Dosen Pembimbing :
Yusvian Prasetia Eri, S.Kom., M.Pd
3 AKUNTANSI G / SH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat serta karunia Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Systems Analys Vs Systems Design”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah System Analysis And Design Method di STIE Putera Perdana Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dan harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
iii
2. Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai .............................. 13
2. Sampling ........................................................................................ 18
3. Observasi ...................................................................................... 19
KESIMPULAN ................................................................................................ 29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
juga dengan desain secara makro (macro design). Desain sistem terinci disebut
juga dengan desain sistem secara phisik (physical system design) atau desain
internal (internal design).
B. Rumusan Masalah
1. Definisi analisis sistem dan desain sistem
2. Apa saja pendekatan-pendekatan analisis sistem dan desain sistem
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
3. Tahap Design
a) Menyiapkan rancangan;
b) Membuat Context Diagram;
c) Membuat DFD;
d) Membuat IOFC;
e) Membuat ERD;
f) Merancang Kamus Data;
g) Membuat FlowChart;
h) Merancang File (master, input, proses, temporary);
i) Merancang Dialog Input;
j) Merancang Dialog Output;
k) Menyiapkan konfigurasi sistem.
4. Tahap Penerapan
a) Menyiapkan hardware dan software;
b) Implementasi Pemrograman;
c) Testing;
d) Cutover.
5. Tahap Penggunaan
a) Audit Sistem;
b) Memelihara Sistem.
8
B. Memahami Kerja Sistem
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci
bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh
dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah
diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary
survey). Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian
terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem
yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan
kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi
pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, oberservasi, daftar
pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tugas yang perlu dilakukan di langkah ini adalah :
1. Menentukan jenis penelitian
2. Merencanakan jadwal penelitian
a) Mengatur jadwal wawancara;
b) Mengatur jadwal observasi;
c) Mengatur jadwal pengambilan sampel.
3. Membuat penugasan penelitian
4. Membuat agenda wawancara
5. Mengumpulkan hasil penelitian
9
2. Merencanakan Jadwal Penelitian
Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka
jadwal penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
a) Dimana penelitian akan dilakukan;
b) Apa dan siapa yang akan diteliti;
c) Siapa yang akan meneliti;
d) Kapan penelitian dilakukan.
Dari rencana jadwal ini, berikutnya ditentukan ke dalam jenis penelitiannya.
10
C. Menganalisis Hasil
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah di peroleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan.
1. Menganalisis Kelemahan Sistem
Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
a. Apa yang dikerjakan ?
b. Bagaimana mengerjakannya ?
c. Siapa yang mengerjakan ?
d. Dimana dikerjakan ?
Menganalisis kelemahan sistem sebaliknya dilakukan untuk menjawab
pertanyaan :
a. Mengapa dikerjakan ?
b. Perlukah dikerjakan ?
c. Apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria
penilaian sebagai berikut : relevance, capacity, efficiency, timeliness,
accessibility, flexibility, accuracy, reliability, security, economy, simplicity
Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat
melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan
kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.
11
Analisa yang dilakukan meliputi :
12
Teknologi Apakah fasilitas dari sistem informasi (personil, peralatan
dan fasilitas lain) cukup untuk menangani volume rata-rata
data
tanpa terjadi penundaan yang berarti ?
13
E. Mendefinisikan Lingkup Sistem Baru Dan Pengumpulan Informasi
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, sistem perlu menentukan lingkup
sistem dari sistem yang baru dan mendapatkan informasi yang banyak.
Ada tiga sumber dari fakta studi, yaitu :
1. Sistem yang berjalan
2. Sumber internal lainnya
3. Sumber eksternal
Apa yang termasuk ke dalam sistem baru ?
Untuk menjawab pertanyaan ini secara umum, analis sistem memerlukan
beberapa pertanyaan khusus berikut ini :
a. Informasi apa yang dibutuhkan ?
b. Siapa yang membutuhkan ?
c. Kapan dibutuhkan ?
d. Dalam bentuk apa dibutuhkannya ?
e. Dari mana asalnya informasi ?
f. Kapan dan bagaimana dikumpulkannya ?
Masalah utama bagi profesional sistem, baik yang baru mau pun yang
berpengalaman adalah mengubah / menterjemahkan sebuah instruksi dari : “I
want a daily purchasing report” ke dalam “Develop a new purchasing and
inventory managemet system”. DFD merupakan alat yang cocok untuk
mendefinisikan lingkup analisis sistem.
Batasan-batasan yang ada dalam mendefinisikan sistem membatasi
penyelesaian sistem dan rekomendasi yang dihasilkan dari analisis. Definisi
awal dari lingkupnya merupakan pokok untuk mendefinisikan ulang pada saat
dimana temuan-temuan terjadi saat analisis. Biasanya banyak menghabiskan
waktu dan uang, sehingga perlu komitmen waktu dari user untuk ikut
berpartisipasi.
14
Keuntungan dari pemodelan sistem yang berjalan
Menyediakan kesempatan untuk menentukan apakah sistem memuaskan,
perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti.
Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis
mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru.
Saat sistem baru diimplementasikan, analis bertanggungjawab atas kapan
tugas dan kegiatan akan dibutuhkan untuk menghapus pertahap sistem yang
berjalan dan memulai mengoperasikan sistem yang baru. Saat dikonversi,
analis harus mengetahui tidak hanya kegiatan apa yang dilaksanakan tetapi
juga kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dengan mempelajari dan
memodelkan sistem yang berjalan, memberi jawaban terhadap analis.
Kerugian dari pemodelan sistem yang berjalan
Dalam banyak situasi dimana sistem baru unik atau berbeda sekali
dengan sistem yang berjalan, mempelajari sistem yang berjalan kadang-kadang
menyesatkan. Jeleknya, sistem yang berjalan menjadi tidak relevan dan
menganalisisnya menjadi menghabiskan waktu dan uang. Lebih menyenangkan
jika mengidentifikasikan apa yang dibutuhkan dari sistem baru dibandingkan
membicarakan kembali apa yang terjadi dengan sistem yang berjalan.
Pengumpulan informasi dari orang yang menggunakan sistem
Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan sistem yang baru.
Pengetahuan teknis user dari user baru hingga yang ahli disebut pengetahuan
sintaksis. Untuk bisnis dan pekerjaan merupakan pengetahuan semantik dan
merupakan keahliannya.
Untuk membangun sistem baru, analis sistem mengumpulkan data
semantik dari user. Data semantik ini yang akan mengarahkan analis sistem
selama menganalis dan merancang. Analis sistem dan perancang kemudian
akan mendiskusikan data teknis dengan ahli teknisi sistem seperti programmer
untuk mendapatkan spesifikasi sistem (mikro atau mini spec). Jadi analis
sistem perlu berkomunikasi dengan user yang memiliki pengetahuan semantik
di satu sisi, dan di sisi lain dengan teknisi sistem yang mempunyai pengetahuan
sintaksis.
15
Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi.
Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah
dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi.
Pengumpulan informasi dari sumber di luar organisasi user Informasi yang
berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak
industri dari kelompok dan seminar memberikan pengalaman sistem informasi
dan merekomendasikan cara yang lebih baik.
16
adalah menhindari pertanyaan yang berasumsi, dan pernyataan dengan
akhir “could you ?” atau “isn’t it ?”
Contoh :
“Should we use a PC-based network or a departemental computer?”
“You agree with this report format, don’t you?”
Closed-ended
Open-ended
Open-ended
Closed-ended
Funnel Format :
Dengan format ini, pewawancara mulai dengan pertanyaan open-
ended, kemudian menggunakan pertanyaan closed-ended, secara berangsur-
angsur wawancara berakhir sampai informasi khusus yang dibutuhkan.
Inverted Funnel Format :
Pewawancara mulai dengan pertanyaan closed-ended khusus dan
secara berangsur-angsur yang diwawancarai memberikan gambaran keluar
dari titik dimana dia akan menjawab dan memperluas jawaban untuk
pertanyaan open-ended.
17
Psikologi Wawancara
Berkenaan dengan hubungan antar manusia. Berikut ini adalah
pedoman-pedoman yang dapat dilakukan oleh pewawancara untuk
melakukan tindak lanjut terhadap tingkah laku dari orang yang
diwawancarai.
Wawancara juga dapat dibuat sebelumnya.
Ada dua sumber dasar informasi, sumber pertama yaitu apa yang
orang katakan mengenai calon yang diwawancarai, dan sumber kedua
adalah catatan atau dokumen organisasi seperti struktur organisasi atau
resume organisasi.
Setelah selesai wawancara, pewawancara sebaiknya menyimpan atau
mencatat dan mengevaluasi hasilnya. Dan perlu dibuat ringkasan dan
laporan ke manajemen dan ke yang diwawancarai untuk menunjukkan
bahwa apa yang dikatakan mereka cukup penting untuk dicatat.
2. Sampling
Sampling adalah aplikasi dari prosedur tertentu yang kurang dari
100% item dalam suatu survey untuk mengevaluasi atau estimasi beberapa
karakteristik dari populasi. Sampling berguna untuk menentukan
karakteristik atau nilai dari seluruh item yang akan dipergunakan hingga
selesai.
Sampling Statistik dan Non Statistik
Probabilitas statistik digunakan untuk mengontrol resiko sampling dalam
sampling statistik.
Dalam sampling non statistik, analis menentukan ukuran sampling dan
mengevaluasi hasil seluruh sample berdasarkan pertimbangan dan
pengalaman.
Analis perlu mengetahui dimana harus dipergunakan jumlah sample yang
besar, dan dimana untuk jumlah sample yang kecil.
18
Tahapan dalam Perencanaan Sampling
Sampling statistik mau pun non statistik tahapannya sama, hanya dalam
sampling statistik tidak menggunakan formula matematika dan tabel
statistik.
Tahapannya adalah :
a. Menentukan tujuan sampling.
b. Mendefinisikan populasi dan unit sampling.
c. Menspesifikasikan karakteristik.
d. Menentukan ukuran sample.
e. Menentukan metode pemilihan sample dan melaksanakannya. Ada tiga
metode sampling : random number, sampling sistematis dan sampling
blok.
f. Mengevaluasi hasil sample dan membuat suatu kesimpulan.
3. Observasi
Observasi memiliki banyak tujuan. Analis dapat menentukan apa yang
akan dilakukan, bagaimana dilakukan, siapa yang mengerjakan, kapan
dikerjakan, berapa lama dikerjakan, dimana dikerjakan, dan mengapa
dikerjakan. Analis juga dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan prosedur
yang dilakukan oleh pegawai.
Beberapa cara mengobservasi :
1. Persiapan
Sebelum observasi dimulai, analis akan :
a) Mengidentifikasi dan menentukan apa yang akan diobservasi
b) Mengestimasi waktu untuk observasi
c) Menjamin persetujuan manajemen untuk pelaksanaan observas
d) Menjelaskan ke organisasi yang diobservasi, apa yang akan dilakukan
dan mengapa
19
2. Pelaksanaan Observasi
Observasi akan dikelola secara efektif oleh analis dengan mengikuti
aturan berikut ini :
a) Analis perlu terbiasa dengan lingkungan sekitar dan komponen dalam
area yang diobservasi. Membiasakan dengan pekerjaan yang berjalan
pada tempat tersebut.
b) Selama observasi, analis secara berkala melakukan pencatatan.
c) Analis perlu mencatat hal-hal yang khusus. Deskripsi yang umum dan
samar sebaiknya dihindari.
d) Jika analis berinteraksi dengan orang-orang yang diobservasi, analis
sebaiknya berulang-ulang membuat komentar kualitatif dan penilaian.
e) Analis perlu menunjukan kebaikan dan keamanan selama
observasi.
Analis kemungkinan bisa tidak memiliki banyak waktu dalam
mengobservasi. Untuk itu, teknik sampling dapat digunakan secara
efektif untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam mengobservasi
dan tetap dapat mengumpulkan fakta / hasil yang pasti.
20
G. Menyimpulkan Analisis Sistem Dan Mengkomunikasikan Temuan
Selama fase analisis sistem, analis perlu tetap memelihara komunikasi
yang ekstensif dengan user, manajer proyek dan orang- orang proyek lainnya.
Komunikasi tersebut meliputi :
▪ Feedback ke orang yang diwawancarai, atau diobservasi menurut apa yang
analis ketahui.
▪ Verifikasi dengan user untuk menemukan keterhubungan fungsi dan
aktivitas yang perlu analis indentifikasi.
▪ Melakukan pertemuan secara periodik untuk memberitahu manajer proyek
dan personal proyek lainnya tentang progress, status dan ketepatan waktu.
21
Dapat pula mempresentasikan dengan bantuan teknologi audio visual.
Ada empat hal yang dapat dihasilkan dari analisis sistem :
1. Proyek dilepas.
Proyek sistem yang dilepas dapat berasal dari masalah utama yang tidak
dapat diselesaikan. Alasan lain, adanya perubahan dari prioritas sistem oleh
pihak manajemen atau komite pengarah, yang mengakibatkan proyek sistem
yang sekarang dilepas.
2. Proyek ditunda.
Pada saat ini, pihak manajemen akan menentukan sumber daya untuk
proyek sistem lain dengan prioritas yang lebih tinggi. Maka instalasi untuk
backbone telekomunikasi akan tertunda, sehingga proyek sistem yang
sekarang ditunda. Beberapa pemakai kunci mungkin sedang berlibur atau
tidak masuk untuk beberapa minggu, sehingga menyebabkan proyek ditunda
sementara waktu dari SDLC.
3. Proyek diganti.
Hasil ini berarti bahwa aspek penting dari proposal sistem yang asli
mempunyai perubahan yang berarti. Seperti perubahan yang melibatkan
perluasan utama dan penyusunan dari lingkup sistem. Atau mungkin
pemakai membutuhkan perubahan yang berarti dari perkiraan yang lebih
cepat itu, menyebabkan kebutuhan sumber daya yang lebih banyak atau
sedikit.
4. Proyek dilanjutkan pada Desain Sistem.
Proyek sistem akan diteruskan seperti rencana dalam laporan analisis sitem.
22
Contoh Desain Sistem untuk mengintegrasi perangkat lunak komersial
1. Perangkat Lunak Komersial dari Vendor
Paket (off-the-self) yang tersedia bisa diterapkan dalam berbagai kebutuhan
bisnis. Beberapa paket bersifat generik dan multifungsional yang
memungkinkan para pemakai memprogram sofware tersebut untuk
kebutuhannya sendiri. Paket-paket tersebut mengotomisasi fungsi-fungsi
bisnis dasar yang umumnya tidak terlalu bervariasi dari satu organisasi
dengan organisasi lain. Contoh jenis paket adalah spreadsheet dan DBMS.
23
Kerugian/kelemahan :
1. Kesesuaian Rancangan sistem yang tidak baik
Paket software komersial dibuat untuk berbagai organisasi, dan tidak untuk
organisasi tertentu maka paket ini mungkin mempunyai beberapa fungsi
yang tidak diperlukan atau mungkin tidak mempunyai fungsi yang
diperlukan sehingga paket tersebut harus dimodifikasi. Jika vendor tidak
membuat kode sumber (source code) yang bisa digunakan untuk
penyesuaian dan tidak menyediakan layanan penyesuaian maka rancangan
sistem mungkin harus diubah agar sesuai dengan paket tersebut. Jika hal ini
terjadi sebaiknya mengembangkan program secara in-house agar
programnya bisa memenuhi spesifikasi rancangan sistem yang tepat.
2. Ketergantungan Vendor
Jika organisasi memerlukan perubahan paketnya maka organisasi akan
tergantung pada vendor dalam perolehan dukungannya, dan jika vendor
telah tiada maka organisasi akan kesulitan mencari dukungannya.
3. Biaya tidak langsung dari kerusakan SDLC
Seringkali apa yang ingin dicapai, manajemen tidak melaksanakan SDLC
menyeluruh atau mungkin melewati tahap SDLC, dan secara langsung
menuju ke paket perangkat lunak komersial Strategi ini seringkali
mengakibatkan paket perangkat lunak komersial tidak berjalan sesuai yang
diharapkan dan masalah sistem serta organisasional yang terjadi sebelum
implementasi paket tersebut tetap muncul sehingga menimbulkan kesulitan
atau harus dibayar kemudian yaitu adanya peningkatan biaya implementasi,
operasi, dan pemeliharaan.
4. Mengumpulkan Proposal (or Quotes) dari Vendor
Terkait dengan pemrolehan (akuisisi) perangkat lunak komersial maka perlu
membuat :
• Request For Proposal (RFP) -menyiapkan Permohonan Proposal
berorientasi kinerja untuk menyeleksi vendor dan paket perangkat lunak
komersial yang tepat. Faktor-faktor evaluasi mencakup pemenuhan
spesifikasi rancangan detail untuk output, input, proses, dan database
24
serta cocok dengan batasan waktu dan biayanya, juga penggunaan
benchmark yang mensimulasi kebutuhan sistem baru (bentuk
prototyping) harus diterapkan pada setiap paket dari vendor.
• Request for Quotations (RFQ) – digunakan jika telah memutuskan
produk spesifik yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Mereka akan
menjawab dengan penawaran harga.
5. Mengevaluasi dan Merangking Proposal Vendor
- Penaksiran kelayakan (Feasibility assessment)
- Scoring system
- Hard-dollar costs– you will have to pay to the selected vendor.
- Soft-dollar costs– additional costs you will incur if you select a particular
vendor (to overcome a shortcoming, etc.)
6. Penilaian paket
Setiap paket dari vendor harus dinilai. Penilaian tersebut meliputi :
a. Sebagian penilaian dari benchmark (tanda untuk menentukan tingginya
suatu nama), dan penilaian lain dari sejumlah publikasi yang didasarkan
pada survei dari sejumlah besar pengguna paket tersebut.
b. Kinerja pengoperasian (operating performance)
Penilaian dari benchmark yang digunakan untuk mengukur hal-hal
seperti transaksi perdetik (transaction per second) dan waktu respon
(response time).
c. Dokumentasi
Penilaian ini mencerminkan kuantitas dan kualitas prosedur tertulis,
prosedur online, pedoman quick start, online tutorial, dan fasilitas help.
d. Mudah dipelajari
Penilain ini tergantung pada interface pemakai dan rancangan intuitif dari
paket tersebut. Paket harus bisa dipelajari oleh rata-rata pemakai.
e. Mudah digunakan
Menu yang mudah diikuti dan perintah yang jelas membantu kemudahan
penggunaan.
25
f. Pengendalian dan penanganan kesalahan.
Untuk menjaga kesalahan input, paket software harus menyediakan
pencegahan kesalahan, pendeteksian kesalahan dan perbaikan kesalahan,
serta menuliskan kesalahan ke file kesalahan.
g. Dukungan (support).
Menyediakan dukungan kebijakan dan teknis. Dukungan kebijakan
mencakup jalur toll-free, garansi, dan pelatihan. Dukungan teknis
menyediakan teknisi dan yang berpengalaman.
26
Perbedaan utama antara Analisis dan Desain
Di bawah ini adalah daftar poin, menggambarkan perbedaan utama antara
Analisis dan Desain Sistem:
Analisis sistem berkaitan dengan masalah-masalah klien dan modifikasi
yang harus dilakukan dalam proyek sedangkan desain sistem berkaitan dengan
kebutuhan klien dan kebutuhan pelanggan.
Jika dalam analisis sistem industri TI dianggap maka tim seperti IQMS
mereka berurusan dengan memperbaiki bug di mana jika merancang dianggap
maka orang-orang seperti pengembang web dan pengembang Android
dipertimbangkan.
Desain sistem menggabungkan pengumpulan dan peninjauan masalah,
selanjutnya menyelesaikannya dengan bantuan tim atau alat. Desain sistem
sedang merencanakan modul baru dengan mendefinisikan komponen-
komponennya dan memenuhi persyaratan utamanya.
Analisis sistem membuat modul siap untuk eksekusi yang tepat tanpa
kesalahan. Perancangan sistem hanyalah bagian dari perancangan yang tepat
dengan kode optimal yang diperlukan dan siap untuk diserahkan.
Jika teknik mesin dipertimbangkan maka model yang dimodelkan dalam sistem
muncul untuk meshing yang sangat membersihkan semua ukuran mesh. Alih-
alih mendesain modelnya telah dirancang dengan mempertimbangkan sifat
dimensionalnya.
Perbedaan utama utama antara analisis sistem vs desain sistem adalah
alat dan fitur-fiturnya. Hal yang paling umum tentang mereka adalah kedua alat
tidak memiliki fitur serupa juga sehingga satu orang atau kandidat tidak dapat
mengoperasikan keduanya secara bersamaan.
Dalam banyak industri, kita telah melihat bahwa orang yang mengoperasikan
perangkat lunak analisis sistem tidak mengetahui alat perancangan.
Pembingkaian dan pengelompokan pekerjaan biasanya tidak termasuk dalam
bagian analisis sistem tetapi berada di bawah perancang sistem.
27
Jika kita mempertimbangkan gambaran keseluruhan dari skenario kerja
yang diberikan kepada para desainer dan analis, maka kita dapat mengatakan
bahwa mendesain itu sederhana tetapi menganalisis sampai akhir akan menjadi
sakit kepala.
Kami kira, sebuah proyek sedang berjalan maka perancang sistem
memiliki pekerjaan mengedit modul atau struktur yang ada dan dia selesai.
Tetapi dalam sistem proyek live running analis harus tetap sampai akhir.
Analis harus berurusan dengan kepuasan klien akhir karena ia harus bekerja
pada pengulangan jika modul tidak diterima, sebagai gantinya, peran desainer
datang jika eksekusi tidak dilakukan dan kesalahan disebabkan oleh struktur
atau sifat dimensi apapun.
28
KESIMPULAN
29
10. Analisis menunjukkan kedalaman studi yang Anda miliki dalam bidang
tertentu. Dalam desain, pengetahuan Anda secara keseluruhan dengan konsep
diperlukan dengan pendidikan yang ada.
11. Analisis membuat Anda bertanggung jawab untuk proyek itu karena Anda
memiliki kebiasaan untuk menghapus kesalahan dari itu. Desain dapat
membuat Anda hanya menjawab sebagian struktur dan parameter dimensi.
30