net/publication/329013430
CITATIONS READS
0 967
1 author:
Arlin Adam
Universitas Pejuang Republik Indonesia
121 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Key models of public service in the wide administratif region View project
All content following this page was uploaded by Arlin Adam on 17 November 2018.
MEDIA
KOMUNITAS KESEHATAN
KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA 30-60 TAHUN (Studi Analitik Di Puskesmas Sumarorong
Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa) ................................................................................ 142-153
Barrang, Muh. Arsyad Rahman Muslimin B
MANAJEMEN LOGISTIK OBAT (Studi Kuantitatif Di Puskesmas Tamalanrea Jaya,
Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar) ................................................................. 1 5 4-1 65
Arl in Adam
KEJADIAN TIFOID ABDOMINALIS (Studi Analitik Di Puskesmas Betun Kecamatan Malaka
Tengah Kabupaten Malaka Tahun 2017) ......................................................................................... 166-179
Maria Benedikta Ki, Masdarwati, Muliani Ratnaningsih
PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DALAM PENCEGAHAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA ........................................................................................................... 180-192
Petrus Bora Malo, Andi Asri, Ali Imran Thamrin
DETERMINAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI (Studi Kualitatif
Puskesmas Pana Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa 2016) .......................................................... 193-204
Selvina Piling, Syamsur Manda, Zainuddin
STUDY ANALITIK KETAHANAN PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA DI
KELURAHAN LOMPO RIAJA KECAMATAN TANETE RIAJA KABUPATEN BARRU
TAHUN 2017 .................................................................................................................................... 205-221
Nurkaya, Erni Kadir, Andi Alim
PELAYANAN BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN
(Studi Kualitatif di Kelurahan Lariang Bangi, RT 05 / RW 03, Kecamatan Makassar, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2017) ............................................................................ 222-235
Rauldias Lamba, Adam Badwi, Lilis Widiastuty
STUDY ANALITIK DETERMINAN PADA PASIEN ULANGAN OAT DENGAN KEJADIAN
TB MDR DI RSUD LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR TAHUN 2017 .................................... 236-248
Emanuel Nalun, Muhammad Azwar, Abdul Gafur
STUDY ANALITIK PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.
PLN (PERSERO) APD MAKASSAR TAHUN 2017 ........................................................................ 249-257
Dominikus Tamo Ama Kii1 Hajrah, A. Nursinah
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 12-59 BULAN
(Study Analitik Di Puskesmas Maradekaya Kota Makassar Tahun 2017) ......................................... 258-273
Ira Ana Memo, Hidayat, Munadhir
Jurnal Media Komonitas Kesehatan Vol. X No. 2, September 2018
MEDIA KOMUNITAS
KESEHATAN FKM UPRI
MAKASSAR
PenanggungJawab :
1. DR. Arlin Adam, SKM, M.Si
2. AndiAsri, SKM,M.kes
3. Ir. Ali Imran Thamrin, SKM, MM
4. Hidayat, SKM, M.Kes
RedaksiAhli :
1. Prof. DR. Noor NasryNur, MPH
2. Prof. DR. Andi Agustang, MS
3. DR. dr. Burhanuddin Bahar, MS
4. DR. dr. H. A. Armyn Nurdin, M.Sc
RedakturPelaksana
Ketua : Muhammad Azwar, SKM, M.Kes
Sekretaris : Abd. Gafur, SKM, M.Kes
Editor : Munadhir, S.Pd, M.Pd
Adnan Adam, S.Pd, M.Pd
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-NYA sehingga jurnal Media Komunikasi Kesehatan edisi Volume X September
2018 nomor 2 tahun 2018 dapat diselesaikan. Jurnal ini merupakan hasil-hasil penelitian dari para
akademisi dan birokrasi, Penyusunan jurnal ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
motivasi dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu atas terbitnya jurnal ini.
Kami berharap jurnal ini bermanfaat bagi para akademisi, birokrasi dan praktisi. Kami
mengharapkan saran dan masukan dari pembaca, sehingga dapat menyempurnakan jurnal ini nantinya
Redaksi
DAFTAR ISI
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 12-59 BULAN
(Study Analitik Di Puskesmas Maradekaya Kota Makassar Tahun 2017) .................................... 258-273
Ira Ana Memo, Hidayat, Munadhir
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
Arlin Adam*
ABSTRAK
Pengadaan sarana dan prasarana Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan peningkatan
SDM, melihat betapa pentingnya peranan obat dalam pelayanan kesehatan, maka perlu adanya fungsi
manajemen yang baik yaitu perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian. Variabel dalam
penelitian ini adalah perencanan obat, pengadaan obat, pendistribusian obat, penyimpanan obat
sebagai fariabel independen dan manajemen logistik obat sebagai variabel dependen. Hasil penelitian
menunjukkan Manajemen logistik obat berdasarkan aspek perencanaan di Puskesmas Tamalanrea Jaya
dikategorikan kurang baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan responden
yang melakukan perencanaan obat sebanyak 18 orang (69,2%). Manajemen logistik obat berdasarkan
aspek pengadaan di Puskesmas Tamalanrea Jaya dikategorikan kurang baik, hal ini dapat dilihat dari
hasil penelitian yang menunjukkan responden yang melakukan pengadaan obat sebanyak 8 orang
(30,8%). Manajemen logistik obat berdasarkan aspek penyimpanan di Puskesmas Tamalanrea Jaya
dikategorikan kurang baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan responden
yang melakukan penyimpanan obat sebanyak 9 orang (34,6%).
Kata kunci: Perencanan Obat, Pengadaan Obat, Pendistribusian Obat, Penyimpanan Obat
1
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
pengawasan obat penyalahgunaan Narkotika, terjadi keterlambatan dan jumlah obat yang
Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA). tidak sesuai dengan jumlah kunjungan pasien
Pengadaan sarana dan prasarana Badan yang datang di puskesmas.Di instalasi gudang
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan farmasi Puskesmas Tamalanrea Jaya
peningkatan SDM, melihat betapa pentingnya keterlambatan laporan pemakaian dan lembar
peranan obat dalam pelayanan kesehatan, maka penerimaan obat (LPLPO) akan mempengaruhi
perlu adanya fungsi manajemen yang baik jadwal perencanaan, pendistribusian,
yaitu perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pengadaan obat yang telah ditetapkan, selain
pendistribusian. Apabila fungsi manajemen itu itu keterbatasan dana dan alat transportasi
tidak berjalan dengan baik maka pencapaian sangat kurang sehingga akan berdampak pada
tujuan tidak tercapai dengan optimal. obat sistem manajemen yang ada di instalasi gudang
merupakan komponen esensial dari pelayanan farmasi di Puskesmas Tamalanrea Jaya
kesehatan oleh sebab itu diperlukan suatu kecamatan Tamalanrea Kota makassar, selain
sistem manajemen yang baik dan itu sering terjadi, penyimpangan obat akibat
berkesinambungan. Dalam pelayanan kurangnya ketersediaan jenis obat dan jumlah
kesehatan obat merupakan salah satu alat yang obat.
tidak dapat tergantikan, dengan demikian Sesuai data yang diperoleh di instalasi
penyediaan obat esensial merupakan kewajiban Dinas Kesehatan Kota Makassar tahun 2015
bagi pemerintah dan institusi pelayanan dari Januari - Desember alokasi dana sebesar
kesehatan publik maupun swasta, karena 305.293.866 dengan berdasarkan obat, satuan
kekurangan obat di sarana kesehatan dapat obat, kemasan obat, harga PPN dan volume
berdampak pada menurunnya kepercayaan obat (Hariadi Baaman, SKM tahun 2009).
masyarakat terhadap institusi kesehatan, serta Puskesmas Tamalanrea Jaya dalam
dapat menurunkan semangat kerja staf merencanakan obat, tidak ada perencanaan
pelayanan kesehatan. khusus, hanya sesuai dengan perkiraan apabila
Di negara berkembang anggaran belanja obat habis, petugas langsung meminta di
obat merupakan anggaran kedua yang terbesar Gudang obat dinas kesehatan Kota Makassar.
setelah gaji, yaitu sebesar 40% dari segala ini sangat berdampak pada manajemen
annggaran unit pelayanan kesehatan. Menurut Puskesmas Tamalanrea Jaya karena tidak
Kemenkes secara nasional biaya untuk obat dibuatkan kompilasi atau analisa untuk
sekitar 40-50% dari seluruh biaya operasional diusulkan ke dinas kesehatan.
kesehatan, sehingga ketidakefisien dalam Berdasarkan hasil observasi di
pengelolaan obat berdampak negatif baik Puskesmas Tamalanrea Jaya Kecamatan
secara medis maupun secara ekonomis. Tamalanrea Kota Makassar sering mengeluh
Dengan berlakunya UU No. 12 Tahun tentang kurangnya obat, hal ini dikarenakan
2014, yang mengatur kewenangan Antara tidak ada penganggaran khusus dari Puskesmas
pemerintah pusat dan daerah serta UU No 33 Tamalanrea Jaya karena obat hanya langsung
yang mengatur tentang pertimbangan keuangan di minta di gudang obat dinas kesehatan kota,
pemerintah pusat dan daerahnya, maka ini berdampak pada Puskesmas Tamalanrea
keputusan-keputusan untuk menentukan suatu Jaya karena pada pertengahan bulan ke atas
kebijakan obat di daerah, tergantung pada atau tanggal 20 ke atas sudah kehabisan obat-
daerah itu sendiri (Sunarsih, IM). instalasi obat tertentu, seperti: Ampisillin kaplet 500
gudang farmasi Puskesmas Tamalanrea Jaya di mg, Aminophilin Injeksi, Amoksisilin sirup
bawah tanggung jawab dinas kesehatan kota kering 125 mg/5 ml, Amitriphtylin 25 mg,
Makassar, Puskesmas Tamalanrea Jaya Ambroksol tab 30 mg, Antimigran/Ergotamin,
bertanggung jawab manajemen perbekalan Kalsium laktat tab 500 mg, Gentaimisin salep
kesehatan yang meliputi perencanaan, tetes mata, dll. Selain itu petugas juga
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian. biasanya mengeluh degan masalah
keberadaan instalasi gudang farmasi permintaan yang kadang tidak sesuai dengan
Puskesmas Tamalanrea Jaya ini mempuyai obat yang datang, sehingga pemberian
peranan penting dalam pelayanan obat di pelayanan tidak optimal dan apabila obat di
puskesmas tamalanrea itu sendiri. Puskesmas Tamalanrea Jaya terdapat yang
Oleh sebab itu proses manajemen sangat kadarluarsa atau expire date maka segera di
berpengaruh terhadap pelayanan obat di kembalikan langsung di gudang obat dinas
puskesmas tamalanrea jaya, karena masih kesehatan kota makassar.
2
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
Dari uraian tersebut diatas maka distribusi, persentase dan disertai dengan
penelitian ini akan melihat variabel yang Penjelasan Tabel.
berkaitan dengan pelaksanaan manajeman
logistik obat (perencanaan, pengadaan, HASIL DAN PEMBAHASAN
pendistribusian, penyimpanan) di Puskesmas Hasil Penelitian
Tamalanrea Jaya Kecamatan Tamalanrea Kota Hasil penelitian ini dibahas sesuai
Makassar. jawaban responden menggunakan kuesioner
dan selanjutnya dianalisis secara kuantitatif.
METODE PENELITIAN Waktu pengumpulan data dimulai bulan
Jenis Penelitian Agustus. Hasil penelitian ini disajikan dalam
Jenis penelitian yang digunakan adalah bentuk tabel dan disertai dengan narasi
penelitian kuantitatif yang bertujuan mengenai identitas responden dan karakteristik
menganalisis bagaimana manjemen obat yang variable.
meliputi perencanaan, pengadaan, 1. Karakteristik Responden
pendistribusian dan penyimpanan obat di a. Kelompok Umur
Instalasi Farmasi di Puskesmas Tamalanrea Dari 26 responden yang diteliti,
Jaya Kecamatan Tamalanrea kota makassar. diperoleh hasil distribusi menurut
kelompok umur seperti pada tabel
Lokasi dan Waktu Penelitian berikut:
Penelitian dilakukan di Puskesmas
Tamalanrea Jaya, Kecamatan Tamalanrea, kota Tabel. 1 Distribusi Responden Berdasarkan
makassars, dan wakt1u penelitian dilakukan Umur Di Puskesmas Tamalanrea
pada bulan Juli hingga Agustus Tahun 2017. Jaya, Kota Makassar
3
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
Jenis kelamin Jumlah (n) Persen (%) dengan persentase 7,7%, dan terdapat 1
Laki-laki 1 3,8 orang responden dengan latar belakang
Perempuan 25 96,2 pendidikan S1 dengan persentase 3,8%.
Total 26 100 2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Sumber Data Primer 2017 Variabel Yang diteliti
Berdasarkan tabel 2 yaitu a. Perencanaan
karakteristik responden berdasarkan Dari hasil penelitian diperoleh
jenis kelamin di Puskesmas Tamalanrea hasil distribusi responden yang
Jaya, Kecamatan Tamalanrea, Provinsi melakukan perencanaan sebagai berikut:
Sulawesi Selatan, dapat diperoleh bahwa
darai 26 orang responden terdapat 1 Tabel. 4 Distribusi Responden Berdasarkan
orang responden berjenis kelamin laki- Perencanaan Proses Persiapan
laki dengan persentase 3,8%, dan Permintaan Kebutuhan Obat Di
terdapat 25 orang responden berjenis Puskesmas Tamalanrea Jaya, Kota
kelamin perempuan dengan persentase Makassar
96,2%.
Persiapan permintaan Persen
zn
c. Berdasarkan Pendidikan Responden kebutuhan obat (%)
Dari hasil penelitian yang Ya 20 76,9
dilakukan diperoleh hasil distribusi Tidak 6 23,1
responden menurut pendidikan sebagai Total 26 100
berikut: Sumber Data Sekinder2017
Pada tabel 4 diatas menunjukkan
Tabel. 3 Karakteristik Responden bahwa responden yang membuat proses
Berdasarakan Pendidikan di persiapan kebutuhan obat yang
Puskesmas Tamalanrea Jaya, Kota menjawab “ya” sebanyak 20 responden
Makassar (76,9%), sedangkan yang menjawab
“tidak” sebanyak 6 responden (23,1%).
Jumlah Persen
Pendidikan
(n) (%) Tabel. 5 Distribusi Responden Yang
S1 kedokteran 2 7,7 Membentuk Tim Perencanaan Obat
S1 kedokteran gigi 1 3,8 Di Puskesmas Tamalanrea Jaya, Kota
S1 farmasi 1 3,8 Makassar
S1 keperawatan ners 2 7,7
S1 keperawatan 8 30,8 Membentuk Tim
n Persen (%)
S1 skm 2 7,7 Perencanaan Obat
Sst 1 3,8 Ya 6 23,1
D3 kebidanan 7 26,9 Tidak 20 76,9
D3 perawat 2 7,7 Total 26 100
Total 26 100 Sumber Data Sekunder2017
Sumber Data Primer2017 Pada tabel 5 diatas menunjukkan
Berdasarkan tabel 3 yaitu bahwa responden yang melakukan tim
karakteristik responden berdasarakan perencanaan obat yang menjawab “ya”
pendidikan terakhir di Puskesmas sebanyak 6 responden (23,1%),
Tamalanrea Jaya, Kecamatan sedangkan yang menjawab “tidak”
Tamalanrea, Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 20 responden (76,9%).
dapat diperoleh bahwa dari 26 orang
responden terdapat 8 orang responden Tabel. 6 Distribusi Responden Yang
berpendidikan terakhir s1 keperawatan Melakukan Proses Perencanaan
dengan persentase 30,8, selain itu Kebutuhan Obat Di Puskesmas
terdapat 7 orang responden dengan Tamalanrea Jaya, Kota Makassar
pendidikan terakhir D3 kebidanan
dengan persentase 26,9, terdapat 2 orang
responden berpendidikan S1 kedokteran
4
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
5
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
6
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
7
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
8
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
yang telah ditetapkan. (Sri Kusumadewi, terhadap obat yang menggunakan biaya
2011). terbesar di golongkan ke A bila
Proses perencanaan terdiri dari penggunaan biayanya 70% B kalau
perkiraan kebutuhan, menetapkan biayanya 20% dan C kalau penggunaan
sasaran dan menentukan strategi, biayanya 10%. Sedangkan untuk analisis
tanggung jawab dan sumber yang VEN adalah menggolongkan obat
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. kedalam 3 golongan V atau kepanjangan
Perencanaan dilakukan secara optimal dari vital bila obat itu dipakai untuk
sehingga perbekalan farmasi dapat menyelamatkan kehidupan yang bila
digunakan secara efektif. (Sri sampai tidak ada akan meningkatkan
Kusumadewi, 2011). resiko kematian pasien E. Atau esensial
Menurut Dirjen Bina farmasi dan bila obat tersebut terbukti efektif untuk
alat kesehatan (2010) Perencanaan menyembuhkan penyakit, atau
merupakan suatu kegiatan awal dari mengurangi penderitaan pasien.
pengelolaan obat yang mempunyai Sedangkan N adalah non esensial
tujuan untuk menentukan jenis dan meliputi aneka ragam obat yang
jumlah obat yang dibutuhkan di digunakan untuk penyakit yang bisa
sesuaikan dengan pola penyakit, sembuh dengan sendirinya (self limiting
kebutuhan dan dana yang tersedia di disease). Obat ini di ragukan
Dinas Kesehatan. Tahapan perencanaan kemenfaatanya di banding dengan obat
meliputi : lain yang sejenis (Sri Kusumadewi,
1) Pemilihan adalah memilih obat yang 2011).
sesuai dengan yang dibutuhkan b. Pengadaan
pasien yang di sesuaikan dengan Berdasarakan hasil penelitian dan
jumlah kunjungan pasien dan pola analisa data dapat diperoleh bahwa darai
penyakitnya, formularium serta buku 26 orang responden terdapat 8 orang
standar diagnosa dan terapi. responden dengan pengadaan obat baik
2) Komplikasi penggunaan obatdi setiap dengan persentase 30,8% selain itu
unit pengguna obat. Penghitungan terdapat 18 orang dengan pengadaan
kebutuhan menurut metode konsumsi obat kurang baik dengan persentase
atau morbiditas atau kombinasi 69,2%. Hal ini menunjukkan bahwa
keduanya. Metode konsumsi adalah pengadaan obat dilihat dari manajemen
perhitungan kebutuhan yang di farmasinya tidak cukup baik.
dasarkan pada data riel konsumsi Hal ini dikarenakan tidak adanya
obat tahun lalu dengan berbagai tim pemeriksa obat yang datang,
penyesuaian dan koreksi diantaranya pemantauan status pesanan obat tidak
adalah perencanaan stratejik dan ada, penentuan waktu pengadaan dan
dana yang tersedia. Sedang metode kedatangan obat tidak ada.
morbiditas adalah penghitungan Pengadaan merupakan suatu
kebutuhan yang didasarkan pada kegiatan untuk merealisasikan
beban kesakitan yang harus dilayani, kebutuhan setelah di rencanakan dan di
yaitu berdasarkan pola penyakit, setujui melalui, pembelian, produksi,
perkiraan kenaikan pola kunjungan pemberian sumbangan (droping, hibah
dan waktu tunggu. Kombinasi antara karena bencana, dll). Adapun tujuan dari
metode konsumsi tetapi di waktu pengadaan adalah mendapatkan obat
lain, di bulan tertentu menggunakan dengan harga layak, mutu yang baik,
metode morbiditas karena sering pengiriman obat terjamin dan tepat
munculnya kejadian luar biasa atau waktu, proses berjalan lancar dan tidak
untuk penyesuaian dengan memerlukan tenaga serta waktu
pengadaan. berlebihan. Metode pengadaan dengan
Evaluasi perencanaan dengan sistem pembelian dapat dilakukan
menggunakan anlisis ABC, VEN, atau dengan beberapa cara yaitu, tender
kombinasi keduanya. Perinsip analis terbuka, tender tertutup, pembelian
ABC atau analisis Always Beter Control dengan tawar menawar dan pembelian
atau analisis pareto adalah analisis langsung (Sri Kusumadewi Dkk, 2011).
9
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
10
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
11
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. X September No. 2, 2018
12
JURNAL
VOLUME NO FEBRUARI
MEDIA KESEHATAN
X 2 2018
ISSN 2085-5272