Anda di halaman 1dari 11

A.

KOMPONEN TRANSPORTASI
1. Peningkatan Intensitas Kendaraan
Pada tahap konstruksi selain dampak akibat penambahan beban lalu lintas terhadap
jalan yang akan dilalui kendaraan pengangkut dan material bangunan. Selain itu parkir
kendaraan pengangkut di badan jalan akan menimbulkan dampak berupa penundaan dan
hambatan akibat keluar-masuk kendaraan pengangkut ke lokasi proyek. Hal ini
dikarenakan kendaraan pengangkut dimensinya lebih besar dan memerlukan ruang untuk
melakukan pergerakan sehingga dapat mengganggu lalu lintas yang melewati jalan di
depan tapak proyek. Dari berbagai analisis di atas dapat disimpulkan jika kegiatan
mobilisasi kendaraan pengangkut tanah galian tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja ruas jalan yang direncanakan akan dilalui kendaraan pengangkut tersebut.
Sehingga besaran dampak gangguan kelancaran lalu lintas diprediksikan sebagai berikut:
a. Kualitas lingkungan awal = 5
b. Kualitas lingkungan tanpa proyek = 4
c. Kualitas lingkungan saat ada proyek = 2
d. Besaran dampak = -2

Adapun metode yang digunakan dalam menentukan faktor dampaknya sebagai berikut :
a. Perhitungan Kapasitas Jalan
Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), kapasitas adalah jumlah
maksimum kendaraan bermotor yang melintasi suatu penampang tertentu pada suatu
ruas jalan dalam suatu satuan tertentu. Besarnya kapasitas jalan perkotaan dapat
diformulasikan sebagai berikut:

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

Faktor – faktor yang mempengaruhi kapasitas jalan adalah:


Co = kapasitas dasar, tergantung pada tipe jalan, jumlah jalur, atau
adanya pemisahan fisik
FCw = faktor koreksi lebar jalan
FCsp = faktor koreksi arah lalu lintas
FCsf = faktor koreksi hambatan samping
FCcs = faktor koreksi ukuran kota

Tabel 4. Kapasitas Dasar Ruas Jalan (Co)

Tabel 5. Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalan (FCw)


Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCsp)

Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCsf) untuk jalan perkotaan
(jalan dengan bahu/ jalan dengan kereb)

Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCsf) untuk jalan luar kota
Tabel 6. Faktor penyesuaian kapasitas kapasitas untuk ukuran kota (FCcs)

Jadi, perhitungan kapasitas jalan :


C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
C = 3100 x 1,21 x 1 x 0,84 x 0,86
= 2709,72 smp/jam

Tabel 3.46 Derajat Kejenuhan Kendaraan di Jalan


Nilai Kapasitas (C) Arus Kendaraan (V) Derajat Kejenuhan (DS)
(V/C)
1275 814 0.638

Tabel 3.47. Karakteristik Derajat Kejenuhan Kendaraan


Tingkat Pelayanan Karakteristik - karakteristik Batas Lingkup V/C
A Kondisi arus bebas dengan kecepatan 0.00-0.19
tinggi dan volume lalu lintas rendah.
Pengemudi dapat memilih kecepata
yang diinginkan tanpa hambatan
B Dalam zone arus stabil. Pengemudi 0.20-0.44
memiliki kebebasan yang cukup untuk
memilih kecepatannya

C Dalam zone arus stabil pengemudi 0.45-0.74


dibatasi dalam memilih kecepatannya

D Mendekati arus tidak satbil dimana 0.75-0.85


hampir seluruh pengemudi akan
dibatasi. Volume pelayanan berkaitan
dengan kapasitas yang dapat ditolerir
(diterima)
E Volume lalu lintas mendekati atau 0.85-1.0
berada pada kapasitasnya. Arus adalah
tidak stabil dengan kondisi yang sering
berhenti
F Arus yang dipaksakan atau macet pada Lebih besar dari 1.0
kecepatankecepatan yang rendah.
Antrian yang panjang dan terjadi
hambatan-hambatan yang besar.

Berikut adalah prakiraan dampak lingkungan dari komponen gangguan kelancaran


lalulintas :
Kualitas lingkungan awal = 4
Kualitas lingkungan yang akan datang tanpa proyek SKL(tp) = 4
Kualitas lingkungan yang akan datang dengan proyek SKL(dp) = 2
Besaran dampak = SKL(dp) – SKL(tp) = 2 – 4 = -2

b. Prakiraan Dampak
Berikut adalah besar prakiraan dampak yang akan terjadi berdasarkan 7 kriteria
terlihat pada tabel xxx.

Kriteria
No Faktor Evaluasi Tidak Keterangan
Penting
Penting
1 Jumlah Manusia P Penduduk yang terkena dampak akibat
terkena dampak adanya mobilisasi kendaraan proyek adalah
masyarakat di desa Totoharjo. Jumlah
masyarakat yang terkena dampak gangguan
lalu lintas adalah masyarakat yang tinggal
di sepanjang jalan yang dilewati kendaraan
pengangkut. Diantaranya adalah Desa
Totoharjo yang berjumlah 531 KK atau
2037 orang yang diambil dari website Desa
Totoharjo.
2 Luas wilayah P Luas wilayah sebaran dampak mobilitas
persebaran dampak kendaraan pengangkut sepanjang xx Km.
Sepanjang xx km akan terjadi penambahan
intensitas kendaraan yang akan berdampak
pada terjadinya kemacetan di tiap
persimpangan jalan.
3 Intensitas dan P Dampak akan terjadi selama kegiatan
lamanya dampak kontruksi berlangsung. Dampak tersebut
berlangsung juga akan berlangsung cukup lama dan
intensitas yang cukup banyak tiap harinya.
Serta dapat diperkirakan adanya
peningkatan aktifitas pengangkutan.
4 Jumlah komponen P Komponen lingkungan yang terkena
lingkungan lain dampak mobilitas kendaraan pengangkut
yang terkena material meliputi :
dampak  Penurunan hasil produktifitas pertanian
dan perkebunan. Serta pengiriman hasil
pertanian dan perkebunan terhambat.
 Peningkatan suhu di sekitar badan jalan
yang membuat ketidaknyamanan bagi
pengguna jalan dan masyarakat yang
tinggal sekitar jalan.
 Penyakit ISPA serta iritasi mata yang
diakibatkan oleh paparan emisi dan
debu yang berlangsung.
 Penurunan pendapatan masyarakat
 Gangguan kelancaran dan keselamatan
lalu lintas.
5 Sifat Kumulatif TP Dampak yang dihasilkan hanya bersifat
Dampak sementara (tidak komulatif) dan lingkungan
dapat dikembalikan ke keadaan semula.
6 Berbalik atau tidak TP Dampak dapat dikembalikan ke kondisi
berbaliknya sebelumnya apabila proses konstruksi telah
dampak selesai.
7 Kriteria lain sesuai TP Adanya cara untuk merekayasa lalu lintas
dengan untuk mengatur kemacetan di desa
perkembangan ilmu Totoharjo. Misalnya penggunaan jalan
pengetahuan dan alternative serta penyediaan rambu-rambu
teknologi lalu lintas. Pembatasan laju kendaraan
pengangkut. Melakukan pengerasan jalan.

Ditinjau dari 7 kriteria sifat penting dampak, kegiatan pembangunan kawasan


industri pada tahap konstruksi terhadap gangguan kelancaran lalu lintas masuk
kategori dampak penting (ƩP=3). Dari uraian perubahan skala kualitas lingkungan
terjadi penurunan skala kualitas sehingga dampak tergolong Negatif Penting (NP).

2. Kualitas Jalan
a. Besaran Dampak
Selain dapat menyebabkan gangguan kelancaran lalu lintas, pembangunan kawasan
industri dapat pula mengurangi kualitas jalan pengguna jalan lainnya pada saat
konstruksi dan mobilisasi peralatan dan material. Dampak proses mobilisasi material
dan konstruksi terhadap kualitas jalan dapat di perkirakan sebagai berikut :
Nilai Presentase Kerusakan (NP) = 45%
Nilai Np =7
Nilai Bobot Kerusakan (NB) Lubang =6
Nilai Jumlah Kerusakan Jalan (NJ)
Nilai kerusakan jalan didapat dengan persamaan :
𝑁𝐽 = 𝑁𝑃 × 𝑁𝐵
NJ = 7 x 6 = 42

Tabel 3.49. Nilai Jumlah Kerusakan Jalan (NJ)


0%-5% > 5% - 20 % > 20% - 40 % > 40%
No Jenis Kerusakan Sedikit Sekali Sedikit Sedang Banyak

1 Tambalan 8 14 2 28

2 Retak 10 15 25 35

3 Lepas 11 16,5 27,5 38,5

4 Lubang 12 18 30 42

5 Alur 12 19 30 42

6 Gelombang 13 19,5 32,5 45,5

7 Ambles 17 21 35 49

8 Belahan 14 21 35 49

Jumlah 97 141 235 329

Nilai Kerusakan Jalan (NR) = 42


Nilai Kenyamanan (NN) = 55 = Tidak nyaman
Nilai Gabungan Kondisi (NG) = 0,5𝑁𝑅 + 0,5𝑁𝑁
(NG) = 0,5(42) + 0,5(55) = 48,5
Berdasarkan data diatas, maka besaran dampaknya adalah
Kualitas Lingkungan Awal :3
Kualitas Lingkungan yang akan datang tanpa proyek SKL(tp) : 3
Kualitas Lingkungan yang akan datang dengan proyek SKL(dp) : 2
Besaran Dampak : SKL(dp) – SKL(tp) = 2 – 3 = -1
b. Prakiraan Dampak
Tabel 3.50. Evaluasi Dampak Sifat Penting Kualitas Jalan Tahap Konstruksi
Sifat Penting
Dampak
Faktor Penentu Dampak
No Tidak Keterangan
Penting Penting
Penting
(P)
(TP)
Penduduk yang terkena dampak akibat
adanya mobilisasi kendaraan proyek adalah
masyarakat di desa Totoharjo. Jumlah
masyarakat yang terkena dampak gangguan
Besarnya jumlah penduduk
yang akan terkena dampak lalu lintas adalah masyarakat yang tinggal
1 P di sepanjang jalan yang dilewati kendaraan
rencana usaha dan/atau
kegiatan pengangkut. Diantaranya adalah Desa
Totoharjo yang berjumlah 531 KK atau
2037 orang yang diambil dari website Desa
Totoharjo.
Luas wilayah sebaran dampak mobilitas
kendaraan pengangkut sepanjang xx Km.
Kendaraan pengangkut memiliki bobot
Luas Wilayah Penyebaran yang besar dimana akan menurunkan
2 P kualitas jalan di sepanjang jalur angkutan.
Dampak
Hal ini dikarenakan kualitas jalan yang
memang diperuntukan untuk kendaraan
normal saja (bukan untuk kendaraan besar).

Intensitas dan lamanya Dampak akan berlanjut selama tahap


3 P kontruksi, operasi dan pasca-operasi.
dampak berlangsung
Komponen lingkungan yang terkena
dampak mobilitas kendaraan pengangkut
material meliputi :
 Penurunan hasil produktifitas pertanian
dan perkebunan karena pengiriman
hasil pertanian dan perkebunan
Banyaknya komponen terhambat oleh jalan yang rusak.
4 lingkungan hidup lain yang P  Penurunan pendapatan masyarakat
terkena dampak karena mobilisasi terhambat.
 Gangguan kelancaran dan keselamatan
lalu lintas.
 Menimbulkan penyakit karena
kerusakan jalan bisa menimbulkan
genangan.
Dampak yang dihasilkan hanya bersifat
5 Sifat Kumulatif Dampak P sementara (tidak komulatif) dan lingkungan
dapat dikembalikan ke keadaan semula.

Berbalik atau tidak Dampak dapat dikembalikan ke kondisi


6 TP sebelumnya.
berbaliknya dampak
Dampak penting yang ditimbulkan dapat
Kriteria lain sesuai dengan ditanggulangi dengan peningkatan kualitas
7 perkembangan ilmu TP jalan, penggunaan jalur alternative untuk
pengetahuan dan teknologi kendaraan besar. pembatasan laju
kendaraan pengangkut.
Berdasarkan tabel evaluasi prakiraan dampak penting, komponen kualitas jalan
merupakan dampak penting (ƩP = 5)

3. Gangguan Keselamatan
a. Besaran Dampak
Peningkatan intensitas kendaraan kendaraan, penambahan tipe kendaraan dan
penurunan kualitas jalan akan menjadi factor peningkatan gangguan keselamatan
pengendara di jalan. Penggolongan tipe kendaraan untuk jalan luar kota berdasarkan
MKJI 1997 adalah sebagai berikut:
a. Kendaraan ringan (LV) yaitu kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan
dengan jarak as 2,0-3,0 m ( meliputi : mobil penumpang, mini bus, pick-up, oplet
dan truk kecil).
b. Kendaraan berat (MHV) yaitu kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda
(meliputi : bus kecil, truk 2 as dengan enam roda).
c. Truk besar (LT) yaitu kendaraan bermotor truk tiga gandar dan truk kombinasi
dengan jarak gandar < 3,5 m.
d. Bus besar (LB) yaitu kendaraan bermotor berupa bis dengan dua atau tiga gandar
dengan jarak as 5,0-6,0 m.
e. Sepeda Motor (MC) yaitu kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi :
sepeda motor dan kendaraan roda 3).
f. Kendaraan tak bermotor (UM) dimasukkan sebagai kejadian terpisah dalam faktor
penyesuaian hambatan samping
Kondisi jalan dengan intensitas tinggi memperlambat pergerakan ekonomi
masyarakat, oleh karena itu masyarakat melakukan segala cara agar ekonomi mereka
tidak terhambat. Salah satunya berkendara dengan cepat di jalan. Dalam MKIJ (1997),
analisis kecepatan arus bebas untuk jalan tak terbagi dilakukan pada kedua arah lalu
lintas. Untuk jalan terbagi analisis dilakukan terpisah msing – masing arah lalu lintas.
Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FV) dinyatakan dalam persamaan:

FV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs

dengan:
FVo = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam)
FVw = penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif (km/jam)
FFVst = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping
FFVcs = faktor penyesuaian ukuran kota

b. Perkiraan Dampak
Tabel 3.50. Evaluasi Dampak Sifat Penting Gangguan Keselamatan
Sifat Penting
Dampak
Faktor Penentu Dampak
No Tidak Keterangan
Penting Penting
Penting
(P)
(TP)
Penduduk yang terkena dampak akibat
adanya mobilisasi kendaraan proyek adalah
masyarakat di desa Totoharjo. Jumlah
masyarakat yang terkena dampak gangguan
Besarnya jumlah penduduk
yang akan terkena dampak lalu lintas adalah masyarakat yang tinggal
1 P di sepanjang jalan yang dilewati kendaraan
rencana usaha dan/atau
kegiatan pengangkut. Diantaranya adalah Desa
Totoharjo yang berjumlah 531 KK atau
2037 orang yang diambil dari website Desa
Totoharjo.

Luas wilayah sebaran dampak gangguan


Luas Wilayah Penyebaran keselamatan kendaraan pengangkut adalah
2 P
Dampak sepanjang xx km.

Intensitas dan lamanya Dampak akan berlanjut selama tahap


3 P kontruksi, operasi dan pasca-operasi.
dampak berlangsung
Komponen lingkungan yang terkena
dampak mobilitas kendaraan pengangkut
material meliputi :
Banyaknya komponen
4 lingkungan hidup lain yang P  Penurunan pendapatan masyarakat
terkena dampak karena mobilisasi terhambat.
 Kekhawatiran masyarakat saat
berkendara meningkat.

Dampak yang dihasilkan bersifat komulatif


5 Sifat Kumulatif Dampak P
jika tidak ada peningkatan kualitas jalan.
Dampak dapat dikembalikan ke kondisi
Berbalik atau tidak sebelumnya apabila ada perbaikan dan
6 TP
berbaliknya dampak peningkatan kualitas jalan.

Dampak dapat diminimalisis dengan


penggunaan rambu-rambu lalu lintas,
Kriteria lain sesuai dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat
7 perkembangan ilmu TP
mengenai berkendara yang aman di jalan,
pengetahuan dan teknologi
peningkatan kualitas jalan, dan pembatasan
laju kendaraan pengangkut.

Berdasarkan tabel evaluasi prakiraan dampak penting, komponen gangguan


keselamatan di jalan merupakan dampak penting (ƩP = 5)

Anda mungkin juga menyukai