Anda di halaman 1dari 7

Bentuk Geometri Molekul adalah bentuk molekul dalam ruang 3 dimensi

Teori Domain Elektron


●Bentuk molekul tergantung pada susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI
dan pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dalam molekul. Dapat dijelaskan
dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi atau teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repultion)
● Molekul kovalen terdapat pasangan-pasangan elektron baik PEI maupun PEB.
Karena pasangan- pasangan elektron mempunyai muatan sejenis, maka tolak-
menolak antar pasangan elektron. Tolakan (PEB - PEB) > tolakan (PEB - PEI) >
tolakan (PEI - PEI)
● Bentuk molekul ditentukan oleh pasangan elektron ikatannya.
Langkah-langkah meramalkan bentuk geometi molekul (teori VSEPR) :
1. Tentukan elektron valensi atom pusat
2. Tentukan total elektron yang disumbangkan atom yang diikat
3. Jumlahkan hasil no 1 dan 2 kemudian bagi 2 untuk memperoleh jumlah
pasangan electron
4. Tentukan jumlah pasangan elektron terikat (PEI) sama dengan jumlah atom
yang diikat (X)
5. Tentukan selisih no 3 dan 4, untuk menentukan jumlah pasangan elektron
bebas (PEB) (E)
6. Ramalkan bentuk geometri molekul
(tabel berikut sebagai dasar)
Ramalkan tipe geometri molekul dan bentuk geometri molekul senyawa berikut :
BCl3; CH4;
NH3; H2O; PCl5;
SF4; IF3; XeF2;
SF6; IF5; XeF4

Dengan menggunakan teori VSEPR maka kita dapat meramalkan bentuk geometri
suatu molekul. Dalam artikel ini maka akan di contohkan menentukan bentuk
geometri molekul XeF2
ev Xe = 8
el F = 2
Total = 10/2 = 5 pasang elektron
PEI = 2
PEB = 3
BDGM = Bipiramida trigonal
BGM = linear
TEORI HIBRIDISASI
• Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat energi melalui penggabungan orbital
senyawa kovalen atau kovalen koordinasi.
• Atom pusat harus menyediakan orbital yang tersisi 1 elektron dengan cara
menggabungkan orbital yang terletak dalam satu kulit.
• Jika hasil penggabungan orbital ini terdapat orbital yang berisi 2 elektron,
pasangan elektron ini akan menjadi pasangan elektron bebas.
Gaya antar molekul.
Kepolaran suatu senyawa dipengaruhi oleh adanya perbedaan keelekktronega
tifan antara atom–atom yang berikatan dan bentuk molekul. Senyawa dikatakan
bersifat polar jika selisih keelektronegatifan antar atom penyusunnya semakin
besar. Bentuk molekul juga menyebabkan senyawa bersifat polar.
Adanya muatan electron yang tidak seimbang antar atom dalam senyawa
mengakibatkan terjadinya suatu kutub (dipol). Senyawa dikatakan bersifat
nonpolar jika terbentuk dari atom sejenis atau senyawa yang distribusi
muatannya simetris , contoh H2 atau CH4 .
Interaksi antara atom – atom dalam senyawa atau kumpulan molekul dalam
senyawa akan mengalami gaya tarik menarik yang disebut Gaya Antar Molekul.
Kuat lemahnya gaya tarik menarik antar molekul akan berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya titik didih suatu zat.
1 Gaya Van Der Waals
Gaya ini merupakan gaya antarmolekul yang sangat lemah . Gaya ini di bagi
menjadi 2 :
a. Gaya London
Gaya London merupakan gaya tarik menarik antar molekul nonpolar akibat
adanya dipole terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan alektron dari satu
orbital ke orbital yang lain membentuk dipole sesaat. Contoh ; H2, N2, CO2
Pada molekul yang simetris seperti hidrogen, bagaimanapun, tidak terlihat
mengalami distorsi secara elektrik untuk menghasilkan bagian positif atau bagian
negatif. Akan tetapi hanya dalam bentuk rata-rata.

Akan tetapi elektron terus bergerak, serta merta dan pada suatu waktu elektron
tersebut mungkin akan ditemukan di bagian ujung molekul, membentuk ujung -.
Pada ujung yang lain sementara akan kekurangan elaktron dan menjadi +

Pada kondisi yang terakhir elektron pada bagian kiri molekul dapat bergerak ke
ujung yg lain. Pada saat terjadi hal ini, meraka akan menolak elektron pada bagian
kanan yang satunya
b. Gaya tarik dipol
Molekul–molekul polar cenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati
kutub positif dari suatu molekul dengan kutub negative molekul yang lain. Gaya
tarik menarik ini disebut gaya tarik dipol. Semakin besar momen dipole yang
dimilki suatu senyawa, semakin besar gaya tarik dipol yang dihasikan. Contoh :
HCl

2 Ikatan Hidrogen
Merupakan ikatan antar molekul yang sangat polar dan mengandung atom
hydrogen . Ikatan hydrogen disebabkan oleh gaya tarik menarik antara atom
hidrogen dari molekul yang satu dengan atom molekul lain yang sangat
eletronegatif ( F, O, atau N ) .
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya – gaya Van der Waals. Contoh : H2O

Ikatan ion
• Adalah gaya tarik menarik antar ion yang bermuatan. Ikatan ini relatif kuat
dengan sifat :
• Titik leleh dan titik didih tinggi
• Lelehan dan larutan dapat menghantarkan listrik

• Struktur kovalen raksasa


Struktur kovalen raksasa
• Ikatan antar partikel yang sangat kuat adalah ja ringan struktur kovalen
raksasa. Terjadi pada :
• Struktur grafit
• Grafit memiliki struktur lapisan (layer structure) yang sedikit sulit untuk
digambarkan secara meyakinkan pada bentuk tiga dimensi. Diagram
dibawah ini menunjukkan susunan atom pada tiap lapisan, dan cara lapisan
menempati ruang.
• Sifat fisik grafit
Memiliki titik leleh tinggi
Memiliki sifat lunak, terasa licin
Memiliki kerapatan yang lebih rendah dibandingkan intan
Tidak larut dalam air dan pelarut organik
Menghantarkan listrik.

Struktur kovalen raksasa dari intan


• Sifat fisik intan
• Memiliki titik leleh yang sangat tinggi (hampir 4000°C).
• Sangat keras.
• Tidak menghantarkan listrik.
• Tidak larut dalam air dan pelarut organik.
Struktur silikon dioksida, SiO2
Silikon kristalin memiliki struktur yang sama dengan intan

Sifat fisik silikon dioksida


Memiliki titik leleh yang tinggi sekitar 1700°C.
Keras.
Tidak menghantarkan listrik.
Tidak larut dalam air dan pelarut organik.

Anda mungkin juga menyukai