari dan
tidak ada keluhan.
Selama di Rumah Sakit, frekuensi makan 3x sehari, jenis makanan/diet
yaitu bubur rendah lemak dan rendah kalori.
Jumlah 1 porsi yang di sediakan klien hanya makan ½ porsi saja, klien
mengeluh tidak ada nafsu makan kerena merasa mual dan ingin muntah,
minum ± 6 gelas perhari.
C. Personal Hygiene
Sebelum masuk Rumah Sakit, klien mandi 2 x sehari, keramas 3x
seminggu, ganti pakaian setiap hari.
Saat masuk Rumah Sakit, klien hanya di seka oleh keluarganya 1 x sehari,
tidak ada keramas, ganti pakaian setiap hari.
D. Eliminasi
Sebelum masuk Rumah Sakit, BAB teratur 1 x sehari di pagi hari dengan
konsistensi lembek, warna coklat. BAK 4-5 x sehari dengan warna kuning
jenis dan bau aroma khas urine.
Saat masuk Rumah Sakit, BAB klien tidak teratur, tidak 1 x sehari dengan
konsistensi lembek, warna coklat. BAK 3-4 x sehari dengan warna seperti
air teh dan bau aroma khas urine.
E. Psikologi
Hubungan dengan keluarga baik, terlihat istri dan anaknya yang selalu
setia menemani dan merawat klien. Selama pengkajian klien dan
keluarganya kooperatif.
F. Spritual
Klien menganut agama Islam. sebelum masuk Rumah Sakit klien mampu
melakukan ibadah shalat dan mengikuti acara-acara keagamaan di
kampungnya. Saat masuk Rumah Sakit klien tidak dapat menjalankan
ibadah shalat seperti biasa karena kondisinya yang lemah dan tidak bisa
mengikuti acara keagamaan di kampungnya, namun disamping ranjang
terdapat buku Yasin.

18
1. Riwayat Sosial :
Riwayat sosial klien baik, terbukti dengan banyaknya keluarga dan
kerabat yang membezuk klien selama klien dirawat. Sikap klien
kooperatif terhadap perawat selama proses perawatannya.

2. Laboratorium dan Diagnostik :


 20 Maret 2004 (Post Operasi) :
HB : 9,9 Gram %. (13,5 – 17,5 Gram %)

2. Pola Nutrisi – Metabolik.


1. Masukan nutrisi sebelum sakit :
Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari. Jenis nasi putih, lauk pauk,
sayur dan minum air putih / teh ± 6-8 gelas/hari. Nafsu makan klien
baik.
2. Saat Sakit :
Klien makan 3 kali sehari sesuai dengan jadwal RS. Jenis BB TKTP.
Minum ± 3.000 ml/hari. Tidak ada keluhan muntah maupun sulit
menelan dan nafsu makan baik.
3. Pemeriksaan Fisik :
o Keadaan umum klien tampak lemah.
o Tanda Vital : Suhu : 363 oC.
Respirasi : 20 x/menit.
Denyut nadi : 88 x/menit.
Tekanan Darah : 120/70 mmHg.
o TB : 170 cm
o BB : 50 Kg

19
o Kulit.
Keadaan kulit bersih. Klien diseka oleh keluarganya 2 kali sehari.
Warna kulit sawo matang, dan kulit klien sudah mulai keriput
karena pengaruh usianya, turgor baik. Tidak terdapat edema pada
ekstremitas dan daerah lainnya. Terdapat luka operasi pada daerah
abdomen bawah ± 10 cm dengan 10 jahitan dalam keadaan kering,
terdapat luka / irisan bekas pemasangan cystotomi
pada sebelah kanan abdomen bawah yang sudah mulai kering /
menutup dan masih terpasang drain disebelah kiri abdomen bawah.

o Kepala dan Leher.


Bentuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih, warna rambut
hitam, distribusi merata,. Bentuk leher simetris, tidak terdapat
pembesaran vena jugularis, kelenjar limfe atau thyroid, pergerakan
leher cukup baik, klien mengeluh agak pusing bila bangun dari
posisi tidur.

o Penglihatan dan Mata.


Penglihatan berfungsi dengan baik, dapat melihat atau membaca
dengan jarak ± 30 cm tanpa alat bantu. Keadaan mata bersih,
konjungtiva tidak anemis, keadaan refleks pupil miosis bila melihat
cahaya, sklera tidak ikterik, pergerakan bola mata dapat bergerak
bebas.

o Penciuman dan Hidung.


Bentuk simetris, tidak terdapat epitaksis, tidak ada lesi, tidak
terdapat polip, tidak terdapat sekret yang keluar, tidak ada nyeri
maupun peradangan. Fungsi penciuman klien baik, terbukti klien
dapat membedakan bau alkohol dan bau balsem.

o Pendengaran dan Telinga.

20
Bentuk telinga luar simetris, tidak ada cairan yang keluar dari liang
telinga, tidak terdapat perdarahan, peradangan ataupun lesi, fungsi
pendengaran klien sudah mulai menurun tetapi klien mampu
berkomunikasi dan mengikuti pembicaraan perawat.

o Mulut.
Hygiene cukup baik. Mukosa mulut lembab, lidah cukup bersih,
bibir klien tidak kering, gigi klien sudah tanggal / ompong.

o Abdomen.
Terdapat luka operasi pada abdomen bawah ± 10 cm dengan
jumlah 10 jahitan dalam keadaan kering. Klien tidak ada mengeluh
nyeri pada daerah sekitar luka operasi dan ekspresi wajah tidak
tegang. Terpasang drain pada sebelah kiri luka. Cairan yang keluar
berwarna merah muda ± 15 cc/ 24 jam. Bising usus baik dengan
frekuensi 11 x/menit, tidak terdapat nyeri tekan daerah sekitar luka
operasi, terdapat luka bekas pemasangan cystotomy
pada sebelah kanan abdomen yang sudah mulai kering / menutup,
tidak terdapat adanya pembesaran hepar.

3. Pola Eliminasi.
 Faeces / BAB.
Kebiasaan BAB klien sebelum sakit 1 kali sehari. Konsistensi padat
dengan warna kuning.

Pemeriksaan Fisik :
Abdomen : Struktur simetris, bising usus baik dengan frekuensi
11 x/menit, tidak terdapat nyeri tekan pada sekitar luka
operasi.

21
 Urine / BAK.
Sebelum Sakit :
Klien biasa BAK 2-4 kali/hari dengan warna kuning jernih.
Saat Sakit :
Klien BAK masih terpasang tri-way catheter dengan jumlah urine
keluar ± 24 jam ± 1.500 cc dengan warna kuning muda.
Pemeriksaan Fisik :
Ginjal tidak teraba dari luar, tidak ada distensi blast., tampak tri-way
kateter terpasang.

4. Pola Aktivitas – Latihan.


Rentang gerak klien terbatas, pasien merasa pusing bila duduk / bangun
sehingga klien lebih suka berbaring di tempat tidur. Segala aktivitas dan
kebutuhan klien dibantu oleh keluarga.
Pemeriksaan Fisik :
a. Pernafasan / Sirkulasi.
Pernafasan : 20 x/menit. Kualitas normal , teratur, bunyi nafas
vesikuler, tidak ada batuk, tidak terdapat ronchi /
wheezing.
TD : 120/70 mmHg.
Nadi : 88 x/menit.
b. Muskuloskeletal.
Rentang gerak bebas, keseimbangan dan cara berjalan tidak terkaji,
genggaman tangan sama kuat.

5. Pola Istirahat - Tidur.


Sebelum Sakit :
Klien biasa tidur malam ± 6-8 jam sehari. Dan klien tidur siang ± 1-2 jam.
Saat Sakit :

22
Post op hari ke-8 klien tidak mengalami masalah dalam tidurnya. Tidur
malam ± 6-7 jam dan tidur siang ± 2 jam sehari.

6. Pola Kognitif – Konseptual.


Klien mengeluh pusing bila bangun dari posisi tidur / duduk.
Pemeriksaan Fisik :
* Mata : pupil isokor, reflex cahaya kanan / kiri (+).
* Status mental : kesadaran composmentis, GCS : 4,5,6. memori jangka
panjang, medium dan pendek dalam batas normal.

7. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri.


Tidak ada permasalahan dalam perawatannya, baik cara perawatannya
maupun dari segi finansial karena seluruh biaya perawatannya ditanggung
oleh Kartu Sehat. Keadaan emosi klien stabil. Klien menerima apa adanya
yang terjadi pada dirinya saat ini dan beranggapan kejadian ini merupakan
cobaan bagi dirinya, klien tidak terlihat murung / bersedih.

8. Pola Peran – Hubungan.


Klien merupakan seorang yang sudah memasuki lanjut usia. Klien tidak
bekerja lagi dan aktivitas biasanya hanya jalan-jalan / berkunjung kepada
keluarga (cucu-nya). Keluarga sangat peduli terhadap perawatan klien.

9. Pola Seksualitas – Reproduksi.


Struktur luar tidak ada kelainan, kebersihan baik.

10. Pola Koping – Toleransi Stress.


Kemampuan adaptasi klien baik. Pengambilan keputusan oleh klien
dibantu oleh keluarganya. Kejadian terbesar yang pernah dialami adalah

23
pengalaman operasi pada saat ini. Pola koping klien baik dan klien
menerima apa adanya.

11. Pola Nilai – kepercayaan.


Klien biasa sholat 5 waktu. Selama klien di rawat di rumah sakit klien
hanya bisa berdzikir dan berdo’a untuk kesembuhan penyakit dan
keadaannya saat ini.

Data Fokus :
Terdapat luka operasi pada abdomen quadran bawah sepanjang ± 10 cm
dengan 10 jahitan dalam keadaan kering. Drain luka masih terpasang
disebelah kiri luka operasi. Terdapat luka bekas pemasangan
cystototmi yang sudah mulai mengering / menutup pada daerah quadran
kanan bawah abdomen.
Gambar :


Luka insisi bedah drain
Luka bekas pemasangan cystotomy

IV. ANALISA DATA

N0. DATA ETIOLOGI MASALAH

24
1. DS : - Terpasangnya Tri- Perubahan pola
DO: - Klien terpasang tri-way way kateter eliminasi (BAK)
kateter.
 Urine
keluar ± 1.500 cc 24 jam
dengan warna kuning
muda.

2. DS : - Klien mengatakan pusing Kelemahan fisik Intoleransi


bila bangun dari posisi aktivitas
tidur / duduk.
DO : - KU klien tampak lemah.
 Klien
lebih sering terlihat
hanya berbaring di
tempat tidur.

3. DS : -- Adanya luka insisi Resiko infeksi


DO : - Terdapat luka post op. post operasi
prostatektomi ± 10 cm prostatektomi dan
dengan 10 jahitan. terpasang drain serta
 Terpasang tri-way kateter
drain pada sebelah kiri
luka dan terdapat luka
bekas pemasangan
cystotomy pada sebelah
kanan quadran bawah
abdomen
 Tri-way
kateter masih terpasang

25
V. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN.

DIAGNOSA
NO. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Jum’at, 26 Maret 2004
Jam. 10.00 Wita.

Perubahan pola eliminasi Pengeluaran urine 1. Pantau keluaran urine serta 1. Pendeteksian pertama dan perubahan
(BAK) berhubungan dengan adekuat, dengan kriteria : penampilannya (warna). memberikan kesempatan untuk
masih terpasang nya Tri-Way  Urine keluar 1-2 mengubah intervensi, untuk mencegah
Kateter, ditandai dengan : liter/hari. komplikasi atau memerlukan
- Klien terpasang Tri-Way  Urine berwarna penanganan sesuai dengan kebutuhan.
kateter. kuning muda / jernih. 2. Dorong peningkatan cairan dan 2. Mempertahankan hidrasi dan aliran
- Urine keluar ± 1.500 cc 24 pertahankan pemasukan akurat. urine baik.
jam post operasi dengan 3. Berikan pendidikan kesehatan 3. Persiapan klien sebelum kateter dilepas.
warna kuning tua. tentang bladder training sebelum
kateter dilepas.

2. Jum’at, 26 Maret 2004

26
Jam. 10.00 Wita.

Intoleransi aktivitas Setelah diberikan 1. Ubah posisi sesering mungkin. 1. Meningkatkan fungsi pernafasan dan
berhubungan dengan tindakan keperawatan, meminimalkan tekanan pada area
kelemahan fisik , ditandai intoleransi aktivitas klien tertentu .
dengan : teratasi, dengan kriteria : 2. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi 2. Tirah baring yang lama dapat
- Klien mengatakan pusing o Rentang gerak dalam dan bantu melakukan rentang gerak menurunkan kemampuan diri, dapat
bila bangun dari posisi tidur batas normal. sendi pasif maupun aktif. terjadi karena keterbatasan aktivitas yang
/ duduk. o Klien mampu mengganggu periode istirahat.
- KU klien tampak lemah. beraktivitas ringan 3. Kaji respon klien terhadap aktivitas, 3. Pengaturan latihan sesuai kemampuan
- Klien lebih sering terlihat (secara bertahap) di tanda vital, keluhan saat dan setelah klien.
hanya berbaring di tempat tempat tidur. aktivitas.
tidur. o Setelah melakukan 4. Tingkatkan sikap dapat melakukan 4. Sikap psikologis mendorong kemampuan
aktivitas tanda vital sungguh-sungguh untuk berpartisipasi.
dalam batas normal. memberikan suasana positif untuk
mendorong peningkatan aktivitas,
status mobilisasi dan berikan
penghargaan berhubungan dengan
kemajuan yang dicapai klien.

3. Jum’at, 26 Maret 2004


Jam. 10.00 Wita.
27
Resiko infeksi berhubungan Setelah diberikan 1. Awasi tanda-tanda vital, perhatikan 1. Untuk mengetahui dugaan terjadinya
dengan adanya luka insisi post tindakan keperawatan demam dan menggigil, berkeringat, infeksi / sepsis yang meluas.
operasi prostatektomi dan infeksi tidak terjadi pada dan meningkatnya nyeri pada daerah
terpasang drain serta tri-way luka post operasi, drain sekitar luka.
kateter , ditandai dengan : serta pemasangan kateter. 2. Lakukan pencucian tangan yang baik 2. Mengurangi resiko penyebaran bakteri.
 Terdapat luka post op. dan perawatan luka dengan teknik
prostatektomi ± 10 cm aseptik dan perawatan luka paripurna
dengan 10 jahitan. 2 kali sehari.
 Terpasang drain pada 3. Lakukan perawatan drain setiap kali 3. Mencegah timbulnya infeksi melalui
sebelah kiri luka dan merawat luka. drain.
terdapat luka bekas 4. Jaga kebersihan genetalia dan kateter 4. Mencegah terjadinya infeksi melalui
pemasangan cystotomy bagian eksternal. pemasangan kateter.
pada quadran kanan bawah 5. Kolaborasi dalam pemberian 5. Mencegah meluasnya infeksi dan
abdomen. antibiotik. inflamasi.
 Tri-way kateter masih 6. Berikan pendidikan kesehatan : 6. Agar perawatan lanjutan dapat terlaksana
terpasang o Kaji tingkat pengetahuan dan mencegah komplikasi yang lain.
pasien tentang cara perawatan
luka post operasi.
o Jelaskan pada pasien
tentang prinsif dan cara

28
perawatan luka post operasi 
dengan prinsif aseptik.
o Ajarkan pasien merawat
luka pada waktu penggantian
perban dilakukan.
o Berikan pengetahuan
tentang deteksi dini/mengenali
tanda-tanda infeksi, yaitu
bengkak, nyeri, panas, merah
dan fungsiolaesa.
o Jelaskan dan anjurkan
pada pasien terhadap
pemeriksaan ulang (kontrol) 3
hari setelah keluar dari Rumah
Sakit.

29
VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN.

DX
NO HARI / TANGGAL IMPLEMENTASI
KEPWTN
Jum’at, 26 Maret 2004 1. Memantau keluaran urine serta
Jam. 11.00 Wita
I penampilannya (warna).
2. Mendorong peningkatan cairan dan
mempertahankan pemasukan akurat
melalui oral.
3. Memberikan pendidikan kesehatan
tentang bladder training sebelum
kateter dilepas. (Setelah kateter
dilepas klien bisa mencoba kencing
secara biasa, bila tidak bisa kencing
klien bisa melakukan kompres
hangat pada daerah buli-buli dan
merangsangnya dengan gemercik air
/ suara air kran  dilakukan secara
bertahap); klien juga bisa latihan
untuk menahan kencing agar dapat
kembali mengontrol dalam BAK
setelah proses pemasangan kateter.

Jum’at, 26 Maret 2004 1. Mengubah posisi klien; klien merasa


Jam 11.15 Wita
II nyaman dengan posisi miring kiri –
kanan dengan punggung disangga
oleh bantal dan klien juga latihan
untuk mobilisasi duduk di atas tempat
tidur secara bertahap.
2. Meningkatkan aktivitas sesuai
toleransi; melakukan ROM pasif dan

27
menganjurkan klien untuk early
ambulation, yaitu dengan duduk,
miring kiri / kanan.
3. Mengkaji respon klien terhadap
aktivitas; tanda vital  TD 120/70
mmHg, Respirasi 20 x/menit, Nadi
88 x/menit; klien masih mengeluh
sedikit pusing bila terlalu lama duduk.
4. Meningkatkan sikap klien yang
menunjukkan sikap sungguh-sungguh
untuk mendorong peningkatan
aktivitas, status mobilisasi dan
memberikan penghargaan pada
kemajuan yang dicapai klien 
memberikan pujaan kepada klien
ketika klien mampu untuk melakukan
aktivitas duduk, miring kiri dan
kanan.

Jum’at, 26 Maret 2004 1. Mengawasi tanda-tanda vital.  TD


Jam 10.15 Wita.
III 120/70 mmHg, Respirasi 20 x/menit,
Nadi 88x/menit.
2. Mencuci tangan sebelum merawat
luka dan mengganti balutan dengan
teknik aseptik.
3. Melepas drain sesuai instruksi dan
merawat / menutup luka bekas drain
dengan kompres bethadine.
4. Menjaga kebersihan genetalia dan
kateter bagian eksternal.
5. Berkolaborasi dalam pemberian

28
Ciprofloxacin 2 x 500 mg.
6. Memberikan pendidikan kesehatan :
o Mengkaji tingkat pengetahuan
pasien tentang cara perawatan
luka post operasi.
o Menjelaskan pada pasien tentang
prinsif dan cara perawatan luka
post operasi  dengan prinsif
aseptik.
o Mengajarkan pasien merawat luka
pada waktu penggantian perban
dilakukan.
o Memberikan pengetahuan tentang
deteksi dini/mengenali tanda-
tanda infeksi, yaitu bengkak,
nyeri, panas, merah dan
fungsiolaesa.
o Menjelaskan dan menganjurkan
pada pasien – keluarga klien
terhadap pemeriksaan ulang
(kontrol) 3 hari setelah keluar dari
Rumah Sakit.

VII. CATATAN PERKEMBANGAN.

29
DX
NO HARI / TANGGAL DATA PERKEMBANGAN
KEPWTN
1. Jum,at, 26 Maret 2004 S : -

I O : Pada hari ke- 8 post operasi klien


masih terpasang Tri-way Kateter .
Jumlah urine keluar ± 1500 cc
dengan warna kuning muda.
A : Perubahan pola eliminasi (urine )
masih terjadi.
P : Pertahankan intervensi.
I : Memantau keluaran urine serta
penampilannya.
Mempertahankan masukan cairan
per-oral 2000 – 3000 ml/hari.
Memotivasi keluarga untuk terus
berpartisipasi aktif dalam
perawatan klien.
E : Perubahan pola eliminasi (BAK)
masih terjadi

2. Jum,at, 26 Maret 2004 S : Klien mengatakan sudah dapat

II melakukan aktivitas ringan


(duduk) dan miring kiri dan kanan
dengan bantuan minimal oleh
keluarganya karena pusing yang
dirasakan sudah berkurang.
O : Wajah klien tidak pucat.
Klien terlihat sudah dapat duduk;
miring kiri-kanan dengan bantuan
keluarganya.
TD : 120/70 mmHg

30
Nadi : 84 x/menit
A : Intoleransi aktivitas teratasi .
P : Berikan pujian kepada klien atas
kemampuannya melakukan
aktivitas / mobilisasi secara
mandiri dan Lanjutkan
intervensi 1,2,3,4
I : Mengubah posisi klien dengan
duduk; miring kiri-kanan.
Meningkatkan aktivitas klien
secara bertahap, dan
menganjurkan klien untuk
melakukan rom aktif dan duduk
sendiri dengan cara berpegangan
di sisi tempat tidur .
Mengkaji tanda vital dan keluhan
klien.
Memberikan terus motivasi
kepada klien untuk melakukan
mobilisasi secara bertahap secara
mandiri.
E : Intoleransi aktivitas teratasi.

3. Jum,at, 26 Maret 2004 S : Klien mengatakan tidak merasa

III panas maupun nyeri pada daerah


luka operasinya.
Klien – keluarga mengatakan
sudah paham prinsip perawatan
lukanya dan akan kontrol secara
teratur setelah klien keluar dari
rumah sakit.

31
O : Luka post operasi hari ke- 8
sudah diganti verbannya.
Drain sudah dilepas sesuai
instruksi.
Terdapat luka post operasi
sepanjang ± 10 cm dengan jumlah
10 jahitan dengan luka dalam
keadaan kering, tidak terdapat pus
dan tanda-tanda peradangan /
infeksi.
A : Resiko infeksi tidak terjadi.
P : Lanjutkan Intervensi 1, 2 ,4, dan
5 ;  kaji tanda vital dan daerah
luka operasi , ganti balutan
dengan teknik aseptik serta
perhatikan tanda-tanda infeksi;
rawat kebersihan genitalia dan
kateter dan teruskan pemberian
Antibiotik sesuai pesanan.
I : Pada jam 17.00 Wita klien
diberikan Ciprofloxacin 500 mg.
E : Infeksi tidak terjadi.

LEMBAR PERSETUJUAN

32
Judul : Laporan Ujian ` Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Post
Operasi Prostatektomi e.c BPH Di Ruang Bedah Umum RSUD
Ulin Banjarmasin.
Nama : BAIHAQI
NIM : PO7120001003

MENYETUJUI :

Pembimbing Akademik Kepala Ruang Bedah Umum


Ruang Bedah RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Ulin Banjarmasin,

H. SUGIAN NOOR, SKM H. ALPIANOOR PAHRI, AMK

NIP. 140 059 640 NIP. 140 234 209

Mengetahui,
Koordinator Praktek Klinik Keperawatan ,

AKHMAD RIZANI, SKp.


NIP. 140 297 867

33
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Laporan Ujian ` Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Post


Operasi Prostatektomi e.c BPH Di Ruang Bedah Umum RSUD
Ulin Banjarmasin.
Nama : BAIHAQI
NIM : PO7120001003

Banjarbaru, Maret 2004

MENYETUJUI :

Koordinator Pembimbing Akademik,


Praktek Klinik Keperawatan ,

AKHMAD RIZANI, SKp. H. SUGIAN NOOR, SKM


NIP. 140 297 867 NIP. 140 059 640

34
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Laporan Ujian ` Asuhan Keperawatan Pada Tn. H Dengan Post


Operasi Prostatektomi e.c BPH Di Ruang Bedah Umum RSUD
Ulin Banjarmasin.
Nama : BAIHAQI
NIM : PO7120001003

MENYETUJUI :

Pembimbing Akademik Kepala Ruang Bedah Umum


Ruang Bedah RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Ulin Banjarmasin,

H. Sugian Noor, SKM ……………………………..

NIP. 140 059 640 NIP. 140

35

Anda mungkin juga menyukai