Anda di halaman 1dari 7

KERUMAHTANGGAN PERPUSTAKAAN

Dosen Pembimbing : Machsun Rifauddin, M.A.

Disusun Oleh:

1. Humaida Masfiyah 12310193019


2. Alvina Aulya Devi 12310193024
3. Windy Silviana Putri 12310193025
4. Dhea Miranda 12310193030
5. Aprilia Damayanti 12310193037

Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, Isntitut Agama Islam Negeri Tulungagung

Abstrak

Perpustakaan tidak hanya menyangkut-pautkan masalah koleksi buku saja. Namun, didalam
perpustakaan juga terdapat aktivitas pengelolaan kerumahtanggaan perpustakaan. Kerumahtanggaan
perpustakaan merupakan kegiatan rutin perpustakaan yang dikomando oleh pustawakan. Kegiatan
kerumahtanggaan perpustakaan meliputi pengadaan, pengatalogan, pelayanan, pengawasan, dan
pelestarian bahan pustaka. Tujuan adanya aktivitas kerumahtanggaan pepustakaan adalah untuk
mengontrol koleksi suatu perpustakaan.
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Kerumahtanggan perpustakaan atau (library house keeping) adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan kegiatan rutin sehari-hari perpustakaan. Menurut siregar
(1997, 4) “kerumahtanggan perpustakaan adalah semua kegiatan rutin kerumahtanggan
perpustakaan dituukan untuk mengontrol koleksi suatu perpustakaan.

Kegiatan yang dilakukan di perpustakaan adalah pengadaan, pengkatalokan, pelayanan,


pengawasan, dan pelestarian bahan pustaka.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengadaan dalam perpustakaan?
2. Bagaimana pengkatalogan dalam perpustakaan?
3. Bagaimana pelayanan dalam perpustakaan?
4. Bagaimana pengawasan dalam perpustakaan?
5. Bagaimana cara pelestarian bahan pustaka?
C. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui apa saja proses yang ada dalam kerumahtanggaan perpustakaan
yang meliputi pengadaan, pengkatalogan, pelayanan, pengawasan, dan pelestarian bahan
pustaka.
BAB II
Pembahasan

A. Pengadaan

Keterbatasan dana, keragaman pemakai, bertambahnya jumlah buku dan majalah


yang diterbitkan pada abad ini, berkembangnya ilmu pengetahuan dengan akibat
timbulnya spesialisasi, serta tumbuhnya pengetahuan baru dengan produk informasinya
memaksa pustakawan harus memeras keringat untuk melaksanakan ilmu pemilahan buku.
Untuk melaksanakan tugas pustakawan memerlukan alat bantu seperti catalog penerbit,
majalah, dan daftar penerima buku baru. Semua itu perlu dipantau secara seksama untuk
memperoleh hasil sebaik mungkin. Untuk setiap judul yang diperoleh, pustakawan harus
membuatkan slip buku. Slip ini perlu diperiksa kembali untuk mengetahiu apakah buku
tersebut sudah dimiliki perpustakaan ataupun sedang dipesan

 Metode pengadaan

Perpustakaan membeli atau memperoleh buku dengan cara pembelian,


pertukaran, hadiah, dan keanggotaan organisasi.

a. Pembelian
Pembelian dapat dilakukan dengan pemesanan langsung dari penerbit atau toko
buku.
b. Pertukaran
Pustaka tertentu tidak dapat dibeli ditoko buku, hanya dapat diperoleh melalui
pertukaran atau hadiah.
c. Hadiah
Karena kondisi sosial ekonomi yang masih sepenuhnya berkembang, tradisi
pengembangan perpustakaan dengan melalui sumbangan atau hadiah masih belum
memasyarakat.
d. Keanggotaan organisasi
Biasanya, anggota perhimpunan atau organisasi tersebut memperoleh terbitan
perhimpunan atau organisasi tersebut memperoleh terbitan perhimpunan atau
organisas secara Cuma-Cuma, terbitan organisasi dapat oleh anggota dengan harga
sangat murah, jauh lebih mrah daripada harga untuk bukan anggota.

Kegiatan pengadaan buku memerlukan pengetahuan tentang penerbit, toko buku


penjualan buku, serta pemahaman kebijakan, prosedur pengadaan, praktek dan kebijakan
mengenai hadiah, dan penukaran buku.

B. Pengkatalogan

Katalog berfungsi sebagai senarai inventaris, kemudian fungsi ini diperluas sebagai
sarana untuk membantu mengetahui lokasi buku. Pembuatan catalog pada perpustakaan urba
tergantung pada praktek dan kebiasaan masing-masing perpustakaan.. karena masing-masing
perpustakaan berjalan dengan peraturan pengkatalogan yang berlainan maka tidak ada
keseragaman antara berbagai katalog. Baru sekitar abad ke 18 , di inggris dan amerika mulai
ada usaha penyeragaman pengaturan katalog dengan mendasarkan pada peraturan normatif.
Ketika tekhnologi informasi makin berkembang peraturan katalogpun disesuaikan dengan
perkembangan tekhnologi sehingga memungkinkan pertukaran data catalog melalui mesin
ataupun mengirimkan data catalog yang dapat dibaca mesin.

C. Pelayanan
Dalam memenuhi kebutuhan penggunanya, perpustakaan memiliki beberapa jenis
layanan, Hermawan dan Zen (2006: 31-12) menjelaskan jenis layanan yang diberikan
Perpustakaan Umum antara lain:
1. Layanan pendidikan
Perpustakaan umum menyediakan koleksi dan informasi diperlukan oleh masyarakat
dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya, sehingga kemampuan dan
ketrampilannya itu dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
2. Layanan informasi
Perpustakaan umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui perpustakaan
umum masyarakat akan mendapat layanan informasi dengan mudah, murah, da cepat
terutama yang berkaitan dengan aktifitas masyarakat.
3. Layanan rekreasi
Perpustakaan umum memberikan layanan yang memungkinkan pengguna perpustakaan
menggunakan waktu luangnya untuk berekreasi, baik melalui bahan pustaka tertulis,
terekam atau bahan pustaka multimedia.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengguna


perpustakaan dapat memberikan kemudahan-kemudahan dan manfaat sesuai dengan
kebutuhan pengguna, serta membantu pengguna untuk mengembangkan kemampuan yang
dimiliki menjadi lebih baik.

D. Pengawasan
Pengawasan dalam kerumah tanggaan pepustakaan ada dua:
1. Pengawasan Serial
Fungsi dasar sub-sistem pengawasan serial terautomasi adalah untuk mempermudah
pengecekan berkala apa yang dipesan dan nomer apa saja yang sudah diterima,
sehingga hasil yang diterima akurat. Kegiatan pengawasan serial (serial control)
menurut siregar (1997, 4) adalah “semua kegiatan yang berhubungan dengan
pembuatan pesanan, penerimaan dokumen, akses terhadap koleksi, pengarahan
(routing), pengajuan tuntutan (claims), peminjaman dan penjilidan terbitan berkala
atau serial”.
2. Pengawasan sirkulasi
Pengawasan sirkulasi berkaitan dengan kegiatan pengawasan peredaran koleksi
pustaka yang berkaitan dengan peminjaman dan pengambilan bahan pustaka. Kegiatan
pengawasan sirkulasi menurut siregar (1997, 5) adalah “semua kegiatan yang
berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, biasanya untuk
penggunaan di luar perpustakaan. Dengan kata lain, kegiatan ini berhubungan dengan
pengkontrolan peredaran koleksi perpustakaan.
E. Pelestarian bahan pustaka
Secara tradisioanal pelestarian bahan pustaka telah lama dilakukan di Indonesia.
Pada berbagai kraton, para pujangga menyalin naskah lama ke naskah baru dengan
menggunakan bahan tulis tradisional berupa daun lontar. Ketika perpustakaan mulai
berkemabang maka penjilidan buku dan
majalah mulai dilakukan. Semakin berkembangnya teknologi informasi, khususnya
microfilm, maka mulai banyak bahan pustaka terbitan Indonesia yang dibuatkan microfilm.
Dari berbagai sumber ternyata bahwa pelestarian dan pengawetan bahan pustaka
mengalami banyak kendala seperti:
 Kurangnya tenaga pelestarian di Indonesia
 Banyak pimpinan serta pemegang kebijakan belum memahami pentingnya pelestarian
 Praktek pelestarian yang dilakukan selama ini di Indonesia masih banyak salah
 Berbagai bahan pustaka yang disimpan di perpustakaan Indonesia tercetak dalam
kertas yang beraneka warna mutunya
 Berbagai ruang perpustakaan tidak dirancang bangunan yang sesuai dengan keperluan
pelestarian dan pengawetan
 Pada tingkat nasional belum terdapat kebijakan pelestarian nasional

F. Kesimpulan

Kerumahtanggan perpustakaan atau (library house keeping) adalah suatu istilah


yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan rutin sehari-hari perpustakaan. Kegiatan
yang dilakukan di perpustakaan adalah pengadaan, pengkatalokan, pelayanan, pengawasan,
dan pelestarian bahan pustaka.
DAFTAR PUSTAKA

Ayunigtyas, Tika.Kualitas Layanan di Perpustakaan Umum Kota Madiun. Surabaya : Universitas


Airlangga Press

Sulistyo, B. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai