1290M, Kubilai Khan dari Cina tertarikpada kekuasaan Majapahit yang meningkat.
Setelah Jayakatwang meninggal ia menyuruh pasukan mongol untuk kembali dengan cara
paksa. Pada tahun 1923M itu pula, Raden Wijaya membangun sebuah kerajaan yang
2. Sumpah Palapa
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah
1258 Saka (1336M). Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan
"Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah
Mada: Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun,
ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Butuni, ring Pahang, Dompo, ring Bali,
Terjemahannya:
Dia Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah
Haru, Butuni, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian
Wuruk.
Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina.
d) Kitab Negarakertagama Kitab ini ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365M
e) Kitab Usaha Jawa menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada dan
Arya Damar.
a) Buku Ying Yai Menceritakan tentang keadaan masyarakat dan kota Majapahit
tahun 1418M.
b) Masa Dinasty Ming Menceritakan tentang stuktur dan filsafat Majapahit pada
tahun 1368-1643M.
5. Raja-Raja Majapahit
1 Kertarajasa
Raden Wijaya 1293 – 1309 M
Jayawardhana
2 Kalagamet 1309 – 1328 M Sri Jayanagara
3 Tribhuwana
Sri Gitarja 1328 – 1350 M
Wijayatunggadewi
4 Hayam Wuruk 1350 – 1389 M Sri Rajasanagara
5 Wikramawardhana 1389 – 1429 M
9 Purwawisesa atau
1456 – 1466 M Brawijaya III
Girishawardhana
10 Bhre Pandansalas
1466 – 1468 M Brawijaya IV
atau Suraprabhawa
11 Bhre Kertabumi 1468 – 1478 M Brawijaya V
12 Girindrawardhana 1478 – 1498 M Brawijaya VI
13 Patih Udara 1498 – 1518 M
a) Kehidupan Politik
Kehidupan politik di Kerajaan Majapahit penuh lika-liku pemberontakan yang
terjadi. Pemberontakan terjadi bermula Raden Wijaya menjadi raja. Banyak
pemberontakan yang dilakukan oleh Ronggolawe, Sora, dan Nambi. Pemberontakan
yang sering terjadi itu tak lain adalah untuk menjatuhkan Raden Wijaya.
b) Kehidupan Ekonomi
Letak Kerajaan Majapahit yang strategis, berada di dataran rendah, dan
banyaknya pelabuhan-pelabuhan menjadikan perekonomian berkembang pesat.
Mayoritas penduduknya adalah pedagang, ada juga pengrajin emas, perak, dan lain-
lain.
Komoditas ekspor kerajaan berupa lada, garam, kain, dan burung kakak tua.
Kerajaan Majapahit juga membuat mata uang dengan campuran perak, timah putih,
timah hitam dan tembaga. Selain itu, berbagai infrastruktur juga turut dibangun.
c) Kehidupan budaya
Kehidupan kebudayaan kerajaan sangatlah maju pada masa itu. Hal ini karena
berbagai perayaan keagamaan maupun perayaan adat lainnya dirayakan setiap
tahunnya yang disambut meriah penduduk Majapahit.
d) Kehidupan Agama
Pada masa Kerajaan Majapahit berkembang agama Hindu Syiwa dan Buddha.
Kedua umat beragama itu memiliki toleransi yang besar sehingga tercipta kerukunan
umat beragama yang baik. Raja Hayam Wuruk beragama Syiwa, sedangkan Gajah
Mada beragama Buddha. Namun, mereka dapat bekerja sama dengan baik. Rakyat
ikut meneladaninya, bahkan Empu Tantular menyatakan bahwa kedua agama itu
merupakan satu kesatuan yang disebut Syiwa-Buddha. Hal itu ditegaskan lagi dalam
Kitab Sutasoma dengan kalimat “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa”
artinya, walaupun beraneka ragam, tetap dalam satu kesatuan, tidak ada agama yang
mendua.
7. Kejayaan Majapahit
Kebesaran Majapahit mencapai puncaknya pada zaman pemerintahan Ratu
Tribhuwanatunggadewi Jayawishnuwardhani (1328-1350M). Dan mencapai zaman
keemasan pada masa pemerintahan Prabhu Hayam Wuruk (1350-1389M) dengan
Mahapatih Gajah Mada-nya yang kesohor dipelosok Nusantara itu. Pada masa itu
kemakmuran benar-benar dirasakan seluruh rakyat nusantara Hayam Wuruk Sri
Rajasanegara sebagai raja Majapahit berlangsung sesudah mangkatnya Sri Rajapatni
pada tahun saka 127234 (1350 M), hal ini juga dibuktikan dalam piagam Singasari yang
menjelaskan bahwa dengan penobatan Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit,
Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani berhenti memagung tampuk pimpinan negara.
8. Keruntuhan Majapahit
Runtuhnya Kerajaan Majapahit disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor itu
meliputi:
a) Faktor Politik Dalam negeri, kesatuan Majapahit itu berkatkekuatan Gajah Mada,
tetapi setelah Gajah Mada Meninggal, banyak daerah Cinayang otonomtak membayar
b) Faktor Ekonomi Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, sudah mulai berdirinya
kerajaan-Kerajaan yang bercorak agama Islam. Karena itu, para pengikut Majapahit
sudah mulai meninggalkan Majapahit sedikit demi sedikit untuk berpindah ke kerajaan
Islam tersebut.
c) Faktor Agama Perbedaan ideologi, Penyebaran Islam di Asia Tenggara, melalui jalur
perdagangan yang lebih dulu terpengaruh adalah bandar, maka bandar Majapahit
beragama Islam, tetapi Majapahit masih Hindu. Para Bandar pun menentang Majapahit
d) Faktor perselisihan
Sebelum Majapahit runtuh terjadi perang saudara (perang paregreg) pada tahun
Pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468.
9. Peninggalan Majapahit
Ketika Majapahit mengalami keruntuhan, majapahit meninggalkan beberapa
A. Bidang Sastra
a) Kitab Pararaton
b) Kitab Sudayana
c) Kitab Sorandakan
d) Kitab Ranggalawe
e) Kitab Panjiwijayakrama
g) Tantu Panggelaran
B. Bidang Bangunan
a) Candi Sukuh
b) Candi Cetho
c) Candi Pari
d) Candi Jabung
e) Gapura Wringin Lawang
g) Candi Brahu
h) Candi Tikus
i) Candi Surawana
k) Candi Gentong
l) Pendopo Agung
m) Kolam Segaran