Anda di halaman 1dari 4

3.

2 Pembahasan
Menurut Puspitasari dkk (2012), bakteri merupakan jasad hidup berukuran
micron (mikroskopis) yang bersel satu prokariotik yang tubuhnya terdiri dari
kokus, basil, dan filamen. Bakteri juga dapat berkembangbiak dengan cara
membelah diri membentuk jasad baru dan dapat dihitung dengan menggunakan
rumus {G = t/3,3 log (b/B)}. Bakteri memiliki alat gerak berupa Flagia dan juga
memiliki alat untuk melekatkan jasadnya berupa Flagel. Patogen tanaman yang
disebabkan oleh bakteri dapat diketahui dengan mengisolat bakteri dari bagian
organ tanaman yang diduga terserang bakteri, sehingga dapat mengetahui dan
mengelompokkan bakteri yang didapat melalui isolat tersebut. Isolasi bakteri
merupakan suatu metode untuk memindahkan bakteri dari habitat aslinya ke suatu
media buatan NA dengan memberikan nutrisi dan kondisi lingkungan yang sesuai
untuk bakteri agar bisa tetap hidup dan berkembang. Hasil isolat akan dilakukan
Uji Postulat Koch untuk memastikan kebenaran apakah bakteri isolat merupakan
penyebab patogen dari tanaman tersebut dengan melihat persamaan dan perbedaan
dari gejala dan tanda yang ditimbulkan oleh bakteri isolat dan tanaman yang
sudah terserang (Nurhidayati dkk., 2015). Pada praktikum Bioekologi OPT acara
7 Bakteri, kelompok 1 melakukan isolasi bakteri yang menyerang daun kedelai
edamame. Hasil isolasi berupa bakteri dengan nama spesies Xanthomonas
axonopodis pv. glycines.
Menurut Khaeruni (2007), Xanthomonas axonopodis pv. glycines
merupakan bakteri penting pada tanaman kedelai edamame karena dapat
menyebabkan penyakit pustul atau bisul pada daun kedelai edamame.
Karakteristik bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines berbentuk batang
pendek dengan ukuran 0,5 - 0,9 x 1,4 – 2,3 μm dengan flagel tunggal. Pada media
isolat NA kelompok 1 terdapat koloni bakteri Xanthomonas axonopodis pv.
glycines yang berwarna kucing berbentuk bulat dengan pinggiran rata (Khaeruni
dkk., 2008). Bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines juga mencairkan
gelatin dan dengan cepat dapat menghidrolisis pati sehingga dapat menghasilkan
asam dari sukron tanpa gas.
Penerapan isolasi bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines pada
praktikum Bioekologi OPT dilakukan dengan menggunakan suhu ruang antara
27-300C dengan memerlukan waktu untuk menginkubasi selama 5 hari. Cara ini
sesuai dengan pernyataan dari literatur, menurut Khaeruni dkk (2007) isolat
bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines yang digunakan dalam penelitian
memerlukan suhu 27-300C dan waktu untuk masa penginkubasian selama 5-7
hari. Bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines dapat hidup dan tumbuh pada
suhu optimum antara 27-330C dengan suhu minimalnya 200C dan suhu
maksimumnya 380C.
Bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines memiliki peranan penting
yaitu sebagai patogen pada tanaman terutama pada tanaman kedelai edamame.
Menurut Khaeruni dkk (2008), bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines juga
dapat menyerang kedelai wilis dan kedelai orba, tetapi laju perkembangan dan
penyebaran penyakitnya lebih cepat pada tanaman kedelai edamame. Tanaman
kedelai edamame memiliki kandungan yang sesuai dengan nutrisi yang
dibutuhkan oleh bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines. Bakteri
Xanthomonas axonopodis pv. glycines merupakan bakteri yang dapat
menimbulkan gejala bercak bisul kecil kecoklatan pada daun tanaman kedelai
edamame. Ciri khusus gejala yang ditimbulkan pada daun kedelai edamame
akibat bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines yaitu dibagian tengah daun
timbul seperti noda coklat dengan dibagian tepinya berwarna kecoklatan sampai
pucat kekuningan. Bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines pada daun
kedelai edamame dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan sel pada daun.
Kerusakan tersebut menyebabkan gangguan atau ketidak maksimalan proses
fotosintesis pada daun kedelai edamame tersebut, sehingga dapat membuat
tanaman kedelai edamame menjadi kerdil kurang nutrisi dan terhambatnya atau
mengalami gangguan pada pengisian polong biji pada tanaman kedelai edamame.
Menurut Nurhidayati dkk (2015) penentuan bakteri gram positif dan
negatif dapat ditentukan dengan pemberian larutan alkohol. Pada bakteri gram
positif akan berwarna ungu sedangkan pada bakteri gram negatif akan berwarna
merah jika ditetesi dengan larutan alkohol. Pada praktikum Bioekologi OPT acara
bakteri, praktikan dalam penentuan golongan bakteri gram positif dan negatif
menggunakan larutan KOH 3% yang diteteskan secukupnya pada bakteri dan
melihat ada tidaknya lendir pada bakteri tersebut. Bakteri Xanthomonas
axonopodis pv. glycines tergolong pada bakteri gram negatif (-) karena memiliki
lendir pada saat ditetesi dengan larutan KOH 3%. Bakteri gram negatif memiliki
kandungan lipid yang tinggi pada struktur dinding selnya. Bakteri Xanthomonas
axonopodis pv. glycines memiliki sistem membran ganda yang diselimuti oleh
membran luar permeabel. Dinding sel tebal dan mengandung peptidoglikan yang
terletak pada membrane luar dan dalamnya.

BAB 4. KESIMPULAN

1. Bakteri merupakan jasad hidup berukuran mikron bersel satu prokariotik dan
terdiri dari kokus, basil, dan filamen.
2. Untuk mengetahui bakteri patogen tanaman yaitu dengan mengisolat bakteri
dan penerapan Uji Postulat Koch.
3. Xanthomonas axonopodis pv. glycines merupakan bakteri berbentuk batang
pendek dengan ukuran 0,5 - 0,9 x 1,4 – 2,3 μm dengan flagel tunggal dan
dapat menyebabkan penyakit pustul atau bisul pada daun kedelai edamame.
4. Bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines dapat hidup dan tumbuh pada
suhu optimum antara 27-330C dengan suhu minimalnya 200C dan suhu
maksimumnya 380C.
5. Bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines juga dapat menyerang kedelai
wilis dan kedelai orba, tetapi laju perkembangan dan penyebaran penyakitnya
lebih cepat pada tanaman kedelai edamame. Ciri khususnya yaitu gejala
bercak bisul kecil kecoklatan pada daun tanaman kedelai edamame.
6. Bakteri Xanthomonas axonopodis pv. glycines tergolong pada bakteri gram
negatif (-) karena memiliki lendir pada saat ditetesi dengan larutan KOH 3%.
DAPUS
Puspitasari, F. D., M. Shovitri, dan N. D. Kuswytasari. 2012. Isolasi dan
Karakterisasi Bakteri Aerob Proteolitik dari Tanki Septik. Jurnal Sains dan Seni
ITS, 1(1): 1-4.
Khaeruni, A., B Tjahjono., A. Suwanto, dan M. S. Sinaga. 2008. Virulensi
Sejumlah Isolat Xanthomonas axonopodis pv glycenis asal Edamame pada tiga
Varietas Kedelai. Jurnal HPT Tropika, 8(1): 39-46.
Nurhidayati, S., Faturrahman, dan M. Ghazali. 2015. Deteksi Bakteri Patogen
yang Berasosiasi dengan Kappaphycus alvarezii (Doty) Bergejala Penyakit Ice-
Ice. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan, 1(2): 24-30.
Khaeruni, A., A. Suwanto., B. Tjahhono, dan M. S. Sinaga. 2007. Deteksi Cepat
Penyakit Pustul Bakteri pada Kedelai Menggunakan Teknik PCR dengan Primer
Spesifik. HAYATI Journal of Biosciences, 14(2): 76-80.
Khaeruni, A. 2007. Keragaman Genetika Xanthomonas axonopodis pv. glycines
Asal Kedelai Varietas Edamame di Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman
Indonesia, 13(1): 73-84.

Anda mungkin juga menyukai