Anda di halaman 1dari 8

Awal kehidupan

Nelson Rolihlahla Mandela lahir di sebuah desa bernama Mvezo, wilayah tenggara Afrika Selatan yang
dikenal sebagai Transkei. Ayahnya, Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela, merupakan kepala desa dan
anggota keluarga dari suku Thembu yang berbicara bahasa Xhosa. Sementara ibunya bernama Nonqaphi
Nosekeni.

Sebagai seorang anak laki-laki, Mandel tumbuh dalam perlindungan tetua dan kepala suku yang
membuatnya mencintai warisan Afrika.

Pada 1930, ayahnya meninggal dunia, dan Mandela yang berusia 12 tahun di bawah wali Jongintaba,
seorang Wali Raja Tembu yang tinggal di Great Place di Mqhekezweni.

Nelson Mandela pada 1937. (Wikipedia)

Dia menempuh pendidikan di Qunu. Kemudian seorang guru memberikannya nama Nelson, sesuai
dengan aturan sekolah agar murid diberikan nama Kristen.

Mendela kemudian berupaya untuk mendapat gelar Bachelor of Arts di University College Fort Hare,
namun dia tidak pernah menyelesaikannya karena bergabung dengan aksi protes mahasiswa.

Kembali ke Great Place di Mqhekezweni, Raja begitu geram.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Rosa Parks, Melawan Segregasi Rasial

Dia mengancam akan mencarikan istri bagi Mandela dan sepupunya, Justin, apabila mereka tidak
kembali ke Fort Hare.

Keduanya memutuskan untuk kabur ke Johannesburg dan sampai pada 1941.

Di sana, mandela bekerja sebagai petugas keamanan tambang dan kemudian menjadi agen tanah.
Pada akhirnya, dia berhasil merampungkan studinya dengan meraih gelar BA melalui University of South
Afrika dan kembali ke Fort Hare untuk kelulusannya pada 1943.

Masuk politik

Mandela aktif terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika
(ANC) pada 1942.

Di ANC, ada sekelompok kecil pemuda Afrika yang bersatu, menyebut diri sebagai Liga Pemuda Kongres
Nasional Afrika (ANCYL).

Mandela menikah dengan Evelyn Ntoko Mase, seorang perawat, pada 1944. Keduanya dikaruniai 4 orang
anak. Namun, keduanya bercerai pada 1958.

Pada 1949, ANC resmi mengadopsi metode liga pemuda dalam mendorong gerakan akar rumput masal
untuk menggelar boikot, pemogokan, pembangkangan, dan tidak bekerja sama.

Gerakan itu bertujuan mencapai kebijakan kewarganegaraan penuh, redistribusi tanah, hak-hak serikat
pekerjaan, dan pendidikan gratis serta wajib bagi semua anak.

Selama 20 tahun, Mandela mengarahkan tindakan damai, tanpa kekerasan, menentang pemerintah
Afrika Selatan dan kebijakan rasialnya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Gianni Versace, Pendiri Rumah Mode Versace

Dia mendirikan firma hukum Mandela and Tambo, bermitra dengan Oliver Tambo, rekan mahasiswanya
cemerlang di Fort Hare.
Firma tersebut menyediakan layanan hukum gratis dan berbiaya rendah bagi orang kulit hitam. Pada
1956, Mandela dan 150 orang lainnya ditankap atas tuduhan berkhianat.

Penjara 27 tahun

Mandela menikah lagi pada 1958, kali ini dengan Winnie Madikizela dan memiliki dua anak.

Rumah tangganya retak dan berakhir dengan perceraian pada 1996.PREMIUM

JELAJAHI

BAGIKAN:

News Internasional

Biografi Tokoh Dunia: Nelson Mandela, Berjuang Memberontak Apartheid

Rabu, 5 Desember 2018 | 19:31 WIB

Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.

KOMPAS.com - Perlawanan terhadap sistem pemisahan ras atau apartheid yang diterapkan pemerintah
Afrika Selatan tak bisa dilepaskan oleh figur bernama Nelson Mandela, yang meninggal pada 5 Desember
2013.

Selama bertahun-tahun, dia menghabiskan waktu di penjara untuk memperjuangkan hak warga kulit
hitam.

Semua terbayarkan ketika Mandela berhasil menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan pada
1994 hingga 1999.

Sebelum itu, dia mendapat penghargaan Nobel Perdamaian pada 1993 dan akan terus menjadi simbol
perdamaian dunia.

Awal kehidupan
Nelson Rolihlahla Mandela lahir di sebuah desa bernama Mvezo, wilayah tenggara Afrika Selatan yang
dikenal sebagai Transkei.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Harland Sanders, Pencipta Resep Rahasia KFC

Ayahnya, Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela, merupakan kepala desa dan anggota keluarga dari suku
Thembu yang berbicara bahasa Xhosa. Sementara ibunya bernama Nonqaphi Nosekeni.

Sebagai seorang anak laki-laki, Mandel tumbuh dalam perlindungan tetua dan kepala suku yang
membuatnya mencintai warisan Afrika.

Pada 1930, ayahnya meninggal dunia, dan Mandela yang berusia 12 tahun di bawah wali Jongintaba,
seorang Wali Raja Tembu yang tinggal di Great Place di Mqhekezweni.

Nelson Mandela pada 1937. (Wikipedia)

Dia menempuh pendidikan di Qunu. Kemudian seorang guru memberikannya nama Nelson, sesuai
dengan aturan sekolah agar murid diberikan nama Kristen.

Mendela kemudian berupaya untuk mendapat gelar Bachelor of Arts di University College Fort Hare,
namun dia tidak pernah menyelesaikannya karena bergabung dengan aksi protes mahasiswa.

Kembali ke Great Place di Mqhekezweni, Raja begitu geram.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Rosa Parks, Melawan Segregasi Rasial

Dia mengancam akan mencarikan istri bagi Mandela dan sepupunya, Justin, apabila mereka tidak
kembali ke Fort Hare.
Keduanya memutuskan untuk kabur ke Johannesburg dan sampai pada 1941.

Di sana, mandela bekerja sebagai petugas keamanan tambang dan kemudian menjadi agen tanah.

Pada akhirnya, dia berhasil merampungkan studinya dengan meraih gelar BA melalui University of South
Afrika dan kembali ke Fort Hare untuk kelulusannya pada 1943.

Masuk politik

Mandela aktif terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika
(ANC) pada 1942.

Di ANC, ada sekelompok kecil pemuda Afrika yang bersatu, menyebut diri sebagai Liga Pemuda Kongres
Nasional Afrika (ANCYL).

Mandela menikah dengan Evelyn Ntoko Mase, seorang perawat, pada 1944. Keduanya dikaruniai 4 orang
anak. Namun, keduanya bercerai pada 1958.

Pada 1949, ANC resmi mengadopsi metode liga pemuda dalam mendorong gerakan akar rumput masal
untuk menggelar boikot, pemogokan, pembangkangan, dan tidak bekerja sama.

Gerakan itu bertujuan mencapai kebijakan kewarganegaraan penuh, redistribusi tanah, hak-hak serikat
pekerjaan, dan pendidikan gratis serta wajib bagi semua anak.

Selama 20 tahun, Mandela mengarahkan tindakan damai, tanpa kekerasan, menentang pemerintah
Afrika Selatan dan kebijakan rasialnya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Gianni Versace, Pendiri Rumah Mode Versace
Dia mendirikan firma hukum Mandela and Tambo, bermitra dengan Oliver Tambo, rekan mahasiswanya
cemerlang di Fort Hare.

Firma tersebut menyediakan layanan hukum gratis dan berbiaya rendah bagi orang kulit hitam. Pada
1956, Mandela dan 150 orang lainnya ditankap atas tuduhan berkhianat.

Penjara 27 tahun

Nelson Mandela dan Winnie Mandela

Mandela menikah lagi pada 1958, kali ini dengan Winnie Madikizela dan memiliki dua anak.

Rumah tangganya retak dan berakhir dengan perceraian pada 1996.

Pada 1961, Mandela ikut mendirikan Umkhonto we Sizwe atau MK, sebuah cabang bersenjata ANC yang
bertugas menyabotase dan menggunakan taktik perang gerilya untik mengakhiri apartheid.

Dia mengatur pemogokan pekerja nasional selama tiga hari. Dia kembali memimpin aksi serupa pada
tahun berikutnya dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Pada 1963, Mandela diseret ke pengadilan lagi.

Kali ini, dia dan 10 pemimpin ANC lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pelanggaran
politik, termasuk sabotase.

Selama 27 tahun, Mandela menghabiskan waktunya dengan mendekam di penjara, dari November 1962
sampai Februari 1990.
18 tahun dari 27 tahun itu, dia dipenjara di Robben Island. Di sana, dia mengidap tuberkulosis. Sebagai
tahanan politik kulit hitam, Mandela mendapat perawatan terendah.

Meski dipenjara, dia berhasil mendapat gelar Sarjana Hukum melalui program korespondensi Universitas
London.

Pada 1981, agen intelijen Afrka Selatan Gordon Winter mengungkap adanya plot yang dirancang
pemerintah Afrika Selatan untuk mengatur pelarian Mandela.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Augusto Pinochet, Presiden dan Diktator Chile

Dengan begitu, pihak berwenang dapat menembaknya selama penangkapan, namun skenario itu
digagalkan oleh intelijen Inggris.

Pada 1985, Presiden PW Botha menawarkan pembebasan Mandela asalkan perlawanan bersenjata
dihentikan. Tawaran itu ditolak.

Meningkatnya tekanan dari lokal dan internasional untuk pembebasannya, pemerintah terus
membahasnya namun tak ada mencapai kesepakatan. Menggantikan Botha yang terkena stroke,
Frederik Willem de Klerk mengumumkan pembebasan Mandela pada 11 Februari 1990.

Dia juga membatalkan pemblokiran terhadap ANC, menghapus pembatasan pada kelompok politik dan
membekukan eksekusi.

Pada tahun 1993, Nelson Mandela dan Presiden de Klerk secara bersama-sama dianugerahi penghargaan
Nobel Perdamaian.

Presiden Afrika Selatan

Pada 27 April 1994, Afrika Selatan menggelar pemilu demokratis pertama. Nelson Mandela terpilih
menjadi presiden kulit hitan pertama pada 10 Mei 1994, ketika usianya 77 tahun.
Dari 1994 hingga Juni 1999, Presiden Mandela bekerja untuk mewujudkan transisi dari aturan minoritas
dan apartheid menjadi aturan mayoritas kulit hitam

Pada ulang tahunnya yang ke-80, Mandela menikah dengan Graca Machel, yang akan menemani hingga
akhir hayatnya pada 2013.

Pada 1996, Mandela menandatangani undang-undang konstitusi baru untuk negara, mendirikan
pemerintahan pusat yang kuat, dan menjamin hak-hak minoritas serta kebebasan berekspresi.

Sesuai dengan janjinya, Mandela mengundurkan diri pada 1999 setelah satu masa jabatan sebagai
presiden.

Mandela Children's Fund yang dia dirikan pada 1995.

Selain itu, dia juga membentuk Yayasan Nelson Mandela dan Yayasan Mandela Rhodes.

Kematian

Pada 5 Desember 2013 di usia 95 tahun, Nelson Mandela meninggal dunia di rumahnya di Johannesburg,
Afrika Selatan.

Setelah menderita infeksi paru-paru pada Januari 2011, Mandela sempat dirawat di rumah sakit di
Johannesburg untuk menjalani operasi akibat penyakit perut pada awal 2012.

Pada 2009, ulang tahun Mandela pada 18 Juli dinyatakan sebagai Hari Mandela, yaitu hari internasional
untuk mempromosikan perdamaian global dan merayakan warisan pemimpin Afrika Selatan.

Anda mungkin juga menyukai