PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
1. Bagiaman pelaksanaan bimbingan dan konseling kelompok ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Membentuk kelompok
b. Melakukan penstrukturan
3
a. Aktif, mandiri melalui aktivitas langsung melalui sikap 3M
(mendengar dengan baik, memahami dengan positif, dan
merespon dengan tepat), sikap seperti seorang konselor.
c. Empati
d. Menganalisa
4
bahasa yang menyenangkan, tidam menyalahkan
anggota kelompok.
b) Kesukarelaan
c) Keterbukaan
e) Kegiatan
f) Kenormatifan
a) Sederhana
b) Lebih rasional
5
d. Hal yang dipertimbangkan dalam pembentukan kelompok:
6
Konselor dapat kembali menegaskan tujuan yang harus dicapai dalam
konseling. Hal ini dimaksudkan untuk menyadarkan klien pada makna
kehadirannya terlibat dalam kelompok.
2. Terbangunnya Kebersamaan
7
Peranan pemimpin kelompok dalam tahap pembentukan adalah benar-
benar aktif. Pemimpin kelompok perlu memusatkan usahanya pada:
5. Beberapa Teknik
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan oleh pemimpin kelompok dalam
tahap ini, jika rasa keterbukaan dan keikutsertaan kelompok kurang mantap.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
Kemudian penulis juga menyampaikan rasa tidak lupuk hanyalah insan yang tak
lupuk dari hilaf.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Rifda El Fia, Ice Anggara Lisa. 2016 Bimbingan dan Konseling 03(1) 47-
62 hal.56
Cory, M.S. & Corey, G. (2006). Groups Process and Practice. (7th edition).
Belmont. Thomson Brooks/Cole
10