Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA Ny. M DENGAN HARGA DIRI RENDAH


Di RT 01 RW 09 KELURAHAN BANDARHARJO SEMARANG
UTARA

Di Susun Oleh :

Kelompok 2

1.

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2019
FORMAT PENGKAJIAN KLIEN GANGGUAN JIWA

RUANG RAWAT :

TANGGAL DIRAWAT :

TANGGAL PENGKAJIAN : 23 Juli 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. M Tangal Pengkajian : 23 Juli 2019
Umur : 65 tahun Pekerjaan : tidak bekerja
Pendidikan : SMP
Alamat : Bandarharjo

II. FAKTOR PRESIPITASI


Klien seorang janda beranak 8 meninggal 6 klien mengatakan selalu merasa sedih
ketika mengingat anak-anaknya yang sudah meninggal, klien merasa tidak bisa
merawat hidupnya sendiri dan selalu menyalahkan dirinya serta merasa
merendahkan diri. Klien sehari hari makan sayur sup tempe tahu sama sambel
terus. Saat ini klien tinggal bersama anak yang nomer 8 dan mngasuh cucunya.
Untuk kesehatan klien kakinya terdapat varisess dan rematik serta kesusahan kalau
duduk dan berdiri.
III. FAKTOR PREDISPOSISI

IV. FISIK
a. Tanda Vital
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 98 x/menit
- RR : 22x/menit
- Suhu : 36,5oC
b. Ukur
- BB : 60 kg
- TB : 156 cm
c. Keluhan fisik
Pasien mengatakan memiliki rematik dan kesusaahan saat duduk dan berdiri
V. PSIKOSOSIAL
Genogram
X

Keterangan:
: Laki-laki : Hubungan keluarga
: Klien : tinggal serumah
: Perempuan x : meninggal
Pasien tinggal dirumah bersama anak yang nomer 8 serta isteri dan
cucunya. Komunikasi dalam keluarga saling berinteraksi dengan baik. Jika ada
masalah pasien memutuskan sendiri dan diam, jika tidak mampu pasien
mendiskusikan dengan anaknya tetapi kadang berdiam diri.

VI. KONSEP DIRI


a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada kekuarngan ditubuhnya. klien menerima keadaan
saat ini.
b. Identitas diri
Klien mengatakan klien adalah seorang perempuan berstatus janda dengan usia
65 thn
c. Peran
Klien mengatakan berperan sbg seorang ibu dan nenek dari cucu nya anak yang
ke 8
d. Ideal diri

e. Harga diri
Klien mengatakan sering menyesal karena kandungan dalm diri klien saat
mengandung tidak kuat dan menyebabkan anaknya meninggal, klien
menyalahkan dirinya serta merendahkan diri dengan kondisinya saat ini

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

VII. HUBUNGAN SOSIAL


Klien mengatakan orang yang terdekat berarti bagi klien adalah anaknya. Apabila
klien memunyai masalah lebih suka berdiam diri. klkien mampu berperan serta
dalam kegiatan kelompok harian misalnya mengobrol dengan orang lain bisa
menjawab dengan ekspresi serta kooperatif.
.
VIII. SPIRITUAL
Klien mengatakan bahwa klien beragama islam. klien juga mengatakan selama
dirumah sering shalat 5 waktu.

IX. STATUS MENTAL


a. Penampilan
Klien nampak berpakaian rapi, rambut panjang, kuku bersih, ekspresi wajah
tampak sedih, kondisi rambut bersih dan digelung, adl mandiri, pakaian bersih.
b. Pembicaraan
Kontak verbal wajar, kooperatif
c. Aktivitas Motorik
Klien kelihatan susah bergerak pada saat berdiri serta duduk dalam keseharian
diruangan, aktivitas seperti makan dan minum dapat dilakukan sendiri.
d. Alam Perasaan
Pasien merasa sedih karena anaknya dan suami meninggal
e. Afek
Afek labil, kadang suka berbicara nada keras dan kadang berdiam diri.
f. Interaksi selama wawancara
Klien selama berinteraksi tampak kooperatif, kontak mata cukup baik saat
diajak komunikasi.
g. Persepsi

h. Isi pikir
Klien tidak ada gangguan pikir
i. Proses pikir
Klien mengatakan tidak mengalami keinginan yang mendalam terhadap sesuatu
hal ataupun rasa ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu.
j. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien terhadap orientasi tempat, waktu dan nama cukup
bagus mampu mengingat orang di lingkungan sekitar dan keluarga.
k. Memori
klien saat ditanya sudah berapa lama anaknya dan suami meninggal klien
mampu mengingatnya. Saat diminta untuk mengingat apa yang dilakukannya
tadi pagi sampai sekarang klien dapat mengingat dengan menjawab tadi pagi
bersih bersih rumah serta menyuapi cucunya.
l. Tingkat konsesntrasi berhitung
Klien dapat berhitung dengan baik ketika dikaji klien mampu menghitung
mulai 1 sampai 20, dan masih dapat berkonsentrasi terbukti bahwa klien bisa
menyebutkan jumlah saudaranya.
m. Kemampuan penilaian

n. Daya tilik diri


klien sadar bahwa dia berada di rumah anaknya yang nomor 8 bersama
isterinya dan ananknya.

X. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (ini belum di edit)


a. Makan
Pasien makan 3 kali sehari dengan menu yang disedikan dari RSJ. Setiap kali
makan selalu habis 1 sampai 3 porsi makan dengan menu nasi, lauk, sayur dan
buah.
b. Eliminasi
Pasien mengatakan bisa BAB 1 – 2 kali sehari dan BAK biasa 3 – 4 kali sehari.
c. Mandi
Pasien mengatakan bahwa dia mandi 2 kali sehari pagi dan sore, selama di RSJ
pasien keramas dan sikat gigi secara rutin
d. Berpakaian
Pasien mampu berpakaian secara mandiri
e. Istirahat tidur
Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam pola tidurnya. Klien terbiasa
tidur siang pukul 13.00 WIB s/d 15.00 WIB, waktu tidur siang kurang lebih 2
jam. Klien mengatakan tidur malam pukul 20.00 WIB.
f. Penggunaan obat
Selama di RSJ pasien mengatakan mendapat obat dari perawat dan rutin minum
obat
g. Pemeliharaan kesehatan
Pasien memperhatikan masalah kesehatannya, selama di rawat di RSJ pasien
tidak mengalami ganggguan kesehatan fisik. Dan pasien mengatakan ketika
pulang nanti pasien akan rutin minum obat seperti di RS.
h. Aktivitas di dalam rumah
Pasien tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya di rumah secara mandiri
i. Aktivitas di luar rumah
Pasien mengatakan jika sudah sampai di rumah nanti ingin segera bertemu
dengan orangtua ya.

XI. MEKANISME KOPING


Klien mengatakan jika ada masalah yang menimpanya, klien lebih suka diam dan
memendamnya sendiri, tiba tiba menangis sendiri, klien jarang bercerita kepada
orang lain.
Masalah keperawatan :

XII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN (blm di edit)


Klien mengatakan merasa malu dengan teman-temannya
XIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Saat dikaji, klien mengatakan tidak mengetahui tentang kesembuhan secara
psikososial. klien tidak paham tentang management hidup sehat dan ciri ciri tentang
penyakit jiwa.

XIV. ASPEK MEDIK


a. Diagnosa Medik : Skizofrenia
b. Terapi medik : inj diazepam 10mg IV, risperidon 2x2mg tablet, cp2 25mg
tablet, chlopemazin po oral 1x50 mg

XV. ANALISA DATA


No. Hari/tanggal Data Fokus Masalah Keperawatan
1. 12 Juli 2019 DS: Isolasi sosaial : menarik
pukul 10.15 Pasien mengatakan lebih suka diri
menyndiri
DO:
Pasien sering menyendiri dan
tidak mau bercakap cakap degan
orang lain.

12 Juli 2019 DO: pasien sering tiba tiba Ganguan konsep diri :
Pukul 10.20 menangis sendiri, pasien terlihat harga diri rendah
tidak banyak berbiara, diam, lesu
Ds: -

12 Juli 2019 DO : pasien mengatakan mandi 2x Deficit perawatan diri


Pukul 09.25 sehari (mandi dan berdandan)
DS : pasien mandi tidak bersih
hanya badan terkena air dan
menyudahi mandi, odol masih
dibibir dan meludah sembarangan
XVI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Isolasi social : manrik diri
b. Deficit perawatan diri
c. Harga diri rendah

XVII. POHON MASALAH


Harga diri rendah Akibat

Isolasi sosial Core Problem

Defisit perawatan diri Penyebab

(Budi Anna Keliat, 2010)

XVIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Isolasi sosial
b. Harga diri rendah
c. Deficit perawatan diri
XIX. RENCANA KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan & Rencana Rasional


O Keperawatan Kriteria hasil Tindakan Tindakan
1 Isolasi social : Tujuan : SP1 SP1
menarik diri 1) Pasien dapat 1) Perawat 1) Untuk membina
membina memperkenalkan hubungan saling
hubungan diri sambil berjabat percaya
saling percaya tangan dengan 2) Untuk
2) Pasien mampu pasien. mengetahui apa
berinteraksi 2) Menanyakan penyebab pasien
dengan orang nama dan marah.
lain panggilan, 3) Agar pasien
3) Perawat mengetahui
Kriteria menanyakan tanda gejala isos
1) Pasien bisa
perasan pasien. 4) Agar pasien
menunjukan
4) Buat kontak merasa rugi
wajah cerah,
interaksi penuh setelah
mau
dengan ekspresi melakukan
berkenalan,
perasaan pasien mengurung diri.
ada kontak
5) Agar pasien bisa
mata, perasan SP2 berinteraksi
bersedia 1) Perawat
dengan orang
meceritakan mengevaluasi
lain SP1
masalahnya jadwal kegiatan
6) Agar pasien bisa
harian pasien.
latihan sesuai
2) Perawat
jadwal
berdiskusi tentang
kemampuan yang
dimiliki SP2
1) Untuk
3) Latihan
mengonfirmasi
kemampuan pasien
kegiatan
yang dimiliki
keberhasilan SP1

SP3
1) Perawat 2) Agar pasien bisa
mengevaluasi melatih
jadwal harian kemampuan atau
untuk hobi SP2
melaksanaakan 3) Agar pasien bisa
interaksi social latihan sesuai
dengan pasien dan jadwal
perawat lain
2) perawat
mengajarkan ke
pasien
mengungkapkan SP3
1) Untuk
perasaanya.
menentukan

SP4 keberhasilan SP1


1) Diskusikan hasil dan SP2
latihan 2) Agar pasien bisa
memperkenalan memperkenalkan
diridengan diri SP3
ekspresi. 3) Agar pasien bisa
2) Mengajarkan latihan sesuai
pasien latihan jadwal
sholat dan berdoa,
3) Memasukkan
jadwal latihan.

SP 5
1) Mengevaluasi
SP4
jadwal kegiatan 1) Untuk
harian pasien menentukan
untuk cara keberhasilan
berinteraksi SP1, SP2 dan SP
dengan teman2 2) Agar pasien bisa
sekitar
2) Mengajarkan cara memperkenalkan
minum obat yang diri dan
benar. bersosialisasi
3) Susun jadwal SP4
minum obat secara 3) Agar pasien bisa
teratur. latihan sesuai
jadwal
SP 5
1) Untuk
mengetahui
keberhasilan
SP1-SP4
2) Agar pasien
mengetahui cara
minum obat
yang benar
3) Agar pasien bisa
latihan sesuai
jadwal

2 Deficit Tujuan : SP1 SP1


perawatan diri 3) Pasien dapat 5) Perawat 7) Untuk membina
membersihkan memperkenalkan hubungan saling
diri dengan diri sambil berjabat percaya
mandiri. tangan dengan 8) Untuk
4) Pasien dapat pasien. mengetahui apa
mandiri 6) Menanyakan penyebab pasien
dengan penyebab mengapa marah.
aktifitasnya susah mandi 9) Agar pasien bisa
7) Mengidentifikasi mengontrol
Kriteria tanda gejala marah SP1
2) Pasien bisa
8) Perawat 10) Agar pasien bisa
mengetahui
mengajarkan cara latihan sesuai
penyebab dan
tanda gejala. membersih akn diri jadwal
3) Pasien bisa dengan bersih.
mengetahui 9) Perawat membantu SP2
4) Untuk
cara pasien
menentukan
membersihkan memasukkan
keberhasilan SP1
diri. jadwal latihan

SP2 5) Agar pasien bisa


4) Perawat mandiri saat
mengevaluasi cara perawatan diri
membersikan dir SP2
berpakaian dan 6) Agar pasien bisa
kerapian. latihan sesuai
5) Perawat jadwal
mengajarkan
pasien
membersihkan
badan saat mandi.
6) Perawat membantu SP3
4) Untuk
pasien
menentukan
memasukkan
keberhasilan SP1
jadwal latihan
dan SP2
5) Agar pasien bisa
SP3
3) Perawat adl secara bersih

mengevaluasi dan mandiri SP3

jadwal harian 6) Agar pasien bisa

untuk dua cara latihan sesuai

fisik jadwal

4) perawat
mengajarkan ke
pasien
membersihkan dan
merapikan.
5) Perawat membantu SP4
pasien membuat 4) Untuk

jadwal latihan. menentukan


keberhasilan
SP4 SP1, SP2 dan SP
4) Diskusikan hasil 3
latihan adl secara 5) Agar pasien bisa
mandiri. adl mandiri SP4
5) Mengajarkan 6) Agar pasien bisa
pasien latihan latihan sesuai
sholat dan berdoa jadwal
6) Memasukkan
jadwal latihan. SP 5
4) Untuk
mengetahui
keberhasilan
SP 5 SP1-SP4
4) Mengevaluasi 5) Agar pasien
jadwal kegiatan mengetahui cara
harian pasien minum obat
untuk adl mandiri yang benar
sudah dilatih 6) Agar pasien bisa
5) Mengajarkan cara latihan sesuai
minum obat yang jadwal
benar.
6) Susun jadwal
minum obat secara
teratur.

3 Harga diri 1. Pasien 1) bina hubungan 1) hubungan


rendah mampu saling percaya saling
berinterak 2) setelah pasien percaya
dapat merupakan
si dengan
berinteraksi langkah awal
orang lain dapt untuk
2. Dapat menyebutkan melakukan
membia minimal satu interaksi
hubungan penyebab 2) dengan
saling harga diri mengetahui
percaya rendah tanda dan
3. Pasien 3) pasien dapat gejala kita
mampu menyebutkan dapat
meyebutk keuntungan menntukan
an harga diri interensi
penyebab rendah selanjutnya
tandadan 4) pasien dapat 3) reinforceme
gejala melaksanaakan nt dapt
haga diri hubungan meningkatka
rendah social secara n harga diri
4. Pasien bertahap klien
mampu 5) pasien dapat 4) mengetahui
berinterak menyebutkan sejauh mana
si perasannya pengetahuan
setelah klien tentang
berhubungan berhubungan
sosial dengan
orang lain
5) agar pasien
lebih peraya
diri untuk
berhubungan
dengan
orang lain

XX. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI / TINDAKAN EVALUASI


KEPERAWATAN
12-07-2019 S:
Subyektif : - Pasien bisa menbina hubungan
Pasien suka bicara sendiri sedih sendiri saling percaya
dan tatapan ksong serta menyendiri - Pasien mampu
gelisah mengungkapkan aidentitasnya
Obyektif: tauberkenalan
Ekspresi wajah pasien terlihat murung, O :
lemas, tatapan tajam - Ekspresi wajah pasien tegang
Diagnosa: isolasi social : menarik diri dan tatapan kosong
Tindakan keperawatan SP1 P: - Pasien terlihat tidak kooperatif
a. Bina hubungan saling percaya tetapi sesekali bisa membina
b. Membantu orientasi realita thapannya hubungan dengan baik
memberikan support dan tidak boleh A : Masalah belum teratasi, pasien
menyalahkan pasien masih terlihat murung dan
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam sendiran
jadwal kegiatan harian. P : Optimalkan SP 1 serta berdiskusi
RTL : ulangi SP1 (memperkenalkan diri) tentang kemampuan yang dimilki

12-07-2019 S:
Data - Pasien bisa membina hubungan
Subyektif : saling percaya dengan baik.
Pasien mengatakan sudah tidak menangis - Pasien mengatakan dapat apa
dan murung lagi dan lebih tenang. yang dirasakan saat ini
Obyektif : O:
Pasien terlihat mondar-mandir dan - Pasien terlihat bisa membina
gelisah kontak mata ada, lebih ekspresif hubungan saling percaya
Diagnosa: isolasi social : menarik diri. dengan baik
Tindakan keperawatan - Pasien terlihat lebih baik.
a. Mengevaluasi kemampuan pasien A : SP 1p teratasi
mengevaluasi yang dipikir P : Lanjutkan SP 2p
b. Mengulang SP1: - Anjurkan mengontrolperasaan
 Menanyakan hobi yang dialamiatau dirasakan
 Menanyakan tanda dan gejala isolasi dengan memasukan dalam
sosial jadwal kegitan harian
 Mendiskusikan perasaan yang
dirasakan
 Menanyakan akibat curiga
 Mengajarkan cara mengontrol
curiga.
 Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian.
RTL : Ulangi SP1(kemampuan yang dimiliki)
4-04-2019Data S:
Subyektif: Pasien mengatakan sudah mulai
Pasien mengatakan kapan saya bisa pulang bisa mengontrol curiga marahnya
Obyektif: dengan baik
Pasien terlihat tenang dan sering tidur O:
Tindakan Keperawatan: - Pasien terlihat kooperatif
SP 3p. - Klien terlihat bisa mengulangi
- Mengevaluasi kemampuan pasien sp1p dan sp2p
dalam mengungkapkan apa yg - Pasien tampak mengikuti sp3p
diraskan dengan baik
- Melatih pasien mengungkapkan rasa A : SP 2p teratasi
marah secara verbal : menolak dengan P : Lanjutkan SP 4p
baik, meminta dengan baik, - Anjurkan mengontrol
mengungkapkan perasaan dengan baik perasanyany dengan melakukan
- Menganjurkan pasien memasukan kegitan yang bias dilakukan
jadwal latihan dalam kegiatan harian. - Anjurkan pasien memasukan
jadwal latihan dalam kegiatan
harian
- Rencanakan SP 4p
- Evaluasi jadwal kegiatan

12-07-2019, pukul 13.10 S:


Data: Pasien mengatakan sudah mulai
Pasien Kooperatif tenang, adl mandii, makan
SP 4p. banyak, sudah bias interaksi
- Mendiskusikan hasil latihan dengan orang lain, bicara jelas,
memperkenalkan diri, ekspresif
mengekspresikan perasaan dengan O :
sp1p, sp2p, sp3p - Pasien kooperatif.
- Melatih pasien mengontrol marah - Pasien tampak aktif dalam
dengan sholat/ berdoa mengikuti cara mengontrol marah
- Menganjurkan pasien memasukan dengan berdoa
kegiatan dalam jadwal kegiatan harian. A : Masalah teratasi sebagian
P : Optimalkan SP 4p
- Anjurkan mengontrol marah
dengan sholat dan berdoa
- Anjurkan pasien memasukan
jadwal latihan dalam kegiatan
harian.
- Optimalkan SP 4p
- Evaluasi jadwal kegiatan

TTD

Wiwit Rizki T.S

Anda mungkin juga menyukai