21100116120003
Teknik Geologi
BAB 0 PERSIAPAN
0.1 Bilangan Real, Estimasi, dan Logika
Bilangan Bulat dan Rasional Bilangan paling sederhana di antara semuanya adalah
bilangan asli
1, 2, 3, 4, 5, 6,……
Jika menyetarakan negatif dari bilangan asli dan nol, maka memperoleh bilangan
bulat
….,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,….
Bilangan Real Tinjaulah semua bilangan (rasional dan irasional) yang dapat
mengukur panjang, beserta negative, dari bilangan-bilangan tersebut dan nol.
Bilangan-bilangan ini disebut bilangan real. Bilangan real dapat dipandang sebagai
label untuk titik-titik disepanjang sebuah garis mendatar , bilangan ini mengukur
jarak ke kanan atau ke kiri , jarak berarah dari sebuah titik tetap yang disebut titik
asal dan diberi label. Tiap titik memiliki label yang unik yang disebut koordinat dan
garis koordinatnya disebut garil real. System bilangan real masih di bilang lagi
sebagai sistem bilangan kompleks dimana bilangan ini berbentuk a+bi, a dan b
bilangan real dan
Desimal berulang dan tak berulang Setiap bilangan rasional dapat dituliskan
sebagai decimal karena dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua bilangan bulat, jika
kita membagi pembilang dengan penyebut memperoleh decimal, contoh:
Sedikit tentang logika Hasil penting di matematika disebut teorema yang sering
dijumpai adalah Teorema Pythagoras, banyak teorema dinyatakan dalam bentuk P
dan Q
Hukum Excluded Middle mengatakan: Salah satu di antara R atau ~R, tetapi bukan
kedua-duanya. Asumsi akan menghasilkan suatu koordinasi yang disebut sebagai
bukti dengan kontradiksi.
0.2 Pertidaksamaan dan Nilai Mutlak
Sifat-sifat nilai mutlak tidak menimbulkan masalah dalam proses perkalian dan
pembagian, tetapi tidak dalam proses penambahan dan pengurangan.
0.3 Sistem Koordinat Rektanguler
Dalam sebuah bidang, sumbu-sumbu koordinat merupakan dua garis real, satu
mendatar (sumbu-x) dan satu tegak (sumbu-y), sedemikian rupa sehingga
keduanya berpotongan pada titik-titik nol dari kedua garis. Sumbu-sumbu koordinat
membagi bidang menjadi empat daerah, disebut kuadran-kuadran dan diberi label
I, II, III, dan IV seperti gambar di bawah.
Rumus Jarak
Pada Teorema Pythagoras, yang mengatakan jika a dan b adalah panjang dari kedua
kaki sebuah segitiga siku-siku dan c adalah sisi miringnya, maka:
Jika Teorema Pythagoras diterapkan dan di ambil akar kuadrat utama dari kedua
ruas maka diperoleh Rumus Jarak :
mempunyai persamaan
Bentuk kemiringan perpotongan titik seperti y - b = m (x - 0) dan dapat di tulis
ulang y = mx + b
Garis-garis Tegak Lurus Dua garis tak tegak saling tegak lurus jika dan hanya jika
kemiringan keduanya saling berkebalikan negative. Untuk membangun buktib
geometri bahwa dua garis (taktegak) adalah tegak lurus jika dan hanya jika
0.4 Grafik Persamaan
Grafik Suatau Persamaan dalam x dan y terdiri atas titik-titik di bidang yang
kordinat (x, y)-nya memenuhi persamaan, yakni membuat suatu identitas yang
benar.
Prosedur Penggambaran Grafik ada tiga langkah sederhana, yaitu:
Langkah pertama dapatkan koordinat beberapa titik yang memenuhi persamaan.
Langkah kedua plotlah titik tersebut pada bidang.
Langkah ketiga hubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah kurva mulus.
Dalam bentuk persamaan ada tiga pengujian sederhana, grafik suatu persamaan
adalah:
Perpotongan
GRAFIK KUADRAT DAN KUBIK DASAR
0.5 Fungsi dan Grafiknya
Fungsi f adalah suatu aturan korespondensi yang menghubungkan tiap obyek x
dalam suatu himpunan, yang disebut daerah asal (domain) dengan sebuah nilai
tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua. Himpunan nilai yang diperoleh secara
demikian disebut daerah hasil (range) fungsi.
Daerah asal dan daerah hasil Untuk meyebutkan suatu fungsi secara lengkap kita
harus menyatakan selain aturan korespondensi daerah asal fungsi tersebut. Jika
untuk sebuah fungsi daerah asal tidak disebutkan, kita menganggap bahwa daerah
asalnya adalah himpunan bilangan real yang terbesar sehingga aturan fungsi ada
maknanya. Ini disebut daerah asal alami (natural domain). Bilangan yang
seharusnya anda ingat untuk dikecualikan dari daerah asal alami adalah nilai-nilai
yang akan menyebabkan pembagian oleh nol atau akar kuadrat dari bilangan
negative.
Jika aturan untuk suatu fungsi diberikan oleh sebuah persamaan berbentuk y=f(x),
x disebut variable bebas dan y variable tak bebas. Sebarang elemen dari daerah asal
boleh dipilih sebagai nilai dari variable bebas x. begitu dipilih, nilai x benar-benar
menentukan nilai korespondensi dari variable tak bebas y. input untuk fungsi tidak
harus berupa bilangan real tunggal.
Fungsi genap dan ganjil Jika f(-x) = f(x) untuk semua x, maka grafik simetri
terhadap sumbu-y, fugsi yang demikian disebut fungsi genap. Jika f(-x) = -f(x)
untuk semua x, grafik simetri terhadap titik asal maka disebut fungsi yang demikian
fungsi ganjil.
Dua fungsi khusus Diantara fungsi-fungsi yang sering digunakan sebagai contoh
terdapat dua yang sangat khusus fungsi nilai mutlak | | dan fungsi bilanga bulat
terbesar [| |], fungsi-fungsi ini didenfinisikan oleh | x | = x jika x ≥ 0 dan –x < 0 dan
[|x|] = bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x.
0.6. Operasi pada Fungsi
Dengan asumsi bahwa f dan g mempunyai daerah asal alami, kita akan
memperoleh:
0.7 Fungsi Trigonometri
Fungsi trigonometrik diringkas di tabel di bawah ini. Sudut adalah sudut yang
diapit oleh sisi miring dan sisi samping sudut A pada gambar di samping, a adalah
sisi depan, b adalah sisi samping, dan c adalah sisi miring. Fungsi trigonometrik
adalah fungsi dari sebuah sudut yang digunakan untuk menghubungkan antara
sudut-sudut dalam suatu segitiga dengan sisi-sisi segitiga tersebut.
BAB 1 LIMIT
1.1 Pendahuluan Limit
Limit suatu fungsi merupakan salah satu konsep mendasar dalam kalkulus dan
analisis, tentang kelakuan suatu fungsi mendekati titik masukan tertentu. Suatu
fungsi memetakan keluaran f(x) untuk setiap masukan x. Fungsi tersebut memiliki
limit L pada titik masukan p bila f(x) "dekat" pada L ketika x dekat pada p.
Dengan kata lain, f(x) menjadi semakin dekat kepada L ketika x juga mendekat
menuju p. Lebih jauh lagi, bila f diterapkan pada tiap masukan yang cukup dekat
pada p, hasilnya adalah keluaran yang (secara sembarang) dekat dengan L. Bila
masukan yang dekat pada p ternyata dipetakan pada keluaran yang sangat
berbeda, fungsi f dikatakan tidak memiliki limit.
Fungsi pada garis bilangan riil
Bila f : terdefinisi pada garis bilangan riil, dan p, maka kita
menyebut limit f ketika x mendekati p adalah L, yang ditulis sebagai:
jika dan hanya jika untuk setiap ε > 0 terdapat δ > 0 sehingga |x - p|< δ
mengimplikasikan bahwa |f (x) - L | < ε . Di sini, baik ε maupun δ merupakan
bilangan riil. Perhatikan bahwa nilai limit tidak tergantung pada nilai f (p).
Limit searah
Masukan x dapat mendekati p dari atas (kanan di garis bilangan) atau dari bawah
(kiri). Dalam hal ini limit masing-masingnya dapat ditulis sebagai
Dengan cara yang sama, limit f saat x mendekati tak hingga adalah tak hingga,
dilambangkan oleh
1.2 Pengkajian Mendalam Tentang Limit
Dalam subbab sebelumnya telah diberikan definisi limit secara tidak formal.
Berikut definisi yang lebih baik tetapi masih ada yang tidak formal dengan
menyusun kembali kata-kata dari defenisi tersebut. Mengatakan bahwa
lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 bermakna bahwa f(x) dapat dibuat sedekat mungkin ke L asalkan x
𝑥→𝑐
cukup dekat, tetapi tidak sama dengan c.
Mengatakan bahwa lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 berarti bahwa untuk 𝜀 > 0 yang diberikan
𝑥→𝑐
terdapat 𝛿 > 0 yang berpadanan sedemikian rupa sehingga |f(x) – L| < 𝜀 asalkan
bahwa 0 < |x-c| < 𝛿; yakni,
Mengatakan lim 𝑓(𝑥) = 𝐿 berati untuk setiap 𝜀 > 0, terdapat 𝛿 > 0 yang
𝑥→𝑐
berpadanan sedemikian rupa sehingga,
1. lim𝑘 = 𝑘
𝑥→𝑐
2. lim𝑥 = 𝑐
𝑥→𝑐
3. lim𝑘𝑓 = 𝑘 lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
4. lim[𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)] = lim𝑓(𝑥) + lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
5. lim𝑓(𝑥) −𝑔(𝑥) lim 𝑓(𝑥) − lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
6. lim𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥) = lim𝑓(𝑥). lim 𝑔(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→1 𝑥→𝑐
7. lim𝑓(𝑥)/ 𝑔(𝑥) = lim 𝑓(𝑥)/ lim 𝑔(𝑥) asalkan lim𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
8. lim[𝑓(𝑥)]ⁿ = [lim 𝑓(𝑥)]ⁿ
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
ⁿ ⁿ
9. lim √𝑓(𝑥) =√ lim 𝑓(𝑥) asalkan lim𝑓(𝑥) > 0 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝.
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
Asalkan f(c) terdefinisi, dalam kasus fungsi rasional ini bermakna bahwa nilai
penyebut pada c tidak nol.
Teorema C
Jika f(x) = g(x) untuk semua x di dalam interval terbuka yang mengandung
bilangan c, kecuali pada bilangan c sendiri, dan jika lim 𝑔(𝑥) ada, maka lim 𝑓(𝑥)
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
ada dan lim 𝑓(𝑥) = lim 𝑔(𝑥).
𝑥→𝑐 𝑥→𝑐
Ditanya :
2.3 ATURAN PENCARIAN TURUNAN
Dengan notasi Leibniz, sekarang kita mempunyai tiga notasi untuk turunan. Jika y=
f(x) , kita dapat menyatakan turunan dari f oleh
𝑑𝑦
F’(x) atau 𝐷𝑥 𝐹(𝑥) atau 𝑑𝑥
TEOREMA A “ ATURAN FUNGSI KONSTANTA”
Grafik fungsi konstanta f(x) = k adalah sebuah garis mendatar, yang karenanya
mempunyai kemiringan nol dimana-mana.
Jika f(x) = k, dengan k suatu konstanta maka untuk sebarang x, f(x) = 0
𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 𝐷𝑥 𝑘 = 0
TEOREMA B “ ATURAN FUNGSI SATUAN”
Grafik f(x) = x berupa garis yang melalui titik-asal dengan kemiringan 1.
Jika f(x) = x, maka f’(x) = 1
𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 𝐷𝑥 (𝑥) = 1
TEOREMA C “ATURAN PANGKAT”
Jika f(x) = 𝑥 𝑛 , dengan n bilangan bulat positif, maka f’(x) = 𝑛𝑥 𝑛−1
𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 𝐷𝑥 (𝑥 𝑛 ) = 𝑛𝑥 𝑛−1
TEOREMA D “ ATURAN KELIPATAN KONSTANTA”
Jika k suatu konstanta dan f suatu fungsi yang terdefereniasikan, maka (kf)’(x) = k
. f’(x)
𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 𝐷𝑥 [𝑘 . 𝑓(𝑥)] = 𝑘. 𝐷𝑥 𝑓(𝑥)
Dengan kata lain, pengali konstanta k dapat dikeluarkan dari operator 𝐷𝑥
TEOREMA E “ ATURAN JUMLAH”
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdeferensiasikan, maka (f+g)’(x) = f’(x)
+ g’(x) 𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 𝐷𝑥 [𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)] = 𝐷𝑥 f(x) + 𝐷𝑥 g(x)
Dengan kata lain, turunan dari suatu jumlah adalah jumlah dari turunan-turunan.
TEOREMA F “ ATURAN SELISIH “
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdeferensiasikan, maka (f- g)’(x) = f’(x)
- g’(x) 𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 𝐷𝑥 [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)] = 𝐷𝑥 𝑓(𝑥) − 𝐷𝑥 𝑔(𝑥)
TEOREMA G “ ATURAN HASIL KALI”
Jika f dan g adalah fungsi-fungsi yang terdeferensiasikan, maka
(f . g)’ (x) = f(x) g’(x) + g(x) f’(x)
𝑦𝑎𝑘𝑛𝑖 𝐷𝑥 [𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)] = 𝑓(𝑥)𝐷𝑥 𝑔(𝑥) + 𝑔(𝑥)𝐷𝑥 𝑓(𝑥)
contoh
1.
penyelesaian
2.8 Laju yang Berkaitan
Jika suatu variabel y bergantung pada waktu t, maka turunannya dy/dt disebut Laju
Perubahan Sesaat. Tentu saja, jika y mengukur jarak, maka laju sesaat ini disebut
kecepatan. Kita tertarik pada beraneka laju sesaat, laju air mengalir ke dalam ember,
laju membesarnya luas pencemaran minyak, laju bertambahnya nilai kampling
tanah, dan lainnya. Jika y diberikan secara eksplisit dalam t, maka masalahnya
sederhana; kita cukup mendiferensiasikan dan kemudian menghitung turunan pada
saat yang diminta.
Prosedur Sistematis :
Langkah 2 Nyatakan apa yang diketahui dan apa yang diinginkan tentang variabel-
variabel tersebut. Informasi ini akan berbentuk turunan-turunan terhadap variabel t.
Langkah 5 Pada tahap ini, bukan lebih dini, substitusikan kedalam persamaan yang
ditemukan dalam Langkah 4 semua data yang sahih pada saat tertentu seperti yang
diperlukan untuk jawaban soal. Pecahkan untuk turunan yang diinginkan.
2.9 Diferensial dan Aproksimasi
Definisi Diferensial: Misalkan y = f(x) adalah fungsi terdiferensiasi dari variabel
bebas x. ∆x adalah pertambahan sebarang dalam variabel bebas x dx, disebut
Diferensial Variabel Bebas x, adalah sama dengan ∆x.
∆y adalah perubahan sebenarnya dalam variabel bebas y ketika x berubah dari x
ke x + ∆x; yakni y = f(x + ∆x) – f(x). Dy disebut Diferensial Variabel Tak Bebas
y, didefinisikan oleh dy = f’(x)dx.
AproksimasiDiferensial akan memainkan beberapa peranan dalam blog ini, tetapi
untuk sekarang penggunaan utamanya adalah dalam penyediaan aproksimasi. Kita
lebih menunjuk hal ini sebelumnya.
Aproksimasi Linear jika f terdiferensiasi di a, maka dari bentuk kemiringan titik
suatu garis, yaitu garis singgung terhadap f pada (a, f(a)) diberikan oleh y = f(a)
+ f’(a)(x – a). Fungsi L(x) = f(a) + f’(a)(x – a) disebut Aproksimasi Linear
terhadap fungsi f pada a, dan dia sering merupakan aproksimasi yang sangat
bagus terhadap f ketika x dekat ke a.