Dasar teori
A. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda yang
tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda tersebut
akan menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Besarnya gaya apung
yang diterima, nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda
tersebut (berat = massa benda x percepatan gravitasi) dan memiliki arah gaya
yang bertolak belakang (arah gaya berat kebawah, arah gaya apung ke atas).
Bunyi Hukum Archimedes :
“Sebuah benda yang tercelup sebagaian atau seluruhnya ke dalam air atau zat
cair lainnya akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat
cair yang dipindahkannya”.
FA = W u – W a
FA = gaya ke atas dialami benda
FA = Mf g = ρf Vbt g
ρf = massa jenis fluida
1. Benda Tenggelam
Ketika kamu memasukkan batu kedalam air maka kamu akan melihat batu tersebut
akan langsung tenggelam ke dasar air. Hal ini dikarenakan massa jenis benda
memiliki kondisi yang lebih besar dibandingkan massa jenis air (ρ benda > ρ cair)
dan volume benda sama dengan volume zat cair yang dipindahkan (VA = Vf).
Sehingga, jika suatu benda dinyatakan tenggelam adalah ketika benda dicelupkan
kedalam air, benda tersebut sepenuhnya berada di dasar air.
2. Benda Melayang
Ketika kamu memasukkan telur kedalam air untuk dibersihkan. Kamu akan melihat
bahwasanya ada telur yang melayang dimana tidak berada dipermukaan dan tidak
pula didasar. Kenapa demikian ? Hal ini dikarenakan massa jenis benda dan massa
jenis zat cair memiliki berat jenis yang sama (ρ benda = ρ cair). Dan volume benda
sama dengan volume zat cair benda tersebut dicelupkan. Sehingga, membuat benda
tersebut melayang diatas air.
3. Benda Terapung
Ketika sedang dipantai kamu akan melihat banyak kapal laut yang berada
dipermukaan laut. Pernahkan kamu bertanya-tanya padahal kapal tersebut begitu
besar tetapi, kenapa tidak tenggelam malah terapung diatas permukaan air ?. Hal
ini disebut sebagai benda terapung dimana ketika suatu benda dimasukkan kedalam
air. Benda tersebut tercelup sebagian zat cair dan sisanya masih berada diudara
sehingga disebut sebagai benda terapung.
Hal ini dikarenakan massa jenis benda lebih ringan dibandingkan dengan massa
jenis air (ρ benda < ρ cair). Dan volume benda yang tercelup lebih lebih kecil
dibandingka dengan volume benda (Vb > Vf). Sehingga, membuat benda yang
dicelupkan ke dalam air akan terapung dipermukaan.
"Tekanan yang dilakukan zat cair yang sejenis pada kedalaman yang sama adalah
sama besar".
Hukum utama hidrostatika dapat diterapkan untuk menentukan masa jenis zat cair
dengan menggunakan pipa U. Perhatikanlah gambar berikut!
Dalam hal ini, dua cairan yang digunakan tidak akan tercampur. Pipa U mula-mula
diisi dengan zat cair yang sudah diketahui massa jenisnya, kemudian salah satu kaki
dituangi zat cair yang di cari massa jenisnya hingga setinggi h1. Kemudian, tarik
garis mendatar AB sepanjang pipa. Ukur tinggi zat cair mula-mula di atas garis AB
(misal : h2)Menurut hukum utama hidrostatika, tekanan di A sama dengan di B.
BAB II
1. Neraca
2. Benang
3. Gelas piala 500 ml
4. Bejana berhubungan (pipa U)
5. Pipet tetes
1. Minyak goreng
2. Minyak tanah
3. Air
BAB III
METODE PERCOBAAN
Hukum Archimides
5. ditambahkan lagi minyak goring dan ukur kembali tinggi masing – masing
zat cair tersebut serta hitung kerapatannya. Lakukanlah penambahan dan
perhitungan ini hingga lima kali
6. dilakukanlah percobaan 1 – 5 dengan menggunakan minyak tanah
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Minyak Tanah
No Ʃ tetesan h air h minyak ρ (gr/cm3)
∆x 0,79
Minyak Goreng
No Ʃ tetesan h air h minyak ρ (gr/cm3)
1. 20 1 1,2 0,83
∆x 0,89
BAB V
PEMBAHASAN
Percobaan utama hidrostatik ini dilakukan dengan cara mengisi pipa U dengan air
secukupnya, lalu menambahkan tetes minyak tanah. Kemudian ukur batas atas air,
batas atas minyak, dan batas bawah minyak sehingga kerapatan minyak tersebut
dapat dicari. Ulangi hal ini sampai empat kali, dengan menambahkan 10 tetes
minyak tanah setiap kalinya. Lakukan hal yang sama menggunakan minyak goreng.
Perlu diingat bahwa ketika mengganti pengukuran ke minyak tanah atau sebaliknya
pipa U haruslah di bersihkan, juga dengan pipetnya. Karena, minyak goreng dan
minyak tanah tidak sejenis yang akan menyebabkan tidak tepatnya dalam
perhitungan. Pada Percobaan A menggunakan minyak tanah di dapatkan 𝑥̅
ℎ𝑎𝑖𝑟 sebesar 1,8 cm, 𝑥̅ ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 sebesar 2,3 cm, dan 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 sebesar 0,79 𝑔/𝑐𝑚2
dan pada percobaan 2 menggunakan minyak goreng di dapatkan 𝑥̅ ℎ𝑎𝑖𝑟 sebesar 1,7
cm, 𝑥̅ ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 sebesar 1,8 cm, dan 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 sebesar 0,89 𝑔/𝑐𝑚2 . Pada percobaan
ini di dapatkan minyak goreng ketelitian bernilai 96,7% dan minyak tanah bernilai
98,6%. Massa jenis pada minyak goreng lebih besar daripada minyak tanah, ini
disebabkan karena tingkat kerapatan pada minyak goreng lebih besar dairpada
minyak tanah, sehingga massa jenisnya lebih besar dari minyak tanah.
KESIMPULAN
https://www.infopelajaran.com/2016/03/bunyi-hukum-utama-hidrostatis-
beserta.html
https://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/04/rumus-rumus-dalam-fluida-
statis.html