Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh :

AGNES DEVITA PANDODEAN PUTRI


P07120117046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2019
KONSEP DASAR GANGGUAN KESEHATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH KRONIS

A. Masalah Utama
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah Kronis

B. Pengertian
Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai
dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan
dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri
atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak
langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang
berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal
menyesuaikan tingkah laku dan cita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan
tingkah laku dan cita-cita.

C. Rentang Respon

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Aktualisasi diri Konsep diri positif Harga diri Rendah Kerancuan identitas Depolarisasi
D. Tanda Dan Gejala
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan gangguan harga diri
rendah kronismenurut Nita Fitria (2012) yaitu:
1. Mengkritik diri sendiri
2. Perasaan tidak mampu
3. Pandangan hidup yang pesimistis
4. Tidak menerima pujian
5. Penurunan produktivitas
6. Penolakan terhadap kemampuan diri
7. Kurang memperhatikan perawatan diri
8. Berpakaian tidak rapi
9. Selera makan berkurang
10. Tidak berani menatap lawan bicara
11. Lebih banyak menunduk
12. Bicara lambat dengan nada suara lemah

E. Faktor-Faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Mengalami kegagalan
4. Ketegangan peran yang dirasakan
5. Perasaan tidak mampu
6. Penolakan terhadap kemampuan personal
7. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
F. Pohon Masalah

Isolasi Sosial
Effect

Harga Diri Rendah Kronik


Core Problem

Koping Individu Tidak Efektif


Causa

Gambar : Mukhripah D& Iskandar (2012)


KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

HARGA DIRI RENDAH KRONIS

A. PENGKAJIAN (Keliat, 2006)


1. Keluhan utama
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
3. Konsep diri:
a. Gambar diri
b. Identitas
c. Peran
d. Ideal diri
e. Harga diri
4. Alam perasaan
a. Sedih
b. Putus asa
c. Ketakutan
d. Gembira berlebihan
5. Interaksi selama wawancara
a. Bermusuhan
b. Tidak kooperatif
c. Mudah tersinggung
d. Kontak mata kurang
e. Defensif
f. Curiga
6. Penampilan

B. MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah kronis
Data Subjektif:
a. Mengungkapkan dirinya tidak berguna
b. Mengungkapkan dirinya merasa tidak mampu
c. Mengungkapkan dirinya tidak semangat untuk beraktivitas atau
bekerja
d. Mengungkapkan dirinya malas melakukan perawatan diri (mandi,
berhias, makan atau toileting)
Data Objektif:
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimistis
d. Tidak menerima pujian
e. Penurunan produktivitas
f. Penolakan terhadap kemampuan diri
g. Kurang memperhatikan perawatan diri
h. Berpakaian tidak rapi
i. Selera makan berkurang
j. Tidak berani menatap lawan bicara
k. Lebih banyak menunduk
l. Bicara lambat dengan nada suara lemah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Harga diri rendah kronis

D. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Perencanaan
No. Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Harga diri SP1: Setelah 1x 1. Diskusikan Aspek positif
rendah kronis Klien dapat interaksi bahwa klien penting
mengidentifi diharapkan klien masih untuk
kasi mampu memiliki meningkatka
kemampuan mengidentifikasi: sejumlah n percaya
dan aspek - Kemampuan kemampuan diri serta
positif yang yang dimiliki dan aspek harga diri
dimilikinya. klien positif seperti
- Aspek positif kegiatan klien
yang dimiliki dirumah,
klien adanya
keluarga dan
lingkungan
terdekat klien.
2. Beri pujian
yang
realistis/nyata
dan hindarkan
setiap kali
bertemu
dengan klien
yang memiliki
penilaian
negatif.
SP1: Setelah 1x 1. Diskusikan Mencari cara
Klien dapat interaksi dengan klien yang
menilai diharapkan klien kemampuan konstruktif
kemampuan mampu menilai yang masih dan
yang masih kemampuan yang dapat menunjukkan
dapat masih dapat digunakan potensi yang
dilakukan. dilakukan. saat ini dimiliki klien
setelah untuk
mengalami mengubah
masalah dirinya
2. Bantu klien menjadi
menyebutkan lebih baik
nya dan dan berharga
memberi
penguatan
terhadap
kemampuan
diri yang
diungkapkan
klien
3. Perlihatkan
respon
kondusif dan
menjadi
pendengar
yang aktif.
SP1: Setelah 1x 1. Diskusikan Menghindari
Klien dapat interaksi, klien dengan klien adanya
menentukan mampu beberapa kehilangan/p
kegiatan melakukan aktivitas yang erubahan
yang akan kegiatan yang dapat peran akibat
dilatih akan dilatih sesuai dilakukan dan perasaan
sesuai kemampuan klien. dipilih HDR yang
dengan sebagai dialami klien
kemampuan kegiatan yang
klien. akan klien
lakukan
sehari-hari
2. Bantu klien
menetapkan
aktivitas
mana yang
dapat klien
lakukan
secara
mandiri,
mana
aktivitas yang
memerlukan
bantuan
minimal dari
kelurga, dan
aktivitas apa
saja yang
perlu bantuan
penuh dari
keluarga atau
lingkungan
terdekat klien
3. Berikan
contoh cara
pelaksanaan
aktivitas yang
dapat
dilakukan
klien
4. Susun
bersama klien
dan buat
daftar
aktivitas atau
kegiatan
sehari-hari.
SP1: Setelah 1x 1. Diskusikan Meningkatka
Klien dapat interaksi, klien dengan klien n
melatih dapat melatih untuk pengetahuan
kemampuan kemampuan yang menetapkan klien akan
yang dipilih. dipilih. urutan mekanisme
kegiatan koping yang
(yang sudah konstruktif
dipilih klien) dalam
yang akan menghargai
dilatihkan diri sendiri
2. Bersama
klien dan
keluarga
memperagaka
n beberapa
kegiatan
memperagaka
n beberapa
kegiatan yang
akan
dilakukan
klien.
3. Berikan
dukungan dan
pujian yang
nyata setiap
kemajuan
yang
diperlihatkan
SP1: Setelah 1x Berikan pujian Menghargai
Klien interaksi, klien yang wajar dari kemampuan
mendapat dapat melatih perawat untuk klien serta
pujian yang kemampuan yang kegiatan yang menunjukkan
wajar dari dipilih. dilakukannya kemampuan
perawat yang klien
untuk miliki
kegitan yang
dapat
dilakukanny
a.
SP1: Setelah 1x Memasukkan Ujian yang
Klien dapat interaksi, klien kegiatan yang wajar akan
memasukka mendapat pujian dilatih ke dalam meningkatka
n kegiatan yang wajar jadwal kegiatan n harga diri
yang dilatih perawat untuk harian klien
kedalam kegiatan yang
jadwal dapat
kegiatan dilakukannya.
harian.
SP2: Setelah 1x Evaluasi jadwal Memasukkan
Jadwal interaksi, klien kegiatan harian kegiatan
kegiatan dapat klien oleh perawat yang ke
harian klien mengevaluasi dalam jadwal
terevaluasi kegiatan kegiatan
oleh hariannya. harian
perawat. merupakan
proses untuk
membiasaka
n klien
melakukan
aktivitas
rutin yang
dapat
meningkatka
n harga diri
klien
SP2: Setelah 1x Latih kemampuan Evaluasi
Klien dapat interaksi, klien kedua klien yang jadwal
melatih dapat melatih dapat dilakukan kegiatan
kemampuan kemampuan harian klien
kedua yang kedua yang dapat oleh perawat
dapat dilakukan. akan
dilakukan. membantu
perawat
untuk
melihat
perkembanga
n harga diri
klien
SP2: Setelah 1x Anjurkan klien Menghargai
Menganjurk interaksi, klien untuk kemampuan
an klien memasukkan ke memasukkan klien serta
memasukka dalam jadwal kemampuan menunjukkan
n kedalam kegiatan harian. kedua ke dalam kemampuan
jadwal jadwal kegiatan yang klien
kegiatan harian miliki selain
harian. kemampuan
sebelumnya
memasukkan
ke dalam
jadwal
kegiatan
harian
merupakan
proses untuk
membiasaka
n klien
melakukan
aktivitas
rutin yang
dapat
meningkatka
n harga diri
klien
DAFTAR PUSTAKA

Fitria, Nita.2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan


dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan.jakarta: Salemba
Medika

Keliat, Budi Anna dkk.2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : FIK,
Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai