Anda di halaman 1dari 2

Langkah-langkah diagnosis penyakit pada skenario

 Anamnesis
1. Keluhan utama : Nyeri dan mati rasa disiku, lengan atas atau jari-jari; Kesemutan atau
kram di jari manis dan kelingking; Kelemahan otot di jari sehingga sulit
menggenggam benda
2. Riwayat penyakit terdahulu
3. Riwayat pengobatan
4. Riwayat penyakit keluarga dan lingkungan
 Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi (Look)
Inspeksi sebenarnya telah dimulai ketika penderita memasuki ruangan periksa. Pada
inspeksi secara umum diperhatikan raut muka penderita, apakah terlihat kesakitan.
Cara berjalan sekurang-kurangnya 20 langkah, cara duduk dan cara tidur.
Inspeksi dilakukan secara sistematik dan perhatikan terutama ditujukan pada :
a. Kulit, meliputi warna kulit
b. Jaringan lunak, yaitu pembuluh darah, saraf, otot, tendo, ligamentum, jaringan
lemak, fascia, dan kelenjar limfe
c. Tulang dan sendi
d. Sinus dan jaringan parut
o Apakah sinus berasal dari-permukaan saja, dari dalam tulang atau dalam
sendi
o Apakah jaringan parut berasal dari luka operasi, trauma, atau supurasi

2. Palpasi (Feel)
Yang perlu diperhatikan pada palpasi adalah :
a. Suhu kulit, apakah lebih panas/dingin dari biasanya, apakah denyutan arteri dapat
diraba atau tidak
b. Jaringan lunak; palpasi jaringan lunak dilakukan untuk mengetahui adanya spasme
otot, atrofi otot, keadaan membrane sinovial, penebalan jaringan membrane
sinovia, adanya tumor dan sifat-sifatnya, adanya cairan didalam/diluar sendi atau
adanya pembengkakan
c. Nyeri tekan; perlu diketahui lokalisasi nyeri yang tepat, apakah nyeri setempat
atau nyeri yang bersifat kiriman dari tempat lain
d. Tulang; diperhatikan bentuk, permukaan, ketebalan, penonjolan, dari tulang atau
adanya gangguan didalam hubungan yang normal antara tulang yang satu dengan
yang lainnya.
e. Penilaian deformitas yang menetap: pemeriksaan ini dilakukan apabila sendi tidak
dapat diletakkan pada posisi anatomis yang normal.

3. Kekuatan Otot (power)


Pemeriksaan kekuatan otot penting artinya untuk diagnosis, tindakan, prognosis, serta
hasil terapi. Penilaian dilakukan menurut Medical Research Council dimana kekuatan
otot dibagi dalam grade 05, yaitu:
Grade 0 : Tidak ditemukan adanya kontraksi pada otot
Grade 1 : Kontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus otot yang
dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakkan sendi
Grade 2 : Otot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi kekuatannya tidak dapat
melawan pengaruh gravitasi
Grade 3 : Di samping dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan pengaruh
gravitas tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan oleh pemeriksa
Grade 4 : Kekuatan otot seperti grade 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap
tahanan yang ringan
Grade 5 : Kekuatan otot normal

4. Pergerakan (Move)
Pada pergerakan sendi dikenal dua istilah yaitu pergerakkan aktif merupakan
pergerakkan sendi yang dilakukan oleh penderita sendiri dan pergerakan pasif yaitu
pergerakkan sendi dengan bantuan pemeriksa.
Pada pergerakan dapat diperoleh informasi mengenai:

Anda mungkin juga menyukai