Article history: The discourse to move the Indonesian capital city has repeatedly
Received : 2018-02-06 emerged. It occurs when critical events arise from social, political,
Revised : 2018-06-29 environmental and disaster factors. The purpose of this study is to
Accepted : 2018-06-30 analyze how the discourse of Central Kalimantan as the Indonesian
capital city. The method of this research uses qualitative approach
with library research analysis. It uses primary books on public
feasibility of an area becoming capital city of Indonesia. The results
of this study with spatial, ecological and territorial approach, where
Jakarta as a consideration for discussion. So in the temporary
Keywords:
hypothesis, Jakarta is less feasible as the capital city of the country.
Displacement of capital city
Prosperous
Meanwhile, Central Kalimantan becomes alternative city to be the
Central Kalimantan Province Discourse
capital city. It is representative of its vast territory, not vulnerable to
natural disasters, added a small population of its citizen.
Copyright © 2018 IAIN Palangka Raya.
All rights reserved.
menjadi pudar dan kalah pamor seperti yang meningkat bila tidak diikuti dengan usaha
terjadi di Babilon dan Cahokia.(5) konservasi lahan di bagian atas. Melalui
“momentum” banjir di Jakarta pada awal
Pemindahan ibu kota di NKRI sangat
Februari 2007 dan masih terasa efeknya
dimungkinkan karena di dalam Undang-
hingga kini, ada baiknya kita merenung dan
Undang Dasar Republik Indonesia dan
berpikir. “Bagaimana seandainya ibu kota
Amandemennya tidak diatur secara tegas.
negara Indonesia benar-benar dipindah saja?”
Dalam Bab II ayat (2) UUD NKRI tertulis:
Sebagai ibu kota, Jakarta terbukti kelebihan
Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang
beban dan cenderung sudah kurang layak lagi
sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota
menjadi kota lokomotif bagi bangsa nusantara
negara. Dalam UUD tersebut tidak ada pasal
ini.
yang menyebutkan dimana dan bagaimana
ibu kota negara diatur. Dengan demikian Ada pro dan kontra seputar kejadian banjir
terdapat fleksibilitas yang tinggi dalam di Jakarta, sebagai alasan pemindahan ibu
mengatur termasuk memindah ibu kota kota. Alasannya, banjir tidak meliputi seluruh
negara. Dalam pemindahan ibu kota negara, wilayahnya, masih ada sebagian yang tidak
tentu saja diperlukan alasan yang kuat dan terkena. Bagi penduduk yang tinggal di
mendasar tentang efektifitas fungsinya. daerah yang tidak terkena banjir tentunya
tidak sependapat apabila ibu kota negara
Ada wacana alternatif pertama
dipindahkan, dan menghendaki tetap
pemindahan dan pergiliran ibu kota, bahwa
dipertahankan. Apabila dasar pemikirannya
kondisi Jakarta sebagai ibu kota negara yang
sempit dan jangka pendek maka alternatif ke
terlalu lama sampai saat ini sangat tidak ideal
dua yang dipilih. Namun dalam pemikiran
buat pemerataan pembangunan nasional.
yang lebih luas dan jangka panjang bahwa
Seperti halnya hukum besi kekuasaan yang
Indonesia dengan potensi sumberdaya
absolut di tangan satu orang, tanpa pergiliran.
alamnya yang melimpah dan sumberdaya
Kalau kita perhatikan semuanya ada di
manusia yang cukup besar akan menjadi
Jakarta, mulai dari ibu kota negara, kantor-
negara yang besar dan kuat, maka alternatif
kantor pemerintahan, kantor-kantor pusat
pemindahan ibu kota ke dua menjadi lemah.
BUMN, pusat perdagangan, konsentrasi
populasi, pusat perindustrian dan lain-lain. Sebelum menentukan alternatif untuk
Kondisi ini tentu tidak ideal, fungsi yang satu menentukan pilihan lokasi pemindahan ibu
seringkali menghambat fungsi yang lain yaitu kota negara, terlebih dahulu perlu dicari
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. rumusan ibu kota negara yang ideal.
Idealnya, beberapa fungsi tersebut perlu Penelusuran pustaka tentang syarat ibu kota
dipindahkan ke kota lain. Memindahkan negara yang ideal cenderung belum optimal
aktivitas perekonomian akan sangat sulit, tapi ditemukan. Berdasarkan pemikiran geografis
bukan tidak mungkin fungsi sebagai ibu kota ibu kota negara yang ideal harus
dipindahkan ke kota lain demi memperbesar mempertimbangkan aspek spasial, ekologis,
daya dukung kota lama untuk nyaman dihuni dan kewilayahan; maka perlu antara lain
dan memberi kesempatan kota baru dan adalah: tersedia lahan yang sesuai, aman,
kawasannya juga ikut berkembang. nyaman, lingkungan sehat, bebas dari bahaya
dan bencana, aksesibilitas dan arus informasi
Ada alternatif kedua, ibu kota negara tetap
memadai, ketersediaan lahan untuk
di Jakarta dengan pemindahan beberapa
perwakilan negara sahabat (kedutaan),
departemen dan pusat-pusat kegiatan
ketersediaan air bersih, fasilitas umum,
ekonomi dan pembangunan ke luar Jakarta,
fasilitas kesehatan, masyarakat sekitar
dengan tujuan mengurangi beban Jakarta.
kondusif dan tidak menimbulkan
Alternatif ini tampaknya lebih banyak
ketimpangan antara wilayah. Berdasarkan
menghadapi kesulitan dibandingkan dengan
rumusan tersebut kemudian dikaitkan dengan
alternatif pertama. Beban Jakarta memang
kondisi geografis Indonesia untuk
berkurang, tetapi tidak berarti sudah
menentukan alternatif lokasi sebagai calon
meniadakan permasalahan karena banjir
tetaplah menjadi ancaman. Apalagi jika ibu kota negara.
pemindahan pusat kegiatan diarahkan ke Beberapa pandangan tentang alternatif
selatan Jakarta. Banjir akan semakin pemindahan ibu kota negara yang munncul
pada periode Mei 1998 (gerakan reformasi) Kalimantan adalah lokasinya merupakan
adalah Yogyakarta, Magelang, Purwokerto, pusat dari wilayah Nusantara. Lahan masih
Malang, dan Kalimntan Tengah.(3) Beberapa sangat luas, sehingga dapat menyusun tata
alternatif lokasi tersebut mempunyai ruang ibukota negara yang sangat ideal.
keunggulan dan kelemahan. Yogyakarta Kelemahannya adalah sarana dan prasarana
memiliki keunggulan pernah menjadi ibu kota belum memadai, sebagian besar harus
negara dan berfungsi dengan baik. Fasilitas membangun yang baru, berarti biaya mahal.
transportasi sudah tersedia, yaitu Bandara Adi Kelemahan lainnya adalah penyediaan air
Sutjipto dan Stasiun Kereta Api Tugu. bersih, kebakaran hutan, banjir dan longsor
Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, dan merupakan bahaya yang perlu dijadikan dasar
kota budaya; sehingga berpendudukan padat pertimbangan. Sumatera merupakan alternatif
dan jalanan sempit menyebabkan kurang lain, ketersediaan lahan memadai, sebelah
memungkinkan untuk ditambahi beban, barat Bukit Barisan rawan terhadap bencana
kecuali dengan pembenahan aksesibilitas, gempa, sehingga daerah yang sesuai tentunya
pemilihan lokasi yang tepat, dan tidak di sebelah timur Bukit Barisan.(8)
menempati lokasi bangunan peninggalan
Wilayah bumi cendrawasih pun bisa
Belanda.
dijadikan wacana sebagai ibukota negara kita.
Alternatif lain, jika Magelang, Jika mempertimbangkan luas dan lapangnya
pertimbangannya letaknya di tengah pulau lahan sebagai lokasi. Begitu pula
Jawa, sering dikenal dengan pakuning tanah kemungkinan Sulawesi Utara, NTT dan NTB
Jawa berarti daerahnya mantap. Namun untuk menjadi ibukota, atau semuanya akan
demikian, lokasinya berdekatan dengan mendapat giliran secara berkala. Presiden
Gunungapi Merapi yang masih aktif, SBY mempersilakan wacana pemindahan
sehingga bahaya vulkanik merupakan ibukota dari Jakarta. Menurut SBY, dalam
ancaman. Aksesibilitas dapat didukung dari berdemokrasi setiap orang bebas berpendapat.
Yogyakarta dan Semarang. Purwokerto
Pemindahan ibukota seharusnya menjadi
mempunyai kelebihan ketersediaan ruang
studi yang sudah dilakukan Bappenas.
(lahan) yang masih dimungkinkan untuk
Menteri Pekerjaan Umum kabinet SBY,
pembangunan ibu kota. Aksesibilitas laut
Djoko Kirmanto pernah mengatakan, rencana
dapat terdukung dari pelabuhan Cilacap,
pemindahan itu mungkin dilaksanakan,
sedangkan akses darat dapat dicapai dari
selama pembahasannya dilakukan secara
Yogyakarta dan Bandung. Transportasi udara
cermat berupa hitung-hitungan ekonomi, dan
perlu dibangun. Gunungapi Slamet mungkin
sektor lain, seperti manfaat jangka panjang
merupakan bahaya, tetapi berdasarkan
proyek membangun keindonesiaan yang lebih
sejarahnya kurang aktif. Selain itu, terdapat
adil dan maju bersama. Ada pula pandangan
Baturaden sebagai tempat peristirahatan yang
ketua AIPI Ryaas Rasyid bahwa ibukota
layak. Malang mempunyai lingkungan
negara RI harus dipindahkan dari Jakarta
pegunungan yang sejuk, didukung oleh
selambat-lambatnya 10 tahun lagi atau tahun
aksesibilitas darat dan udara yang memadai,
2016. Sebab, saat ini Jakarta sudah sangat
dan dekat dengan Surabaya. Namun
padat sehingga sudah tidak layak lagi menjadi
demikian, Malang termasuk kota pelajar dan
ibukota negara.
padat penduduk, jalan di dalam kota
umumnya sempit.(3) Berdasarkan hal itu, negara dan
masyarakat hendaknya segera menyusun
Alternatif pemindahan ibukota negara ke
konsep strategis kebijakan publik
luar Jawa, pilihannya adalah Kalimantan
menyangkut politik perkotaan di Indonesia
Palangkaraya, jika dijadikan Ibukota negara,
mulai sekarang. Kalau pemerintah berpikiran
maka diperkirakan bisa bertahan hingga 200-
cerdas dan mau sungguh-sungguh demi
300 tahun ke depan. Hal ini disebabkan masih
kebaikan dan kesejahteraan untuk masa
banyak lahan kosong disana dan Sumatera
depan, maka perlu mengkaji dan merancang
Bikuttinggi alasannya karena sejuk dan
model pemindahan ibu kota dari sekarang.
bersejarah, Batam perbatasan dengan
Singapura, agar kemakmurannya menular ke Selain ibukota negara dipindahkan
ibukota baru, sudah ada sekitar 6 jembatan terdapat juga pemindahan sebagian dari
antar pulau sekitarnya. Kelebihan dari kekuasaan pemerintah, contoh berikut dapat
dijadikan salah satu alternatif untuk 1,5 kali luas pulau Jawa berdiri sebagai
pemecahan masalah yang terkait dengan ibu provinsi Indonesia ke 17, setelah berpisah
kota negara. Beberapa contoh pemindahan dengan induknya Kalimantan Selatan,
kota negara seperti: Bolivia: Succre masih berdasarkan Keppres No.10/1957 tanggal 23
ibu kota konstitusional tetapi pemerintahan Mei 1957. Latar belakang berdirinya adalah
nasional telah lama ditinggalkan dan beralih sebagai wujud apresiasi rezim Soekarno
ke La Paz. Kemudian Chili: Santiago masih terhadap peran serta masyarakat Dayak yang
dianggap sebagai ibu kota meskipun Kongres mayoritas non-Muslim dalam pembangunan.
Nasionalnya di Valparaiso, juga Belanda: Sebelumnya, Kalimantan Tengah
Amsterdam ibu kota nasional konsitusional, diperjuangkan lewat diplomasi oleh Alm
meskipun pemerintahan Belanda, parlemen, Tjilik Riwut dan kawan-kawan, dan
istana ratu semuanya terletak di Den Haag, perjuangan berdarah-darah, lewat
dan Afrika Selatan: ibu kota administratif di pemberontakan bersenjata Gerakan Mandau
Pretoria, ibu kota legislatifnya di Cape Town Talawang Pancasila (GMTPS) yg dipimpin
dan ibu kota judisialnya di Bloemfontein. oleh Alm. Cristian Simbar. Saat ini
Kalimantan Tengah terdiri dari 13 kabupaten
Pemindahan sebagian kekuasaan
dan 1 Kota Madya.(9) Komposisi
pemerintah di NKRI sangat dimungkinkan,
penduduknya yaitu Dayak (Ngaju, Dohoi,
karena di dalam Undang-Undang Dasar
Dusun, Maanyan, Lawangan, Bakumpai, dan
Republik Indonesia dan Amandemennya
lain-lain) 36%, Banjar 24%, Jawa 18%,
tidak diatur secara tegas. Dalam Bab II ayat
selebihnya Cina, Arab, Bugis, Batak, dan
(2) UUD NKRI tertulis: Majelis
lain-lain sebanyak 22%. Dilihat dari
Permusyawaratan Rakyat bersidang
komposisi agama yang dipeluk, warga yang
sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota
beragama Islam sebanyak 69,67%, Protestan
negara. Dalam UUD tersebut tidak ada pasal
16,41%, Katolik 3,11%, Hindu/Kaharingan
yang menyebutkan dimana dan bagaimana
10,69% dan penganut Buddha 0,12 %.
ibu kota negara diatur. Dengan demikian
terdapat fleksibilitas yang tinggi dalam Masyarakat asli Kalimantan Tengah, yaitu
mengatur, termasuk memindah ibu kota "Uluh Dayak" umumnya berpencaharian
negara. Pemindahan ibu kota negara tentunya sebagai petani/nelayan tradisional. Biasanya,
perlu ada alasan yang kuat dan mendasar orang Dayak tidak berprofesi tunggal.
tentang efektifitas fungsinya. Misalnya; pekerjaan tetapnya menyadap
karet, selain itu juga mengurusi kebun.
Banyak kalangan berpendapat bahwa jika
Dimusim ikan, mereka bisa menjadi nelayan
ibu kota negara dipindahkan dari Jakarta,
juga. Sebagian penduduk Kahayan bagian
maka negara Indonesia akan menjadi negara
tengah sampai hulu, Kapuas hulu dan Barito
serikat seperti Singapura. Jika ibu kota
hulu juga berprofesi ganda sebagai
dipindahkan, permasalahan yang akan muncul
penambang emas juga. Para transmigran yang
terkait permasalahan infrastruktur dan
berasal dari Jawa, NTT, dan Bali berprofesi
bagaimana jenis pengaturan nantinya,
sebagai petani. Para petani diwilayah Kapuas
termasuk apabila pemindahan ibu kota
bagian Timur umumnya adalah orang-orang
dilakukan maka akan terjadi perubahan
Banjar. Diseantero Kalimantan Tengah, orang
tatanan yang luar biasa. Beberapa presiden
Banjar dikenal sebagai pebisnis atau
seperti Soekarno pernah menginginkan ibu
pedagang yang ulet dan tangguh. Pasar- pasar
kota baru kemudian selanjutnya Susilo
umumnya "dikuasai" oleh orang Banjar.
Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo,
Orang Bakumpai yang sebagian besar tinggal
namun hingga saat ini tidak pernah
di DAS Barito umumnya adalah petani karet,
terlaksana.(10)
rotan dan nelayan. Demikian pula orang
Dusun, Maanyan, Lawangan, dan sub suku
II. Kajian Pustaka Dayak Ngaju lainnya.
1. Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Kepercayaan asli Dayak yaitu Kaharingan
Tengah masih tetap kukuh dianut oleh sebagian
masyarakat Dayak, terutama yang berdiam di
Provinsi Kalimantan Tengah yang
wilayah Kab.Gunung Mas, Katingan,
mempunyai luas wilayah 153.564 km2 atau
sebagian kecil di DAS Barito dan pedalaman
melakukan perang gerilya untuk dan pengendali air hujan lokal itupun sudah
mempertahankan kemerdekaan.(6) menjadi lahan permukiman.
3. Kondisi Jakarta Sebagai Ibu Kota Hampir setiap tahun terjadi banjir yang
Dalam sejarah, asal mula kota Jakarta besarnya bervariasi. Banjir yang terjadi tahun
berawal dari pekan pelabuhan kecil yang 2007 merupakan yang terbesar, hampir
dikenal sebagai Sunda Kelapa, kemudian mencakup 70% wilayah Jakarta. Akibat
dikenal menjadi Kota Batavia. Seorang banjir 2007 tersebut menimbulkan pemikiran
pengembara Inggris terkenal yaitu Kapten atau gagasan untuk memindahkan Ibu Kota
James Cook menyebutkan pelabuhan tersebut Jakarta. Banjir dijadikan salah satu pemicu
merupakan kawasan labuhan kapal besar dan ide untuk memindahkan ibu kota. Gagasan
kecil terbaik di dunia saat itu. Kota yang untuk memindahkan ibu kota negara telah
telah berumur hampir 500 tahun tersebut mengemuka dalam berbagai kesempatan
secara bertahap telah mengalami banyak antara lain tanggal 20 Mei 1988 ketika
perkembangan yang positif, namun sering gerakan reformasi. Waktu itu kondisi Jakarta
kali terlanda banjir. Menurut catatan sejarah, sangat mengkhawatirkan sehingga muncul
akibat meluapnya Sungai Ciliwung pada gagasan spontan, agar Yogya untuk
tahun 1872 mengakibatkan jebolnya pintu air menerima kembali fungsi ibu kota
sehingga merendam kawasan Batavia. pemerintahan. Pemikiran untuk
Peristiwa yang sama pernah terjadi pada 9 memindahkan ibu kota Negara juga datang
Januari 1932, akibat hujan yang turun deras dari Ketua DPR Agung Laksono dengan
sepanjang malam menyebabkan hampir argumentasi sedikit berbeda, dan menyatakan
seluruh wilayah kota Batavia terendam bahwa Jakarta sudah saatnya kantor presiden
banjir. Salah satu upaya penanggulangan yang menjadi pusat pengendali pemerintahan
banjir Jakarta sebenarnya telah direncanakan dipindahkan ke tempat yang lebih kondusif.
sejak masa pemerintahan Belanda tahun 1920 Jakarta saat ini dinilai sudah kelebihan
oleh seorang insiyur Belanda bernama Van beban, baik secara ekonomi maupun sosial,
Breen yang saat itu memimpin pembangunan sehingga Jakarta mempunyai multi fungsi.
sejumlah pintu air dan saluran (banjir kanal), Ibu kota negara yang mempunyai multi
untuk mengakomodasi datangnya air. fungsi umumnya akan menimbulkan berbagai
dampak.(2)
Masalah banjir Jakarta memang sulit
diatasi tanpa ada suatu usaha menyeluruh dan 4. Dampak Multi Fungsi dari Jakarta
terpadu. Amblesan tanah akibat penurapan Multi fungsi Jakarta merupakan dampak
airtanah yang berlebih menjadi salah satu dari sistem pemerintahan sentralistis dan
penyebab daerah menjadi sasaran banjir. sistem multi fungsi yang memusat di Jakarta.
Secara alami Jakarta memang rawan terhadap Akibatnya sejumlah dampak sosial, politik,
banjir, karena terletak pada kipas aluvial ekonomi dan ekologi menjadi beban Jakarta,
yang berkembang dari Selatan (Bogor) dan berikut dampak yang dimaksud.(3)
dialiri oleh 13 sungai dengan daerah hulunya 1. Pemerintahan sentralitis yang
bercurah hujan tinggi, yang sebagian dikendalikan secara otoriter dan serba
lahannya telah terbangun. Faktor alami
seragam telah mengabaikan kemajemukan
lainnya adalah di bagian Utara terdapat
sosial budaya masyarakat dan
beting gisik (beach ridges) yang dapat
keseragaman ekosistem wilayah negara
menghambat aliran ke laut Teluk Jakarta.
Sebenarnya pada beting gisik itupun terdapat kepulauan. Sistem kekuasaan yang
cekungan antar beting yang dapat berfungsi memusat, membuat sistem pemerintahan
sebagai penampung air, namun itupun sudah daerah kehilangan kemandirian dan fungsi
terbangun. Demikian juga sebagian besar birokrasi tidak dapat berkembang
situ-situ yang berfungsi sebagai penampung melayani dan memfasilitasi partisipasi
masyarakat, tetapi lebih melayani atasan seharusnya tidak sebagai wacana lagi; (ii) ibu
atau pimpinan elitenya. kota negara tetap di Jakarta tetapi
2. Kedekatan sumber pusat pemerintahan pemindahan beberapa departemen dan pusat-
pusat kegiatan dialihkan ke luar Jakarta.
dan pusat ekonomi yang mengerucut pada
Argumentasi dari masing-masing pemikiran
elite dan hampir tanpa kontrol dari rakyat adalah sebagai berikut.
secara konstitusional maupun publik
menyebabkan mewabahnya korupsi, Secara keruangan Jakarta sudah terlalu
padat penduduk, sebagai pusat pemerintahan,
kolusi dan nepotisme. perdagangan, perindustrian, pariwisata dan
3. Pemusatan fungsi tersebut akhirnya tata ruangnya semrawut, pemanfaatan lahan
membawa beban bagi Jakarta yang yang saling kontradiktif banyak terjadi.
ditandai dengan ledakan jumlah Pembangunan fisik terus dipacu tanpa arah
penduduk, kemacetan lalu lintas, yang jelas. Rencana Umum Tata Ruang
kesenjangan ekonomi, kerawanan sosial, (RUTR) yang sedemikan bagus disusun Bang
Ali, (1966-1977), dengan mudahnya dapat
kekerasan dan kejahatan.
berubah sehingga banyak peruntukan kota
4. Permasalahan tersebut diikuti krisis yang dilanggar. Banyak situ-situ yang
ekologi, yang berupa pencemaran udara, berfungsi sebagai penampung air hilang
pencemaran air tanah, air bersih, banjir menjadi perumahan. Program proyek kali
rutin, tata ruang yang semrawut, bersih (prokasih) macet total. Tiga belas kali
munculnya kawasan kumuh, lingkungan yang membelah kota ini tetap menjadi
hidup yang kurang nyaman. kubangan sampah. Rencana Induk 1965-1985
tidak berkelanjutan pada Rencana Induk
5. Konflik mudah terjadi antara kepentingan
1985-2005, sangat dimungkinkan banyak
ekonomi dan ekologi, kepentingan sesaat campur tangan pihak pengusaha, terutama
dan jangka panjang, kepentingan elit dan developer dengan para pejabat Pemda
masyarakat. Berdasarkan kondisi Jakarta Jakarta.(11)
dan berbagai dampak tersebut perlu Jajak pendapat terhadap karyasiswa
dipertanyakan masih layakkah Jakarta Program S2 Geografi menghasilkan
sebagai ibu kota negara, dan apakah pandangan bahwa ibu kota negara perlu
pemindahan ibu kota sebagai suatu dipindahkan. Banyak alternatif yang
keharusan atau sekedar wacana. disampaikan meskipun belum disertai dengan
argumentasi yang matang. Daerah yang
diusulkan untuk dipilih pemindahan ibu kota
III. Metodologi Penelitian negara adalah: tetap di pulau Jawa di luar
Kajian ini meggunakan pendekatan Jakarta, Kalimantan, dan Sumatra. Sebelum
analisis library research, dimana untuk menentukan alternatif untuk menentukan
menganalisis tentang perubahan ibu kota pilihan lokasi pemindahan ibu kota negara,
negara, perlu adanya referensi yang terkait terlebih dahulu perlu dicari rumusan ibu kota
baik berupa updating baik koran, majalah atau negara yang ideal. Penelusuran pustaka
yang lainnya. Adapun referensi utama (data tentang syarat ibu kota negara yang ideal
primer dari beberapa buku yang terkait belum ditemukan; berdasarkan pemikiran
dengan pemindahan ibu kota negara sebagai geografis ibu kota negara yang ideal harus
solusi pembangunan merata dan mempertimbangkan aspek spasial, ekologis
kesejahteraan. dan kewilayahan antara lain adalah: tersedia
lahan yang sesuai, aman, nyaman, lingkungan
sehat, bebas dari bahaya dan bencana,
IV. Hasil dan Pembahasan
aksesibilitas dan arus informasi memadai,
Orang Analisis garis besar aspek ketersediaan lahan untuk perwakilan negara
keruangan, ekologis dan kewilayahan serta sahabat (kedutaan), ketersediaan air bersih,
dampak sosial, ekonomi, dan politik, fasilitas umum, fasilitas kesehatan,
menghasilkan suatu pemikiran bahwa: (i) masyarakat sekitar kondusif dan tidak
pemindahan ibu kota merupakan suatu menimbulkan ketimpangan antara wilayah.
keharusan, tetapi dengan tenggang waktu, dan Berdasarkan rumusan tersebut kemudian
dikaitkan dengan kondisi geografis Indonesia lagi, seperti Jakarta yang punya Ciliwung,
untuk menentukan alternative lokasi sebagai Palangkaraya juga punya sungai Kahayan.
calon ibu kota negara. Soekarno ingin memadukan konsep
transportasi sungai dan jalan raya, seperti di
Alternatif pemindahan ibu kota negara ke
negara-negara lain. Ia juga ingin Kahayan
luar Jawa, pilihannya adalah Kalimantan dan
secantik sungai-sungai di Eropa. Di mana
Sumatra. Kelebihan dari Kalimantan adalah
warga dapat bersantai dan menikmati
lokasinya merupakan pusat dari wilayah
keindahan kota yang dialiri sungai. Untuk
Nusantara. Lahan masih sangat luas, sehingga
mewujudkan ide tersebut, Soekarno
dapat menyusun tata ruang ibu kota Negara
bekerjasama dengan Uni Soviet. Para insinyur
yang sangat ideal. Kelemahannya adalah
dari Rusia pun didatangkan untuk
prasarana dan sarana belum memadai,
membangun jalan raya di lahan gambut.
sebagian besar harus membangun yang baru,
Pembangunan ini berjalan dengan baik. Tapi
berarti biaya mahal. Kelemahan lainnya
seiiring dengan terpuruknya perekonomian
adalah penyediaan air bersih; kebakaran
Indonesia di awal 1960-an, pembangunan
hutan, banjir dan longsor merupakan bahaya
Palangkaraya terhambat. Puncaknya pasca
yang perlu dijadikan dasar pertimbangan.
1965, Soekarno dilengserkan. Pada
Sumatra merupakan alternatif lain,
pemerintahan Presiden RI sekarang, Opsi
ketersediaan lahan memadai; sebelah barat
pemindahan ibukota dari Jakarta sudah dikaji
Bukit Barisan rawan terhadap bencana
pemerintah sejak 3 Maret 2010, Staf Khusus
gempa, sehingga daerah yang sesuai tentunya
Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan
di sebelah timur Bukit Barisan. Alternatif
Otonomi Daerah, Velix Wanggai, telah
pemindahan lokasi ibu kota negara tersebut di
menyelenggarakan sebuah Strategic Policy
atas, baik yang tetap di pulau Jawa maupun di
Discussion bertajuk “Mengkaji Wacana
luar pulau Jawa merupakan awal dari
Pemindahan Ibukota Negara: Strategi
pemikiran yang masih perlu didiskusikan
Membangun Berkeadilan”.
secara mendalam. Tentunya masih banyak
alternatif lain untuk pemindahan ibu kota Menurut Velix, Presiden selaku kepala
negara, mengingat jumlah pulau di Indonesia negara melihat perlunya mengkaji wacana
lebih dari 17.000. Untuk pemilihan lokasi ibu pemindahan Ibukota. Kondisi Jakarta sebagai
kota perlu peraturan perundang-undangan. sebuah ibu kota negara dirasakan semakin
Undang-undang tata ruang saat ini sedang tidak nyaman. Beban fungsi pelayanan dan
digodog di DPR, mudah-mudahan kelayakan Jakarta dirasakan semakin tidak
persyaratan ibu kota negara tidak terlewatkan optimal terutama akibat penyimpangan
atau terabaikan.(11) penataan ruang dan mempertimbangkan
kemacetan lalu lintas, bencana banjir, dan
Presiden pertama Republik Indonesia,
kerawanan gempa. "Sehingga wacana
Soekarno, yang pernah melontarkan ide
kebijakan untuk memindahkan ibu kota
memindahkan ibukota negara ke Kalimantan
negara dari Jakarta relevan dikemukakan.(1)
Tengah. Persisnya ke kota Palangkaraya,
Meski demikian ada beberapa hal yang masih
yang dibelah oleh sungai Kahayan. Mimpi
pro dan kontra terhadap wacana tersebut,
Presiden Soekarno untuk memindahkan
gubernur Kalimantan Tengah mengakui
ibukota Negara itu dilontarkan pada tahun
bahwa terdapat beberapa kekhawatiran dari
1950-an. Saat itu, putra sang fajar tersebut
beberapa tokoh masyarakat tentang wacana
sudah meramalkan bahwa Jakarta akan
tersebut, terutama dampak perubahan
tumbuh tak terkendali. Pertimbangan
sosiologis dari masyarakat Kalimantan
Soekarno memilih Palangkaraya sebagai
Tengah yang hidup dalam karakteristik
ibukota negara. Pertama, Kalimantan adalah
masyarakat sub-urban menjadi masyarakat
pulau terbesar di Indonesia dan letaknya di
ibu kota yang hidup dalam karakteristik
tengah-tengah gugus pulau Indonesia. Kedua,
masyarakat metropolitan. Adanya
menghilangkan sentralistik Jawa. Ketiga,
kekhawatiran megenai potensi terpinggirnya
pembangunan di Jakarta dan Jawa adalah
masyarakat lokal tersebut menuntut adanya
konsep peninggalan Belanda, dan Soekarno
perencanaan yang lebih serius dari
ingin membangun sebuah ibu kota dengan
pemerintah pusat untuk mengantisipasi
konsepnya sendiri. Bukan peninggalan
penjajah, tapi sesuatu yang orisinil. Satu hal