PENDAHULUAN
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Pemilahan Sampah Antara Pendidikan, Sosial
Ekonomi Dan Ketersediaan Sarana Di Kelurahan Banjar Negara Wilayah
Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon.
No Pemilahan sampah Jumlah Presentase (%)
Kurang Baik 71 71
1.
Baik 29 29
2.
Pendidikan Jumlah Presentase (%)
No
Rendah 69 69
1.
Tinggi 31 31
2.
Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
No
Tidak bekerja 19 19
1.
Bekerja 81 81
2.
Pendapatan Jumlah Presentase (%)
No
Rendah 60 60
1.
Tinggi 40 40
2.
Ketersediaan sarana Jumlah Presentase (%)
No.
Kurang baik 71 71
1.
Baik 29 29
2.
Dari hasil penelitian yang dianalisis secara univariat, pada tabel 1 sebanyak 71
(71%) responden yang memilah sampah kurang baik, sebanyak 69 (69%)
responden memiliki pendidikan rendah, sebanyak 60 (60%) pendapatan Kepala
Keluarga yang rendah, sebanyak 71 (71%) responden yang memiliki ketersediaan
sarana kurang baik dalam pemilahan sampah rumah tangga di Kelurahan Banjar
Negara Wilayah Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon tahun 2017.
2. Analisis Bivariat
Tabel 2
Distribusi Hubungan Antara Pendidikan, Social Ekonomi, Dan
Ketersediaan Sarana Dengan Pemilahan Sampah Rumah Tangga Di
Kelurahan Banjar Negara Tahun 2017
No variabel pemilahan sampah rumah tangga total Pvalue OR (95%) CI
A. Pendidikan
1. rendah 63 91,3 6 8,7 69 100 0,000 30, 188
(9,452-11,936)
2. tinggi 8 25,8 23 74,2 31 100
B. Pekerjaan
1. tidak 17 89,5 2 10,5 19 100 0,091 4,250
bekerja (0,915-19,751)
C. Pendapatan
(9,328-133,473)
D. ketersediaan
Sarana
PEMBAHASAN
Pendidikan
Pada penelitian ini dari 100 responden sebagian besar sebanyak 69 (69%)
responden yang memiliki pendidikan rendah dalam pemilahan sampah rumah
tangganya. Dari pemilahan sampah rumah tangga dengan pendidikan rendah
yang pemilah sampah rumah tangganya baik lebih sedikit yaitu sebanyak 8,7%,
dibandingkan dengan pemilahan sampah rumah tangga dengan pendidikan tinggi
yaitu sebanyak 74,2%. Dari hasil uji analisis bivariate diperoleh ada hubungan
yang signifikan antara pendidikan dengan pemilahan sampah rumah tangga.
Tingkatan pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon
terhadap suatu informasi yang datan dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi
akan memberikan respon yang rasional terhadap informasi yang datang dan
berfikir akan sejauh mana keuntungan yang mungkin akan diperoleh dari
informasi atau gagasan tersebut sedangkan orang yang berpendidikan rendah
akan memberikan respon seolah-olah diketahuinya padahal belum tentu mereka
memahami dan mengetahui isi informasi tersebut serta biasanya mereka
berpendidikan rendah jarang memikirkan keuntungan yang akan mereka peroleh
dari setiap informasi atau gagasan tersebut. Pada penelitian ini mayoritas
pendidikanya adalah hanya tamat SD sebanyak 39 responden, tidak tamat SD
sebanyak 9 responden berpendidikan SMP sebanyak 21 responden,
berpendidikan SMA sebanyak 22 reponden dan 9 reponden berpendidikan
perguruan tinggi.
Pekerjaan
pada penelitian ini dari 100 responden sebagian besar sebanyak 81 (81%)
responden yang bekerja dalam pemilahan sampah rumah tangganya. Dari
pemilahan sampah rumah tangga dengan reponden yang tidak bekerja yang
pemilahan sampahnya baik lebih sedikit yaitu sebanyak 10,5%, dibandingkan
dengan reponden yang bekerja yaitu sebanyak 33,3%. Dari hasil analisis bivariate
diperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan pemilahan
sampah rumah tangga. Penelitian ini sejalan dengan hasil yang dilakukan oleh
Alin Sri Maulina (2012), bahwa tidak ada hubungan antara faktor pekerjaan yang
mengindikasikan ketersediaan waktu luang responden dengan keputusan
responden untuk memilah sampah dirumah. Pada penelitian dilapangan bahwa
pekerjaan yang dimikliki kepala keluuarga adalah buruh yang pendapatan setiap
bulannya tidak menentu dan itupun tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun, masyarakat yang tidak bekerja seharusnya merasakan pentingnya
menjaga kesehatan individu maupun keluarga untuk tetap dapat hidup secara
sehat dan dapat melaksanakan aktifitas sesuai pekerjaan yang dimilikinya.
Pendapatan
Pada penelitian ini dari 100 responden sebanyak 60 (60%) responden yang
pendapatanya rendah dalam pemilahan sampah rumah tangganya. Dari pemilahan
sampah rumah tangga dengan responden yang memiliki pendapatan rendah yang
pemilahan sampahnya baik lebih sedikit yaitu sebesar 5%, dibandingkan dengan
responden yang pendapatannya tinggi yaitu sebanyak 11,6%. Dari analisis
bivariate diperoleh ada hubungan yang signifikan antara pendapatan dengan
pemilahan sampah rumah tangga. Penelitian ini sejalan dengan hasil yang
dilakukan oleh Hayana (2012), bahwa ada hubungan antara pendapatan dengan
partisipasi ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah dikarenakan bahwa
responden yang memiliki pendapatan rendah maka partisipasinya dalam
pengelolaan sampah rendah, sementara responden yang memiliki pendapatan
tinggi maka tingkat partisipasinya dalam mengelola sampah juga tinggi.
Penelitian ini tidak sejalan dengan hasil yang dilakukan oleh Alin Sri Maulina
(2012) diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor
pendapatan responden dengan keputusan untuk memilah sampah dirumah.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, pendapatan yang diperoleh oleh
keluarga rata rata dibawah UMK Cilegon yaitu sebesar 2-2,5 juta perbulan.
Itupun kadang kadang dibawah 2 juta.hal ini dikarenakan mayoritas pekerjaan
pada masyarakat di Kelurahan Banjar Negara hanya sebagai buruh yang
pendapatan setiap bulannya tidak menentu.
Ketersediaan sarana
Pada penelitian ini dari 100 responden, 71 (71%) yang memiliki ketersediaan
sarana kuran baik dalam pemilahan sampah rumah tangganya. Dari pemilahan
sampah rumah tangga dengan responden yang memiliki ketersediaan sarana
kuran baik dengan pemilahan sampah rumah tangga baik lebih sedikit yaitu
sebanyak 0%, dibandingkan dengan responden yang mempunyai ketersediaan
sarana baik yang pemilahan sampah rumah tangganya baik yaitu sebesar 100%.
Penelitian ini sejalan dengan hasil yang dilakukan oleh Alin Sri Maulina (2012)
bahwa ketersediaan tempat sampah terpilah berhubungan dengan partisipasi
responden dalam pemilahan. Bagi responden yang telah memilaj, partisipasi
dalam memilah lebih didasarkan pada kesadaran pribadi meskipun belum
terfasilitasi tempat sampah terpilah, sedangkan bagi responden yang belum
memilah faktor ini menjadi alas an untuk tidak berpartisipasi. Selain itu,
ketersediaan sarana juga memberikan kenyamanan dalam melakukan pemilahan.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, banyak responden yang memiliki
keterseiaan sarana kurang baik. Adapun masyarakat yang sudah memilah, mereka
hanya mempunyai satu sarana akan tetapi mereka menggunakan kantong plastic
untuk sampah anorganik seperti botol botol bekas dan kemudian menjualnya ke
pelapak yang ada di Kelurahan Banjar Negara atau menukarnya dengan minyak
goreng.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat didimpulkan di Kelurahan Banjar Negara Wilayah
Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon tahun 2017 :
1. sebanyak 71 (71%) pemilahan sampah rumah tangga di Kelurahan Banjar
Negara Wilayah Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon kurang baik.
2. sebanyak 69 (69%) responden yang di wawancarai di Kelurahan Banjar
Negara Wilayah Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon memiliki
pendidikan rendah.
3. sebanyak 19 (19%) kepala keluarga di Kelurahan Banjar Negara Wilayah
Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon tidak bekerja.
4. Sebanyak 60 (60%) di Kelurahan Banjar Negara Wilayah Kerja Puskesmas
Ciwandan Kota Cilegon memiliki pendapatan rendah,
5. Sebanyak 71 (71%) kepala keluarga di Kelurahan Banjar Negara Wilayah
Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon memiliki ketersediaan sarana
kurang baik.
6. Ada hubungan antara pendidikan (P=0,000) dengan pemilahan sampah
rumah tangga di Kelurahan Banjar Negara Wilayah Kerja Puskesmas
Ciwandan Kota Cilegon
7. Tidak ada hubungan antara pekerjaan (P=0,091) dengan pemilahan sampah
rumah tangga di Kelurahan Banjar Negara Wilayah Kerja Puskesmas
Ciwandan Kota Cilegon.
8. Ada hubungan antara pendapatan (P=0,000) dengan pemilahan sampah
rumah tangga di Kelurahan Banjar Negara Wilayah Kerja Puskesmas
Ciwandan Kota Cilegon
9. Ada hubungan antara ketersediaan sarana (P=0,000) dengan pemilahan
sampah rumah tangga di Kelurahan Banjar Negara Wilayah Kerja
Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon
SARAN
DAFTAR REFERENSI