16 Askep
16 Askep
Pada Klien Tn. A Dengan Mild Dermal Burn Injury 38% Ec Api Post Debridement
DI RUANG 16 Combustio
RSU Dr. Saiful Anwar Malang
Oleh :
....................................................... ..................................................
NIP. .............................................. NIM. .....................
PEMBIMBING AKADEMI
.......................................................
NIP. ..............................................
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. PENGKAJIAN :
A. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA :
Inisial Klien : Tn. A
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pemadam kebakaran
Status : Menikah
Golongan Darah :A
Inisial Informan : Ny. N
Hubungan Keluarga : Istri
Umur : 28 Tahun
Alamat : Dusun Sekarputih RT 17/ RW 05 Wagir Malang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal MRS / Pukul : 12 Oktober 2019/16.00 WIB
Tanggal Pengkajian / Pukul : 20 Oktober 2019/09.30 WIB
Total konsumsi minum Total minum ± 1500 Total minum ± 500 cc/hari
cc/hari
Keluhan saat makan/minum Tidak ada Terkadang mual setelah
makan tapi tidak muntah
c. Pola Eliminasi
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi BAK ±4-5x/hari Terpasang kateter ±
100cc/7 jam
Pancaran Memancar Terpasang kateter
Jumlah setiap BAK ±250cc ± 100cc/7 jam
Bau, Warna Bau urine, warna kuning Bau urine, warna kuning
jernih pekat
Perasaan setelah BAK Perasaan lega Terpasang kateter
Total produksi urine ±1000-1250cc/24 jam ± 100cc/7 jam
Frekuensi BAB BAB Belum BAB
Konsistensi Padat, normal Belum BAB
Bau, Warna Bau khas feses, warna Belum BAB
kuning kecoklatan
d. Pola Istirahat Tidur
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Waktu dan jumlah jam Pasien mengatakan tidur Pasien mengatakan tidur
tidur siang siang ±1 jam dari jam siang tidak menentu,
12.00-13.00 WIB sedikit tapi sering
Waktu dan jumlah jam Pasien tidur malam dari jam Pasien tidur malam dari
tidur malam 21.00-04.00 WIB, ±7 jam jam 22.00-05.00 WIB ±8
jam
Pengantar Tidur Tidak ada pengantar tidur Tidak ada pengantar tidur
Gangguan Tidur Tidak ada gangguan tidur Tidak ada gangguan tidur
Perasaan saat bangun Pasien merasa segar Pasien merasa kurang
nyaman
Kemampuan penginderaan:
- Penglihatan Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
penglihatan penglihatan
- Pendengaran Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
pendengaran pendengaran
- Penciuman Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
penciuman penciuman
- Pengecapan Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
pengecapan pengecapan
- Perabaan Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
perabaaan perabaaan
g. Pola hubungan interpersonal dan peran
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Hubungan klien dengan Hubungan pasien dengan Hubungan pasien dengan
anggota keluarga keluarga harmonis dan keluarga harmonis dan
berkomunikasi dengan baik berkomunikasi dengan baik
Hubungan klien dengan Hubungan pasien dengan Hubungan pasien dengan
masyarakat pada masyarakat baik masyarakat baik
umumnya
Hubungan klien dengan Pasien kooperatif saat
perawat dan tim kesehatan dilakukan tindakan oleh
yang lain perawat dan tim kesehatan
lain
Pola komunikasi yang Menggunakan komunikasi Menggunakan komunikasi
digunakan klien dalam verbal dengan bahasa jawa verbal dengan bahasa jawa
berhubungan dengan dan indonesia dan indonesia
orang lain
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan / penampilan / kesan / umum klien :
Keadaan Umum: Lemah, pasien bedrest total (+) dengan terpasang infus melalui
CVC pada leher sebelah kanan, pasien juga terpasang dower cateter (+) dan
terdapat luka bakar pada kedua telapak tangan, kedua kaki dan bokong
Kesadaran: Compos Mentis, GCS: E4 V5 M6
Penampilan: Cukup
2. Tanda-tanda vital :
- Suhu Tubuh : 36,8 oC
- Denyut Nadi : 72 kali / menit
- Tekanan Darah : 110/60 mmHg
- Respirasi : 40 kali / menit
- TB / BB : 167 cm / 58 kg
BMI = BB/ (TB(m) ) = 58/ (2,7889) = 20,79 (normal)
2
Balance cairan
Intake cairan
Santagesik 10 cc
OMZ 10 cc
Dexa 5 cc
Tutofusin 1500 cc
Makan minum 147 cc
Air metabolisme 290
Total 1.962 cc
Output cairan
Urine product 100 cc
IWL 870 cc
Total 970 cc
Balance cairan = input – output
= 1962 cc – 970 cc
= 1292 cc
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala Dan Leher :
Kepala : Rambut tersebar merata, berwarna hitam, dan
tampak bersih
Rambut : tidak tertata, penyebaran rambut tersebar
merata…….……………………. ……
Wajah : wajah lonjong, wajah nampak meringis karena
kesakitan nyeri, pasien gelisah …….
……………………. ……
Mata
Palpebra : tidak hiperemis
Conjungtiva : tidak anemis
Sclera : sclera tidak ikterik
Cornea&refleks kornea : cornea transparan, tidak ada kekeruhan, reflek
Pupil & refleks cahaya kornea +/+
Fungsi otot : reflek pupil +/+, respon cahaya +/+
TIO, visus : dapat digerakkan
: tidak terkaji
Hidung
Warna, kesimetrisan, : Bentuk hidung simetris, lubang hidung tidak kotor,
deformitas
tidak ada perdarahan dan luka, mukosa hidung
Pernafasan cuping
hidung lembab, hidung tidak terdapat kotoran, tidak terdapat
Obstruksi, sekret
pernafasan cuping hidung, bernafas menggunakan
Perubahan suara,
afasia, dysfonia nRbm 10 lpm……………………
Telinga
Inspeksi : simetris, telinga tampak bersih, tidak ada sumbatan
Telinga luar, MAE darah atau benda asing
Sekret : tidak ada sekret
Palpasi
Nyeri tekan telinga dan : tidak ada nyeri tekan
tulang mastoid
Mulut : lidah kotor, bibir kering
Gigi Geligi : gigi utuh
Faring : tidak ada sekret
Tonsil : tonsil normal (T1/T1)
Leher
JVP : tidak ditemukan distensi vena jugularis
Thyroid : tidak ditemukan pembesaran kelenjar thyroid
Trachea : tidak ada deviasi trachea
17%
17%
e. Pemeriksaan Jantung :
Inspeksi
Ictus cordis : tidak terlihat ictus cordis
Palpasi
Ictus cordis : teraba di ICS 5 midclavikula sinistra
Heart rate :
(bandingkan dg nadi)
Thrill (+) / (-) : tidak teraba
Perkusi : dullness
Batas atas : ics 2 parasternalis dextra
Batas kanan : ics 3 dan 4 parasternalis dextra
Batas kiri : ics 3 dan 4
Batas bawah : ics 5 (ictus cordis)
Auskultasi
A S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 ....
P Murmur (-)
T S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 ....
M Murmur (-)
S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 ....
Murmur (-)
S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 ....
Murmur (-)
f.Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi
Bentuk : bentuk simetris
Bayangan vena : tidak ada bayangan vena
Benjolan / massa : tidak ada benjolan/massa
Auskultasi
Peristaltik usus : 10x/menit
Bruit aorta/a renal/a : tidak terdengar
femoralis
Perkusi
Suara perkusi : tympani
abdomen : tidak ada nyeri ketuk ginjal
Perkusi ginjal (+)/(-)
Ascites
Palpasi
Tanda nyeri : tidak ada nyeri tekan
Massa : tidak ada massa
Hidrasi kulit : hidrasi kulit kurang baik
Hepar : hepar tidak teraba
Lien : lien tidak teraba
4 Pemeriksaan Neurologi :
G.C.S : E4V5M6
Orientasi : pasien dapat berorientasi dengan baik terhadap orang
Memori lain
Bicara : pasien mampu mengingat jangka pendek
: pasien mampu berbicara dengan baik dan jelas
Nervus I pasien dapat membau dengan baik
Nervus II pasien tidak mengalami gangguan penglihatan
Nervus III Reflek cahaya pasien +/+ isokor 3/3
Nervus IV Pasien dapat menggerakkan bola mata (6 arah) sesuai
perintah
Nervus V Stabilitas wajah baik
Nervus VI Pasien dapat menggerakkan bola mata secara lateral ke
samping kanan dan kiri
Nervus VII Pasien dapat mengidentifikasi rasa dengan baik
Nervus VIII Keseimbangan kurang baik karena kaki pasien terdapat
luka bakar
Nervus IX Pasien dapat membuka mulut, reflek menelan (+)
Nervus X Gangguan reflek menelan (-)
Nervus XI Pasien dapat menggerakkan kepala, geraka bahu cukup
dan tidak terbatas
Nervus XII Pasien dapat bicara, mengunyah (+),menelan(+)
Fungsi Serebral & Kepekaan perifer (+), kepekaan suhu (+), kepekaan tajam
Sensoris tumpul(+)
Tes Refleks :
Fisiologis
- Patella :-
- Biceps :-
- Triseps :-
- Brachioradiali :-
s :-
- Tendon
Achilles :-
Patologis :-
- Babinski :-
- Chadock :-
- Openheim :-
- Gonda :-
- Shneffer
- Meningeal Sign
B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
D. DIAGNOSA MEDIS
Mild Dermal Burn Injury 38% Ec Api Post Debridement
ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1 Ds: - Kelelahan otot-otot Ketidakefektivan pola
Do: pernafasan nafas
Retraksi dinding
dada (+)
Penggunaan otot
bantu nafas (+)
Nafas cuping
hidung (-)
Pasien
menggunakan alat
bantu nafas nRbm
10 lpm
Pasien nampak
gelisah
TD: 110/60 mmHg
Nadi: 72x/menit
RR: 40x/menit
Suhu: 36,8 oC
2 Ds: Panas (terkena api saat Kekurangan volume
Pasien mengatakan memadamkan api) cairan
merasakan mual
Do: Mengenai kulit
luas luka bakar
38% Jaringan kulit rusak
mukosa bibir
terlihat sedikit Merusak epidermis hingga
kering sebagian dermis
minum ±
500cc/hari Fase inflamasi
urine otput ±
100cc/7 jam Terdapat luka
turgor kulit <2detik
Ekstravasasi cairan
TD: 110/60 mmHg
Nadi: 72x/menit
Tekanan osmotik naik
RR: 40x/menit
Suhu: 36,8 oC Cairan intravaskuler
SE: menurun
Natrium (Na):
134mmol/L Mukosa bibir tampak
Kalium (K): kering
3,99mmol/L
Klorida (Cl): 05 Kekurangan volume cairan
mmol/L
3 Ds: Panas (terkena api saat Nyeri akut
Pasien mengeluh memadamkan)
nyeri pada semua
area luka post Dilakukan prosedur
operasi operatif
Hasil pengkajian
nyeri: Merusak epidermis hingga
P: nyeri bertambah sebagian dermis
ketika bergerak
atau merubah Proses inflamasi
posisi
Q: nyeri seperti Pelepasan mediator nyeri
tertusuk-tusuk (bradikinin dan sitokinin)
jarum dan panas
R: pada area kedua Impuls diterima otak
telapak tangan,
kedua kaki, dan Respon hipotalamus
bokong mengirimkan sinyal nyeri
S: skala nyeri 4
T: hilang timbul Terasa nyeri seperti
Do: tertusuk dan panas, skala
Luas luka bakar nyeri 4
38%
Kesadaran: Nyeri akut
composmentis
Pasien tampak
kesakitan dan
wajah nampak
meringis
TD: 110/60 mmHg
Nadi: 72x/menit
RR: 40x/menit
Suhu: 36,8 oC
Hb: 9,90 g/dL
4 Ds: Panas (terkena api saat Ketidakseimbangan
Pasien mengatakan memdamkan api) nutrisi kurang dari
setiap makan kebutuhan tubuh
merasakan mual Mengenai kulit
dan muntah
Pasien tidak bisa Kerusakan kulit
makan-makanan
yang berbau santan Ekstravasasi cairan (H2O,
Do: elektrolit, protein)
BB: 58kg
TB: 167cm Albumin menurun
BMI: 20,79
BBI: 60,3 kg Penurunan nafsu makan,
mual, dan muntah
Albumin:
2,08gr/dL
BB dibawah rentang berat
Nafsu makan
badan ideal
menurun
Pasien nampak Ketidakseimbangan nutrisi
lemas dari kebutuhan tubuh
Diit TKTP
Pasien hanya
makan 3-4 sendok
nasi, susu juga
tidak habis
5 Ds: Panas (terkena api saat Kerusakan ntegrits kulit
Pasien mengeluh memadamkan api)
nyeri pada area
luka post operasi Mengenai kulit
Hasil pengkajian
nyeri: Adanya
P: nyeri bertambah kerusakan/kehilangan
ketika bergerak organ kulit
atau merubah
posisi Luka bakar pada kulit
Q: nyeri seperti epidermis hinngga
tertusuk-tusuk sebagian dermis
jarum dan panas
R: pada area kedua Luas luka bakar 38%
telapak tangan,
kedua kaki, dan Kerusakan integritas kulit
bokong
S: skala nyeri 4
T: hilang timbul
Do:
Diagnosa:
Combustio grade II
b, dengan luas luka
bakar 38%
Diagnosa medis:
Mild dermal burn
injury 38% ec api
post debridement
Luka terlihat
berwarna putih dan
sedikit merah
jambu
Wajah meringis
Terdapat luka
bakar pada kedua
kaki, kedua telapak
tangan, dan
bokong
Pasien telah
melakukan 1x
operasi
debridemen pada
hari minggu
TD: 110/60 mmHg
Nadi: 72x/menit
RR: 40x/menit
Suhu: 36,8 oC
Eosinofil: 0,1%
Basofil: 0,4%
Neutrofil: 93,1%
Limfosit: 3,7%
Monosit: 2,7%
6 Ds: Pasien combustio grade II Hambatan mobilitas fisik
Pasien mengatakan b
lemah dan terdapat
hambatan Kekuatan otot ekstremitas
melakukan gerak bawah menurun yaitu 4 4
terutama
ekstremitas bawah Kesulitan bergerak dan
Pasien juga mengalami hambatan
mengatakan nyeri gerak
bertambah ketika
pasien bergerak Bedrest total
atau merubah
posisi Mengalami nyeri apabila
Do: merubah posisi
Pasien bedrest total
dan semua Keterbatasan gerak
aktivitas dilakukan
di tempat tidur Hambatan mobilitas fisik
Pasien dengan
combustio grade II
b, luas luka bakar
38%
Kekuatan otot
5 5
4 4
Pasien nampak
kesulitan miring
kanan dan kiri
TD: 110/60 mmHg
Nadi: 72x/menit
RR: 40x/menit
Suhu: 36,8 oC
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektivan pola nafas berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernafasan
ditandai dengan pasien gelisah dan RR 40x/menit
2. Kekurangan volume ciaran (B2) berhubungan dengan balance cairan dengan hasil
kurang volume ciran ditandai dengan mual muntah yang dialami dan ouput urin
sedikit yaitu 100cc/7jam
3. Nyeri akut (B3) berhubungan dengan cedera termal (terkena api) ditandai dengan
melaporkan nyeri secara verbal
4. Kebutuhan nuutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (B5) berhubungna dengan berat
badan dibwh bert bdan ideal ditandai dengan penurunan albumin dan penurunan nafsu
makan pasien
5. Hambatan mobilitas fisik (B6) berhubungan dengan imobilitas ditandai dengan pasien
mengatakan sulit menggerakkan ekstremitasnya terutama bagian bawah
6. Kerusakan integritas kulit (B6) berhubungan dengan cedera termal (terkena api ketika
memadamkan api) ditandai dengan kerusakan atau kehilangan hingga bagian dermis
Catatan perkembangan
21 Oktober 2019
N DS DO ASSES PLAN IMPLEMENTA EVALUASI PAR
O MENT NING SI AF
D
X
K
E
P
1 - - Retrak masalah lanjutk 1. Memposi S: -
si teratasi an sikan O:
dindin sebagian interve pasien - Retrak
g dada nsi 1-5 nyaman si
(+) 2. Memberi dindin
- Pengg kan g dada
unaan terapi (+)
otot oksigen - Pengg
bantu sesuai unaan
nafas advis otot
berkur dokter bantu
ang (menggu nafas
- Pasien nakan berkur
mengg nRbm ang
unaka
n 10lpm) - Pasien
nRbm 3. Mengaus mengg
10 lpm kultasi unaka
- Nafas bunyi n
cuping paru nRbm
hidung 4. Memberi 10 lpm
(-) kan - Nafas
- RR: terapi cuping
30x/m sesuai hidung
enit program (-)
- Pasien nebul - RR:
sedikit combive 30x/m
gelisa n 3x1 enit
h 5. Memerik - Pasien
sa TTV sedikit
TD: gelisa
117/69m h
mhg A: masalah
N: teratasi
120x/me sebagian
nit P: lanjutkan
RR: intervensi 1-5
30x/meni
t
S: 36,5ºC
Catatan perkembangan
22 Oktober 2019
N DS DO ASSES PLAN IMPLEMENTA EVALUASI PAR
O MENT NING SI AF
D
X
K
E
P
1 - - Retrak masalah lanjutk 1. Mempos S: -
si teratasi an isikan O:
dindin sebagian interve pasien - Retrak
g dada nsi 1-5 nyaman si
(+) 2. Memberi dindin
- Pengg kan g dada
unaan terapi (+)
otot oksigen - Pengg
bantu sesuai unaan
nafas advis otot
berkur dokter bantu
ang (menggu nafas
- Pasien nakan berkur
mengg nRbm ang
unaka 10lpm) - Pasien
n 3. Mengaus mengg
nRbm kultasi unaka
10 lpm bunyi n
- Nafas paru nRbm
cuping 4. Memberi 10 lpm
hidung kan - Nafas
(-) terapi cuping
- RR: sesuai hidung
23x/m program (-)
enit nebul - RR:
- Pasien combive 23x/m
sedikit n 3x1 enit
gelisah 5. Memerik - Pasien
sa TTV sedikit
TD: gelisa
103/56 h
mmHg A: masalah
Nadi: teratasi
100x/me sebagian
nit P: lanjutkan
RR: intervensi 1-5
23x/men
it
Suhu:
36oC