EPISTAKSIS
Asuhan keperawatan pada pasien dengan pedarahan
1. Pengertian (Definisi) hidung yang dapat terjadi akibat sebab lokal atau
sebab umum (kelainan sistemik).
1. Keadaan Umum
2. Tanda-tanda vital
3. Tanda-tanda infeksi
4. Tanda-tanda perdarahan massive
5. Riwayat dalam keluarga
2. Asesmen Keperawatan
6. Riwayat penyakit sebelumnya
7. Pola Makan dan kebutuhan Nutrisi
8. Pengkajian : bio, psikososial, spiritual, dan
budaya.
1. Resiko Syok
2. Bersihan Jalan nafas tidak efektif
Diagnosis Keperawatan
3. 3. Ansietas
( SDKI )
4. Nyeri
Terapeutik
Lakukan manajemen cairan
Lakukan pemasangan tampon untuk
mencegah perdarahan lanjutan
Kontrol sumber-sumber resiko terjadinya
syok
Edukasi
Jelaskan tentang dehidrasi
Jelaskan tentang manajemen/ terapi cairan
Jelaskan strategi meningkatkan kemapuan
memahami pesan verbal
Edukasi tentang prilaku yang menyebabkan
perdarahan lebih lanjut
Anjurkan pasien mengatur posisi aman untuk
perdarahan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antibiotik ( jika perlu )
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Observasi
Identifikasi pola Respirasi
Identifikasi sekret di jalan nafas
Identifikasi kebutuhan asupan oksigen
Identifikasi jumlah kebutuhan oksigen
Monitor tanda-tanda vital
Monitor pengeluaran cairan (darah)
Teurapetik
Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
Pemasangan tampon tidak menghalangi jalan
nafas
Berikan oksigen
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
ketidakefektifan jalan nafas
Jelaskan strategi mengatur posisi untuk
bersihan jalan nafas yang efektif
Anjurkan memonitor jalan nafas secara
mendiri
Anjurkan mengunakan antibiotik secara tepat
Ajarkan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi cairan (darah) di saluran jalan
nafas
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian anti hemolitik
3. Ansietas
Observasi
Identifikasi tingkat kecemasan
Kaji tanda-tanda peningkatan kecemasan
Identifikasi perubahan emosi
Teurapetik
Berikan dukungan emosi
Berikan dukungan hipnosis diri
Berikan dukungan kelompok
Berikan dukungan pengungkapan kebutuhan
Berikan dukungan proses berduka
Tekan penyebab ansietas
Edukasi
Ajarkan tehnik relaksasi
Edukasi penyebab meningkatnya ansietas
Ajarkan latihan fisik untuk relaksasi
Ajarkan tehnik pemijatan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat oral
4. Nyeri akut
Observasi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi nyeri non verbal
Identifikasi factor yang memperberat dan
memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri ( misalnya TENS,
hipnotis, akupresur, terapi music, bio
feedback, terapi pijat, aromaterapi, tehnik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain )
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri ( misal suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan )
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mendiri
Anjurkan mengunakan analgetik secara tepat
Ajarkan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik ( jika perlu )
1. Peningkatan kesadaran penyebab ansietas.
2. Kepatuhan melaksanakan latihan fisik
3. Tehnik pemijatan
4. Istirahat yang cukup
5. Edukasi & Informasi
5. Makan-makanan yang bernutrisi lengkap dan
seimbang
6. Hindari tempat yang tidak sehat
7. Ketahui gejala-gejala kekambuhan
1. Anjuran kontrol ulang
2. Buat lingkungan rumah menjadi tempat yang
6. Discharge Planning
dirasa nyaman
3. Buang sampah pada tempatnya