tempatkan alat uji di posisi dan Kemudian diukur panjang dan lebar
Setelah itu, nyalakan alat uji dan filter di potong menjadi 4 bagian
catat waktu serta tanggal, baca yang sama kemudian hitung dan
indikator laju alir dan catat pula laju catat luasnya. Satu bagian kertas
hasil dari kalibrasinya. Catat pula uji dan masukkan ke dalam gelas
waktu karena gangguan listrik. pekat, dan tutup mulut gelas piala
Pantau laju alir. Kemudian lakukan dengan kaca arloji. Gelas piala
pengambilan contoh uji kembali, lalu diletakkan di atas pemanas listrik dan
pindahkan filter secara hati-hati, jaga contoh uji dipanaskan selama kurang
agar tidak ada partikel yang terlepas, lebih 1 jam pada temperatur 105oC.
desikator dan biarkan selama 24 jam. Kaca arloji dibilas dengan sejumlah
air bersamaan dengan penyaringan D. Hasil dan Pembahasan
contoh. Contoh uji disaring dengan
Hasil penelitian tanaman Blanceng
kertas saring dan filtrat ditampung
(Dieffenbachia spp) sebagai tanaman
pada gelas piala. Kemudian
yang dikategorikan anti polutan
ditambahkan kembali 50 mL larutan
terhadap pencemaran udara terutama
HCl (1+2) pada gelas piala dan
di dalam ruangan disajikan dalam
dilanjutkan pemanasan selama 30
bentuk tabel untuk masing – masing
menit untuk residu terdahulu. Setelah
parameter logam timbal (Pb) dan
itu, contoh uji didinginkan dan
partikulat TSP.
disaring kembali. Filtrat disatukan
dalam gelas piala. Kemudian filtrat 1. Pengaruh Tanaman Blanceng
dipanaskan sampai mendekati kering (Dieffenbachia spp) Terhadap
atau terbentuk kristal atau garam,
lalu ditambahkan kembali 10 ml
Asam Nitrat (2+98) ke dalam gelas
piala lanjutkan pemanasan selama
beberapa menit. Contoh uji
Sebelum
didinginkan dan di saring, lalu filtrat Diletakkan
tanda tera. Contoh uji siap dianalisis Timbal (Pb) dalam Ruangan
dengan SSA.
Logam timbal (Pb) merupakan salah polutan Berikut tabel hasil pengujian
satu logam berat yang berbahaya tanaman Blanceng (Dieffenbachia
bagi kesehatan. Logam timbal (Pb) spp) terhadap logam Pb :
banyak dihasilkan dari sisa
Berdasarkan Tabel 1 dapat terlihat
pembakaran kendaraan bermotor dan
konsentrasi logam Pb sebelum
banyak terdapat di lingkungan luar.
diletakkan Tanaman Blanceng
Dalam hal ini, perlu diwaspadai
(Dieffenbachia spp) rata-rata adalah
tingkat pencemaran logam Pb yang
0,000107 μg/Nm3, sedangkan
ada di lingkungan tempat tinggal
konsentrasi logam Pb setelah
terutama di pinggir jalan dan di
diletakkan Tanaman Blanceng
dalam rumah. Tanaman Blanceng
(Dieffenbachia spp) rata-rata sebesar
(Dieffenbachia spp) merupakan
0,000078 μg/Nm3. Hal ini
tanaman hias yang memiliki
menunjukkan bahwa terjadi
kemampuan sebagai penyerap anti
penurunan nilai Pb yang signifikan
Sebelum Sesudah setelah diletakkan
tanaman tanaman Tanaman Blanceng
Jenis Penurunan
Ulangan diletakkan diletakkan (Dieffenbachia spp)
Kamar (%)
Konsentrasi Konsentrasi selama 24 jam.
Pb(µg/Nm3) Pb(µg/Nm3) Penuruna ini
1 0,00011 0,00008 37,50 ditujukan oleh :
1 2 0,00013 0,00011 18,18
3 0,00010 0,00008 25,00
1 0,00012 0,00008 50,00
2 2 0,00011 0,00008 37,50
3 0,00012 0,00008 50,00
1 0,00009 0,00006 50,00
3 2 0,00008 0,00006 33,33
3 0,00010 0,00007 42,86
Jumlah 0,00096 0,00070 344,37
Rata-Rata 0,000107 0,000078 38,26
SD 0,000016 0,000015 11,40
CV (%) 0,000018 0,0000016 1,27
2. Pengaruh Tanaman Blanceng Tanaman Blanceng (Dieffenbachia
(Dieffenbachia spp) Terhadap spp) untuk mengetahui seberapa
3 209 82
Jumlah 1371 1981
Rata-rata 152 220
Ulanga
SD 43,72 104,52
CV(%) 4,86 11,61 Berdasarkan tabel di atas konsentrasi
Partikulat Debu TSP dalam Ruangan partikulat yang didapatkan sebelum
tanaman diletakkan ratarata sebesar
Partikulat debu merupakan salah satu
152 μg/Nm3. Hal ini menunjukkan
pencemar udara yang berbahaya
pencemaran udara di dalam ruangan
terutama partikulat debu yang
cukup tinggi dan dapat terpapar pada
banyak mengandung logam berat
manusia jika dibiarkan dalam waktu
didalamnya. Polutan seperti ini
lama, tanpa dilakukan pencegahan.
banyak terdapat di sekeliling kita. Namun, Tanaman Blanceng
Oleh karena itu, dilakukan pengujian (Dieffenbachia spp) yang digunakan
sebagai anti polutan dalam penelitian (Dieffenbachia spp) yang
ini, tidak efektif dalam mengurangi berperan sebagai anti polutan
pencemaran udara partikulat. Hal ini efektif mengurangi pencemaran
ditunjukkan pada Tabel 5 dimana udara logam timbal (Pb) terutama
nilai debu semakin meningkat di dalam ruangan, hal ini dapat
meskipun sudah diletakkan Tanaman dilihat dari konsentrasi logam Pb
Blanceng (Dieffenbachia spp) yang sebelum diletakkan tanaman rata-
didiamkan selama 24 jam rata sebesar 0,000107 μg/Nm3
dan setelah diletakkan tanaman
rata-rata sebesar 0,000078
Konsentrasi debu yang didapat μg/Nm3. Sedangkan Tanaman
setelah tanaman diletakkan rata-rata Blanceng (Dieffenbachia spp)
sebesar 220 μg/Nm3. Hasil tidak efektif dalam mengurangi
penelitian ini berbanding terbalik polutan debu dalam pencemaran
dengan penelitian tanaman peneduh udara. Hal tersebut dapat dilihat
jalan yang dilakukan oleh Nana dari konsentrasi partikulat debu
Kariada (2013), dimana tanaman sebelum ada tanaman yaitu rata-
peneduh jalan mampu menurunkan rata sebesar 152 μg/Nm3 dan
konsentrasi debu. Hasil pengamatan untuk konsentrasi partikulat debu
yang dilakukan pada jalan protokol setelah ada tanaman yaitu
kota Semarang menunjukkan masing-masing sebesar 220
konsentrasi debu yang terukur μg/Nm3.
berkisar 20,8 – 110 ppm (μg/g).
F. Daftar Pustaka
Konsentrasi debu yang diukur pada
Achmad UF. 1991.
penelitian ini memberikan hasil yang
Analisa Resiko
berbeda, perbedaan ini dapat dilihat
Pengaruh yang
dari gambar diagram
merugikan dari
E. Kesimpulan Polutan Udara (CO
dan Pb) pada
Kesimpulan dari penelitian ini
Pertumbuhan
adalah bahwa Tanaman Blanceng
Masyarakat Jakarta. - Perencanaan.
Fakultas Kesehatan Universitas
Masyarakat. Pembangunan
Universitas Indonesia. Nasional. Jawa Timur.
Jakarta. Dessy G. 2012.
Afif B. 2001. Pencemaran Logam
Pencemaran Udara : Berat Timbal (Pb) Di
Dampak Pencemaran Udara Dan Upaya
Udara Pada Penghapusan Bensin
Lingkungan. Berita Bertimbal. Berita
Dirgantara Vol. 2 No. Dirgantara Vol. 13
1. No. 3:95-101.
Anonim. Undang – Direktorat Budidaya
Undang No. 32 Tahun Tanaman Hias
2009. Diunduh dari Direktorat Jenderal
http://www.dpr.go.id/ Hortikultura
dokjdih/document/uu/ Kementrian Pertanian.
UU_2009_32.pdf 2010. Informasi
.Tanggal akses 24 Juli Teknis Tanaman Hias
2015. Pot. Jakarta. Hamiku.
Bovi R dan Naniek R. 2013. Artikel Tentang
2012. Tingkat Tanaman Penyerap
Kemampuan Zat Beracun di Udara.
Penyerapan Tanaman Online :
Hias Dalam http://rizkyfauzi19.blo
Menurunkan Polutan gspot.com/2013/12/art
Karbon Monoksida. ikel-tentang-tanaman-
Jurnal Ilmiah Teknik penyerap-zat.html .
Lingkungan Vol. 4 Tanggal akses 26
No. 1. Fakultas April 2014.
Teknik Sipil dan
Kumaat M. 2012. Mampu Menyerap
Transportasi Dan Gas Beracun Dengan
Polusi Pada Kawasan Kapasitas Rendah
Pendidikan. TEKNO- Sampai Sedang.
SIPIL Volume 10 No. Majalah Trubus 363.
57. Kumala V. 2014. Sudarmono AS. 1997.
Polusi Udara dalam Tanaman Hias
Ruangan Lebih Ruangan : Mengenal
Bahaya dari Luar dan Merawat.
Ruangan. Online : Yogyakarta :
http://www.tanyadok. Kanisius.
com/kesehatan/polusi- Prawira A. 2011.
udara-dalam-ruangan- Tingkat Pencemaran
lebih-bahaya-dari- Udara Kawasan
luarruangan. Tanggal Sekolah Berdasarkan
akses 26 April 2014. Parameter Total
Nana K. 2013. Suspended Particulate
Peranan Tanaman (TSP) dan Kebisingan
Terhadap Pencemaran Akibat Kendaraan
Udara di Jalan yang Melintas.
Protokol Kota Skripsi. Fakultas
Semarang. Jurnal Teknik Program Studi
Biosantifika. Jurusan Teknik Lingkungan.
Biologi Fakultas Universitas Indonesia.
Matematika dan Ilmu Jakarta.
Pengetahuan Alam. Prayudi T dan
Universitas Negeri Prayitno J. 2001.
Semarang. Jawa Kualitas Debu Dalam
Tengah. Udara Sebagai
Nanty M. 2000. Jenis Dampak Industri
Tanaman Indoor yang Pengecoran Logam
Ceper. Jurnal Standar Nasional
Teknologi Indonesia. 2005.
Lingkungan Vol. 2 Udara ambien –
No. 2:168-174. Bagian 4: Cara uji
Siti N dan Iffah B. kadar timbal (Pb)
1981. Pengaruh dengan metoda
Media Tumbuh dan dekstruksi basah
Pemupukan Melalui menggunakan
Daun Terhadap spektrofotometer
Pertumbuhan serapan atom. SNI 19-
Tanaman Hias 7119.4- 2005.
Dieffenbachia Picta Sugiarti. 2009. Gas
Didalam dan Diluar Pencemar Udara Dan
Ruangan. Jurnal Pengaruhnya Bagi
Agronomi Vol. 12 (2) Kesehatan Manusia.
: 11-13. Jurusan Jurnal Chemica Vol.
Agronomi. Institut 10 Nomor 1:50-58
Pertanian Bogor.
Bogor.
Standar Nasional
Indonesia. 2005.
Udara ambien -
Bagian 3: Cara uji
partikel tersuspensi
total menggunakan
peralatan high volume
air sampler (HVAS)
dengan metode
gravimetri. SNI 19-
7119.3-2005.