Anda di halaman 1dari 10

Media Dalam BK

Pohon Karir

A. Pengertian pohon karir


Pohon karir atau pohon harapan merupakan alat atau media untuk membantu
penyampaian materi tentang bimbingan karir untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan
menyesuaikan diri terhadap karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga
dapat mengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karir yang efektif dam
memberikan kepuasan dan kelayakan dan melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan
menggunakan media pohon harapan mampu menumbuhkan motivasi belajar yang menjadikan
siswa sosok yang memiliki impian dan harapan hidup di masa yang akan datang. Di dalam pohon
karir, terdapat 2 tujuan :
1. Tujuan umum
Tujuan umum adalah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya,
dalam pengambilan keputusan , perencanaan, dan pengarahan keputusan perencanaan, dan
pengarahan kegiatan-kegiatanyang menuju kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan
rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
2. Tujuan khusus
 Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja
 Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi
 Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan
 Meningkatkan pemahaman diri siswa
 Mengembangkan nilai-nilai sehubungan dengan gaya hidup yang dicita-citakan
B. Fungsi pohon karir
1. Fungsi persiapan
Guru memberikan informasi mengenai perguruan tinggi atau studi lanjutyang didapatkan
oleh siswa.
2. Fungsi pencegahan
Guru dapat memberikan bantuan agar siswa tidak kesulitan di dalam memahami tentang
dirinya sendiri yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga mencegah siswa salah dalam
menentukan langkah-langkah dalam menemukan karir yang di kehendaki.
3. Fungsi penempatan
Guru akan membantu penempatan para siswa pada bidang atau jenis pendidikan,
misalnya dalam hal penjurusan atau pelatihan dan pekerjaan sehingga dapat mengambil
keputusan sendiri secara bijaksana.
4. Fungsi penyesuaian
Guru pembimbing membantu siswa dalanm menyesuaikan diri dengan jenis-jenis
pekerjaan yang ada di lingkungan sekitarnya.
5. Fungsi pengembangan
Guru membantu siswa dalam mengembangkan seluruh pribadinya secara terarah dan
mantab pada minat kerja.

C. Prinsip – prinsip bimbingan karir di sekolah


 Seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam
pencapaian kariernya secara tepat.
 Setiap siswa harus memahami bahwa karier itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan
Pendidikan adalah sebagai persiapan dalam hidup.
 Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadahi
terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan perencanaan
Pendidikan karier.
 Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang
hubungan antara pendidikannya dan kariernya.
 Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai peranan
dan keterampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma yang memiliki
aplikasi bagi karier di masa depan.

D. Proses pelaksanaan membuat pohon karir


 Kegiatan ini di beriakan dalam bentuk kelompok
 Anggota kelompok terdiri dari 5-8 anggota kelompok.
 Pemilihan anggota kelompok dipilih secara acak yaitu berdasarkan hasil assessment
guru BK.Pilih 3 orang siswa yang motivasi belajarnya endah, nilai rapport rendah dan
memiliki banyak alpa dipresensi.
 Selanjutnya dipilih 5 siswa lagi yang presensinya bagus.Kemudian disatukan dalam
satu kelompok metode pembentukan kelompok agar siswa lebih bersosial dan saling
bertukar pendapat.

Karya Ilmiah
A. Pengertian Karya Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo (195:8-9), “Karya Ilmiah adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan
benar”. Sementara menurut Eko Susilo, M. (1995:11), karangan ilmiah adalah suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung
jawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
Sementara itu, menurut Wikipedia bahasa Indonesia, karya ilmiah (scientific paper)
adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

B. Ciri-ciri Karya Ilmiah


Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin
dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

C. Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu :


a. Karangan ilmiah, yaitu salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya.
b. Laporan ilmiah, yaitu suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan,atau
gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat
berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan..
Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian,
pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan
kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu
pengetahuan dan telnologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang
tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

D. Etika Dan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah


Etika dan kode etik yang lazim ditumbuh budayakan dalam penulisan karya ilmiah
harus diikuti. Hak cipta dan paten dari segi hukum harus diikuti dan difahami dengan baik.
Penulis harus memahami etika penulisan karya ilmiah secara baik. Kode etik adalah norma-
norma yang telah diterima dan diakui oleh masyarakat dan citivitas akademik perlu
diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan,
perujukan, perijinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data ataupun
informan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
1. Istilah asing dicetak miring dan dituliskan dengan benar.
2. Penggunaan kata “dimana”.
3. Sebaiknya tidak menggunakan kata ‘kita’,’saya’ (kata ganti orang) dalam karya ilmiah.
4. Menggunakan kalimat pasif. Misal: dapat diasumsikan.
5. Persamaan diberi nomor sesuai bab dan urutan serta tidak dicetak tebal.
6. Gambar, tabel, persamaan, dan pernyataan/kutipan diberi sumber acuannya.
7. Kekonsistenan dalam penulisan.
8. Tulislah kata dengan lengkap
9. Singkatan diikuti kepanjangannya dan untuk kalimat berikutnya cukup singkatannya
saja.
11. Gunakan Ejaan Yang Disempurnakan
12. Penggunaan huruf besar di awal kalimat. Penempatan titik (.) dan koma (,) yang sesuai.
13. Ikuti tata cara/format penulisan karya ilmiah yang berlaku (yang dikeluarkan oleh
institusi)
14. Cek penulisan sebelum diserahkan

E. Teknik Menyusun Karya Tulis Ilmiah


Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan; sedangkan
persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah difahami dan
menarik apabila isi dan cara penulisannya memenuhi persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam tulisan singkat ini akan digambarkan beberapa hal yang penting yang perlu
diperhatikan oleh penulis sebuah karya tulis ilmiah termasuk laporan penelitian.
Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan
gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu
pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil
penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta
menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk
meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai
gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi
kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan.

F. Sikap-Sikap Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah ada 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus
ada. Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2. Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak
mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-
kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak
sepaham atau tidak sesuai.
4. Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa
diikuti perasaan pribadi.
5. Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat
pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat
yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela
fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak
sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
7. Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan
hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
G. Berbagai Kendala Dalam Proses Penulisan Penelitian Karya Ilmiah
Kesalahan dalam penulisan Karya Ilmiah. Rata-rata kesalahan penulisan karya ilmiah
yang menghambat penyelesaiannya adakan dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan.
Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip,
atau bahkan alur berpikir sendiri.
Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah
sebagai berikut :
a. Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
b. Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
c. Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
d. Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
e. Penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
f. Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri),
g. Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-
ubah).
Papan Bimbingan

A. Pengertian Papan Bimbingan


Papan bimbingan merupakan salah satu media yang efektif bagi perubahan perilaku
siswa. Papan bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan
materi-materi bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan poster, dan objek
dalam bentuk tiga dimensi.
Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah yang memungkinkan peserta didik (konseli) menerima dan memahami berbagai
informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) melalui kegiatan tatap muka
di kelas secara klasikal. Layanan informasi dalam bimbingan konseling amatlah penting
untuk dilaksanakan guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang
dapat mengganggu pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri
pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya. Seorang siswa dalam kehidupannya akan
dihadapkan dengan sejumlah alternatif, baik yang berhubungan kehidupan pribadi, sosial,
belajar maupun kariernya. Melalui layanan informasi diharapkan para siswa dapat
menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri. Untuk
itulah, mereka seyogyanya dapat dibimbing guna memperoleh pemahaman yang memadai
tentang berbagai kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita,
berbagai kekuatan serta kelemahan yang ada dalam dirinya.
Materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar dapat dirasakan lebih bermanfaat
dan memiliki makna. Pemilihan dan penentuan jenis materi informasi yang tidak didasarkan
kepada kebutuhan dan masalah siswa akan cenderung tidak memiliki daya tarik, sehingga
siswa akan menjadi kurang partisipatif dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan layanan,
dalam era informasi dewasa ini sesungguhnya kemudahan untuk memperoleh informasi
sangat terbuka, baik melalui media cetak atau eleltronik. Terutama setelah adanya kemajuan
yang menakjubkan dalam bidang teknologi komputer multi media, maka dengan mudah dan
dalam waktu relatif singkat kita dapat mengakses ribuan bahkan jutaan jenis informasi
melalui internet. Oleh karena itu sebagai seorang guru pembimbing dituntut untuk belajar
menguasai teknologi internet, agar bisa menjelajah situs-situs yang menyediakan informasi
yang berkaitan dengan informasi pribadi, sosial, belajar dan karier.
Disamping konselor dituntut untuk banyak memahami berbagai informasi yang akan
dibutuhkan siswa, juga seyogyanya dapat menguasai berbagai teknik penyampaiannya
secara variatif dan menyenangkan. Oleh karena itu agar semua layanan informasi dapat
tercakup diperlukan media yang dapat membantu dan meningkatkan kinerja konselor
sekolah, yaitu dengan “media papan bimbingan”.
Dalam papan bimbingan tersebut ditempelkan berbagai informasi bimbingan dengan
berbagai bentuk, seperti : artikel, poster, buletin, karikatur, gambar-gambar, tips-tips,
tulisan-tulisan misalnya peringatan-peringatan, kata-kata mutiara, semboyan dan sebagainya.
Di samping itu dapat pula berupa potongan-potongan majalah atau surat kabar serta brosur-
brosur lainnya yang mempunyai atau mengandung unsur bimbingan. Adapun papan
bimbingan tersebut hendaknya diletakkan/ditempel/digantung pada tempat yang mudah
dijangkau oleh semua siswa, memiliki keleluasaan yang bisa memungkinkan siswa
membaca dengan rileks serta pencahayaan yang cukup agar tidak mengganggu siswa pada
saat membaca, sehingga siswa dapat dengan mudah mengakses dan memahami hal-hal yang
perlu diketahui.
Mengingat begitu pentingnya papan bimbingan bagi siswa maka menuntut para guru
pembimbing/konselor untuk senantiasa menyajikan informasi yang up to date, dipajang
dengan menarik, menggunakan bahasa lugas tetapi mengenai sasaran. Guru
pembimbing/konselor mempersilakan siswa untuk memberikan informasi seluas-luasnya
selama itu berguna bagi perkembangan dan membuka wawasan siswa lainnya yang
sebelumnya melalui bimbingan/seizing guru pembimbing/konselor. Jadi tidak selamanya
guru pembimbing/konselor sekolah sibuk dan repot mencari data/informasi sendiri dan
selanjutnya ditempel pada papan bimbingan, namun disadari bahwa siswa juga memiliki
kemampuan luar biasa mencari informasi penting melalui internet yang dapat disebarluaskan
kepada teman-temannya di sekolah melalui papan bimbingan. Dengan demikian fungsi guru
pembimbing/konselor ialah memotivasi siswa memanfaatkan semaksimal mungkin papan
bimbingan baik untuk menerima informasi maupun memberikan sumbangan informasi pada
bidang belajar, pribadi, sosial, karir, maupun kehidupan berkeagamaan/akhlak mulia.
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan merupakan
media informasi BK yang didalamnya terdapat informasi bimbingan yang dapat membantu
siswa dalam belajar ataupun dalam membantu memecahkan masalah sehari-hari serta
informasi sekolah yang harus diketahui siswa dan ditampilkan dalam bentuk yang menarik,
sehingga siswa tertarik untuk membacanya. Papan Bimbingan ini bertujuan agar membekali
siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemamahaman tentang berbagai hal yang berguna
untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat.
Selain itu, berdasarkan isi materi-materi yang disampaikan dalam papan bimbingan,
maka papan bimbingan tidak disamakan dengan papan pengumuman ataupun majalah
dinding. Hal ini dikarenakan, materi yang disampaikan dalam papan bimbingan dapat berisi
tentang informasi yang dapat membantu siswa dalam hidupnya, seperti informasi kelanjutan
studi atau informasi bimbingan belajar maupun bidang sosial.
B. Manfaat Papan Bimbingan
Manfaat Media Papan Bimbingan. Secara umum media mempunyai kegunaan,
diantaranya:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3. Menimbulkan gairah siswa, interaksi lebih langsung antara siswa dengan guru
bimbingan dan konseling (guru BK).
4. Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik.
5. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan.
6. Meningkatkan sikap positif peserta didik terhadap materi layanan bimbingan dan
konseling.
7. Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik.
8. Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru.
9. Dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
Jadi, sangat jelas bahwa media papan bimbingan sangat membantu dalam
berlangsungnya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, media papan bimbingan
memudahkan pemahaman bagi peserta didik dan dengan media papan bimbingan konselor
atau guru pembimbing menjadi sangat terbantu. Salah satunya lebih efektif. Media
bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan/kompetensi
yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Media juga untuk
meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling, pada umumnya bimbingan dan
konseling yang disampaikan dengan menggunakan media akan tahan lama dalam ingatan
para peserta didik/mengendap.

C. Kelebihan dan Kelemahan Media Papan Bimbingan


1. Kelebihan
a. Pembuatannya mudah dan biaya murah.
b. Bisa menarik perhatian siswa.
2. Kelemahan
a. Membutuhkan ketrampilan dalam pembuatannnya
b. Penyajian pesan hanya unsur visual saja (yang dapat dilihat)
.
D. Cara Pembuatan Papan Bimbingan
Mengenai syarat-syarat bentuk Papan Bimbingan, Rinda (2009) mengutip Widodo
menjelaskan bahwa:
1. Ukuran papan bimbingan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil
2. Ukuran hurufnya jangan terlalu kecil agar mudah dibaca
3. Papan Bimbingan harus menarik
4. Alas untuk papan bimbingan dapat menggunakan triplek atau steroform.
5. Agar menarik, perlu dicat dengan warna dan diberi bingkai agar terlihat rapi.
6. Berilah judul yang menarik dengan warna dan ukuran yang besar agar terlihat dengan
jelas.
7. Kumpulkanlah bahan-bahan berupa gambar, kartun objek, buku, poster, lem, paku
payung, gunting dan lain-lain.
8. Gunakan gradasi warna agar lebih menarik siswa untuk melihat.
9. Gunakan penyajian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa, bukan bahasa
guru maupun bahasa yang terlalu formal.
10. Lay out dan design menggunakan teknik dummy, yaitu meletakkan gambar agar
seimbang.
11. Tempelkan materi dalam papan bimbingan sesuai dengan fungsinya

Anda mungkin juga menyukai