Anda di halaman 1dari 15

Analisis Pengembangan E-Government di Pemerintahan Kota Tangerang

Oleh:

Cynthia, Hardi Warsono, Mochammad Mustam

Jurusan Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Diponogoro

Jalan Profesor Haji Soedarto, S.H Tembalang Semarang Kotak Pos 1269

Telepon (024) 7465407 Fax (024) 7465405

ABSTRACT

This research describes and then to analyze how the development of E-Government
program in Tamgerang of city government . This research uses descriptive qualitative research
method.

Based on the results of research, the development of E-Government program has not
been well, because in the elements successful E-Government on capacity, where capacity it
consists of the resources , human resources and technology .Three point that is still lacking if
you really want to make E-Government in Tangerang be successful.

Conclusion in this research is the lack of human resources so that the government
Tangerang still need third party services. In addition, in gap also is weak, so that the availability
of adequate technology could not yet be in achieving well. Based on conclusions, researchers
recommended the government tangerang to do training to employees who handles E-
Government program so that it creates employees are reliable.

Keyword: E-Government, Technology

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di era kalangan masyarakat merasakan
sekarang ini benar-benar sedang perkembangan teknologi yang ada pada
mengalami perkembangan yang pesat. saat ini. Perkembangan teknologi yang
Tidak dapat dipungkiri hampir semua begitu cepat ini benar-benar
menguntungkan masyarakat untuk belum melek teknologi, budaya online
mendapatkan informasi-informasi yang ini sangat sulit diterapkan. E-
dibutuhkan. Saat ini perkembangan Government sendiri hadir karena adanya
teknologi telah masuk kedalam kebijakan pemerintah untuk
pemberian pelayanan publik di setiap mereformasikan pelayanan publik.
lembaga pemerintah maupun swasta. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya,
Dengan masuknya teknologi dalam pelayanan yang dahulu dilakukan
pelayanan publik, membuat pemberian dengan cara offline, maksud disini
pelayanan publik lebih mudah, efektif adalah pelayanan pada saat itu
dan efesien. Teknologi yang dimaksud mengharuskan masyarakat datang ke
ini adalah E-Government atau yang instansi terkait untuk mendapatkan
biasa kita kenal dengan E-Gov. E-Gov informasi ataupun pelayanan yang
ini lahir karna tuntutan zaman, mereka butuhkan. Namun kondisi saat
perubahan dan untuk mengefektifkan ini sudah berubah akibat adanya
pelayanan yang sebelumnya lambat, agar kebijakan reformasi birokrasi. Saat ini
bisa menjadi lebih efektif dan efesien. sudah banyak instansi yang memberikan
Perkembangan teknologi informasi telah pelayanan online. Di Indonesia E-Gov
pula menyebabkan dunia menjadi tanpa mulai dikembangkan ketika adanya
batas (borderless) dan menyebabkan Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang
perubahan sosial, budaya, ekonomi dan Kebijakan dan Strategi Nasional tentang
pola penegakan hukum yang secara E-Government. Dalam Inpers tersebut E-
signifikan berlangsung demikian cepat. Gov di Indonesia mempunyai tujuan
Perubahan budaya ini adalah budaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
pelayanan offline menjadi budaya pemerintahan yang berbasis elektronik
pelayanan online. Maksudnya dalam rangka meningkatkan kualitas
masyarakat dapat dengan mudah layanan publik secara efektif dan
mendapatkan pelayanan dengan hanya efesien. Melalui pengembangan E-
membuka website SKPD terkait. Budaya Government dilakukan penataan sistem
ini sangat berubah cepat ketika manajemen dan proses kerja di
masyarakat sudah melek teknologi, lingkungan pemerintah dengan
namun di kalangan masyarakat yang mengoptimalisasikan pemanfaatan
teknologi informasi. Untuk Government dapat diterapkan.
mensukseskan E-Gov ini, pemerintah Pengelolaan website yang dimaksud
Kota Tangerang harus melihat elemen- ialah Dinas Infokom ini membuat
elemen yang dapat mensukseskan E-Gov beberapa website SKPD yang ada di
di Kota Tangerang. Ada tiga elemen Kota Tangerang dengan maksud agar
sukses yang harus diperhatikan sungguh- tujuan dari E-Gov ini dapat terwujud
sungguh, tiga elemen tersebut adalah dengan baik. Dinas Informasi dan
Support, Capacity, dan Value. Dimana Komunikasi Kota Tangerang masih
Support ini adalah adanya keinginan mengalami kendala untuk mensukseskan
pemerintah untuk menerapkan E-Gov di E-Government di Kota Tangerang.
Kota Tangerang, bukan hanya sekedar Masih banyak hambatan dan tantangan
mengikuti trend saja. Capacity adalah yang dihadapi oleh Dinas Informasi dan
adanya unsur kemampuan atau Komunikasi Kota Tangerang. Walaupun
kebudayaan dari pemerintah setempat saat ini sudah banyak web yang dibuat
dalam mewujudkan “impian” E- oleh Dinas Informasi dan Komunikasi
Government terkait menjadi kenyataan. bukan berarti itu menandakan E-Gov di
Dan yang terakhir adalah Value adalah Kota Tangerang sudah berjalan dengan
dimana pemerintah harus benar-benar sukses. Seperti yang di tampilkan dalam
teliti dalam menerapkan E-Gov, agar E- tabel berikut:
Gov yang diterapkan ini dapat Tabel 1.2. Ranking Website
bermanfaat bagi masyarakat dan juga Terbaik Sedunia dan Indonesia
N Kota Alamat Ran Ra
mereka yang berkepentingan. Dalam o. Website k nk
pembahasan ini, penulis akan membahas Wo ID
rld
pengembangan E-Gov yang ada di kota 1. Yogy www.jogjako 165. 2.4
Tangerang. Di kota Tangerang sendiri, akarta ta.go.id 378 08
2. Band www.bandun 218. 4.1
pengelolaan E-Gov ada di Dinas ung g.go.id 632 40
Informasi dan Komunikasi. Dinas 3. Palem www.palemb 581. 12.
bang ang.go.id 907 37
Informasi dan Komunikasi ini mengatur 3
pengembangan E-Gov dan pengelolaan 4. Surab www.surabay 90.3 1.6
aya a.go.id 00 34
website se-Kota Tangerang. Website ini
5. Jakart www.jakarta. 60.6 1.0
merupakan suatu situs dimana E- a go.id 14 45
6. Tange www.tangera 442. 9.1 tugas yang mungkin diperlukan, atau
rang ngkota.go.id 824 72
berarti dengan tidak melakukan tugas-
7. Sema www.semara 353. 7.1
rang ngkota.go.id 163 96 tugas itu sendiri.
J.G. Longeneker dalam Abdurrahmat
Sumber: www.Alexa.com The Web
Information Company, diakses pada (2009: 35) mengemukakan bahwa
tanggal 1 April 2014 manajemen selalu digunakan dalam
hubungannya dengan orang-orang yang
Berdasarkan kondisi di atas, maka
menjalankan kepemimpinan di dalam
penulis tertarik untuk melakukan
organisasi. Oleh sebab itu, dia
penelitian dengan judul “Analisis
mendefinisikan manajemen sebagai
Pengembangan E-Government di
suatu proses kegiatan manajer dalam
Pemerintahan Kota Tangerang”.
pengambilan keputusan,
B. Tujuan Penelitian mengkoordinasikan usaha-usaha
kelompok, dan kepemimpinan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Sedangkan menurut Koontz
mendeskripsikan pengembangan E-
O’Donnel dalam Handayaningrat dalam
Government di Pemerintahan Kota
Abdurrahmat (2009: 29), rincian fungsi
Tangerang dan untuk mengetahui faktor
manajemen tersebut meliputi:
penghambat dari pengembangan E-
a. Perencanaan
Goverenment di Pemerintahan Kota
b. Pengorganisasian
Tangerang.
c. Penyusunan Pegawai
C. Teori d. Pengarahan
Manajemen Publik e. Pengawasan
Mary Parker Follet dalam T. Hani
Perubahan dan Manajemen
Handoko (2008: 8) mendefinisikan
Perubahan
manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang Menurut Potts dan LaMarsh dalam
lain. Definisi ini mengandung arti bahwa Widodo (2007: 193) manajemen
para manajer mencapai tujuan-tujuan perubahan adalah suatu proses secara
organisasi melalui pengaturan orang- sistematis dalam menerapkan
orang lain untuk melaksanakan berbagai pengetahuan, sarana dan sumber daya
yang diperlukan untuk mempengaruhi yang serba lamban serta menurut tata
perubahan pada orang yang akan terkena aturan (adat dan sebagainya) yang
dampak dari proses tersebut. banyak liku-likunya. Birokrat adalah
penyelenggara birokrasi; dan birokratis
Pendekatan dalam manajemen
adalah pemerintahan yang bersifat
perubahan adalah, pertama:
birokrasi, cenderung lamban dan statis.
mengidentifikasi siapa, di antara mereka
yang terkena dampak perubahan, yang Birokrasi dalam pengertian
mungkin menolak perubahan; kedua, Weberian adalah fungsi dari biro untuk
menelusuri sumber, tipe dan tingkat menjawab secara rasional terhadap
resistensi perubahan yang mungkin serangkaian tujuan yang ditetapkan
ditemukan; ketiga, mendesain strategi pemerintahan. Dalam pandangan Weber,
yang efektif untuk mengurangi resistensi Birokrasi berparadigma netral dan bebas
tersebut. nilai. Tidak ada unsur subyektivitas yang
masuk dalam pelaksanaan Birokrasi
Reformasi Birokrasi
karena sifatnya impersonalitas:
Birokrasi berasal dari kata “bureau” melepaskan baju individu dengan ragam
yang berarti meja atau kantor; dan kata kepentingan yang ada di dalamnya.
“kratia” (cratein) yang berarti Berbeda dengan konsep Birokrasi yang
pemerintah/rakyat. Pada mulanya, istilah digagas oleh Hegel dan Karl Marx.
ini digunakan untuk menunjuk pada Keduanya mengartikan Birokrasi
suatu sistematika kegiata kerja sebagai instrumen untuk melakukan
yangdiatur atau diperintah oleh suatu pembebasan dan transformasi sosial.
kantor melalui kegiatan-kegiatan
Ada paling tidak ada empat fungsi
administrasi.
Birokrasi :
Menurut Kamus Umum Bahasa
1. Fungsi Instrumental, yaitu
Indonesia, Birokrasi adalah (1) sistem
menjabarkan perundang-undangan
pemerintahan yang dijalankan oleh
dan kebijaksanaan publik dalam
pegawai pemerintah yang berpegang
kegiatan-kegiatan rutin untuk
pada hierarki dan jenjang jabatan; (2)
memproduksi jasa, pelayanan,
cara bekerja atau susunan pekerjaan
komoditi, atau mewujudkan Bank Dunia (World Bank) dalam
situasi tertentu Richardus (2006: 2) mendefinisikan E-
Govenment sebagai berikut: E-
2. Fungsi Politic, yaitu memberi input
Government refers to use by government
berupa saran, informasi, visi, dan
agencies of information techologies
profesionalisme untuk
(such as Wide Area Networks, the
mempengaruhi sosok kebijaksanaan.
Internet, and Mobile computing) that
3. Fungsi Katalis Public Interest, yaitu have the ability to transform relation
mengartikulasikan aspirasi dan with citizens, businesses, and other arms
kepentingan publik dan of government.
mengintegrasikan atau
Di sisi lain, UNDP (United
menginkorporasikannya di dalam
Development Programme) dalam suatu
kebijaksanaan dan keputusan
kesempatan mendefiniskannya secara
pemerintah.
lebih sederhana, yaitu: E-Government is
4. Fungsi Entrepreneurial, yaitu memberi the application of Information and
inspirasi bagi kegiatan-kegiatan Communicat-ion Technology (ICT) by
inovatif dan non rutin, mengaktifkan government agencies.
sumber-sumber potensial yang ideal,
Pengembangan E-Government
dan menciptakan resource-mixyang
merupakan upaya untuk
optimal untuk mencapai tujuan.
mengembangkan penyelenggaraan
E-Government kepemerintahan yang berbasis
(menggunakan) elektronik dalam rangka
Pengertian dan penerapan E-
meningkatkan kualitas layanan publik
Government di sebuah negara tidak
secara efesien dan efektif. Melalui
dapat dipisahkan dengan kondisi internal
pengembangan E-Government dilakukan
baik secara makro maupun mikro dari
penataan sistem manajemen dan proses
negara yang bersangkutan, sehingga
kerja di lingkungan pemerintah dengan
pemahamannya teramat sangat
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi
ditentukan oleh sejarah, budaya,
informasi.
pendiidkan, pandangan politik, kondisi
ekonomi, dari negara yang bersangkutan.
Berdasarkan sifat transaksi informasi Dalam Richardus (2009: 17), hasil
dan pelayanan publik yang disediakan
kajian dan riset dari Harvard JFK School
oleh Pemerintah Daerah melalui jaringan
of Government, untuk menerapkan
informasi, pengembangan E-
Government dapat dilaksanakan melalui konsep-konsep digitalisasi pada sektor
4 (empat) tingkatan, yaitu:
publik, ada tiga elemen sukses yang
1. Tingkat 1 – Persiapan harus dimiliki dan diperhatikan sungguh-
a. Pembuatan situs web sebagai
sungguh. Masing-masing elemen sukses
media informasi dan komunikasi
pada setiap lembaga. tersebut adalah: Support, Capacity, dan
b. Sosialisasi situs web untuk Value.
internal dan publik.
2. Tingkat 2 – Pematangan Gambar 1.6. Toward the nexus of
a. Pembuatan situs web informasi digital government: value, support
publik yang bersifat interaktif. and capacity

b. Pembuatan antar muka


Value Support
keterhubungan dengan lembaga
lain. nexus
3. Tingkat 3 – Pemantapan NN

a. Pembuatan situs web yang Capacity


bersifat transasksi pelayanan
publik. Sumber: Washington State Digital

b. Pembuatan interoperabilitas Government dalam Indrajit, Richardus

aplikasi dan data dengan lembaga Eko. 2006. Electronic Government.


Yogyakarta: Penerbit Andi.
lain.
D. Metode Penelitian
4. Tingkat 4 – Pemanfaatan
Penelitian ini menggunakan metode
Pembuatan aplikasi untuk pelayanan
analisis deskriptif dengan pendekatan
yang bersifat Government to
kualitatif. Fokus masalah dalam
Government (G2G), Government to
penelitian ini adalah 1.) Penerapan E-
Business (G2B), Government to
Government di Kota Tangerang; 2.)
Consumers (G2C).
Faktor penghambat pengembangan E- Pembentukan dan Susunan Organisasi
Government di Kota Tangerang. Lokasi Dinas Daerah Kota Tangerang;
penelitian adalah di Kota Tangerang Peraturan Walikota Tangerang Nomor
dengan situs penelitiannya adalah Dinas 28 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Informasi dan Komunikasi Kota Tata Kerja Dinas Informasi dan
Tangerang. Sumber data diperoleh dari Komunikasi Kota Tangerang.
data primer dan sekunder. Pengumpulan Dari sisi dukungan E-Government di
data dilakukan melalui wawancara dan Kota Tangerang mendapatkan dukungan
dokumentasi. Informan dalam penelitian yang kuat dari pemerintah setempat.
ini yaitu Kabid, Kasie, Staff, dan Karena banyak peraturan-peraturan yang
Masyarakat. Analisis data melalui tiga mendasari adanya penerapan E-
tahap yaitu reduksi data, penyajian data, Government. Selain peraturan diatas, ada
dan verifikasi. Keabsahan data penelitian pula Perda Nomor 06 Tahun 2008 dan
menggunakan triangulasi sumber. Perda Nomor 01 Tahun 2009 tentang
E. Pembahasan RPJMD Kota Tangerang 2009-2013.
1. Pengembangan E-Government di Selain peraturan-peraturan untuk
Pemerintahan Kota Tangerang penerapan atau pelaksanaan E-
a. Support Government di Kota Tangerang,
Dalam penelitian analisis pemerintah Kota Tangerang juga
pengembangan E-Government di melakukan reformasi birokrasi pada
Pemerintahan Kota Tangerang, peneliti sistem kepemerintahannya. Reformasi
melihat bahwa pemerintah memberikan birokrasi ini bertujuan agar pemerintah
support untuk mengembangkan E- benar-benar bisa menjadi pelayan
Government lebih baik lagi. Ini bisa masyarakat yang baik, sehingga
dibuktikan dengan adanya beberapa masyarakat merasa puas mendapatkan
peraturan pemerintah daerah yang berisi pelayanan berupa informasi atau
mengenai pelaksanaan E-Government di pelayanan pembuat surat-surat penting.
Kota Tangerang. Peraturan pemerintah Selain itu, reformasi birokrasi juga
Kota Tangerang tersebut adalah bertujuan untuk merubah mindset
Peraturan Daerah Kota Tangerang pegawai agar mereka menyadari bahwa
Nomor 5 Tahun 2008 tentang mereka merupakan abdi Negara yang
tugasnya melayani masyarakat, Walaupun memang belum terlalu
bukannya malah dilayani oleh baik sistemnya, tetapi setidaknya sudah
masyarakat. Dari reformasi birokrasi ini, banyak perubahan yang dilakukan oleh
penerapan E-Government di Kota pemerintah Kota Tangerang untuk
Tangerang bisa berjalan dengan baik. menjadi pelayan masyarakat yang baik
Contohnya, pelayanan buku tamu. Buku dan memberikan pelayanan secara
tamu ini merupakan pelayanan elektrik kepada masyarakat dimasa
pemerintah yang dapat diisi masyarakat. teknologi yang sedang berkembang pesat
Masyarakat dapat memberikan keluhan ini.
terhadap kinerja pemerintah ataupun Pada akhirnya dukungan yang
memberikan informasi mengenai diberikan pemerintah pun bertujuan
keadaan Kota tangerang ataupun untuk merubah segala macam bentuk
memberikan pertanyaan mengenai suatu pelayanan yang bersifat offline menjadi
pelayanan. Pertanyaan ini dapat bersifat online. Dengan begitu
masyarakat tulis di buku tamu web Kota pemerintah memberikan dukungannya
Tangerang. Dan nantinya akan dijawab agar tujuan Good Governance bisa
oleh pemeritah atau oleh SKPD yang terwujud dengan baik di Kota
bersangkutan. Untuk menjawab buku Tangerang.
tamu tersebut, biasanya melalui Dinas b. Capacity
Informasi dan Komunikasi dahulu, 1. Ketersediaan sumber daya.
setelah itu baru diteruskan ke SKPD Pemenuhan sumber daya untuk
yang bersangkutan. Untuk melakukan mengembangkan E-Government
kegiatan tesebut, dibutuhkan pegawai di Kota Tangerang didapatkan
yang cekatan dan rajin bekerja. Oleh dari pemerintah Kota Tangerang.
karena itu dilaksanakannyalah reformasi Sumber daya yang diperoleh
birokrasi di pemerintahan Kota berupa anggaran (dana) yang
Tangerang. Walaupun hingga saat ini dapat digunakan untuk
masih ada saja pegawai yang belum pemenuhan pelaksanaan
sepenuhnya mentaati peraturan yang pengembangan E-Government.
ada. Anggaran yang diberikan oleh
pemerintah Kota Tangerang
untuk program E-Government ini sekian banyaknya pegawai
diambil dari APBD Kota disana, hanya ada sekitar 5
Tangerang. pegawai saja yang mempunyai
2. Ketersediaan Infrastruktur skill atau menguasai IT. Karena
teknologi informasi yang hal tersebut maka Dinas
memadai merupakan 50% dari Informasi dan Komunikasi Kota
kunci keberhasilan penerapan E- Tangerang masih membutuhkan
Government. Di Kota Tangerang, jasa pihak ketiga.
untuk pemenuhan infrastruktur, c. Value
pemerintah/dinas Informasi dan
Pada poin ini, berbagai inisiatif E-
Komunikasi kiranya masih
Government tidak akan ada gunanya jika
sangat sulit menyediakan
tidak ada pihak yang merasa diuntungkan
infrastruktur yang memadai. Hal
dengan adanya implementasi konsep
tersebut dikarenakan kurangnya
tersebut; dan dalam hal ini, yang
anggaran yang diberikan.
menentukan besar tidaknya manfaat yang
Anggaran yang diberikan oleh
diperoleh dengan adanya E-Government
pemerintah lebih banyak
bukanlah kalangan pemerintah sendiri,
digunakan untuk pemenuhan
melainkan masyarakat dan mereka yang
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
berkepentingan (demand side). Untuk itulah
di Dinas Informasi dan
pemerintah harus benar-benar teliti dalam
Komunikasi, jadi anggaran
memilih prioritas jenis aplikasi E-
tersebut bukan digunakkan untuk
Government apa saja yang harus
oemenuhan infrastruktur-
didahulukan pembangunannya agar benar-
infrastrktur yang memadai.
benar memberikan value (manfaat) yang
3. Ketersediaan SDM. Dinas
secara signifikan dirasakan oleh
Informasi dan Komunkasi yang
masyarakatnya. Dinas Infokom Kota
notabene merupakan dinas yang
Tangerang berupaya untuk dapat
menjalankan kegiatan
memberikan pelayanan terbaik kepada
pengembangan E-Government
masyarakat maupun kepada SKPD dengan
kiranya masih kekurangan tenaga
memfasilitasi SKPD lain dalam rangka
ahli. Dalam bidang IT. Dari
pemanfaatan teknologi informasi.
Pembangunan serta pengembangan Tangerang melalui internet, atau bisa juga
prasarana dan sarana, pemeliharaan jaringan disebabkan karena budaya masyarakat yang
yang sudah terkoneksi, pengolahan data masih melakukan pelayanan secara offline.
menjadi informasi yang jelas guna Dari www.alexa.com masyarakat yang
pengambilan keputusan pimpinan, serta mengunjungi website Kota Tangerang
pengembangan multi media, kesemuanya (www.tangerangkota.go.id). Pada tanggal 1
merupakan upaya menyebarluaskan September 2014 pengunjung website kota
penyelenggaraan pemerintah daerah kepada tangerang sebanyak 34.50% dimana angka
masyarakat. Untuk itu peran Dinas tersebut turun sebanyak 13.00% dengan 3
Informasi dan Komunikasi Kota Tangerang bulan yang lalu. Dari angka tersebut bisa
untuk mendukung Visi Kota Tangerang dilihat bahwa masih sangat kurang peduli
menjadi sangat penting. Terkait dengan hal masyarakat terhadap informasi-informasi
tersebut, Dinas Infokom mengedepankan Kota Tangerang yang sudah diberikan dan
pola pelaksanaan penyebaran informasi dan disebarkan melalui website Kota Tangerang.
komunikasi yang lebih dekat serta dapat Dengan begitu, pemerintah harus lebih
menjangkau semua unsur masyarakat. Bagi gencar lagi mensosialisasikan website Kota
Dinas Infokom Kota Tangerang perubahan Tangerang kepada masyarakat. Kurangnya
kearah perbaikan bukan saja untuk minat masyarakat untuk membuka website
meningkatkan efektivitas dan efesiensi saja, Kota Tangerang dikarenakan budaya
tetapi lebih jauh untuk meningkatkan masyarakat yang masih melakukan
eksistensinya di dalam lingkungan pelayanan dengan cara datang ke SKPD
perubahan/persaingan global yang sangat terkait. Jadi budaya pelayanan online masih
cepat. Ini sesuai dengan peraturan Inpres sulit dilakukan oleh masyarakat. Masyarakat
Nomor 03 Tahun 2003. yang “melek IT” pun masih sedikit,
maksudnya masyarakat menggunakan
Manfaat yang ada dari penyelenggaraan
teknologi informasi hanya untuk
E-Government di Kota Tangerang ini sudah
menggunakan facebook saja, bukan
bisa dirasakan oleh masyarakat. Namun,
digunakan untuk mendapatkan pelayanan.
memang belum semua masyarakat
Sehingga konten “melek IT” memang harus
menggunakan E-Government. Ini bisa
dibuat oleh pemerintah Kota Tangerang.
dikarenakan kurangnya minat masyarakat
mencari informasi mengenai Kota
d. Faktor Penghambat E-Government Sesuai dengan pengamatan peneliti saat
melakukan penelitian ini, ada beberapa
Kendala-kendala yang di hadapi oleh
SKPD yang memang sulit sekali dihubungi
pemerintah Kota Tangerang dalam
ketika dimintai data yang diingikan oleh
mensukseskan E-Gov di Kota Tangerang
masyarakat. Jadi, masyarakat meminta data
ternyata masih sangat banyak. Karena E-
suatu SKPD melalui bukutamu di website
Gov ini merupakan pemberian layanan
Kota Tangerang, dan ketika Dinas Infokom
apapun dalam bentuk elektrik. Tetapi untuk
ingin memberikan tanggapan akan
mendapatkan tenaga kerja yang handal
pertanyaan masyarakat itu, SKPD terkait
kiranya masih sangat sulit. Selain itu,
malah merespon dengan lambat. Inilah yang
pengupdatean data seharusnya tidak hanya
menjadi kendala untuk mensukseskan E-
dilakukan oleh Dinas Infokom saja,
Gov di Kota Tangerang. Padahal udah jelas
walaupun memang Dinas Infokom adalah
aturannya, jika ada SKPD yang tidak
SKPD yang memberikan pelayanan
mengupdate data ke website maka akan
teknologi informasi kepada masyarakat,
dikenakan sanksi sesuai dengan UU Nomor
tetapi seharusnya SKPD yang sudah
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
dibangun websitenya oleh Dinas Infokom
Informasi Publik. Tetapi belum semua
bisa mengupdate datanya sendiri, terutama
SKPD menghiraukan UU tersebut.
untuk BPPMPT dan BKPP. Dimana kedua
SKPD tersebut memang harus mengupdate F. Penutup
datanya sendiri. Sedangkan SKPD yang lain Kesimpulan
bisa diupdate oleh Dinas Infokom, tetapi
Ada beberapa kesimpulan yang dapat
seharusnya koordinasi antar SKPD dapat
peneliti ambil dari penelitian ini.
berjalan dengan baik, sehingga ketika
Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah:
masyarakat membutuhkan informasi yang
terbaru, masyarakat tinggal membuka 1. Support yang diberikan oleh
website SKPD terkait. Seharusnya SKPD pemerintah Kota Tangerang
terkait pun langsung memberikan datanya dalam mengembangkan E-
kepada Dinas Infokom jika memang mereka Government sudah dikatakan
tidak dapat mengupdate datanya sendiri. baik, karena banyaknya
dukungan yang diberikan oleh
pemerintah setempat berupa
peraturan-peraturan yang infrastruktur yang memadai. Hal
mendukung suksesnya E- tersebut dikarenakan kurangnya
Government di Kota Tangerang. anggaran yang diberikan.
Peraturan-peraturan itu berupa Anggaran yang diberikan oleh
Inpres Nomor 03 Tahun 2003 pemerintah lebih banyak
tentang Kebijakan dan Strategi digunakan untuk pemenuhan
Nasional Pengembangan E- kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Government, PeraturanDaerah di Dinas Informasi dan
Kota Tangerang Nomor 05 Komunikasi, jadi anggaran
Tahun 2008 tentang tersebut bukan digunakkan untuk
Pembentukkan dan Susunan oemenuhan infrastruktur-
Organisasi Dinas Daerah Kota infrastrktur yang memadai.
Tangerang, Peraturan Walikota Ketersediaan SDM. Dari sekian
Tangerang Nomor 28 Tahun banyaknya pegawai disana,
2008 tentang Organisasi dan Tata hanya ada sekitar 5 pegawai saja
Kerja Dinas Informasi dan yang mempunyai skill atau
Komunikasi Kota Tangerang. menguasai IT.
2. Ketersediaan sumber daya. 3. Manfaat dari pengembangan E-
Pemenuhan sumber daya untuk Government di Kota Tangerang
mengembangkan E-Government dapat dilihat di www.alexa.com.
di Kota Tangerang didapatkan Pada tanggal 1 September 2014,
dari pemerintah Kota Tangerang. pengunjung website Kota
Anggaran yang diberikan oleh Tangerang sebanyak 34,50%
pemerintah Kota Tangerang dimana angka tersebut turun
untuk program E-Government ini sebanyak 13,00% dengan 3 bulan
diambil dari APBD Kota sebelumnya. Dengan melihat
Tangerang. Di Kota Tangerang, grafik tersebut, maka pemerintah
untuk pemenuhan infrastruktur, Kota Tangerang semakin gencar
pemerintah/dinas Informasi dan melakukan sosialisasi dan
Komunikasi kiranya masih membuat konten “melek IT” agar
sangat sulit menyediakan manfaat pengembangan E-
Government ini dapat dirasakan dapat berjalan dengan baik sesuai
oleh semua kalangan masyarakat dengan tujuan yang telah di tetapkan.
di Kota Tangerang.
2. Diharapkan Pemerintah Kota
4. Faktor Penghambat E-
Tangerang bisa terus
Government ini berupa masih
mensosialisasikan E-Government
kurangnya tenaga handal dalam
kepada masyarakat, agar
bidang IT di Dinas Informasi dan
masyarakat mulai “melek IT”
Komunikasi Kota Tangerang.
dan ingin memulai mngunjungi
Selain itu, SKPD-SKPD yang
website-website SKPD yang
sudah dibangun websitenya juga
telah dibuat oleh Pemerintah
masih sulit untuk memberikan
Kota Tangerang ketika ingin
data, sehingga web-web SKPD
mencari informasi untuk
seringkali tidak mengalami
mendapatkan suatu pelayanan.
pembaharuan data.
Sosialisasi ini bisa dilakukan
Saran dengan cara membuat spanduk
yang berisi mengajak masyarakat
Dari kesimpulan diatas, penulis mencoba
untuk mengunjungi website Kota
memberikan saran pada penelitian ini adalah
Tangerang, atau bisa juga
sebagai berikut:
membuat stiker-stiker yang bisa
1. Dengan kurangnya pegawai yang dibagikan kepada masyarakat,
ahli dan handal dalam bidang E- agar masyarakat lebih
Government, diharapkan pemerintah mengetahui lagi bahwa Kota
Kota Tangerang memberikan sebuah Tangerang mempunyai website
pelatihan untuk para pegawai yang serta saat ini pelayanan sudah
bekerja menangani E-Government, bisa dilakukan dengan cara
ini bertujuan agar kedepannya para online.
pegawai sudah mulai menguasai
Daftar Pustaka
segala macam aplikasi yang
berfungsi untuk mensukseskan E- Afifuddin, Beni Saebani. 2009.
Government. Sehingga, Metodelogi Penelitian Kualitatif.
pengembangan E-Government ini Bandung: CV. Pustaka Setia
Fathoni, Abdurrahmat. 2009. Organisasi Nasional Pengembangan E-
dan Manajemen Sumber Daya Government
Manusia. Jakarta: PT. Rineka
Profil Kinerja Dinas Informasi dan
Cipta
Komunikasi Kota Tangerang
Handoko, T. Tani. 2008. Manajemen. Tahun 2009
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008
Indrajit, Richardus Eko. 2006. Electronic Tentang Keterbukaan Informasi
Government. Yogyakarta: Andi Publik

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor


Penelitian Kuantitatif dan 05 Tahun 2008 Tentang
Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Pembentukan dan Susunan
Graha Ilmu Organisasi Dinas Daerah

Stoner, James A.F. Manajemen. Jakarta: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jb


PT. Prenhallindo ptunikompp-gdl-restuindra-
22689-3-babiii.pdf
Suaedi, Falih, Bintoro Wardiyanto. 2010.
Revitalisasi Administrasi http://sinarharapan.co/news/read/1406160
Negara, Reformasi Birokrasi dan 14/4-Perda-Baru-untuk-
E-Governance. Yogyakarta: Tangerang-Disahkan
Graha Ilmu

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian


Administrasi.Bandung: Penerbit
Alfabeta

Widodo. 2007. Manajemen Perubahan.


Jakarta: PT RajaGrafindo

Instruksi Presiden Nomor 03 Tahun 2003


Tentang Kebijakan dan Strategi

Anda mungkin juga menyukai