Oleh:
Jurusan Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponogoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, S.H Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
ABSTRACT
This research describes and then to analyze how the development of E-Government
program in Tamgerang of city government . This research uses descriptive qualitative research
method.
Based on the results of research, the development of E-Government program has not
been well, because in the elements successful E-Government on capacity, where capacity it
consists of the resources , human resources and technology .Three point that is still lacking if
you really want to make E-Government in Tangerang be successful.
Conclusion in this research is the lack of human resources so that the government
Tangerang still need third party services. In addition, in gap also is weak, so that the availability
of adequate technology could not yet be in achieving well. Based on conclusions, researchers
recommended the government tangerang to do training to employees who handles E-
Government program so that it creates employees are reliable.
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di era kalangan masyarakat merasakan
sekarang ini benar-benar sedang perkembangan teknologi yang ada pada
mengalami perkembangan yang pesat. saat ini. Perkembangan teknologi yang
Tidak dapat dipungkiri hampir semua begitu cepat ini benar-benar
menguntungkan masyarakat untuk belum melek teknologi, budaya online
mendapatkan informasi-informasi yang ini sangat sulit diterapkan. E-
dibutuhkan. Saat ini perkembangan Government sendiri hadir karena adanya
teknologi telah masuk kedalam kebijakan pemerintah untuk
pemberian pelayanan publik di setiap mereformasikan pelayanan publik.
lembaga pemerintah maupun swasta. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya,
Dengan masuknya teknologi dalam pelayanan yang dahulu dilakukan
pelayanan publik, membuat pemberian dengan cara offline, maksud disini
pelayanan publik lebih mudah, efektif adalah pelayanan pada saat itu
dan efesien. Teknologi yang dimaksud mengharuskan masyarakat datang ke
ini adalah E-Government atau yang instansi terkait untuk mendapatkan
biasa kita kenal dengan E-Gov. E-Gov informasi ataupun pelayanan yang
ini lahir karna tuntutan zaman, mereka butuhkan. Namun kondisi saat
perubahan dan untuk mengefektifkan ini sudah berubah akibat adanya
pelayanan yang sebelumnya lambat, agar kebijakan reformasi birokrasi. Saat ini
bisa menjadi lebih efektif dan efesien. sudah banyak instansi yang memberikan
Perkembangan teknologi informasi telah pelayanan online. Di Indonesia E-Gov
pula menyebabkan dunia menjadi tanpa mulai dikembangkan ketika adanya
batas (borderless) dan menyebabkan Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang
perubahan sosial, budaya, ekonomi dan Kebijakan dan Strategi Nasional tentang
pola penegakan hukum yang secara E-Government. Dalam Inpers tersebut E-
signifikan berlangsung demikian cepat. Gov di Indonesia mempunyai tujuan
Perubahan budaya ini adalah budaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
pelayanan offline menjadi budaya pemerintahan yang berbasis elektronik
pelayanan online. Maksudnya dalam rangka meningkatkan kualitas
masyarakat dapat dengan mudah layanan publik secara efektif dan
mendapatkan pelayanan dengan hanya efesien. Melalui pengembangan E-
membuka website SKPD terkait. Budaya Government dilakukan penataan sistem
ini sangat berubah cepat ketika manajemen dan proses kerja di
masyarakat sudah melek teknologi, lingkungan pemerintah dengan
namun di kalangan masyarakat yang mengoptimalisasikan pemanfaatan
teknologi informasi. Untuk Government dapat diterapkan.
mensukseskan E-Gov ini, pemerintah Pengelolaan website yang dimaksud
Kota Tangerang harus melihat elemen- ialah Dinas Infokom ini membuat
elemen yang dapat mensukseskan E-Gov beberapa website SKPD yang ada di
di Kota Tangerang. Ada tiga elemen Kota Tangerang dengan maksud agar
sukses yang harus diperhatikan sungguh- tujuan dari E-Gov ini dapat terwujud
sungguh, tiga elemen tersebut adalah dengan baik. Dinas Informasi dan
Support, Capacity, dan Value. Dimana Komunikasi Kota Tangerang masih
Support ini adalah adanya keinginan mengalami kendala untuk mensukseskan
pemerintah untuk menerapkan E-Gov di E-Government di Kota Tangerang.
Kota Tangerang, bukan hanya sekedar Masih banyak hambatan dan tantangan
mengikuti trend saja. Capacity adalah yang dihadapi oleh Dinas Informasi dan
adanya unsur kemampuan atau Komunikasi Kota Tangerang. Walaupun
kebudayaan dari pemerintah setempat saat ini sudah banyak web yang dibuat
dalam mewujudkan “impian” E- oleh Dinas Informasi dan Komunikasi
Government terkait menjadi kenyataan. bukan berarti itu menandakan E-Gov di
Dan yang terakhir adalah Value adalah Kota Tangerang sudah berjalan dengan
dimana pemerintah harus benar-benar sukses. Seperti yang di tampilkan dalam
teliti dalam menerapkan E-Gov, agar E- tabel berikut:
Gov yang diterapkan ini dapat Tabel 1.2. Ranking Website
bermanfaat bagi masyarakat dan juga Terbaik Sedunia dan Indonesia
N Kota Alamat Ran Ra
mereka yang berkepentingan. Dalam o. Website k nk
pembahasan ini, penulis akan membahas Wo ID
rld
pengembangan E-Gov yang ada di kota 1. Yogy www.jogjako 165. 2.4
Tangerang. Di kota Tangerang sendiri, akarta ta.go.id 378 08
2. Band www.bandun 218. 4.1
pengelolaan E-Gov ada di Dinas ung g.go.id 632 40
Informasi dan Komunikasi. Dinas 3. Palem www.palemb 581. 12.
bang ang.go.id 907 37
Informasi dan Komunikasi ini mengatur 3
pengembangan E-Gov dan pengelolaan 4. Surab www.surabay 90.3 1.6
aya a.go.id 00 34
website se-Kota Tangerang. Website ini
5. Jakart www.jakarta. 60.6 1.0
merupakan suatu situs dimana E- a go.id 14 45
6. Tange www.tangera 442. 9.1 tugas yang mungkin diperlukan, atau
rang ngkota.go.id 824 72
berarti dengan tidak melakukan tugas-
7. Sema www.semara 353. 7.1
rang ngkota.go.id 163 96 tugas itu sendiri.
J.G. Longeneker dalam Abdurrahmat
Sumber: www.Alexa.com The Web
Information Company, diakses pada (2009: 35) mengemukakan bahwa
tanggal 1 April 2014 manajemen selalu digunakan dalam
hubungannya dengan orang-orang yang
Berdasarkan kondisi di atas, maka
menjalankan kepemimpinan di dalam
penulis tertarik untuk melakukan
organisasi. Oleh sebab itu, dia
penelitian dengan judul “Analisis
mendefinisikan manajemen sebagai
Pengembangan E-Government di
suatu proses kegiatan manajer dalam
Pemerintahan Kota Tangerang”.
pengambilan keputusan,
B. Tujuan Penelitian mengkoordinasikan usaha-usaha
kelompok, dan kepemimpinan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
Sedangkan menurut Koontz
mendeskripsikan pengembangan E-
O’Donnel dalam Handayaningrat dalam
Government di Pemerintahan Kota
Abdurrahmat (2009: 29), rincian fungsi
Tangerang dan untuk mengetahui faktor
manajemen tersebut meliputi:
penghambat dari pengembangan E-
a. Perencanaan
Goverenment di Pemerintahan Kota
b. Pengorganisasian
Tangerang.
c. Penyusunan Pegawai
C. Teori d. Pengarahan
Manajemen Publik e. Pengawasan
Mary Parker Follet dalam T. Hani
Perubahan dan Manajemen
Handoko (2008: 8) mendefinisikan
Perubahan
manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang Menurut Potts dan LaMarsh dalam
lain. Definisi ini mengandung arti bahwa Widodo (2007: 193) manajemen
para manajer mencapai tujuan-tujuan perubahan adalah suatu proses secara
organisasi melalui pengaturan orang- sistematis dalam menerapkan
orang lain untuk melaksanakan berbagai pengetahuan, sarana dan sumber daya
yang diperlukan untuk mempengaruhi yang serba lamban serta menurut tata
perubahan pada orang yang akan terkena aturan (adat dan sebagainya) yang
dampak dari proses tersebut. banyak liku-likunya. Birokrat adalah
penyelenggara birokrasi; dan birokratis
Pendekatan dalam manajemen
adalah pemerintahan yang bersifat
perubahan adalah, pertama:
birokrasi, cenderung lamban dan statis.
mengidentifikasi siapa, di antara mereka
yang terkena dampak perubahan, yang Birokrasi dalam pengertian
mungkin menolak perubahan; kedua, Weberian adalah fungsi dari biro untuk
menelusuri sumber, tipe dan tingkat menjawab secara rasional terhadap
resistensi perubahan yang mungkin serangkaian tujuan yang ditetapkan
ditemukan; ketiga, mendesain strategi pemerintahan. Dalam pandangan Weber,
yang efektif untuk mengurangi resistensi Birokrasi berparadigma netral dan bebas
tersebut. nilai. Tidak ada unsur subyektivitas yang
masuk dalam pelaksanaan Birokrasi
Reformasi Birokrasi
karena sifatnya impersonalitas:
Birokrasi berasal dari kata “bureau” melepaskan baju individu dengan ragam
yang berarti meja atau kantor; dan kata kepentingan yang ada di dalamnya.
“kratia” (cratein) yang berarti Berbeda dengan konsep Birokrasi yang
pemerintah/rakyat. Pada mulanya, istilah digagas oleh Hegel dan Karl Marx.
ini digunakan untuk menunjuk pada Keduanya mengartikan Birokrasi
suatu sistematika kegiata kerja sebagai instrumen untuk melakukan
yangdiatur atau diperintah oleh suatu pembebasan dan transformasi sosial.
kantor melalui kegiatan-kegiatan
Ada paling tidak ada empat fungsi
administrasi.
Birokrasi :
Menurut Kamus Umum Bahasa
1. Fungsi Instrumental, yaitu
Indonesia, Birokrasi adalah (1) sistem
menjabarkan perundang-undangan
pemerintahan yang dijalankan oleh
dan kebijaksanaan publik dalam
pegawai pemerintah yang berpegang
kegiatan-kegiatan rutin untuk
pada hierarki dan jenjang jabatan; (2)
memproduksi jasa, pelayanan,
cara bekerja atau susunan pekerjaan
komoditi, atau mewujudkan Bank Dunia (World Bank) dalam
situasi tertentu Richardus (2006: 2) mendefinisikan E-
Govenment sebagai berikut: E-
2. Fungsi Politic, yaitu memberi input
Government refers to use by government
berupa saran, informasi, visi, dan
agencies of information techologies
profesionalisme untuk
(such as Wide Area Networks, the
mempengaruhi sosok kebijaksanaan.
Internet, and Mobile computing) that
3. Fungsi Katalis Public Interest, yaitu have the ability to transform relation
mengartikulasikan aspirasi dan with citizens, businesses, and other arms
kepentingan publik dan of government.
mengintegrasikan atau
Di sisi lain, UNDP (United
menginkorporasikannya di dalam
Development Programme) dalam suatu
kebijaksanaan dan keputusan
kesempatan mendefiniskannya secara
pemerintah.
lebih sederhana, yaitu: E-Government is
4. Fungsi Entrepreneurial, yaitu memberi the application of Information and
inspirasi bagi kegiatan-kegiatan Communicat-ion Technology (ICT) by
inovatif dan non rutin, mengaktifkan government agencies.
sumber-sumber potensial yang ideal,
Pengembangan E-Government
dan menciptakan resource-mixyang
merupakan upaya untuk
optimal untuk mencapai tujuan.
mengembangkan penyelenggaraan
E-Government kepemerintahan yang berbasis
(menggunakan) elektronik dalam rangka
Pengertian dan penerapan E-
meningkatkan kualitas layanan publik
Government di sebuah negara tidak
secara efesien dan efektif. Melalui
dapat dipisahkan dengan kondisi internal
pengembangan E-Government dilakukan
baik secara makro maupun mikro dari
penataan sistem manajemen dan proses
negara yang bersangkutan, sehingga
kerja di lingkungan pemerintah dengan
pemahamannya teramat sangat
mengoptimasikan pemanfaatan teknologi
ditentukan oleh sejarah, budaya,
informasi.
pendiidkan, pandangan politik, kondisi
ekonomi, dari negara yang bersangkutan.
Berdasarkan sifat transaksi informasi Dalam Richardus (2009: 17), hasil
dan pelayanan publik yang disediakan
kajian dan riset dari Harvard JFK School
oleh Pemerintah Daerah melalui jaringan
of Government, untuk menerapkan
informasi, pengembangan E-
Government dapat dilaksanakan melalui konsep-konsep digitalisasi pada sektor
4 (empat) tingkatan, yaitu:
publik, ada tiga elemen sukses yang
1. Tingkat 1 – Persiapan harus dimiliki dan diperhatikan sungguh-
a. Pembuatan situs web sebagai
sungguh. Masing-masing elemen sukses
media informasi dan komunikasi
pada setiap lembaga. tersebut adalah: Support, Capacity, dan
b. Sosialisasi situs web untuk Value.
internal dan publik.
2. Tingkat 2 – Pematangan Gambar 1.6. Toward the nexus of
a. Pembuatan situs web informasi digital government: value, support
publik yang bersifat interaktif. and capacity