Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENELITIAN

Pengaruh Intensitas Menonton Televisi Terhadap Akhlak Pelajar


Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Drs. Ma’arif Jamuin, M.Sc

Disusun Oleh :

Muh. Azam Khasanal Bashari G 000 120 027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2015/ 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan media massa semakin pesat setiap tahunnya, dimulai pada
zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia para pejuang menggunakan radio dan
surat kabar, kemudian semakin berkembang dengan munculnya televisi pertama
tahun 1962 yaitu TVRI yang diresmikan oleh Presiden Soekarno. Pada tahun 1989
RCTI muncul sebagai televisi swasta pertama disusul oleh SCTV, TPI, ANTV,
dan Indosiar.1
Media menjadi sarana untuk belajar anak, baik media elektronik, maupun
cetak. Dari masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Pada zaman sekarang ini televisi merupakan media massa
elektronik yang telah menyebar diberbagai kalangan masyarakat. Informasi
sangat cepat menyebar dalam waktu yang sama. Berbagai macam acara dan
program yang dipilih masing-masing chanel menyajikan tayangan yang berisi
tentang ilmu pengetahuan, berita dan hiburan. Hiburan yang disajikan menarik
perhatian dari berbagai golongan usia.
Peran media massa kini tidak hanya sebagai sarana informasi dan
sosialisasi, namun berkembang sebagai media hiburan. Media massa itu sendiri
terdiri dari surat kabar, radio, majalah, media online, hingga televisi. Maka salah
satu media yang paling akrab di masyarakat dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia adalah media televisi. Media televisi itu satu sisi banyak
memberikan informasi yang menarik dan cukup menghibur tetapi di sisi lain
disadari ataupun tidak, bahaya televisi begitu besar telah mengancam anak-anak
pelajar.
Menurut Chaplin mengemukakan bahwa intensitas adalah kekuatan yang
mendukung suatu pendapat atau suatu sikap.2 Ketertarikan individu terhadap
program televisi akan menarik perhatian individu. Pengaruh televisi tidak terlihat
langsung, namun intensitas menonton yang mempengaruhi sikap tersebut. Sikap

1
Ishadi. S. K,Dunia Penyiaran: Prospek dan Tantangannya,(Jakarta: Gramedia,1999),hlm: 20.
2
Chaplin, J. P,Kamus Lengkap Psikologi,(Jakarta : Rajawali Pers, 2008),hlm: 64.

2
yang muncul adalah sikap malas belajar karena cenderung lebih senang menonton
sinetron dari pada belajar, yang mempengaruhi proses belajar.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa intensitas dapat mempengaruhi
sikap individu, salah satu perilaku yang dipengaruhi dari menonton televisi yaitu
akan malas untuk belajar yang cenderung mempengaruhi proses belajar
mahasiswa.
Dari penjelasan diatas peneliti ingin mengetahui pengaruh intensitas
menonton televisi terhadap akhalak pelajar, sebesar apa peranan menonton
televisi dalam perkembangan akhlak pelajar...???
B. Rumusan Penelitian
1. Apa pengertian Intensitas dan Televisi?
2. Apa manfaat Televisi ?
3. Bagaimana fungsi Televisi ?
4. Bagaimana intensitas menonton sinetron terhadap perkembangan akhlak
pelajar ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mampu mengetahui pengertian Intentitas dan Televisi.
2. Mampu mengetahui manfaat Televisi.
3. Mampu mengetahui fungsi Televisi.
4. Mampu mengetahui intensitas menonton sinetron terhadap perkembangan
akhlak pelajar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
pengalaman dan wawasan.
b. Dapat dijadikan bahan perbandingan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi penulis
Untuk mengetahui sejauh mana menonton Televisi dapat mempengaruhi
perkembangan akhlak pelajar.
b. Manfaat bagi Pengajar

3
Sebagai referensi untuk mengetahui dampak yang terjadi terhadap peserta
didik yang menonton televisi.
c. Manfaat bagi Media Televisi
Sebagai bahan pertimbangan dalam menghadirkan tayangan yang
mengandung nilai edukasi sesuai dengan UU penyiaran.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mempertanggung jawabkan laporan penelitian yang telah disusun
maka perlu ditunjang dengan suatu landasan yang dikemukakan oleh beberapa
sumber.
A. Pengertian Intensitas dan Televisi
1. Pengertian Intensitas
Intensitas dalam kehidupan sehari-hari menggambarkan keadaan, tingkat
atau ukuran.3 Selanjutnya, dalam kamus bahasa inggris istensitas di istilahkan
dengan intensity, diartikan dengan kehebatan(hebat,kuat).4 Menurut Chaplin,
definisi "intensitas" berasal dari bahasa inggris " intensity" (intensitas) yaitu,
suatu sifat kuantatif dari suatu penginderaan, yang berhubungan dengan
intensitas perangsangan.5
Berdasarkan beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
intensitas adalah suatu yang menggambarkan keadaan dari suatu pengindraan,
untuk mengukur suatu keadaan.
2. Pengertian Televisi
Menurut kamus pelajar, Televisi adalah sarana informasi yang
disampaikan lewat suara dan gambar.6 Menurut kamus besar bahasa Indonesia
Televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara)
melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah
cahaya(gambar) dan bunyi(suara) menjadi gelombang listrik dan dapat
mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi
yang dapat didengar.7
Berdasarkan defisini diatas dapat disimpulkan televisi adalah suatu sarana
informasi yang disampaikan dengan menggunakan penyiaran gambar yang
disertai dengan bunyi suara.

3
Menuk dkk,Kamus Pelajar: SLTP,(Jakarta: Pusat Bahasa, 2003),hlm: 252.
4
Echols, J.M & Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta : PT Gramedia,1987),hlm:34.
5
Chaplin, J. P,Kamus Lengkap Psikologi,(Jakarta : Rajawali Pers, 2008),hlm: 65.
6
Ibd: 689.
7
Kamus Besar Bahasa Indonesi,(:2005),hlm: 1162.

5
B. Manfaat Televisi
Menurut Supriyanto menyebutkan bahwa televisi memiliki tiga manfaat
yaitu :8
1. Manfaat yang bersifat kognitif adalah berkaitan dengan ilmu pengetahuan
atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat kognitif di
antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya.
2. Manfaat yang bersifat efektif adalah berkaitan dengan sikap dan emosi.
Acara-acara yang biasanya memunculkan manfaat afektif ini adalah acara-
acara yang mendorong pada pemirsa agar memiliki kepekaan sosial,
kepedulian sesama manusia dan sebagainya.
3. Manfaat yang bersifat psikomotor adalah berkaitan dengan tindakan dan
perilaku yang positif. Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama
dan acara-acara yang lainnya dengan syarat semuanya ini tidak
bertentangan dengan norma-norma susila ataupun merusak akhlak pelajar.
C. Fungsi Televisi
Menurut Surbakti televisi memiliki banyak fungsi yang dapat dinikmati
oleh pemirsa dibawah ini fungsi dari televisi sebagai berikut :9
1. Televisi sebagai media Hiburan
Televisi sebagai media hiburan mampu memberikan berbagai
program hiburan dari film, olahraga, musik, layanan publik, politik, sosial
dan kerohanian dengan penanyangan gambar yang jelas dan suara yang
menarik.
2. Televisi sebagai media Informasi
Televisi sebagai media informasi mampu memberikan berbagai
informasi dengan cepat melalui penanyangan berita yang terjadi di
berbagai dunia misalnya terjadi bencana alam seperti banjir, tsunami,
gempa bumi, tanah longsor. Sehingga pemirsa yang menonton televisi
dapat menerima informasi dengan cepat dan aktual.
3. Televisi sebagai media Pendidikan

8
Supriyanto, Wiji,2008, Pengaruh terhadap akhlak anak, http://makalah-kampus.blogspot.com/makalah-
psikologi-tenaga-penga-ruh.html, 19-Maret-2015 pukul 15.19.
9
Surbakti, EB,Awas Tayangan Televisi,(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008)hlm: 62.

6
Televisi sebagai media pendidikan salah satunya bisa menjadi sarana
pendidikan bagi anak-anak yang tinggal didaerah terpencil yang sarana
prasarana pendidikan kurang memadai melalui berbagai modul pendidikan
jarak jauh.
4. Televisi sebagai media Komunikasi
Televisi sebagai media komunikasi diharapkan mampu memberikan
kontribusi bagi masyarakat dalam menyajikan informasi yang lebih cepat,
akurat dan terpercaya.
5. Televisi sebagai media Pembujuk
Televisi memiliki fungsi sebagai media pembujuk terhadap iklan yang
ditayangkan untuk menawarkan produk tertentu sehingga pemirsa tertarik
untuk membeli benda yang diiklankan televisi meskipun belum tentu
produk tersebut cocok dipakai.
D. Intensitas menonton Televisi terhadap Perkembangan Akhlak Pelajar
Adapun intensitas menonton televisi yang mempengaruhi akhlak pelajar
adalah sebagai barikut :
1. Mengurangi semangat belajar
Ketika anak asyik menonton televisi membuat anak malas untuk
belajar. Apalagi kalau ada acara favorit mereka, maka anak-anak akan
semakin menjauh dari belajar.
2. Mempengaruhi sikap dan prilaku
Televisi banyak memberikan dampak pada sikap dan prilaku pelajar
yang meniru prilaku tayangan televisi, misalnya tayangan sinetron. Pada
umumnya anak pelajar meniru sikap dan prilaku dari cara berbicara,
berpakaian dan tingkahlaku sesuai dengan artis favorit mereka.
3. Mengurangi kreatifitas
Pada saat anak-anak yang terlalu banyak menonton televisi dapat
mengurangi kreatifitas, karena waktu yang ada lebih banyak untuk
menonton televisi yang bisa dikatakan pasif. Berbeda anak yang kreatif
yang bisa menggunakan waktu kosong untuk digunakan hal yang
bermanfaat.
4. Menimbulkan kekerasan dan prilaku agresif

7
Tayangan televisi yang memperlihatkan kekerasan mendorong anak
menjadi antisosial, melanggar peraturan, tidak mau mentaati hukum,
melakukan penyerangan baik secara verbal maupun fisik. Mereka merasa
dunia ini penuh dengan kekerasan, dan senang menggunakan kekerasan.
5. Merenggangkan hubungan keluarga
Ketika anak yang terbiasa menonton televisi, maka akan jarang
berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya. Konsentrasi mereka
lebih untuk menonton televisi, sehingga kurang memperhatikan orang-
orang disekitarnya.
6. Menimbulkan rasa takut
Media televisi bisa merangsang munculnya ketakutan pada sebagian anak
yang memiliki kepribadian penakut. Ketakutan terjadi disebabkan aksi para
pemain film dalam memerankan aksi yang menakutkan seolah peristiwa tersebut
adalah kisah nyata.

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


B. Populasi dan Sampel
C. Definisi Operasional Variabel
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh intensitas menonton
televisi terhadap akhlak pelajar telah banyak disebutkan diatas. Ternyata dari intensitas
tersebut, menganggu pembelajaran anak pada saat kegiatan formal dan non formal. Pada
saat pembelajaran formal di kelas anak berperilaku seperti yang ditonton pada saat
melihat televisi dan menceritakan tayangan televisi yang dilihat kepada temannya. Pada
saat pembelajaran non formal di rumah, hubungan sosial anak dengan keluarga renggang
dengan anak yang banyak terfokus melihat televisi dan membuat tidak ada komunikasi
terhadap keluarga. Membuat anak malas berfikir apalagi untuk belajar, karena anak lebih
senang untuk menonton televisi.
Dari permasalah diatas penulis ingin memberikan solusi agar penggunaan televisi
dapat efektif ketika ditonton oleh anak, sebagai berikut :
1. Orang tua berada disamping anak ketika menonton televisi.
2. Memiliki pesawat televisi agar bisa di jadwal tayangannya.
3. Batasan anak menonton televisi 4jam dalam sehari.
4. Orang tua memilihkan tayangan televisi yang menarik kepada anak.
5. Guru juga memberikan anjuran ketika meilihat televisi yang positif.
6. Anak mengikuti TPA dimasjid agar memanfaatkan waktu, sehingga mengurangi
aktifitas menonton televisi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ishadi. S. K. 1999. Dunia Penyiaran: Prospek dan Tantangannya. Jakarta: Gramedia.


Echols, J.M & Shadily, H.1987. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT Gramedia.
Menuk dkk.2003.Kamus Pelajar: SLTP. Jakarta: Pusat Bahasa.
Chaplin, J. P. 2008. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Rajawali Pers.
Kamus Besar Bahasa Indonesi,(:2005),
Supriyanto, Wiji.2008. Pengaruh terhadap akhlak anak.http://makalah-
kampus.blogspot.com/makalah-psikologi-tenaga-penga-ruh.html.19-Maret-2015
pukul 15.19.
Surbakti, EB.2008.Awas Tayangan Televisi.Jakarta: Elex Media Komputindo.

10
11

Anda mungkin juga menyukai