KTI Yolanda Septina Fajri 2
KTI Yolanda Septina Fajri 2
Oleh :
YOLANDA SEPTINA FAJRI
Nim : 143110276
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan
Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi Pada Lansia Tahap Awal di
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang Tahun 2017”. Peneliti
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, peneliti
tidak akan sampai ke tahap ini. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada, Yth:
1. Ibu Ns. Lola Felnanda Amri, S.Kep, M.Kep selaku pembimbing I dan Ibu
Hj. Murniati Muchtar, S.KM, M.Biomed selaku pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan KTI ini.
2. Bapak N. Rachmadanur, S.Kp. MKM selaku dosen penguji I dan Bapak
Drs. Maswardi, M.Kes selaku penguji II yang telah memberikan saran dan
masukan untuk kesempurnaan KTI ini.
3. Bapak H. Sunardi, S.KM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Padang
4. Ibu Hj. Murniati Muchtar SKM, M. Biomed selaku Ka. Jurusan D.III
5. Ibu Ns. IdrawatiBahar, S.Kep. M.Kep selaku Ka. Prodi D III Keperawatan
Padang Poltekkes Kemenkes Padang yang telah membantu dalam
administrasi untuk memperoleh data yang diperlukan.
6. Pimpinan Puskesmas Andalas Kota Padang yang telah mengizinkan untuk
melakukan penelitian.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral
8. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................ii
LEMBAR ORISINALITAS.........................................................................................iv
ABSTRAK..........................................................................................................................v
KATA PENGANTAR.....................................................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................x
DAFTAR TABEL............................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................................5
D. Manfaat..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Nama Orangtua
Ayah : Oyon
Ibu : Maidayeni
Riwayat Pendidikan
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta
warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka
memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring
dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang,
diproyeksikan sekitar 29 % warga dunia terkena hipertensi.Presentase
penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang.
Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari
WHO menyebutkan, 40% negara ekonomi berkembang memiliki penderita
hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 %. Kawasan Afrika
memegang posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46 %. Sementara
kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35 %.Untuk kawasan
Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini
menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi
(Kompas.com, 2017).
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga dengan
masalah hipertensi pada tahap lansia awal di wilayah kerja Puskesmas
Andalas.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada keluarga dengan
masalah hipertensi pada lansiatahap awal di wilayah kerja
Puskesmas Andalas.
b. Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosa keperawatan pada
keluarga dengan masalah hipertensi padalansiatahap awal di
wilayah kerja Puskesmas Andalas.
c. Mampu mendeskripsikan rencana keperawatan dengan masalah
hipertensi pada lansia tahap awal di wilayah kerja Puskesmas
Andalas.
d. Mampu mendeskripsikan implementasi keperawatan dengan
masalah hipertensi pada tahap lansia tahap awal di wilayah kerja
Puskesmas Andalas.
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi keperawatan dengan masalah
hipertensi padalansia tahap awal di wilayah kerja Puskesmas
Andalas.
f. Mampu mendeskripsikan dokumentasi keperawatan dengan
masalah hipertensi pada lansia tahapawal di wilayah kerja
Puskesmas Andalas.
D. Manfaat Penelitian
a. Penulis
Laporan kasus ini dapat diaplikasikan dan menambah wawasan
ilmu pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menerapkan
asuhan keperwatan keluarga dengan masalah hipertensi pada lansia
tahap awal di wilayah kerja puskesmas andalas.
c. Bagi Institusi
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pikiran dan digunakan sebagai referensi sehingga dapat
meningkatkan keilmuan dalam bidang keperawatan keluarga
khususnya pada klien dengan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah yang terdiri dari atas individu yang bergabung
bersama oleh ikatan penikahan, darah, atau adopsi dan tinggal didalam
satu rumah tangga yang sama (Friedman, 2010). Sedangkan menurut
Wall, (1986) dalam Friedman (2010), keluarga adalah sebuah
kelompok yang mengidentifikasi diri dan terdiri atas dua individu atau
lebih yang memiliki hubungan khusus, yang dapat terkait dengan
hubungan darah atau hukum atau dapat juga tidak, namun berfungsi
sebagai sedemikian rupa sehingga mereka menganggap dirinya sebagai
keluarga.
2. Bentuk Keluarga
Berbagai bentuk keluarga tradisional adalah sebagai berikut :
a. Keluarga Tradisional
1) Keluarga inti
Jumlah keluarga inti yang terdiri dari seorang ayah yang
mencari nafkah, seorang ibu yang mengurusi rumah tangga dan
anak (Friedman, 2010). Sedangkan menurut Sudiharto (2007),
Kelurga inti adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri,
dan anak-anak karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
2) Keluarga adopsi.
Keluarga adopsi adalah dengan menyerahkan secara sah
tanggung jawab sebagai orang tua seterusnya dari oranr tua
kandung ke orang tua adopsi, biasanya menimbulkan keadaan
yang saling menguntungkan baik bagi orang tua maupun anak.
Disatu pihak orang tua adopsi mampu memberi asuhan dan
kasihsayangnya bagi anak adospsinya, sementara anak adopsi
diberi sebuah keluarga yang sangat menginginkan mereka
(Friedman, 2010).
7) Keluarga binuklear
Keluarga yang terbentuk setelah perceraian yaitu anak
merupakan anggota dari sebuah sistem keluarga yang terdiri
atas dua rumah tangga inti, maternal dan paternal, dengan
keragaman dalam hal tingkat kerjasama dan waktu yang
dihabiskan dalam setiap rumah tangga (Friedman, 2010).
3. Fungsi keluarga
Ada lima fungsi keluarga menurut (Friedman, 2010) :
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan dasar utama baik untuk pembentukan
maupun untuk berkelanjutan unit keluarga itu sendir, sehingga
fungsi afektif merupakan salah satu fungsi keluarga yang paling
penting.Peran utama orang dewasa dalam keluarga adalah fungsi
afektif, fungsi ini berhubungan dengan persepsi keluarga dan
kepedulian terhadap kebutuhan sosioemosional semua anggota
keluarganya.
c. Fungsi reproduksi
Untuk menjamin kontiniutas antar generasi kleuarga dan
masyarakat yaitu menyediakan angagota baru untuk masyarakat.
4. Struktur Keluarga
Ada empat struktur keluarga menurut (Friedman, 2010) adalah struktur
peran, struktur nilai keluarga, proses komunikasi dan struktur
kekuasaan dan pengambilan keputusan.
a. Struktur peran.
Peran adalah perilaku yang dikaitkan dengan seseorang yang
memegang sebuah posisi tertentu, posisi mengidentifikasi status
atau tempat seseorang dalam suatu system social.
c. Proses komunikasi
Proses komunikasi ada dua yaitu prses komunikasi fungsional dan
proses komunikasi disfungsonal.
1) Proses komunikasi fungsional.
Komunikasi fungsional dipandang sebagai landasan
keberhasilan keluarga yang sehat, dan komunikasi funsional
didefenisikan sebagai pengerim dan penerima pesan yang baik
isi maupun tingkat intruksi pesan yang langsung dan jelas, serta
kelarasan antara isi dan tingkai intruksi.
2) Proses komunikasi disfungsional.
Sama halnya ada cara berkomunikasi yang fungsional,
gambaran dar komuniasi disfungsional dari pengirim dan
penerima serta komunkasi disfungsinal juga melibatkan
pengirim dan penerima.
b. Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
c. Matriloka
Sepasang suami istri yang tinggal besama keluarga sedarah ibu.
d. Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal besama keluarga sedarah ayah.
e. Keluarga kawin
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
g. Sebagai peneliti
Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahai masalah-
masalah kesehatan yang dialami oleh angota keluarga.Masalah
kesehatan yang muncul didalam keluarga biasanya terjadi menurut
siklus atau budaya yang dipraktikkan keluarga.
B. Konsep Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, gagal
ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam“ karena orang
dengan hipertensi sering ridak menampakkan gejala (Brunner &
Suddart, 2015). Sedangkan menurut Sheps (2005) dalam Masriadi
(2016), hipertensi adalah penyakit dengan tanda adanya gangguan
tekanan darah sistolik maupun diastolik yang naik diatas tekana darah
normal.Tekanan darah sistolik adalah tekana puncak yang tercapai
ketika jantung berkontraksi dan memompakan darah keluar melalui
arteri.Tekanan darah diastolik diambil tekanan jatuh ketitik terendah
saat jantung rileks dan mengisi darah kembali.
Tagor, (2003) dalam Wijaya & Putri, (2013), hipertensi adalah suatu
keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal
dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang
disebabkan satu atau beberapa factor risiko yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara
normal.(Wijaya & Putri, 2013).Menurut JNC hipertensi terjadi apabila
tekanan darah lebih dari 140 / 90 mmHg.
2. Penyebab hipertensi
a. Hipertensi primer atau esensial
Hipertensi primer atau esensial adalah tidak dapat diketahuin
penyebabnya. Hipertensi esensial biasanya dimulai sebagai proses
labil (intermiten) pada individu pada akhir 30-an dan 50-an dan
secara bertahap “ menetap “ pada suatu saat dapat juga
terjadi mendadak dan berat, perjalanannya dipercepat atau
“maligna“ yang menyebabkan kondisi pasien memburuk dengan
cepat. Penyebab hipertensi primer atau esensial adalah gangguan
emosi, obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, kopi, obat –
obatan, faktor keturunan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan
menurut Robbins (2007), beberpa faktor yang berperan dalam
hipertensi primer atau esensial mencakup pengaruh genetik dan
pengaruh lingkungan seperti :stress, kegemukan, merokok,
aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah
besar dianggap sebagai faktor eksogen dalam hipertensi.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah kenaikan tekanan darah dengan
penyebab tertentu seperti penyempitan arteri renalis, penyakit
parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ, tumor dan
kehamilan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan menurut Wijaya
& Putri (2013), penyebab hipertensi sekunder diantaranya berupa
kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan
aorta, kelianan endokrin lainnya seperti obesitas, resistensi insulin,
hipertiroidisme dan pemakaian obat-obatan seperti kontasepsi oral
dan kartikosteroid.
3. Faktor-faktor resiko hipertensi
Faktor-faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah dan yang dapat
diubah oleh penderita hipertensi menurut Black & Hawks (2014)
adalah sebagai berikut :
a. Faktor-faktor resiko yang tidak dapat diubah
1) Riwayat keluarga
Hipertensi dianggap poligenik dan multifaktorial yaitu, pada
seseorang dengan riwayat keluarga, beberapa gen berinteraksi
dengan yang lainnya dan juga lingkungan yang dapat
menyebabkan tekanan darah naik dari waktu ke waktu. Klien
dengan orang tua yang memiliki hipertensi berada pada risiko
hipertensi yang lebih tinggi pada usia muda.
2) Usia
Hipertensi primer biasanya muncul antara usia 30-50 tahun.
Peristiwa hipertensi meningkat dengan usia 50-60 % klien yang
berumur lebih dari 60 tahun memiliki tekanan darah lebih dari
140/90 mmHg. Diantara orang dewasa, pembacaan tekanan
darah sistolik lebih dari pada tekanan darah diastolic karena
merupakan predictor yang lebih baik untuk kemungkinan
kejadian dimasa depan seperti penyakit jantung koroner, stroke,
gagal jantung, dan penyakit ginjal.
3) Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita
sampai kira-kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita
hamper sama antara usia 55 sampai 74 tahun, wanita beresiko
lebih besar.
4) Etnis
Peningkata pravelensi hipertensi diantara orang berkulit hitam
tidaklah jelas, akan tetapi penigkatannya dikaitkan dengan
kadar rennin yang lebih rendah, sensitivitas yang lebih besar
terhadap vasopressin, tinginya asupan garam, dan tinggi stress
lingkungan.
2) Stress
Stress meningkat resistensi vaskuler perifer dan curah jantung
serta menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Stress adalah
permasalah persepsi, interpretasi orang terhadap kejadian yang
menciptakan banyak stressor dan respon stress.
3) Obesitas
Obesitas terutama pada tubuh bagian atas, dengan
meningkatnya jumlah lemak disekitar diafragma, pinggang dan
perut, dihubungkan dengan pengembangan hipertensi.
Kombinasi obesitas dengan faktor-faktor lain dapat ditandai
dengan sindrom metabolis, yang juga meningkatkan resiko
hipertensi.
4) Nutrisi
Kelebihan mengosumsi garam bias menjadi pencetus hipertensi
pada individu. Diet tinggi garam menyebabkan pelepasan
hormone natriuretik yang berlebihan, yang mungkin secara
tidak langsung menigkatkan tekanan darah. Muatan natrium
juga menstimulasi mekanisme vaseoresor didalam system saraf
pusat. Penelitan juga menunjukkan bahwa asupan diet rendah
kalsim, kalium, dan magnesium dapat berkontribusi dalam
pengembangan hipertensi.
5) Penyalahgunaan obat
Merokok sigaret, mengosumsi banyak alcohol, dan beberpa
penggunaan obat terlarang merupakan faktor-faktor resiko
hipertensi. pada dosis tertentu nikotin dalam rokok sigaret serta
obat seperti kokain dapat menyebabkan naiknya tekanan darah
secara langsung.
4. Patofisiologi
Faktor predisposisi yang saling berhubungan juga turut serta
menyebabkan peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi. Di
antaranya adalah faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer
adalah faktor genetik, gangguan emosi, obesitas, konsumsi alkohol,
kopi, obat – obatan, asupan garam, stress, kegemukan, merokok,
aktivitas fisik yang kurang.Sedangkan faktor sekunder adalah kelainan
ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan aorta,
kelainan endokrin lainnya seperti obesitas, resistensi insulin,
hipertiroidisme dan pemakaian obat-obatan seperti kontasepsi oral dan
kartikosteroid (Brunner & Suddart, (2005) dalam Wijaya & Putri,
(2013).
b. Otak
Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke,
apabila tidak diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.
c. Ginjal
Hipertensi juga menyebabkan kerusakan ginjal, hipertensi dapat
menyebabkan kerusakan system penyaringan didalam ginjal akibat
lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak
dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi
penumpukan di dalam tubuh.
d. Mata
Hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi
dan dapat menimbulkan kebutaan.
8. Penatalaksanaan
Tujuan tiap program penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah
terjadinya morbiditas dan mortalitas penyerta dengan mencapai dan
mempertahankan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektivitas
setiap program ditentukan oleh derajat hipertensi, komplikasi, biaya
perawatan dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi (Brunner &
Suddart, 2015).
e. Menghindari merokok
Dalimartha (2008) dalam Wijaya & Putri (2013), merokok memang
tidak berhubungan secara langsung dengan timbulnya hipertensi,
tetapi merokok dapat menimbulkan resiko komplikasi pada pasien
hipertensi seperti penyakit jantung dan stroke, maka perlu dihindari
rokok karena dapat memperberat hipertensi.
f. Penurunan Stress
Sheps (2005) dalam Wijaya & Putri ( 2013), stress memang tidak
menyebabkan hipertensi yang menetap namun jika episode stress
sering terjadi dapat menyebabkan kenaikan sementara yang sangat
tinggi.
g. Terapi pijat
Dalimartha (2008) dalam Wijaya & Putri (2013), pada prinsipnya
pijat yang dikukan pada penderita hipertensi adalah untuk
memperlancar aliran energy dalam tubuh sehingga gangguan
hipertensi dan komplikasinya dapat diminalisir, ketika semua jalur
energi tidak terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain
maka risiko hipertensi dapat ditekan.
b. Belimbing manis
Beberpa buah belimbing manis muda diparut dan diambil
sarinya. Sari belimbing diminum 2 kali sehari.
c. Belimbing wuluh
3 buah belimbing wuluh direbus dengan tiga gelas air hingga
air tinggal setengah. Air rebusan disaring dan diminum 1 kali
sehari pada pagi hari. Cara lainnya, belimbing wuluh diparut
dan diperas, air perasan diminum 1 kali sehari.
d. Mengkudu
2 buah mengkudu di buang bijinya, diparut, dan diperas.Air
perasan ditambah air mentimun, gula aren, dan 2 gelas air
panas, lalu di saring, diminum 3 kali sehari.
e. Mentimun
2 buah mentimun dicuci, diparut, diperas, dan diminum 2-3 kali
sehari.Cara lainnya, 150 gr mentimun direbus dan
disaring.Timun yang telah direbus dimakan dan air rebusan
diminum.Hal ini dilakukan dengan teratur setiap hari.
5) Suku
Mengakaji asal usul suku bangsa keluarga serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan
kesehatan.
6) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
c. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah,
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan
ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank,
jarak septic tank dengan sumber air minum yang digunakan
serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan momunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
3) Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
2) Fungsi Sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
serta perilaku.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga
adalah:
a) Berapa juamlah anak?
b) Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota
keluarga?
c) Metodeyang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlahanggota keluarga?
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga
adalah:
a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada
dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan
keluarga
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga, metode
yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik head to toe.
2. Diagnosa keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga meruoakan perpanjangan diagnosis ke
system keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil pengkajian
keperawatan.Diagnosis keperawatan keluarga termasuk masalah
kesehatan aktualdan potensial dengan perawat keluarga yang memiliki
kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya
berdasarkan pendidikan dan pengalaman.( Friedman, 2010). Tipologi
dari diagnosa keperwatan adalah:
a. Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi defisit/gangguan
kesehatan).
b. Diagnosa keperwatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan
apabila sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi
gangguan.
c. Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial)
merupakan suatu kedaan dimana keluarga dalam kondisi
sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
2.1
Skala prioritas masalah
No Kriteria Skore Bobot Pembenaran
1. Sifat masalah:
a. Aktual 3 1
b. Resiko 2
c. Tinggi 1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah : 2
a. Tinggi 2
b. Sedang 1
c. Rendah 0
4. Potensial untuk dicegah
a. Mudah 3 1
b. Cukup 2
c. Tidak dapat 1
5. Menonjolnya masalah
a. Masalah 2 1
dirasakan dan
perlu segera
ditangani 1
b. Masalah 0
dirasakan
c. Masalah tidak
dirasakan
Total skore
Sumber : Padila, (2012)
Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan : Skor (total nilai kriteria) x Bobot
=Nilai
Angka tertinggi dalam skor
Kaji pengetahuan
keluarga tentang cara
45 menit mampu mengatakanmampu merawat anggota
keluarga merawat merawatanggota keluarga yang sakit.
mampu anggota keluarga yang sakit Diskusikandengan
merawat keluarga yang keluargatentang
diri sendiri sakit. merawat anggota
dan keluarga yang sakit .
anggota Evaluasikembali
keluarga tentang merawat
yang sakit. anggota keluarga yang
sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Keluarga Perawatan Kaji pengetahuan
mampu Hipertensi keluarga tentang cara
mendemontras 1. Teknik relaksasi merawat anggota
ikan cara 2. Kompres hangat keluarga yang sakit
perawatan pada kepala bagian Demontrasikan cara
Hipertensi. belakang perawatan Hipertensi.
3. Menghindari posisi Evaluasi kembali
secara mendadak tentang merawat
4. Pengobatan secara anggota keluarga yang
teratur sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Kajipengetahuan
4. Setelah 1 x Keluarga dapat Lingkungan yang keluargatentang
45 menit menyebutkan dapatmenunjang pencegahan dan
keluarga 2 dari 4 kesehatan : penularan Hipertensi.
mampu lingkungan 1. Lingkungan Diskusikanbersama
memodifik yang rumah yang keluarga bagaimana
asi mendukung nyaman lingkungan yang dapat
lingkungan kesehatan 2. Hindari menunjang kesehatan.
untuk kebisingan Evaluasikembali
menunjang 3. Hindari tentang bagaimana
kesehatan permasalahan lingkungan yang dapat
keluarga. yang dapat menunjang kesehatan
5. Setelah 1x Keluarga mampu meningkatkan terhadap semua anggota
emosi keluarga.
4. Istirahat yang Berikan pujian pada
cukup keluarga atas jawaban
5. Dapat yang benar.
mengendalikan
emosi dan
menikmati hidup.
Kaji pengetahuan
keluarga tentang cara
45 menit mampu mengatakanmampu merawat anggota
keluarga merawat merawatanggota keluarga yang sakit.
mampu anggota keluarga yang sakit Diskusikandengan
merawat diri keluarga yang keluargatentang
sendiri dan sakit. merawat anggota
anggota keluarga yang sakit .
keluarga Evaluasikembali
yang sakit. tentang merawat
anggota keluarga yang
sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Kaji pengetahuan
keluarga tentang cara
Keluarga 1.Berikan informasi merawat anggota
mampu kepada keluarga keluarga yang sakit
melakukan tentang peningkatan Demontrasikan cara
perawatan intracranial perawatan Hipertensi.
dirumah 2.Mengkaji pola makan Evaluasi kembali
saat ini dan tentang merawat
sebelumnya. anggota keluarga yang
sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Kajipengetahuan
4.Setelah 1 x Keluarga dapat Lingkungan yang keluargatentang
45 menit menyebutkan dapat menunjang pencegahan dan
keluarga 2 dari 4 kesehatan : penularan Hipertensi.
mampu lingkungan 1. Lingkungan rumah Diskusikanbersama
memodifikas yang yang nyaman keluarga bagaimana
i lingkungan mendukung 2. Hindari kebisingan lingkungan yang dapat
untuk kesehatan 3. Hindari menunjang kesehatan.
menunjang permasalahan yang Evaluasikembali
kesehatan dapat meningkatkan tentang bagaimana
keluarga. emosi lingkungan yang dapat
4. Istirahat yang cukup menunjang kesehatan
5. Dapat terhadap semua anggota
keluarga.
mengendalikan Berikan pujian pada
emosi dan keluarga atas jawaban
menikmati hidup. yang benar.
2.Setelah
dilakukan
kunjungan 1 Kaji keputusan yang
x 45 menit diambil oleh keluarga
keluarga Keluarga Keluarga memberi Diskusikandengan
mampu mampu keputusan untuk keluarga tentang
mengambil memutuskan merawat keluarga yang keputusan yang telah
keputusan merawat sakit dibuat
untuk keluarga yang Evaluasi kembali
merawat sakit tentang keputusan yang
klien. telah dibuat
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Kaji pengetahuan
3. Setelah 1 x Keluarga Keluarga keluarga tentang cara
45 menit mampu mengatakanmampu merawat anggota
keluarga merawat merawat anggota keluarga yang sakit.
mampu anggota keluarga yang sakit Diskusikan dengan
merawat diri keluarga keluarga tentang
sendiri dan yang sakit. merawat anggota
anggota keluarga yang sakit .
keluarga Evaluasi kembali
yang sakit. tentang merawat
anggota keluarga yang
sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Studi kasus pada penelitian ini adalah asuhan keperawatan pada keluarga
dengan hipertensi pada tahap lansia awal di wilayah kerja Puskesmas kota
Padang untuk mengkaji masalah bio-psiko-sosio-spritual.
b. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
sumber data atau responden (Supardi & Rustika, 2013). Data primer
didapatkan yaitu hasil pengkajian kepada pasien, meliputi: Identitas
pasien, riwayat kesehatan pasien, pola aktifitas sehari-hari dirumah,
dan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
b. Data Primer
1. Peneliti mendatangi rumah responden untuk pengambilan sampel
2. Responden diberi penjelasan mengenai tujuan penelitian
3. Peneliti meminta persetujuan responden
4. Informed Consent diberikan kepada responden
5. Responden diberikan kesempatan untuk bertanya
6. Responden menandatangani Informed Consent
7. Peneliti meminta waktu responden untuk melakukan pengakajian
menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan keluarga
8. Peneliti melakukan pemeriksaan fisik dengan metode head to toe
(pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, nadi,
pemeriksaan fisik pada kepala, mata, hidung, telinga, leher,
jantung, dan ekstremitas)
9. Peneliti melakukan intervensi, implementasi dan evaluasi pada
responden, kemuadian peneliti melakukan terminasi.
Proses keperawatam yang dilakukan peneliti adalah :
1. Peneliti melakukan pengkajian kepada responden menggunakan format
pengkajian keluarga dan melakukan pemeriksaan fisik
2. Peneliti merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul pada responden
3. Peneliti membuat perencanaan asuhan keperawatan yang akan diberikan
pada responden
4. Peneliti melakukan implementasi keperawatan pada responden
5. Peneliti mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada
responden
6. Peneliti mendokumentasikana proses asuhan keperawatan yang diberikan
pada respindonden mulai dari melakukan pengkajian sampai pada evaluasi
terhadap tindakan yang telah dilakukan.
F. Hasil analisis
Data yang ditemukan saat pengkajian dikelompokkan dan dianalisis
berdasarkan data subjektif dan objektif, sehingga dapat dirumuskan diagnosa
keperawatan, selanjutnya peneliti menetukan prioritas masalah, kemudian
menyusun rencana keperawatan dan melakukan implementasi serta evaluasi
keperawatan. Analisis selanjutnya membandingkan asuhan keperawatan yang
telah dilakukan pada keluarga Tn.J dan Tn.U dengan teori-teori yang ada serta
peneliti-peneliti yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB IV
A. Deskripsi Kasus
Kunjungan keluarga dilakukan pada keluarga Tn.J dan Tn.U dengan
Hipertensi pada tahap lansia awal. Kunjungan dimulai pada tanggal 23
Mei2017 sampai 31 Mei 2017 dengan kunjungan dilakukan 1 sampai 2 kali
dalam sehari selama 9 hari.
ketidakmampuan ketidakmampuan
keluarga dalam keluarga dalam
merawata keluarga merawata keluarga
yang sakit yang sakit
Tujuan umum: Setelah Tujuan umum: Setelah
Implementasi Implementasi
diagnosaResiko tinggi diagnosaResiko tinggi
terjadinya komplikasi b/d terjadinya komplikasi b/d
ketidakmampuan keluarga ketidakmampuan
dalam merawata keluarga keluarga dalam merawata
yang sakitdilakukan pada keluarga yang
Hari Senin pada tanggal 29 sakitdilakukan pada Hari
Mei 2017 jam 12.00 WIB Senin pada tanggal 29 Mei
mengkaji pengetahuan 2017 jam 14.00 WIB
keluarga tentang akibat mengkaji pengetahuan
lanjut dari hipertensi dan keluarga tentang akibat
mendiskusikan akibat lanjut lanjut dari hipertensi dan
dari hipertensi dan mendiskusikan akibat lanjut
memutuskan rindakan yang dari hipertensi dan
akan dilakukan, selanjutnya memutuskan rindakan yang
dilakukan pada hari Selasa akan dilakukan, selanjutnya
30 Mei 2017 jam 12.00 WIB dilakukan pada hari Selasa
melakukan demonstrasi obat 30 Mei 2017 jam 14.30
tradisional parutan sari WIB melakukan
mentimun. Dilanjtkan demonstrasi obat tradisional
dengan memodifikasi parutan sari mentimun.
lingkungan yang nyaman dan Dilanjtkan dengan
memanfaatkan pelayanan memodifikasi lingkungan
kesehatan dilakukan pada yang nyaman dan
hari Rabu tanggal 31 Mei memanfaatkan pelayanan
jam 12.00 WIB kesehatan dilakukan pada
hari Rabu tanggal 31 Mei
jam 14.00 WIB
O (objektif):
O (objektif): 1. TUK 1: Tn.U dapat
1. TUK 1: Ny.M dapat menyebutkan
menyebutkan pengertian,penyebab,
pengertian, penyebab, tanda dan gejaala
tanda dan gejaala hipertensi
hipertensi 2. TUK 2: Tn.U mampu
2. TUK 2: Ny.M mampu memutuskan tindakan
memutuskan tindakan yang aka dilakukan
yang aka dilakukan 3. TUK 3: Tn.U mampu
3. TUK 3: Ny.M mampu melakuakan pemilihan
melakuakan pemilihan makanan yang benar.
makanan yang benar. 4. TUK 4: Tn.U mampu
4. TUK 4: Ny.M mampu menciptakan lingkungan
menciptakan lingkungan yangnyamandan
yang nyaman dan memodifikasi dengan
memodifikasi dengan menerapkan pola hidup
menerapkan pola hidup sehat
sehat 5. TUK 5: Tn.U mampu
5. TUK 5: Ny.M mampu memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas kesehatan
kesehatan
A (analisa): A (analisa)
O (objektif):
1. TUK 1:Tn.U mampu
1. TUK 1:Ny.M mampu menyebutkan nyeri yang
menyebutkan nyeri yang dirasakan
dirasakan 2. TUK2: Tn.U mampu
2. TUK2: NY.M mampu memutuskan tindakan
memutuskan tindakan yang akan dilakukan
yang akan dilakukan 3. TUK 3: Tn.U mampu
3. TUK 3: Ny.M mampu mendemonstrasikan
mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas
teknik relaksasi nafas dalam
dalam 4. TUK 4: Tn.U mamMpu
4. TUK 4: Ny.M mamMpu memodifikasi lingkungan
memodifikasi dengan nyaman agar
lingkungan dengan tidak menimbulkan stress
nyaman agar tidak5. TUK 5: Tn.U mampu
menimbulkan stress memanfaatkan fasilitas
5. TUK 5:Ny.M mampu kesehatan dengan cara
memanfaatkan fasilitas mengunjungi puskesmas.
kesehatan dengan cara
mengunjungi
puskesmas. A(analisa)
A(analisa) 1. TUK 1, TUK 2 dan TUK
B. Pembahasan
Setelah dilakukan penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan Hipertensi
pada lansia awal di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang yang telah
dilakukan sejak tanggal 23 Mei sampai tanggal 31 Mei 2017 selama 1 - 2 kali
kunjungan perhari, maka pada BAB pembahasan penulis akan menjabarkan
adanya kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat pada pasien antara teori
dengan kasus. Tahapanpembahasansesuaidengantahapanasuhankeperawatan
yang dimulaidaripengkajian, merumuskandiagnosa,
merumuskanrencanatindakan, pelaksanaantindakandanevaluasi keperawatan
1. Pengkajian
Pengakajian merupakan satu tahapan dimana perawat mengambil data
yang ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan
keputusan professional yang mengandung arti terhadap informasi yang
dikumpulkan. Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber :
wawancara, observasi rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman yang
dilaporkan anggota keluarga (Padila, 2012). Sesuai dengan teori yang
dijabarkan diatas penulis melakukan pengkajian pada keluarga Tn.J dan
Tn.U dengan menggunakan format pengkajian keluarga, metode
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik untuk menambah data yang
diperlukan.
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24-25 Mei 2017 jam 12.00 WIB
Ny.M mengatakan sering merasakan pusing, sakit kepala, nyeri pada leher
terasa berat, nyeri yang dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5 dan
dilakukan pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 180/110 mmHg.
Sedangkan pengkajian yang dilakukan pada Tn.U jam 14.00 WIB Tn.U
mengatakan sering pusing, sakit kepala, nyeri leher terasa berat, nyeri
hilang timbul, pandangan kabur, skala nyeri 4, pada saat dilakukan
pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil 160/100 mmHg.
Keluhan yang disampaikan oleh Ny. Mdan Tn. U tersebut sesuai dengan
tanda dan gejala hipertensi menurut (Crowin, (2000) dalam Wijaya &
Putri, (2013), yaitu Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai
mual dan muntah, akibat peningkatan tekana intracranial, penglihatan
kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan langkah yang tidak
mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia karena
peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edama dependen
dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler. (Brunner &
Suddart, 2015) juga mengatakan bahwa gejala yang timbul selain dari
peningkatan darah yang tinggi, dapat pula ditemukan ditemukan
perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat ( kumpulan cairan ),
penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat edema pupil ( edema
pada diskus optikus ).
Pada saat pengkajian Ny.M mengatakan masih sering mengosumsi garam
yang berlebihan, mengosumsi ikan asin dan santan, serta Ny.M tidak
pernah mengikuti senam hipertensi dan berolahraga, Berat badan Ny. 75
Kg. Sedangkan Tn.U mengatakan masih sering mengosumsi garam yang
berlebihan, mengosumsi ikan asin dan tidak pernah mengikuti senam
hipertensi dan berolahraga, dan orang tua laki-laki dari Tn.U memiliki
riwayat hipertensi.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan masalah
hipertens menurut (Nanda NIC NOC, 2016):
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
b. Kelebihan volume cairab
c. Nyeri
d. Intoleransi aktivitas
e. Ketidakefektifan pola koping keluarga
f. Defisensi pengetahuan
g. Resiko cidera
Sedangkan diagnosa yang dijumpai pada kasus sedikit berbeda dimana
kemungkinan diagnosa yang muncul mengacu pada Nanda yang terdapat 7
diagnosa, dan yang ditemukan hanya 3 diagnosa.
Diagnosa yang dijumpai dalam kasus baik pada keluarga Tn.J maupun Tn.
U, yaitu:
a. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah
b. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga
yang sakit
c. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang sakit
Diagnosa pertama ini terdapat kesenjangan antara teori dimana dalam teori
menyebutkan penanggulangan secara nonfarmakologi dari hipertensi
menurut (Brunner & Suddart, 2015) yaitu dengan cara menurunkan berat
badan, pembatasan alkohol, naitrium dan tembakau, latihan dan relaksasi
merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap anti
hipertensi. (Ridnamirudin, (2007) dalam Wijaya & Putri, (2013) juga
mengatakan bahwa penanggulangan nonfarmakologi terdiri dari berbagai
macam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan hipertensi.
Diagnosa kedua sesuai dengan teori dimana tanda dan gejala atau respon
dari tubuh yang mengalami hipertensi menurut Crowin (2000) dalam
Wijaya & Putri (2013) yaitu Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang
disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekana intracranial,
penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi, ayunan
langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat, nokturia
karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edama
dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan
merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan
sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak,
atau standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat
keluarga sedang bekerja (Friedman, 2010).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehinga memiliki
produktivitas yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga.
Sebagai komponen kelima dalam proses keperawatan, evaluasi adalah
tahap yang menetukan apakah tujuan yang telah ditetapkan akan
menentukan mudah atau sulitnya dalam melaksanakan evaluasi
(Sugiharto,2012).
A (analisa):
1. TUK1, TUK 2 teratasi tanggal 26 Mei 2017
2. TUK 3 teratasi tanggal 27 Mei 2017
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 31 Mei 2017
O (objektif):
1. TUK 1: Tn.U dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejaala hipertensi
2. TUK 2: Tn.U mampu memutuskan tindakan yang aka dilakukan
3. TUK 3: Tn.U mampu melakuakan pemilihan makanan yang benar.
4. TUK 4: Tn.U mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan
memodifikasi dengan menerapkan pola hidup sehat
5. TUK 5: Tn.U mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
A (analisa) :
1. TUK1, TUK 2 teratasi tanggal 26 Mei 2017
2. TUK 3 teratasi tanggal 27 Mei 2017
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 31 Mei 2017
O (objektif) :
1. TUK 1: Ny.M mampu menyebutkan nyeri yang dirasakan
2. TUK2: NY.M mampu memutuskan tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Ny.M mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas
dalam
4. TUK 4: Ny.M mamMpu memodifikasi lingkungan dengan nyaman
agar tidak menimbulkan stress
5. TUK 5:Ny.M mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas
A(analisa):
1. TUK 1, TUK 2 dan TUK 2 teratasi tangal 28 Mei 2017
2. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 31 Mei 2017
O (objektif)
1. TUK 1: Tn.U mampu menyebutkan nyeri yang dirasakan
2. TUK2: Tn.U mampu memutuskan tindakan yang akan dilakukan
3. TUK 3: Tn.U mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi nafas
dalam
4. TUK 4: Tn.U mampu memodifikasi lingkungan dengan nyaman
agar tidak menimbulkan stress
5. TUK 5: Tn.U mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas
A(analisa):
1. TUK 1, TUK 2 dan TUK 2 teratasi tangal 28 Mei 2017
2. TUK 4 dan TUK 5 teratasi tanggal 31 Mei 2017
O (objektif):
1. TUK 1: Ny.M dapat menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi,
2. TUK 2: Ny.M mampu mengambil keputusan tindakan yang akan
dilakukan
3. TUK 3: Ny.M mampu mendemonstrasikan obat tadisional parutan
sari mentimun, Ny.M juga sudah mengurangi konsumsi garam
4. TUK 4: Ny.M mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.M mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas.
A (analisa):
1. TUK 1 dan 2 teratasi tanggal 29 Mei 2017
2. TUK 3 teratasi tanggal 30 Mei 2017
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi 31 Mei 2017
O (objektif):
1. TUK 1: Ny.M dapat menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi,
2. TUK 2: Ny.M mampu mengambil keputusan tindakan yang akan
dilakukan
3. TUK 3: Ny.M mampu mendemonstrasikan obat tadisional parutan
sari mentimun, Ny.M juga sudah mengurangi konsumsi garam
4. TUK 4: Ny.M mampu memodifikasi lingkungan
5. TUK 5: Ny.M mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan
cara mengunjungi puskesmas.
A (analisa):
1. TUK 1 dan 2 teratasi tanggal 29 Mei 2017
2. TUK 3 teratasi tanggal 30 Mei 2017
3. TUK 4 dan TUK 5 teratasi 31 Mei 2017
P (perencanaan): implementasi dihentikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan keluarga pada
Tn.J dan Tn.U dengan hipertensi pada tahap lansia awal di wilayah kerja
Puskesmas Andalas Kota Padang tahun 2017, penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengkajian didapatkan Ny.M dan Tn.Utidak paham mengenai
hipertensi, kebiasaan makan yang tidak sehat dan perawatan dirumah,
Ny.M dan Tn.U sama-sama mengalami nyeri dengan skala nyeri yang
berbeda, pada Ny.M skala nyeri 5 dan pada Tn.U skala nyeri 4, serta dapat
mengujungi Puskesmas untuk kontrol dan mengambil obat serta tidak
pernah ikut senam hipertensi atau olahraga.
2. Setelah dirumuskan masalah maka didapatkan 3 diagnosa yang sama pada
Ny.M dan Tn,U yaitu:
a. Kurang pengetahuan tentang diit hipertensi b/d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah
b. Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga
yang sakit
c. Resiko tinggi terjadinya komplikasi b/d ketidakmampuan keluarga
dalam merawat keluarga yang sakit
3. Intervensi yang dilakukanpada Ny.M dan Tn.U berdasarkan diagnosa yang
telah didapatkan dan berdasarkan 5 tugas khusus keluarga yaitu mengenal
masalah, memutuskan tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatan pelayanan kesehatan.
4. Implementasi yang dilakukan pada Ny.M dan Tn.U mulai pada tanggal 26
Mei sampai 31 Mei 2017 sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah
dibuat. Implementasi dilakukan dengan metode Tanya jawab, berdiskusi,
demonstrasi, dan penyuluhan.
95
5. Pada tahap akhir peneliti melakukan evaluasi pada Ny.M dan Tn.U pada
tanggal 26 Mei sampai 31 Mei 2017, mengenai tindakan keperawatan
yang telah dilakukan berdasarkan catatan perkembangan dengan metode
SOAP.
B. Saran
1. Bagi penulis selanjutnya
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam
menerapkan asuhan keperawatan keluarga khususnya pada pasien
hipertensi, serta sebagai perbandingandalam mengembangkan kasus
asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
Black, Joyce M & Jane Hokanson Hawks. 2014. Keperawatan medical bedah
manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan : Edisi bahasa Indonesia .
Singapura : pentasada media edukasi
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G. Bare. 2015. Buku Ajar : Keperawatan Medika
Bedah Brunner & Suddart. Jakarta : EGC
Dion, Yohanes & Yasinta Betan. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan
Praktik. Yogyakarta : Nuha Medika
Friedman, Marilyn M dkk. 2010. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga Riset, Teori &
Praktik. Jakarta : EGC
http://health.kompas.com/read/2013/04/05/1404008/Penderita.Hipertensi.Terus.
Meningkat. diakses 8 januari 2016
Mulyadi, 2015. Efektifitas Relaksasi Napas Dalam Pada Pasien Hipertensin Dengan Gejala
Nyeri Kepala Di Puskesmas Baki Sukoharjo.
http://eprints.ums.ac.id/41221/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20%28MILYA
DI%29.pdf (Diakses 3 Juni 2017)
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2016. Asuhan keperawatan praktis
berdasrkan penerapan Nanda, NIC, NOC dalam berbagai ka sus. Jogjakarta :
Media Action
Nursalam. 2015. Metodologi penelitian ilmu keperawatan: pendekatan praktis Ed.3.
Jakarta : salemba medika
Sugiona. 2014. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Supardi, Sudibyo & Rustika. 2013. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : TIM
Wijaya, Andra Saferi& Yessie Mariza Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah .
Yogyakarta : Nuha Medika
LAMPIRAN
Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
1. Nama keluarga ( KK ) : Tn. J
2. Alamat dan telepon :Jl. Rajawali No 10 Andalas padang
3. Komposisi keluarga :
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Menikah
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. J yaitu tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah yag
bertugas mencari nafkah, dan ibu yang mengurusi rumah tangga dan anak.
5. Suku
Semua anggota keluarga Tn. J bersuku minang. Kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan dengan masalah kesehatan
6. Agama
Semua anggota keluarga Tn. J beragama islam, Ny. M selalu
melaksanakan sholat 5 waktu, keluarga selalu berdoa untuk selalu
diberikan kesehatan dan di berikan kesehatn dan kesembuhan pada Ny.M
3. Struktur Peran
Tn.J sebagai KK menjalankan tugas dengan baik. Tn.J bekerja sebagai
kuli bangunan dan tidak melepaskan tanggung jawab untuk mencari
nafkah. Ny.M sebagai ibu rumah tangga memiliki akdil yang cukup
berpengaruh dalam keluarga, dan Anak-anak Tn.J
2. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan disiplin, saling
mengenal dengan masyarakat lainnya.
BB Tidak
dilakukan
pemeriksaa
n karena
An. S tidak
ada
dirumah
2. DS : Kurangnya Ketidakmapuan
4. Ny.M mengatakan masih pengetahuan keluarga dalam
sering mengosumsi garam tentang DIIT mengenal masalah
yang berlebih Hipertensi
5. Ny.M mengatakan masih
sering mengosumsi yang
bersantan, ikan asin
6. Ny.M mengatakan tidak
tahu buah apa saja yang
bagus untuk dikonsumsi
DO :
3. TD : 180/110 mmHg
4. Pada saat kunjungan
Ny.M sedang memakan
ikan asin
3.DS: Resiko tinggi Ketidakmampuan
5. Ny M mengatakan wajah terjadinya keluarga dalam
sebelah kanan lemah komplikasi mengenal masalah
6. Ny.M mengatakan TD
selalu 180/100 mmHg
7. Ny.M mengatakan sudah
terbiasa dengan
kondisinya
8. Ny.M mengatakan tidak
pernah ikut senam
Hipertensi/olahraga
DO :
4. BB : 75 Kg
5. TD : 180/110 mmHg
6. Ny.M tidak bisa
mengembungkan pipi dan
mengangkat alis sebelah
kanan
Keluarga mampu
2. Setelah memutuskan Keluarga member Kaji keputusan yang
dilakukan tindakan yang keputusan untuk diambil oleh keluarga
kunjungan akan dilakukan tindakan Diskusikan dengan
rumah merawat keperawatan yang keluarga tentang
1x45 akan diambil keputusan yang
menit telah dibuat
keluarga Evaluasi kembali
mampu tentang keputusan
mengambi yang telah dibuat
l Berikan pujian pada
keputusan keluarga atas
jawaban yang benar.
3. Setelah Keluarga Keluarga Kaji pengetahuan
dilakukan mampu merawat mengatakan keluarga tentang cara
kunjunga anggota mampu merawat merawat anggota
n 1x45 keluarga yang anggota keluarga yang sakit.
menit sakit. keluarga yang Diskusikan dengan
keluarga sakit keluarga tentang
mampu merawat anggota
merawat keluarga yang sakit .
keluarga Evaluasi kembali
yang sakit tentang merawat
anggota keluarga
yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang benar.
Kaji pengetahuan
Keluarga mampu Memanfaatkan keluarga tentang
menyebutkan 1 dari fasilitas manfaat fasilitas
2 keuntungan kesehatan untuk kesehatan
fasilitas kesehatan. mencegah sedini
mungkin
masalah
Hipertensi pada
Dsikusikan bersama keluarga bagaimana memanfaatkan fasilitas pelayanan
keluarga. kesehatan.
Untuk Evaluasi kembali
mengetahui dan bagaimana
memeriksa memanfaatkan
masalah fasilitas kesehatan
kesehatan. pada semua anggota
Sebagai keluarga
pelayanan Berikan pujian pada
pengobatan keluarga atas
jawaban yang benar.
Kaji pengetahuan
Keluarga keluarga tentang cara
8. Setelah 1 x 45 mengatakan merawat anggota
menit Keluarga mampu merawat keluarga yang sakit.
keluarga mampu anggota keluarga Diskusikan dengan
mampu merawat yang sakit keluarga tentang
merawat diri anggota merawat anggota
sendiri dan keluarga yang keluarga yang sakit .
anggota sakit. Evaluasi kembali
keluarga yang tentang merawat
sakit. anggota keluarga
yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang benar.
Keluarga Kaji pengetahuan
mampu Perawatan keluarga tentang cara
mendemontrasi Hipertensi merawat anggota
kan cara 5. Teknik relaksasi keluarga yang sakit
perawatan 6. Kompres hangat Demontrasikan cara
Hipertensi. pada kepala perawatan Hipertensi.
bagian belakang Evaluasi kembali
7. Menghindari tentang merawat
posisi secara anggota keluarga
mendadak yang sakit.
8. Pengobatan Berikan pujian pada
secara teratur keluarga atas
jawaban yang benar.
26 Mei 2017/
1. Mengkaji keputusan yang diambil S : Ny.M bisa mengambil keputusan 10.00 WIB
oleh keluarga O : Ny.M tampak bias mengambil
2. Mendiskusikan dengan keluarga
tentang keputusan yang telah dibuat keputusan
3. Evaluasi kembali tentang keputusan A: masalah belum teratasi
yang telah dibuat
4. Memberikan pujian pada keluarga atas P: intervensi dilanjutkan
jawaban yang benar.
Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan tentang Nyeri. S : Ny.M mengatakan sudah paham 28 Mei 2017/
ketidakmampuan 2. Mendiskusikan dengan keluarga penyebab 10.30 WIB
tentang penyebab dengan
keluarga dalam menggunakan leafleat/ lembar balik. O : Ny.M dapat menyebutkan penyebab
merawata keluarga 3. Mengevaluasi kembali pengertian nyeri
yang sakit Hipertensi pada keluarga. pengertian, tanda dan gejala serta
4. Memberikanerikan pujian pada
keluarga atas jawaban yang benar. penyebab hipertensi
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Mengkaji keputusan yang diambil S : Ny.M bisa mengambil keputusan 28 Mei 2017/
oleh keluarga O : Ny.M tampak bias mengambil 10.30 WIB
5. Mendiskusikan dengan keluarga keputusan
tentang keputusan yang telah dibuat
6. Evaluasi kembali tentang keputusan A: masalah belum teratasi
yang telah dibuat P: intervensi dilanjutkan
7. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar.
Resiko tinggi terjadinya 1. Mengkaji pengetahuan tentang S : Ny.M mengatakan sudah paham 29 Mei 2017/
komplikasi b/d komplikasi dari hipertensi. komplikasi hipertensi 12.00 WIB
2. Mendiskusikan dengan keluarga
ketidakmampuan tentang komplikasihipertensi dengan O : Ny.M mampu menyebutkan
keluarga dalam menggunakan leafleat/ lembar balik. komplikasi hipertensi
3. Mengevaluasi kembali pengertian
merawata keluarga Hipertensi pada keluarga. A : Masalah teratasi
yang sakit 4. Memberikanerikan pujian pada P: Intervensi dilanjutkan
keluarga atas jawaban yang benar.
1. Mengkaji keputusan yang diambil S : Ny.M bisa mengambil keputusan 29 Mei 2017/
oleh keluarga
2. Mendiskusikan dengan keluarga O : Ny.M tampak bias mengambil 12.00 WIB
tentang keputusan yang telah dibuat keputusan
3. Evaluasi kembali tentang keputusan
yang telah dibuat A: masalah belum teratasi
4. Memberikan pujian pada keluarga atas P: intervensi dilanjutkan
jawaban yang benar.
Kurang pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny.M mengatakan sudah paham 27 Mei 2017/
tentang DIIT hipertensi tentang cara merawat anggota tentang DIIT Hipertensi 11.00 WIB
keluarga yang sakit.
b/d ketidakmampuan 2. Mendiskusikan dengan keluarga O: Ny:M tampak paham
keluarga dalam tentang merawat anggota keluarga A: masalah teratasi
yang sakit .
mengenal masalah 3. Memberikan contoh buah dan sayur P :Intervensi dilanjutkan
untuk penderita hipertensi serta DIIT
hipertensi
4. Mengevaluasi kembali tentang
merawat anggota keluarga yang sakit.
5. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar.
Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny.M mengatakan paham cara 28 Mei 2017/
ketidakmampuan tentang cara merawat anggota melakukan teknik relaksasi 15.00 WIB
keluarga yang sakit
keluarga dalam 2. Memdemontrasikan cara perawatan O: Ny.M tampak antusias mencobakan
merawata keluarga Hipertensi. (Teknik Relaksasi) teknik relaksasi
3. Mengevaluasi kembali tentang
yang sakit merawat anggota keluarga yang sakit. A: Masalah sudah teratasi
4. Memberikan pujian pada keluarga atas P: Intervensi dilanjutkan
jawaban yang benar.
Resiko tinggi terjadinya 1. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Ny.M mengatakan paham cara 30 Mei 2017/
komplikasi b/d tentang obat tradisional pembuatan membuat parutan sari 12.00 WIB
2. Mendemonstrasikan cara perawatan
ketidakmampuan Hipertensi. (Parutan sari mentimun) mentimun
keluarga dalam 3. Mengevaluasi kembali tentang O: Ny.M mampu membuat parutan sari
merawat anggota keluarga yang sakit.
merawata keluarga 4. Memberikan pujian pada keluarga atas mentimun
yang sakit jawaban yang benar. A: Masalah belum teratasi
P intervensi dilanjutkan
Kurang pengetahuan 1. Mengkaji pengetahuan lingkungan S: Ny.M mengatakan paham tentang 31 Mei 2017/
tentang DIIT hipertensi yang nyaman. lingkungn yang nyaman 12.00 WIB
2. Mediskusikan bersama keluarga
b/d ketidakmampuan bagaimana lingkungan yang dapat O: Ny.M bias menyebutkan lingkungabn
keluarga dalam menunjang kesehatan. yang nyaman
3. Mengevaluasi kembali tentang
mengenal masalah bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap semua P: Intervensi di hentikan
anggota keluarga.
4. memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar
Nyeri Akut b/d 1. Mengkaji pengetahuan lingkungan S: Ny.M mengatakan paham tentang 31 Mei 2017/
ketidakmampuan yang nyaman. lingkungn yang nyaman 12.00 WIB
2. Mediskusikan bersama keluarga
keluarga dalam bagaimana lingkungan yang dapat O: Ny.M bias menyebutkan lingkungabn
merawata keluarga menunjang kesehatan. yang nyaman
3. Mengevaluasi kembali tentang
yang sakit bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap semua P: Intervensi di hentikan
anggota keluarga.
4. memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn.U
2. Alamat dal Telepone : Jl. Tarandam 1 No 04/085274479642
3. Komposisi keluarga :
No Nama Hub dg TTL/Umur Pendidikan
KK
Keterangan :
: Laki-laki
: Peremuan
: Klien
: Meninggal
: Menikah
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.U yaitu tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah yang
bertugas mencari nafkah, dan ibu yang mengurusi rumah tangga dan
anak.
5. Suku
Semua anggota keluarga Tn.U bersuku minang. Kebudayaan yang
dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan.
6. Agama
Semua anggota keluarga Tn.U beragama islam, Tn.U selalu
melaksanakan sholat 5 waktu, keluarga selalu berdoa untuk selalu
diberikan kesehatan dan di berikan kesehatan dan kesembuhan pada
Tn.U.
7. Struktur Peran
Tn.U sebagai KK menjalankan tugas dengan baik. Tn.U bekerja
sebagai pedagang mainan dan tidak melepaskan tanggung jawab untuk
mencari nafkah. Ny.I sebagai ibu rumah tangga memiliki akdil yang
cukup berpengaruh dalam keluarga, dan Anak-anak Tn.U
5. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab dan disiplin, saling
mengenal dengan masyarakat lainnya.
BB Tidak Tidak
dilakukan dilakukan
pemeriksa pemeriksa
an karena an karena
An.U An.R
tidak ada tidak ada
dirumah dirumah
2. DS : Kurangnya Ketidakmapuan
7. Tn.U mengatakan masih pengetahuan keluarga dalam
sering mengosumsi garam tentang DIIT mengenal masalah
yang berlebih Hipertensi
8. Tn.U mengatakan masih
sering mengosumsi yang
bersantan, ikan asin dan
jeroan
9. Tn.U mengatakan tidak
tahu buah dan sayur apa
saja yang bagus untuk
dikonsumsi
DO :
5. TD : 160/100 mmHg
6. Tn.U dan keluarga sering
bertanya makanan yang
baik untuk penderita
hipertensi
3.DS: Resiko tinggi Ketidakmampuan
5. Tn.U mengatakan jarang terjadinya keluarga dalam
olahraga komplikasi mengenal masalah
DO :
7. TD : 160/110 mmHg
8. Tn.Utampak sering
kelelahan
DX : Nyeri Akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawata keluarga yang sakit
Keluarga mampu
5. Setelah memutuskan Keluarga member Kaji keputusan yang
dilakukan tindakan yang keputusan untuk diambil oleh keluarga
kunjungan akan dilakukan tindakan Diskusikan dengan
rumah merawat keperawatan yang keluarga tentang
1x45 akan diambil keputusan yang
menit telah dibuat
keluarga Evaluasi kembali
mampu tentang keputusan
mengambi yang telah dibuat
l Berikan pujian pada
keputusan keluarga atas
jawaban yang benar.
6. Setelah Keluarga Keluarga Kaji pengetahuan
dilakukan mampu merawat mengatakan keluarga tentang cara
kunjungan anggota mampu merawat merawat anggota
1x45 keluarga yang anggota keluarga yang sakit.
menit sakit. keluarga yang Diskusikan dengan
keluarga sakit keluarga tentang
mampu merawat anggota
merawat keluarga yang sakit .
keluarga Evaluasi kembali
yang sakit tentang merawat
anggota keluarga
yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang benar.
Kaji pengetahuan
Keluarga mampu Memanfaatkan keluarga tentang
menyebutkan 1 dari fasilitas manfaat fasilitas
2 keuntungan kesehatan untuk kesehatan
fasilitas kesehatan. mencegah sedini
mungkin
masalah
Hipertensi pada
Dsikusikan bersama keluarga bagaimana memanfaatkan fasilitas pelayanan
keluarga. kesehatan.
Untuk Evaluasi kembali
mengetahui dan bagaimana
memeriksa memanfaatkan
masalah fasilitas kesehatan
kesehatan. pada semua anggota
Sebagai keluarga
pelayanan Berikan pujian pada
pengobatan keluarga atas
jawaban yang benar.
2. Nyeri Akut b/d Setelah 11. Setelah Keluarga Nyeri Kaji pengetahuan
ketidakmampuan dilakukan dilakukan mampu disebabkan tentang penyebab
kunjungan kunjungan 1 x menyebutkan karena nyeri
keluarga dalam sebanyak 10x 45 menit penyebab nyeri terjadinya Diskusikan dengan
merawata keluarga 45 menit keluarga dengan bahasa peningkatan keluarga tentang
keluarga mampu sendiri. tekanan darah pengertian penyebab
yang sakit mampu mengenal nyeri dengan
mengatasi masalah menggunakan
rasa nyeri Hipertensi leafleat/ lembar balik.
Evaluasi kembali
pengertian Hipertensi
pada keluarga.
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang benar.
12. Setelah Keluarga Keluarga memberi Kaji keputusan yang
dilakukan mampu keputusan tindakan diambil oleh keluarga
kunjungan 1 mengambil keperawatan yang Diskusikan dengan
x 45 menit keputus akan dilakukan keluarga tentang
keluarga tindakan keputusan yang
mampu keperawatan telah dibuat
mengambil yang akan Evaluasi kembali
keputusan dilakukan tentang keputusan
untuk yang telah dibuat
merawat Berikan pujian pada
klien. keluarga atas
jawaban yang benar.
Kaji pengetahuan
Keluarga keluarga tentang cara
13. Setelah 1 mengatakan merawat anggota
x 45 menit Keluarga mampu merawat keluarga yang sakit.
keluarga mampu anggota keluarga Diskusikan dengan
mampu merawat yang sakit keluarga tentang
merawat diri anggota merawat anggota
sendiri dan keluarga yang keluarga yang sakit .
anggota sakit. Evaluasi kembali
keluarga yang tentang merawat
sakit. anggota keluarga
yang sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas
jawaban yang benar.
Keluarga Kaji pengetahuan
mampu Perawatan keluarga tentang cara
mendemontrasi Hipertensi merawat anggota
kan cara 9. Teknik relaksasi keluarga yang sakit
perawatan 10. Kompres Demontrasikan cara
Hipertensi. hangat pada perawatan Hipertensi.
kepala bagian Evaluasi kembali
belakang tentang merawat
11. Menghindari anggota keluarga
posisi secara yang sakit.
mendadak Berikan pujian pada
12. Pengobatan keluarga atas
secara teratur jawaban yang benar.
8. Mengkaji keputusan yang diambil S : Tn.U bisa mengambil keputusan 26 Mei 2017/
oleh keluarga O : Tn.U tampak bias mengambil 14.00WIB
9. Mendiskusikan dengan keluarga
tentang keputusan yang telah dibuat keputusan
10. Evaluasi kembali tentang keputusan A: masalah belum teratasi
yang telah dibuat
11. Memberikan pujian pada keluarga atas P: intervensi dilanjutkan
jawaban yang benar.
Nyeri Akut b/d 5. Mengkaji pengetahuan tentang Nyeri. S : Tn.U mengatakan sudah paham 28 Mei 2017/
ketidakmampuan 6. Mendiskusikan dengan keluarga penyebab 13.30 WIB
tentang penyebab dengan
keluarga dalam menggunakan leafleat/ lembar balik. O Tn.U dapat menyebutkan penyebab
merawata keluarga 7. Mengevaluasi kembali pengertian nyeri
yang sakit Hipertensi pada keluarga. pengertian, tanda dan gejala serta
8. Memberikanerikan pujian pada
keluarga atas jawaban yang benar. penyebab hipertensi
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
2. Mengkaji keputusan yang diambil S : Tn.U bisa mengambil keputusan 28 Mei 2017/
oleh keluarga O : Tn.U tampak bias mengambil 13.30 WIB
12. Mendiskusikan dengan keluarga keputusan
tentang keputusan yang telah dibuat
13. Evaluasi kembali tentang keputusan A: masalah belum teratasi
yang telah dibuat P: intervensi dilanjutkan
14. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar.
Resiko tinggi terjadinya 5. Mengkaji pengetahuan tentang S : Tn.U mengatakan sudah paham 29 Mei 2017/
komplikasi b/d komplikasi dari hipertensi. komplikasi hipertensi 14.00 WIB
6. Mendiskusikan dengan keluarga
ketidakmampuan tentang komplikasihipertensi dengan O : Tn.U mampu menyebutkan
keluarga dalam menggunakan leafleat/ lembar balik. komplikasi hipertensi
7. Mengevaluasi kembali pengertian
merawata keluarga Hipertensi pada keluarga. A : Masalah teratasi
yang sakit 8. Memberikanerikan pujian pada P: Intervensi dilanjutkan
keluarga atas jawaban yang benar.
5. Mengkaji keputusan yang diambil S : Tn.U bisa mengambil keputusan 29 Mei 2017/
oleh keluarga
6. Mendiskusikan dengan keluarga O : Tn.U tampak bias mengambil 14.00 WIB
tentang keputusan yang telah dibuat keputusan
7. Evaluasi kembali tentang keputusan
yang telah dibuat A: masalah belum teratasi
8. Memberikan pujian pada keluarga atas P: intervensi dilanjutkan
jawaban yang benar.
Kurang pengetahuan 6. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Tn.U mengatakan sudah paham tentang 27 Mei 2017/
tentang DIIT hipertensi tentang cara merawat anggota DIIT Hipertensi 15.00 WIB
keluarga yang sakit.
b/d ketidakmampuan 7. Mendiskusikan dengan keluarga O: Tn.U tampak paham
keluarga dalam tentang merawat anggota keluarga A: masalah teratasi
yang sakit .
mengenal masalah 8. Memberikan contoh buah dan sayur P :Intervensi dilanjutkan
untuk penderita hipertensi serta DIIT
hipertensi
9. Mengevaluasi kembali tentang
merawat anggota keluarga yang sakit.
10. Memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar.
Nyeri Akut b/d 5. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Tn.U mengatakan paham cara 28 Mei 2017/
ketidakmampuan tentang cara merawat anggota melakukan teknik relaksasi 17.00 WIB
keluarga yang sakit
keluarga dalam 6. Memdemontrasikan cara perawatan O: Tn.U tampak antusias mencobakan
merawata keluarga Hipertensi. (Teknik Relaksasi) teknik relaksasi
7. Mengevaluasi kembali tentang
yang sakit merawat anggota keluarga yang sakit. A: Masalah sudah teratasi
8. Memberikan pujian pada keluarga atas P: Intervensi dilanjutkan
jawaban yang benar.
Resiko tinggi terjadinya 5. Mengkaji pengetahuan keluarga S: Tn.U mengatakan paham cara 30 Mei 2017/
komplikasi b/d tentang obat tradisional pembuatan membuat parutan sari 14.30 WIB
6. Mendemonstrasikan cara perawatan
ketidakmampuan Hipertensi. (Parutan sari mentimun) mentimun
keluarga dalam 7. Mengevaluasi kembali tentang O: Tn.U mampu membuat parutan sari
merawat anggota keluarga yang sakit.
merawata keluarga 8. Memberikan pujian pada keluarga atas mentimun
yang sakit jawaban yang benar. A: Masalah belum teratasi
P intervensi dilanjutkan
Kurang pengetahuan 5. Mengkaji pengetahuan lingkungan S: Tn.U mengatakan paham tentang 31 Mei 2017/
tentang DIIT hipertensi yang nyaman. lingkungn yang nyaman 14.00 wib
6. Mediskusikan bersama keluarga
b/d ketidakmampuan bagaimana lingkungan yang dapat O: Tn.U bias menyebutkan lingkungabn
keluarga dalam menunjang kesehatan. yang nyaman
7. Mengevaluasi kembali tentang
mengenal masalah bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap semua P: Intervensi di hentikan
anggota keluarga.
8. memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar
Nyeri Akut b/d 5. Mengkaji pengetahuan lingkungan S: Tn.U mengatakan paham tentang 31 Mei 2017/
ketidakmampuan yang nyaman. lingkungn yang nyaman 14.00 wib
6. Mediskusikan bersama keluarga
keluarga dalam bagaimana lingkungan yang dapat O: Tn.U bias menyebutkan lingkungabn
merawata keluarga menunjang kesehatan. yang nyaman
7. Mengevaluasi kembali tentang
yang sakit bagaimana lingkungan yang dapat A: Masalah teratasi
menunjang kesehatan terhadap semua P: Intervensi di hentikan
anggota keluarga.
8. memberikan pujian pada keluarga atas
jawaban yang benar