A. TUJUAN
B. LANDASAN TEORI
juga digunakan untuk pengguguran pada masa trimester. Lebih dari 150 ml
larutan 0,1% diberikan melalui kateter. Nama kimia etakridin laktat adalah 2-
dan d2A/ dλ2 lawan λ untuk derivatif kedua (Hayun, dkk, 2006).
analisa kimia kuantitatif, tapi dapat juga digunakan untuk analisa kimia semi
kualitatif yang memiliki prinsip kerja berdasarkan fenomena penyerapan sinar
oleh spesi kimia tertentu pada daerah ultraviolet dan sinar tampak (visibel).
Meskipun analisa ini tidak sepeka dengan menggunakan teknologi nuklir, analisa
warna adalah salah satu kriteria fisiko-kimia untuk mengidentifikasi suatu objek.
adalah energi foton, h adalah tetapan Planck (6,62 x 10-34 J.s) dan v adalah
frekuensi foton, di mana frekuensi tertentu memiliki energi tertentu. Karena setiap
spesi kimia memiliki tingkatan energi tertentu, maka transisi energinya juga
gelombang tertentu yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blanko dengan suatu
alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun
sumber sinar yang monokromatis dengan alat berupa prisma yang mengarahkan
sinar monokromatis yang dinginkan dari hasil penguraian melalui celah, sehingga
prisma yang dirotasikan dapat memperoleh panjang gelombang yang diinginkan
(Khopkar, 2010).
banyaknya sinar yang diserap sebanding dengan konsentrasi unsur dalam sampel
yang secara matematis dijabarkan sebagai berikut : A = log I/Io atau A = a.b.c, di
tebal kuvet yang dilewati oleh sinar, serta c merupakan unsur dalam sampel. Io
meliputi beberapa tahap, antara lain pembentukan molekul yang dapat menyerap
ekstrinski molar tertinggi sehingga diperoleh pengukuran yang lebih peka. Sampel
dengan konsentrasi yang sama menghasilkan absorban yang lebih tinggi dan
2001).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
• Gelas kimia
• Pipet tetes
• Filler
• Labu takar
• Gelas ukur
• Spektrofotometri UV-Vis
2. Bahan
• Rivanol 0,1 N
• Rivanol 0,001 %
• H2SO4
• Aquades
3. Uraian Bahan
tidak berbau
Rumus molekul :
C18H21N3O4H2O
Rumus Struktur :
dan pahit
mendidih
cahaya
Rivanol 0,1 N
- Dipipet 1 ml
- Dikocok
dan 5ml
UV-Vis
Hasil Pengamatan . . . ?
Rivanol 0,01 ml
- Dipipet 1 ml
- Dimasukkan ke kuvet
UV-Vis
Hasil Pengamatan . . . ?
E. HASIL PENGAMATAN
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
-0.5 nm
300 350 400 450 500 550 600 650 700
• Grafik Absorbansi Larutan Standar dan Larutan Sampel
ABS
3 .0
2 .5
2 .0
1 .5
1 .0
0 .5
0 .0
-0 .5
%
0 .0 0 1 0 .0 0 2 0 .0 0 3 0 .0 0 4 0 .0 0 5 0 .0 0 6
S td . C a l. P a ra m e te rs
K1: 0 .0 0 2 5
K0: -0 .0 0 2 3
R: 0 .9 8 9 3
R 2: 0 .9 7 8 7
• Grafik Program Mc. Excel
2.5
2 y = 389.7x + 0.946
R² = 0.978
1.5
1
0.5
0
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006
Konsentrasi (%)
sehingga :
= 389,7 + 0,9467
(2,958 − 0,9467)
= = 0,005161%
389,7
F. PEMBAHASAN
kuantitatif pada senyawa yang memiliki warna asli dengan menggunakan metode
elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu sampel yang diamati.
penyerapan atau absorpsi cahaya dalam emisi radiasi oleh molekul atau unsur yang
banyaknya sinar yang diserap terhadap frekuensi atau panjang gelombang yang
digunakan sinar dan dibaca oleh alat sebagai suatu spektra absorpsi.
Jika suatu senyawa menyerap suatu radiasi maka akan terjadi pengurangan
kekuatan energi radiasi yang mencapai detektor. Kekuatan energi radiasi yang
diabsorpsi oleh molekul atau senyawa dalam sampel yang terbaca sebagai suatu
absorbansi dalam batas konsentrasi tertentu memiliki nilai yang sebanding dengan
banyaknya molekul untuk mengabsorpsi radiasi atau cahaya dan kemudian dapat
dijadikan rujukan untuk menganalisis suatu senyawa baik secara kuantitatif, maupun
secara kualitatif.
penyerap sinar atau biasa dikenal juga sebagai prisma. Terdapat juga photomultifier
yang menghitung besarnya intensitas sinar yang ditransmisikan oleh larutan sampel
memiliki gugus kromofor. Kromofor merupakan gugus yang terdapat pada suatu
senyawa yang dapat menyerap atau mengabsorpsi radiasi ultraviolet dekat dan daerah
mempunyai ikatan yang tidak jenuh. Pada kromofor tersebut, transisi yang terjadi
perbedaan energinya antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi menjadi lebih kecil
pula istilah ausokrom. Ausokrom merupakan gugus pada suatu senyawa dalam
untuk mempengaruhi panjang gelombang atau intensitas suatu pita absorpsi dari
suatu kromofor, sehingga bila suatu ausokrom terikat pada suatu kromofor, maka
pita serapan kromofor bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang
dengan intensitas cahayanya lebih kuat. Efek tersebut disebut sebagai efek
hiperkromik. Efek yang berlawanan dari efek ini ialah efek hipokromik, di mana
terjadi penurunan intensitas absorpsi. Dalam percobaan ini, adanya ikatan tidak
jenuh yaitu ikatan rangkap dua yang saling terkonjugasi merupakan gugus
kromofor pada rivanol, sedangkan gugus auksokrom adalah dua gugus amina
Pada percobaan, sampel yang diamati adalah rivanol 0,01% yang juga
memiliki warna asli yaitu kuning dengan senyawa heterosiklik yang memiliki
dua gugus amin. Rivanol merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai
mana penggunaan alat spektrofotometer ini juga merujuk pada hukum Lamber-
Beer tersebut. Karena larutan rivanol yang digunakan merupakan senyawa yang
memiliki warna asli, maka interval panjang gelombang yang digunakan dalam
pengukuran ini adalah dari 300 nm hingga 700 nm, sedangkan panjang
0,5% adalah 340 nm yang grafiknya ditunjukkan pada grafik panjang gelombang
maksimum di atas.
konsentrasi 0,01; 0,02%; 0,03%; 0,04%; dan 0,05% yang diukur absorbansinya dan
menunjukkan bahwa absorbansi larutan standar rivanol membentuk garis linear yang
Semakin besar nilai konsentrasinya, maka absorbansi larutan tersebut juga semakin
meningkat.
larutan standar, maka konsentrasi sampel rivanol 0,01% dapat diketahui melalui
kurva standar yang diukur dan telah disajikan pada grafik di atas.
standar rivanol, diperoleh suatu persamaan garis lurus, yaitu y = 3889,7x + 0,9467.
Fatimah, Syamsul., Haryati, Iis., dan Jamaludin, Agus, 2009, Pengaruh Uranium
terhadap Analisis Thorium menggunakan Spektrofotometer UV-Vis, Seminar
Nasional V SDM Teknologi Nuklir, ISSN 1978-0176.
Hayun, Harianto dan Yenti, 2006, Penetapan Kadar Triprolidina Hidroklorida dan
Psudoefedrina Hidroklorida dalam Tablet Anti Influenza secara
Spektrofotometri Derivatif, Majalah Ilmu Kefarmasian, ISSN : 1693-9883,
Vol. III, No.1.
Huda, Nurul, 2001, Pemeriksaan Spektrofotometer UV-Vis. GBC 911A
menggunakan Pewarna Tetrazine CL 19140, Sigma Epsilon, ISSN 0853-9013,
No. 20-21.
Khopkar, S. M., 2010, Konsep Dasar Kimia Analitik, Universitas Indonesia Press,
Jakarta (Hal : 225-226).
Unnisa, Aziz dan Raju, K. Venu, 2010, New Spectrophotometric Methods for
Estimation of Ethacridine Lactate in Pharmaceutical Formulations,
International Journal of ChemTech Research CODEN( USA): IJCRGG,
ISSN: 0974-4290, Vol.2, No.3.