Anda di halaman 1dari 6

Promosi Kesehatan Cuci Tangan Dan Jajanan Sehat Terhadap

Pengetahuan Dan Sikap Siswa


Erlangga Mandala Sakti
STIKES Surya Mitra Husada
anggamandala89@gmail.com

ABSTRAK
Cuci tangan dan jajanan sehat merupakan salah satu solusi yang mudah
dan efektif dalam pencegahan penyakit menular dan juga dapat mencegah
gangguan saluran pencernaan. Promosi kesehatan merupakan prioritas utama dan
merupakan salah satu intervensi keperawatan yang efektif meningkatkan tingkat
kesadaran siswa akan pentingnya cuci tangan dan jajanan sehat di sekolah.
Diharapkan pendidikan kesehatan tentang cuci tangan dan jajanan sehat dapat
dijadikan salah satu tindakan keperawatan pada siswa di sekolah.

Kata Kunci : cuci tangan, jajanan sehat, pengetahuan, sikap

1
2

1. PENDAHULUAN berorientasi lingkungan dan perilaku,


Kesehatan menjadi bagian yang dimana kasus penyakit menular selama
penting untuk dimiliki oleh setiap tahun 2011 masih cukup tinggi.
orang agar dapat melakukan aktivitas. .
Kesadaran akan pentingnya kesehatan 2. KASUS/ MASALAH
perlu ditanamkan sejak usia sedini Dari penjelasan diatas dapat di
mungkin pada anak usia sekolah. simpulkan bahwa perilaku cuci
Upaya yang dilakukan oleh tangan menggunakan sabun pada
pemerintah, yaitu melalui program siswa di sekolah masih kurang
promosi kesehatan sekolah atau dilakukan dengan baik dan benar serta
Health Promoting School (Depkes RI, mengkonsumsi jajanan tidak sehat
2006). Promosi kesehatan di sekolah diluar sekolah dikarenakan masih
yang dicanangkan oleh Organisasi rendah pengetahuan dan sikap siswa.
Kesehatan Dunia menggunakan Berdasarkan survei awal peneliti
model holistik yang meliputi melihat kurangnya kesadaran siswa
hubungan antar aspek fisik, mental, terhadap kebersihan diri, tidak
sosial dan lingkungan (WHO, 2005). mencuci tangan dengan sabun dan air
Masalah kesehatan yang sering mengalir, masih ada ditemukan siswa
timbul pada anak usia sekolah yaitu sekolah yang jajan diluar area sekolah
gangguan perilaku, penyakit infeksi, yang belum terjamin kebersihan dan
penyakit saluran pencernaan, penyakit kandungan gizinya, serta banyak
saluran pernafasan, penyakit kulit dan fasilitas yang belum memadai terhadap
malnutrisi. Masalah-masalah tersebut PHBS di sekolah
karena kurangnya pengetahuan serta
kesadaran akan pentingnya kesehatan 3. TINJAUAN PUSTAKA
terutama kebiasaan mencuci tangan Cuci tangan adalah proses
dan mengkonsumsi jajanan sehat. membuang kotoran dan debu secara
Cuci tangan merupakan salah satu mekanis dari kulit kedua belah tangan
solusi yang mudah dan efektif dalam dengan memakai sabun dan air.
pencegahan penyakit menular dan Tujuannya adalah untuk
jajanan yang sehat juga dapat menghilangkan kotoran dan debu
mencegah gangguan saluran secara mekanis dari permukaan kulit
pencernaan (Depkes RI, 2005). dan mengurangi jumlah
Berdasarkan data WHO (2005) mikroorganisme sementara (Dahlan
menyebut bahwa setiap tahun 100.000 dan Umrah, 2013).
anak Indonesia meninggal akibat diare, Kebersihan tangan yang tak
angka kejadian kecacingan mencapai memenuhi syarat juga berkontrubusi
angka 40-60%, anemia pada anak menyebabkan penyakit terkait
sekolah 23,2% dan masalah karies makanan, seperti infeksi bakteri
74,4%. Target nasional institusi salmonella dan E. Coli infection.
pendidikan yang melaksanakan PHBS Mencuci tangan dengan sabun akan
adalah 70% ditahun 2014. Data dari membuat bakteri lepas dari tangan
Laporan Tahunan Tahun 2011 Dinas (IKAPI, 2007).
Kesehatan Aceh, sekolah yang telah Cuci tangan merupakan salah
melaksanakan PHBS hanya 22,5% satu cara untuk menghindari penyakit
dengan target 65%. Rendahnya yang ditularkan melalui makanan.
cakupan ini berdampak juga terhadap Kebiasaan mencuci tangan secara
tingginya angka kesakitan yang teratur perlu dilatih pada anak. Jika
berhubungan dengan penyakit yang sudah terbiasa mencuci tangan sehabis
3

bermain atau ketika akan makan ,aka pendidikan kesehatan akan lebih
diharapkan kebiasaan tersebut akan mudah dengan menggunakan media
terbawa sampai tua (Samsuridjal, pembelajaran yang sesuai dan dapat
2009). meningkatkan kemudahan pemberian
informasi. Menurut Nies dan
4. PEMBAHASAN McEwen (2001) penggunaan alat
bantu berupa tulisan akan lebih
Penelitian Ameeta, et al.
menghasilkan peningkatan
(2013), menunjukkan bahwa program
pengetahuan daripada kata-kata.
pendidikan kesehatan efektif dalam
meningkatkan pengetahuan, Promosi kesehatan tentang cuci
meningkatkan manajemen diri, serta tangan dan jajanan sehat dilakukan
membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan menggunakan media berupa
dan jajanan sehat baik di sekolah power point, leaflet dan booklet.
maupun di rumah. Penelitian Menurut Notoatmodjo (2003)
Hermawan, et al. (2013) bahwa menjelaskan bahwa kurang lebih 75%
program penyuluhan kesehatan sangat dari pengetahuan manusia diperoleh
berpengaruh terhadap peningkatan melalui mata, sedang sisanya melalui
pengetahuan dan sikap dalam indera yang lain. Dengan
pelaksanaan perilaku bersih sehat di menggunakan power point, leaflet dan
sekolah guna meningkatkan booklet informasi yang disampaikan
pelaksanaan kesehatan lingkungan melalui mata lebih banyak, sehingga
sekolah. informasi akan lebih mudah diterima
oleh siswa. Hal ini sejalan dengan
Hal ini sesuai dengan pendapat
penelitian Khairani (2009)
Adiwiryono (2010) bahwa
menyatakan bahwa adanya hubungan
penyuluhan kesehatan dan kegiatan
promosi kesehatan melalui metode
pendidikan yang dilakukan dengan
ceramah, demontrasi dan leaflet pada
cara menyebarkan pesan,
anak sekolah.
menanamkan keyakinan, sehingga
orang tidak saja sadar, tahu dan Sosialisasi sejak dini oleh guru
mengerti, tetapi juga mau dan bisa kepada siswa mengenai pesan-pesan
melakukan suatu anjuran yang ada yang ada dalam perilaku bersih sehat
hubungannya dengan kesehatan. melalui semua aktivitas harian di
Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa sekolah dikaitkan dengan cuci tangan
pengetahuan merupakan hasil tahu dan jajanan sehat dengan tujuan setiap
dan ini terjadi setelah orang anak akan terbiasa dengan hal
melakukan penginderaan terhadap tersebut dan dapat saling
suatu objek tertentu. Penginderaan mengingatkan antar mereka untuk
terjadi melalui pancaindera seseorang. selalu melaksanakan praktik cuci
Pengetahuan merupakan domain yang tangan dan jajanan sehat. Semakin
sangat penting untuk terbentuknya besar peran guru dalam
tindakan seseorang. mensosialisasikan pesan perilaku
bersih sehat maka siswa akan lebih
Promosi kesehatan dalam hal
baik dalam mempraktikkannya di
ini pendidikan kesehatan merupakan
sekolah. Hal itu dimungkinkan karena
aktivitas pembelajaran yang
biasanya anak-anak patuh terhadap
dirancang oleh perawat sesuai
perintah gurunya sehingga bila
kebutuhan klien. Pencapaian tujuan
gurunya semakin berperan dalam
4

mensosialisasikan cuci tangan dan


jajanan sehat maka praktiknya juga
akan semakin baik. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen
5. KESIMPULAN KesehatanRI. (2006).Survei
Kesehatan Nasional
Terdapat pengaruh promosi (SUSENAS). Jakarta.
kesehatan tentang cuci tangan dan
jajanan sehat terhadap peningkatan
pengetahuan siswa dan terdapat juga
pengaruh promosi kesehatan tentang Cevizci, S., Uludag, A., Topaluglu,
cuci tangan dan jajanan sehat N., Babouglu, U.T., Celik, M.
terhadap peningkatan sikap siswa. (2014). Developing Students’
Hand Hygiene Behaviors in a
6. DAFTAR PUSTAKA Primary School From Turkey:
A School Based Health
Adiwiryono, RM. (2010). Pesan Education Study.International
Kesehatan: Perilaku Hidup Journal of Medical Science and
Bersih Sehat (PHBS) Anak Public. 4(2).155-161.
Usia Dini dalam Kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini. Chittleborough, C.R., Nicholson,
Jurnal Ilmu Kesehatan A.L., Basker, E., Bell, S.,
Masyarakat. VI(2). 52-64. Campbell, R. (2012). Factors
Influensing Hand Washing
Akter, T., Ali, AM. (2014). Factors Behavior In Primary School:
Influencing Knowledge and Proces Evaluation Within a
Practice of Hygiene in Water, Randomised Controlled Trial.
Sanitation, Hygiene (WASH) Health Educ Res. 27(6). 1055-
Programme Areas of 1068.
Bangladesh Rural Advancement
Committee. Rural and Remote Cutler, Ron. (2010). Promoting
Health. 14(2628).1-10. Education Hygiene in School.
British Journal of School
Ameta, I. N., Soebagyo, B., Nursing. 5(4). 345-361.
Sumardiyono. (2013). Pengaruh
promosi Kesehatan PHBS Pada Departemen Kesehatan RI. (2000).
Tatanan Sekolah terhadap Buku Pedoman Pembinaan
pengetahuan Siswa Kelas IV Program PHBS di Tatanan
dan V di SDN Ngemplak Pendidikan. Jakarta.
Surakarta. Jurnal Kedokteran
UNS. 2(3). 342-349. Eshun, S.E., Acquah, S., Acquaye,
V.N.A. (2014). School
Assefa, M., Kumie, A. (2014). Sanitation and Hygiene
Assesment of Factors Education: A Focus on Rural
Influensing Hygiene Behavior Community Basic School in
Among Shcool Children In Ghana.Journal of Education
Mereb-Leke Distric, Northerm and Practice. 5(13). 148-156.
Ethiopia: a Cross-Secsional
Study. BMC Public Health. Ewles, L dan Simnet, I. (1994).
14(5). 633-645. Promoting Health, A Practical
5

Guide 2nd ed. (Terjemahan oleh Promoting the Health of


Ova Emilia). Yogyakarta: Population (3rd ed), USA:
Gadjah Mada University Press. W.B. Saunders Company.
Fitriani, S. (2011). Promosi Notoadmodjo,S. (2003).
Kesehatan. Yogyakarta: Graha Pendidikandan Perilaku
Ilmu. Kesehatan.Jakarta: Rineka
Cipta.
Garg, A., Taneja, D., Badhan, S.K.,
Ingle, G.K. (2013). Impact of a Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
School Based Hand Washing Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Promotion Program on Rineka Cipta.
Knowledge dan Hand Washing
Behavior of Girl Students in a Nuryanto., Pramono, A., Puruhita, N.,
Middle School of Delhi. Indian Muis, S.F. (2014). Pengaruh
Journal of Public Health. Pendidikan Gizi terhadap
13(4).109-121. Pengetahuan dan Sikap tentang
Jajanan Siswa Sekolah Dasar.
Hermawan, Y., Ikhsan, K. N. (2013). Jurnal Gizi Indonesia. 3(1).32-
Pengaruh Penyuluhan 36.
Kesehatan Lingkungan terhadap
Pengetahuan dan Pelaksanaan Pratama, R. K. O. (2013). Pengaruh
Kesehatan Lingkungan SMP Pendidikan Kesehatan Terhadap
Negeri Tambaksari Kec. Perubahan Pengetahuan, Sikap
Tambaksari Kab. Ciamis. dan Perilaku Tentang Kebiasaan
Jurnal Bumi Lestari. 13(1).166- Berperilaku Hidup Bersih dan
173. Sehat Siswa SDN I Mandong.
Artikel Ilmiah Fakultas Ilmu
Khairani, W. (2009). Pengaruh Kesehatan. Surakarta.
Promosi Kesehatan dengan
Menggunakan Metode Quintero, C. L. (2009). Hand
Ceramah, Demontrasi dan Washing School Children In
Leaflet pada Siswa Kota Jambi. Bayota Colombia.American
(Tesis). Universitas Gajah Journal Of Public Health.
Mada. 99(1). 94-101.

Lubis, Z. S. A., Lubis, N. L., Ratnawati. (2013). Pengaruh


Syahrial, E. (2013). Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS
Penyuluhan Dengan Metode Terhadap Pengetahuan dan
Ceramah dan Diskusi Terhadap Sikap Mencuci Tangan pada
Peningkatan Pengetahuan dan Siswa Kelas V SDN Bulukantil
Sikap Anak Tentang PHBS di Surakarta.Jurnal Kesehatan
Sekolah Dasar Negeri 065014 UMS Surakarta. 4(3).1-6.
Kelurahan Namogajah
Reilly, C. E. O., Freman, M. C.,
Kecamatan Medan Tuntungan.
Ravani, M., Migele, J., Mwaki,
Jurnal Kesehatan Masyarakat
A. (2008). The Impact of A
USU. 13(4). 12-29.
Shcool-based Safe Water and
Nies, M.A & McEwen, M. (2001). Hygiene Program on
Community Health Nursing. Knowledge and Practices of
6

Students and Their Parent:


Nyanza Province, Western
Kenya, 2006. Epedimiol Infect.
10(136). 80-89.
Solehati, T., Susilawati, S., Lukman,
M., Kosasih, C. E. (2015).
Pengaruh Edukasi PHBS
terhadap Pengetahuan dan Skill
Siswa Sekolah Dasar.Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 11(1).
135-143.
Vivas, A., Gelaye, B., Aboset, N.,
Kumie, A., Berhane, Y.
(2010).Knowledge, Attitudes
and Practices (KAP) of Hygiene
Among School Children in
Angolela, Ethiopia.J Prev Med
Hyg. 61(2). 73-79.
World Health Organization. (2007).
Promoting Health through
Schools-the World Health
Organization’s Global School
Health Initiative. WHO.
Geneva.

Anda mungkin juga menyukai