Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS PROF. DR.

MOESTOPO (BERAGAMA)

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DISINFEKTAN


EKSTRAK SAMBILOTO TERHADAP STABILITAS
CETAKAN ALGINATE

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Linda Antika Sari


2015-11-091

Pembimbing :
Irsan Ibrahim, drg, M.Si

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
JAKARTA
2019
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

(LINDA ANTIKA SARI)


NIM 2015-11-091
LAB BAGIAN : IMTKG
FAKULTAS : KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS : PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DISINFEKTAN EKSTRAK


SAMBILOTO TERHADAP STABILITAS
CETAKAN ALGINATE

Disusun Oleh:

Nama : Linda Antika Sari


NIRM : 2015-11-091

Telah Diperiksa dan Disetujui

Jakarta, 06 Agustus 2019


Pembimbing

(Irsan Ibrahim, drg, M.Si)


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Konsentrasi Larutan Disinfektan

Ekstrak Sambiloto terhadap Stabilitas Cetakan Alginate” tepat pada waktunya.

Dalam penulisan skripsi ini telah banyak mendapatkan pengarahan serta

bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yang terhormat, Prof. Dr. Budiharto, drg., SKM selaku dekan beserta jajaran

pimpinan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo

(Beragama).

2. Yang terhormat, tim komisi etik adalah Dr. Tjokro Prasetyadi, drg., Sp.Ort,

Prof. Dr. Budiharto, drg., SKM, Prof. Dr. Narlan Sumawinata, drg, Sp

KG(K), Dr. Paulus Januar, drg, MS, Roosje Rosita Oewen, Prof, Dr, drg., Sp.

KGA (K), dan Witriana Latifa, drg, Sp. KGA sebagai komisi etika penelitian

yang telah membantu dalam membimbing dan mengevaluasi proposal

penelitian ini hingga dapat lolos kaji dalam etika penelitian.

3. Yang terhormat, Irsan Ibrahim, drg. M.Si sebagai dosen pembimbing dan

selaku Kepala Laboratorium IMTKG yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan memberi pengarahan dalam

pembuatan skripsi ini dari awal sampai penelitian ini selesai.

4. Seluruh civitas akademik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr.

Moestopo (Beragama), staf dan dosen yang telah banyak membantu penulis

baik secara langsung maupun tidak langsung.


5. Kedua orang tua penulis Ayah (H. Ilyas) dan Ibu (Hj. Hanipa) dan beserta

kakak penulis Herman, Farizal, Fikri dan Mentari serta keluarga besar penulis

yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang selalu memberikan doa,

motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Sahabat yang saya cintai, Agustin Eli Zabeth, Windik Riang, Novita Lingga,

Syifa Dwi, Hana Fauziah, Chika Safira, Febbi RA. Terima kasih untuk

semangat dan dukungan dalam berbagai hal serta teman curhat bagi peneliti.

7. Sahabat 506 (Kharisya, Naifa, Nadya Hermin, Kusvania, Nabila dan Lina).

Terima kasih telah membantu selama penelitian menjadi tempat bertukar

pikiran dan saran. Selalu memberikan semangat dan dukungan serta menjadi

teman curhat bagi peneliti.

8. Muhammad Agung, terima kasih selalu mendukung peneliti yang selalu

memberikan motivasi, semangat dan menjadi tempat curhat berbagai hal.

9. Teman-teman seperbimbingan Michelle dan iqbal yang telah berjuang

bersama.

Peneliti mengharapkan hasil skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi para pembaca dan rekan-rekan sejawat pada Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Jakarta, 06 Agustus 2019

Peneliti

(Linda Antika Sari)


ABSTRAK

Nama : Linda Antika Sari


Nim : 2015-11-091
Fakultas : Kedokteran Gigi Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Judul : Pengaruh Konsentrasi Larutan Disinfektan Ekstrak
Sambiloto Terhadap Stabilitas Cetakan Alginate.
Jumlah Bab :7
Jumlah Halaman : 69
Jumlah Tabel :3
Jumlah Gambar :6
Jumlah Referensi : 35
Tahun Penulisan : 2019
Pokok Pembahasan :

Latar belakang : Penggunaan disinfektan adalah mencegah penularan infeksi


silang yang berasal dari bahan cetak dapat terjadi melalui saliva, plak, dan darah
setelah dikeluarkan dari dalam mulut. Teknik disinfeksi yang digunakan dengan
cara perendaman. Larutan ekstrak sambiloto mengandung senyawa
Andorgrapholide , metanol dan fenol yang berfungsi sebagai antimikroba yang
dapat digunakan sebagai disinfektan. Tujuan : Mengetahui pengaruh konsentrasi
larutan ekstrak sambiloto terhadap stabilitas dimensi alginate. Metode : Jenis
penelitian ini adalah eksperimental klinis dengan desain penelitian pretest-posttest
controlled group. Jumlah sampel sebanyak 30 spesimen, yang kemudian masing-
masing dibagi 3 kelompok. Perlakuan kelompok dengan cara perendaman didalam
larutan ekstrak sambiloto 30%, 40% dan 50% selama 10 menit. Kemudian
cetakan alginate diukur dengan kaliper digital. Data dianalisi menggunakan uji
Kruskal Wallis. Hasil : Perbedaan nilai rata-rata diameter alginate sebelum dan
sesudah perendaman terjadi perubahan dimensi sebesar 0,58%, 1,3% dan 2,11%.
Dengan uji non-parametrik Kruskal Wallis diketahui nilai p = 0.141 (P>0.05).
Kesimpulan : Larutan ekstrak sambiloto tidak disarankan untuk disinfektan
alginate karena terjadi perubahan stabilitas dimensi cetakan alginate yang
melebihi standard ANSI/ADA spesifikasi no.18.
Kata Kunci : Alginate, teknik perendaman, ekstrak sambiloto,
stabilitas dimensi.

Jakarta , Agustus 2019


Pembimbing

(Irsan Ibrahim, drg, M.Si)


ABSTRACT

Name : Linda Antika Sari


NIM : 2015-11-091
Faculty : Dentistry of Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Title : The effect of Sambiloto Extract Disinfectant
Concentration on Alginate Mold Stability
Number of Chapter : 7
Number of Pages : 69
Number of Tables :3
Number of Pictures :6
Number of References : 35
Date of Writing : 2019
Discussion :

Background: The use of disinfectants is to prevent transmission of cross-


infection originating from dental impressions that can occur through saliva,
plaque, and blood after being removed from the mouth. Disinfection techniques
are used by immersion. The sambiloto extract solution contains Andorgrapholide,
methanol and phenol compounds which act as antimicrobials which can be used
as disinfectants. Aim : To determine the effect of the concentration of the
sambiloto extract solution on the stability of the dimensions of alginate. Methods:
This research is a clinical experimental study design with a pretest-posttest
controlled group. The number of samples is 30 specimens, each of which is
divided into 3 groups. Group treatment by immersion in 30%, 40% and 50%
sambiloto extract solution for 10 minutes. Then the alginate mold is measured
with a digital caliper. Data were analyzed using the Kruskal Wallis test. Results:
The difference in the average value of alginate diameter before and after
immersion, there was a change in dimensions of 0.58%, 1.3% and 2.11%. With
the Kruskal Wallis non-parametric test it is known that the value of p = 0.141(p>
0.05). Conclusions: Sambiloto extract solution is not recommended for
disinfecting alginate because there is change in the stability dimensions of the
alginate mold which is beyond the ANSI/ADA.
Keywords : Alginate, Immersion Techniques, Sambiloto’s
Extract, Dimensional Stability

Jakarta , August 2019


Pembimbing

(Irsan Ibrahim, drg, M.Si)


DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS .............................................. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5

1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................. 6

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

2.1 Bahan Cetak ................................................................................ 7

2.1.1 Pengertian Bahan Cetak ..................................................... 7

2.1.2 Syarat Bahan Cetak ............................................................ 7

2.1.3 Klasifikasi Bahan Cetak..................................................... 8

2.2 Alginate ....................................................................................... 9


2.3 Komposisi Bahan Cetak Alginate ............................................... 9

2.4 Sifat Bahan Cetak Alginate......................................................... 11

2.4.1 Sifat Fisik ........................................................................... 11

2.4.1.1 Perubahan Dimensi Bahan Cetak .......................... 11

2.4.1.2 Waktu Penggerasan ............................................... 13

2.4.2 Sifat Kimia ........................................................................ 14

2.4.2.1 Proses Gelasi ......................................................... 14

2.5 Manipulasi Bahan Cetak Alginate .............................................. 15

2.6 Disinfeksi Hasil Cetakan ............................................................ 16

2.7 Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) ............................... 17

2.8 Kandungan Sambiloto .................................................................. 19

2.9 Alat Ukur ..................................................................................... 20

2.10 Kerangka Teori .......................................................................... 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .................................. 24

3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 24

3.2 Variabel Penelitian ..................................................................... 25

3.2.1 Variabel Bebas ................................................................. 25

3.2.2 Variabel Terikat ................................................................ 25

3.2.3 Variabel Terkendali .......................................................... 25

3.3 Definisi Operasional ................................................................... 26

3.4 Hipotesis Penelitian .................................................................... 27

BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................ 28

4.1 Jenis dan Desain Penelitian .......................................................... 28

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 28


4.3 Sampel dan Besar Sampel ............................................................ 28

4.3.1 Sampel ............................................................................... 28

4.3.2 Besar Sampel ..................................................................... 28

4.4 Kriteria Penelitian ....................................................................... 29

4.5 Alat dan Bahan Penelitian........................................................... 30

4.5.1 Alat Penelitian ................................................................... 30

4.5.2 Bahan Penelitian ................................................................ 30

4.6 Prosedur Penelitian ..................................................................... 31

4.6.1 Pembuatan Larutan Ekstrak Sambiloto.............................. 31

4.6.2 Pembuatan Sampel ............................................................. 32

4.6.3 Perlakuan pada Hasil Cetakan ........................................... 33

4.6.4 Pengukuran Stabilitas Dimensi .......................................... 33

4.6.5 Analisis Perubahan Dimensi .............................................. 34

4.7 Analisis Data ............................................................................... 34

4.8 Alur Penelitian ............................................................................ 35

BAB 5 HASIL PENELITIAN

9.1 Hasil Pengukuran Alginate ..........................................................

9.2 Analisis Data ...............................................................................

BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ..................................................................................

7,2 Saran ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Klasifikasi Material Cetak Berdasarkan Sifat Elastik .............. 8

Gambar 2.2 Daun Sambiloto ........................................................................ 17

Gambar 2.3 Kerangka Teori .........................................................................

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .....................................................................

Gambar 4.1 Alur Penelitian .........................................................................

Gambar 5.1 Grafik Perubahan Dimensi pada Alginate ...............................


DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

Tabel 3.1 Definisi operasional....................................................................... 26

Tabel 5.1 Nilai rata-rata bahan cetak alginate sebelum dan sesudah

perendaman ..................................................................................

Tabel 5.2 Uji normalitas Saphiro Wilk .........................................................


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Surat lulus etik

Lampiran 2 Data hasil pengukuran dimensi alginate

Lampiran 3 Hasil data SPSS

Lampiran 4 Dokumentasi penelitian


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan bahan cetak dalam bidang kedokteran gigi dilakukan untuk

mendapatkan hasil cetakan yang meliputi gigi, jaringan keras dan jaringan lunak

sekitarnya.1 Setelah menggeras, bahan cetak dikeluarkan dari dalam mulut

sehingga didapatkan cetakan negatif dari jaringan rongga mulut untuk membuat

replika jaringan mulut. Cetakan positif diperoleh dari menuangkan dental stone

atau bahan lain sehingga didapatkan model dari gigi dan jaringan mulut.2

Bahan cetak yang banyak digunakan saat ini diklasifikasikan berdasarkan

komposisi, mekanisme waktu pengerasan, sifat mekanik, dan penggunanya.3

Bahan cetak dalam kedokteraan gigi bervariasi jenisnya, yaitu bahan cetak elastis

dan non-elastis. Bahan cetak hydrocolloid irreversible salah satu bahan

kedokteran gigi yang banyak digunakan yang paling sering digunakan adalah

alginate.

Bahan cetak hydrocolloid irreversible merupakan material yang dapat

terjadi perubahan fasa dari kondisi cair ke kondisi padat. Perubahan fasa ini

disebut transformasi sol-gel dan tidak dapat kembali ke kondisi semula karena

proses kimia.3 Bahan cetak hydrocolloid yang biasa disebut alginate mempunyai

banyak kelebihan di antaranya, pertama kelembapan baik, kedua bersih dan

nyaman, ketiga harga murah, keempat bersifat hidrofilik dan kelima memiliki

jangka waktu penyimpanan yang lama.3


Alginate juga mudah ditolerir oleh pasien, cepat mengeras dan terdapat

aroma yang menyegarkan seperti permen karet untuk mengurangi reflek muntah

dari pasien.4

Alginate dipakai menurut fungsinya. Pada kasus prostodontik contohnya

pembuatan gigi geligi tiruan lengkap, untuk pembuatan cetakan pendahuluan

karena derajat keakuratan model tidak dituntut setinggi untuk pembuatan model

kerja. Selain itu alginate juga dipakai untuk pencetakan pada pembuatan geligi

tiruan sebagian lepasan. Akan tetapi, alginate tidak cukup akurat untuk

pembuatan crown dan bridge. Pada kasus ortodontik, alginate digunakan untuk

pembuatan model studi yang membantu dalam menentukan pembuatan rencana

perawatan.5

Alginate mengandung 85% air yang rentan terhadap distorsi. Cetakan

alginate dapat mengalami sineresis yaitu menguapnya air bila terjadi kenaikan

suhu atau bila disimpan di udara terbuka dalam waktu tertentu sehingga cetakan

alginate akan mengalami kontraksi. Cetakan alginate juga bersifat imbibisi yakni

menyerap air bila berkontak dengan air dalam waktu tertentu sehingga akan

mengembang.6

Secara penggunaan, alginate banyak digunakan pada praktik pribadi.

Namun salah satu bahan alginate, yaitu kalsium alginat banyak ditemukan atau

digunakan di rumah sakit karena memiliki daya serap yang kuat, bentuk gel yang

menciptakan lingkungan yang lembab yang ideal untuk merangsang

penyembuhan luka, tidak menempel pada luka, mengurangi rasa sakit, dan dapat

dengan mudah terkelupas dari kulit.5

Pengguanan disinfektan adalah mencegah penularan infeksi silang yang


berasal dari bahan cetak. Menurut berbagai penelitian, bahan cetak kedokteran

gigi menjadi salah satu agen penularan infeksi pada dokter gigi karena penyebaran

bakteri dari mikroorganisme seringkali tertular melalui darah dan air liur maka

penggunaan disinfektan penting untuk meminimalisir penyebaran infeksi.6 Pada

saat mencuci bahan cetak dengan air mengalir hanya mampu menghilangkan

sebanyak 40 % bakteri sehingga American Dental Association menyarankan

seluruh dokter gigi untuk menggunakan disinfektan pada bahan cetak.7

Pada dasarnya disinfektan dapat digunakan di semua bahan cetak, salah

satunya digunakan pada bahan cetak hydrocolloid dan elastomer. Namun

pemberian disinfektan pada hydrocolloid terjadi perubahan dimensi pada jangka

waktu tertentu, sedangkan pemberian disinfektan pada elastomer tidak terjadi

perubahan dimensi.3 Bahan disinfektan bahan cetak yang umum digunakan adalah

sodium hipoklorit, klorheksidin, dan hidrogen peroksida karena mempunyai

efektifitas pada mikroorganisme patogen.4

Terdapat dua metode yang disarankan untuk mendisinfeksi bahan cetak

yaitu metode perendaman atau penyemprotan dengan bahan desinfektan.8 Metode

perendaman digunakan 77% dokter gigi di Hongkong untuk mendesinfeksi bahan

cetak. Desinfeksi dengan perendaman telah diakui lebih efektif dibandingkan

dengan penyemprotan disinfektan dapat menjangkau seluruh permukaan hasil

cetakan pada proses disinfeksi dengan perendaman.6 Ideal waktu perendaman

alginate selama 10 menit cukup untuk menginaktifasi mikroorganisme tetapi tidak

boleh lebih dari 10 menit. 3,9

Namun bahan disinfektan yang telah ada seperti sodium hipoklorit,


klorheksidin, dan hidrogen peroksida mempunyai kelemahan tersendiri.

Diantaranya bahan-bahan tersebut mempunyai sifat korosif, mempunyai bau yang

kurang nyaman, serta mempunyai efek langsung kepada pasien berupa rasa panas

pada kulit yang bersentuhan langsung. Tetapi saat ini telah banyak bahan herbal

yang digunakan didalam penelitian salah satunya adalah tumbuhan yang

mempunyai sifat bakterisid dan dapat menjadi disinfektan yaitu daun sambiloto.10

Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan salah satu jenis

tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional yang dapat tumbuh

subur dan telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan tanaman obat yang

memiliki berbagai khasiat, salah satunya adalah antibakteri.11 Penggunaan

Sambiloto di masyarakat saat ini mempunyai beberapa pilihan diantaranya dengan

membuat rebusan langsung dari daun sambiloto ataupun dengan membeli produk

herbal sambiloto yang dijual di pasaran. 12

Khasiat lain dari sambiloto antara lain sebagai antimikroba, antifungi,

antihipertensi, antiinflamasi, antirombin, analgesik, antipiretik, hipoglekemik,

antispasmodik, antialergi, antiflu, dan industri fagositosis karena kandungan

didalam.10

Beberapa penelitian telah membuktikan daun sambiloto memiliki efek

antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Kadek Ayu Wirayuni (2014) menyatakan bahwa ekstrak metanol daun sambiloto

dengan konsentrasi 40% dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans pada

plat resin akrilik heat cured secara in vitro. Waktu perendaman plat resin akrilik

heat cured selama 15 menit, 30 menit dan 60 menit, dalam ekstrak daun sambiloto
40% dapat menurunkan jumlah koloni Candida albicans.13

Selanjutnya Skirpsi Indah Woro Utami (2016) menyatakan bahwa daya

hambat ekstrak daun sambiloto (adrographis paniculata) terhadap jamur Candida

Albicans dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dengan zona

hambat rerata 13,75 mm.14 Pada penelitian yang dilakukan oleh Ruth Nova

Mardiana Dkk (2015), mereka menyimpulkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri

ekstrak etanol daun sambiloto pada kosentrasi 25% dan 50%terhadap bakteri B.

cereus dan P. aeruginosa dengan zona hambat lebih dari 8 mm.11

Skripsi Isna Rizka (2018) melakukan penelitian perendaman cetakan

alginate dalam larutan ekstrak daun sambiloto konsentrasi 40% selama 15 menit

dan 30 menit dan berkesimpulan bahwa Larutan desinfektan ekstrak daun

sambiloto 40% tidak bisa digunakan untuk mendesinfektan bahan cetak alginate.15

Adapun penelitian di atas bahwa peneliti bertujuan untuk melakukan

penelitian disinfektan dengan ekstrak sambiloto konsentrasi 30%, 40% dan 50%.

Penggunaan daun sambiloto sebagai disinfektan didasari kepada beberapa

penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa ekstrak daun sambiloto dapat

digunakan sebagai disinfektan dan melihat perubahan dimensi alginate sebelum

dan sesudah perendaman dalam ekstrak sambiloto kosentrasi 30%, 40% dan 50%

dengan waktu perendaman alginate selama 10 menit.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas tersebut merujuk

kepada beberapa penelitian terakhir yang menyarankan untuk menambahkan

jumlah konsentrasi. Permasalahan belum jelasnya apakah ada pengaruh


konsentrasi larutan disinfektan ekstrak sambiloto 30%, 40% dan 50% yang

direndam selama 10 menit terhadap perubahan dimensi cetakan alginate.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan ekstrak sambiloto 30%, 40% dan

50% yang direndam selama 10 menit terhadap perubahan dimensi cetakan

alginate ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh konsentrasi larutan

disinfektan ekstrak sambiloto 30%, 40% dan 50% yang direndam selama 10 menit

terhadap perubahan dimensi hasil cetakan alginate.

1.5 Manfaat Penelitian

A. Menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai ada tidaknya

perubahan dimensi hasil cetakan alginate setelah dilakukan perendaman

dengan larutan ekstrak sambiloto konsentrasi 30%, 40% dan 50%.

B. Bagi ilmu material dan teknologi kedokteran gigi agar penelitian ini

dapat menjadi referensi untuk perkembangan ilmu material dan

teknologi kedokteran gigi.

Anda mungkin juga menyukai