PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan Definisi Komunikasi Terapeutik
2. Mendeskripsikan Definisi Tunanetra
3. Mendeskripsikan Syarat-Syarat Komunikasi Pada Klien Dengan
Gangguan Penglihatan
4. Mendeskripsikan Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Komunikasi
Pada Klien Gangguan Penglihatan
5. Mendeskripsikan Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Klien Gangguan
Penglihatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Definisi Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan.
tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total
(Blind) dan low vision. Karena tunanetra memiliki keterbataan dalam indra
penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain
yaitu indra peraba dan indra pendengaran. Oleh karena itu prinsip yang harus
diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah
media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah
penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata.
2
C. Syarat-Syarat Komunikasi Pada Klien Dengan Gangguan Penglihatan
3
secara sederhana, berurutan dan jelas maka akan memberikan
kejelasan informasi dengan baik.
4
f. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
2. Menunjukkan penerimaan
5. Klarifikasi
6. Memfokuskan
5
Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan
sehingga lebih spesifik dan dimengerti. Perawat tidak seharusnya memutus
pembicaraan klien ketika menyampaikan masalah yang penting, kecuali
jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang baru.
7. Menawarkan informasi
8. Diam
9. Meringkas
6
sebagai manusia seutuhnya yang mempunyai hak dan tanggung jawab atas
dirinya sendiri sebagai individu.
11. Menawarkan diri
Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal
dengan orang lain atau klien tidak mampu untuk membuat dirinya
dimengerti. Seringkali perawat hanya menawarkan kehadirannya, rasa
tertarik, tehnik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih.
12. Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsinya
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Komunikasi dengan pasien ganguan penglihatan adalah komunikasi
yang dilakukkan secara verbal maupun nonverbal. Dalam berkomunikasi
dengan klien yang mengalami gangguan penglihatan seorang perawat
harus mempelajari dan memahami teknik komunikasi yang dapat
digunakan. Dengan demikian komunikasi akan terjadi dengan baik dan
pasien akan merasa puas, tidak ada keluhan tentang pelayanan.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA