PENDAHULUAN
memiliki peran yang sangat penting, salah satu perangkat kesehatan tersebu
kesehatan pengembangan.
Di sini, puskesmasdifungsikan sebagai ujung tombak penentu kinerja
1.2.3. Apa itu program pemberantasan penyakit menular yang ada pada
pada puskesmas?
1.3. Tujuan
Pengobatan2.
Ini dapat terjadi karena tetesan-tetesan halus yang terhambur dari batuk,
mulut.Manusia makan bahan makanan dan minum air yang telah dikotori
berdarah danRabies
2.2.3. Jika diketahui cara bagaimana penyakit itu menular, maka dapat
A.Wabah
disuatu daerah
penyakitnya.
4) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikkan dua kali
tahunsebelumnya
5) Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua
tahunsebelumnya
6) Case Fatality Rate (CFR) dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu
periodesebelumnya4
menunjukkankenaikan dua kali atau lebih periode yang sama dalam kurun
waktu/tahunsebelumnya.
dari periode sebelumnya (pada daerah endemis), terdapat satu atau lebih pender
ita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan
Pes,Difteri.
dilaporkan bulanan3.
penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll). Tujuan dari program
mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan diunitnya, dan kut serta aktif
A.Surveilans epidemiologi
B.Imunisasi
C.TBC
D.Malaria
E.Kusta
F.DBD
G.PenanggulanganKLB
H.ISPA/Pnemonia
I.Filariasis
J.AFP
K.Diare
N.Frambusia
O.Leptospirosis
P.HIV/AIDS
Q. Penyakit tidak menular (DM, hipertensi, dll).
memilikitugas-tugas yang terbagi dalam lima hal. Terdapat banyak sekali macam
penyakitmenular, berikut ini jenis penyakit menular yang bersumber data dari
No penyakit No Penyakit
7 Kusta PB 19 Sifilis
8 Kusta MB 20 Gonorhea
9 Campak 21 Frambusia
10 Difteri 22 Filariasis
yang memiliki risikotinggi bisa memiliki risiko kapan saja terkena penyakit
dandiseminasinya
sebagaistimulam
faktor risiko.
B.Peningkatan imunisasi
terjangkit penyakit menular, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh puskesms
peningkatanimunisasi
program imunisasi
tatalaksana penderita.
dikatakan gagal dan pasien harus mengulang tahap pengobatan mulai dari awal.
tangah masa pengobatan, maka akan terjadi resistensi danhal ini dapat
dandiseminasinya
dantatalaksana penderita
dantatalaksana penderita
7) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasidan
penderita
pemberantasan penyakit menular dari data yang didapat oleh puskesmas itu
KLB/wabah
program kesehatan.
aduPenyakit Menular.
dalam bentuk tabel, grafik, peta dan analisis epidemiologi lebih lanjut oleh
pusat- pusat riset, pusat-pusat kajian dan perguruan tinggi serta sektor
terkaitlainnya.
Di dalam KEPMENKES RI NOMOR 1479/MENKES/SK/X/2003
kejadian luar biasa, penyakit menular dan keracunan, demam berdarah dan
meliputikolera, tifus perut klinis, TBC paru BTA (+), tersangka TBC paru, kusta
PB Kusta MB, campak, difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis klinis, malaria
teknis surveilans yangsaling mempengaruhi kinerja antara yang satu dengan unit
3) Umpan Balik.
daerah kerjanya.
4) Laporan
Pemberantasan Penyakit
agar masyarakat bisa mengertisecara luas apa saja penyakit menular itu,
penyakit menular seksual pada kalangan muda yang sekarang sedang marakterjadi
. Banyak siswa SMP yang masih belum mengerti apa itu penyakit HIV/AIDS dan
kalangan muda juga sangat penting untuk membentuk moraldan karakter yang
n negara yang berimbas kepada tingkat dan status kesehatan bangsa.Upaya selain
dibimbing oleh dokter atau bidan setempat. Dengan adanya pos kesehatanyang
akan bertambah.
dan diseminasinya
pemberantasan penyakit
stimulan
4. Menyiapkan materi dan menyusun rancangan
pemberantasan penyakit
pemberantasan penyakit
pemberantasan penyakit.
menyebabkan kematian
lesu
C. Kegiatan:
2. Surveilance epidemilogi
3. Surveilance vektor
4. Pemberantasan vektor
2.4.2 TB paru
Penyakit menular yang bersifat menahun oleh kuman
C. Kegiatan:
5. Penyuluhan kesehatan
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
.3.2. Saran Makalah ini sungguh tidak luput dari ketidak sempurnaan, maka
3.2.2. Penguraian yang lebih rinci tentang implementasi p2m terhadap penyakit-
DAFTAR PUSTAKA
1. Menkes, 2006 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
2013,<http://www.scribd.com/doc/165526531/P2M>Dinas Kesehatan,
viewed 10 november
2013,<http://kalbarprov.go.id/file/dokumen/profil/RPJMD_msopddinkes.p
df>