Anda di halaman 1dari 2

1.

Cara mengontrol enkoder/mendapatkan data

Pada kesempatan kali ini, akan sedikit dibahas mengenai cara mendapatkan data encoder
menggunakan arduino. Encoder yang digunakan merupakan tipe quadrature, yang mana pada
encoder tipe ini memiliki 2 channel output yang biasa disebut dengan channel a dan channel
b. Keluaran yang dihasilkan oleh channel a dan b berupa sinyal kotak yang memiliki beda
phasa sebesar 90o. Perbedaan tersebut yang nantinya digunakan sebagai pembeda arah
putaran poros. Gambar 1 dibawah ini merupakan gambar sinyal yang dihasilkan encoder
pada output channel a dan b.

Penggunaan Rorary Encoder Switch biasanya menggunakan metode Active LOW baik untuk
output data nya ataupun Center Switch nya, sehingga kita membutuhkan Resistor Pull-Up
untuk menstabilkan digital Out A dan B saat kita gunakan menuju mikrokontroller.Untuk Jenis
yang dilengkapi breakout board biasanya sudah disertai resistor pullup pada board
nya,sedangkan untuk jenis tanpa breakout (pretelan) kita membutuhkan Resistor 10K untuk
melakukan pullup Out A dan Out B ke VCC,meskipun demikian dalam pemrograman Arduino
kita bisa menggunakan fungsi internal pullup pada i/o Arduino agar tidak menambahkan
komponen resistor (gunakan pinMode (x, INPUT_PULLUP); ).Rangkaian kontroller yang Commented [IAP1]:
digunakan adalah arduino uno. Dalam pembacaan data encoder tersebut biasanya ada beberapa
cara menghubungkan output encoder dengan pin pada rangkaian arduino. Koneksi tersebut
diantaranya sebagai berikut :
1. Channel a dan b dihubungkan ke pin digital biasa,
2. Salah satu channel (a atau b) dihubungkan ke pin external interrupt dan channel yang lain
dihubungkan ke pin digital biasa,
3. Channel a dan b keduanya dihubungkan ke pin external interrupt

Untuk mendapatkan resolusi pembacaan yang paling akurat, biasanya digunakan cara nomor 3.
Tapi yang paling sering digunakan adalah cara nomor 2, karena dengan menghubungkan salah
satu channelnya saja ke pin external interrupt itu sudah cukup.
2. Prinsip Kerja
Dua buah sensor optis (Channel A dan B) pendeteksi “hitam dan putih” digunakan acuan untuk
menentukan arah gerakan. Searah jarum jam (clock-wise, CW) atau (counter clock-wise,
CCW). Sedangkan jumlah pulsa (baik A atau B) dapat dihitung (menggunakan prinsip counter)
sebagai banyak langkah yang ditempuh. Dengan demikian arah gerakan dan posisi dapat
dideteksi..

Anda mungkin juga menyukai