Anda di halaman 1dari 5

Acara 7

Penentuan arah rebah

A. Waktu dan Tempat


Waktu :
Tempat : Hutan Pendidikan Fahutan Unmul, Samarinda,
Kalimantan Timur
B. Alat dan Bahan
1. Kompas
2.
C. Dasar Teori
Penentukan arah rebah merupakan hal yang sangat penting
dalam penebangan pohon. Jika arah rebah salah maka
keuntungan yang akan didapatkan akan menurun, selain itu
kesalahan penetuan arah rebah mampu membuat kerusakan pada
pohon, tiang dan tumbuhan bawah sekitar pohon yang ditebang
sehingga penentuan arah rebah ini sangat penting diketahui.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam
pemetuan arah rebah pohon yang akan ditebang beberapa
diataranya seperti kecondongan tajuk, dari faktor kecondongan
tajuk sebaiknya operator chainsaw (Chainsawmen) menentukan
arah rebah ke sisi tajuk yang memiliki kecondongan yang lebih
besar daripada tajuk pada sisi lain. Selain itu hal yang perlu
diperhatikan selain kecondongan tajuk ialah kemiringan batang
pohon, dari faktor ini Chainsawmen diharapkan merebahkan pohon
ke arah kemiringan batang utama pada pohon yang akan ditebang.
Kemudian hal yang penting dalam penentuan arah rebah
ialah arah angin, Chainsawman diharapkan merebahkan pohon ke
arah angin yang terjadi pada saat penebangan tersebut. Selain hal
ini hal yang perlu diperhatikan ialah tegakan bawah seperti tiang
dan tumbuhan bawah disekitar pohon yang akan di tebang,
sebaiknya Chansawman tidak merebahkan pohon ke arah tegakan
bawah tersebut agar tegakan bawah tersebut tidak rusak dan
mampu tumbuh sampai besar hingga mampu dimanfaatkan
dimassa yang akan datang. Selain faktor-faktor diatas yang perlu
diperhatikan ialah kecuraman daerah sekitar penebangan,
diharapkan praktikan tidak menebang ke arah daerah yang curam
agar pohon yang di tebang tidak rusak dan yang terpenting ialah
agar operator chainsaw selamat.
Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penebangan, seperti arah angin, kekuatan angin, kemiringan dan
hambatan di seluruh daerah kerja. Perlu diketahui dan diperhatikan
apakah pohon sudah rusak oleh pembusukan, retak atau ada
beberapa faktor lainnya, dan adanya risiko cabang atau ranting
kering rusak jatuh dari pohon atau dari pohon yang berdekatan,
seta apakah pohon condong ke satu arah tertentu. Untuk
pekerjaan limbing berikutnya, disarankan untuk mengambil
ketinggian kerja yang sesuai. Misalnya dapat memastikan bahwa
pohon tersebut dijatuhkan ke arah batang pohon yang sudah jatuh,
batu atau elevasi lainnya di area itu.
Ketika menebang pohon dekat dengan bangunan, penting
untuk memperhatikan jarak jatuh pohon. Salah satu cara adalah
dengan menggunakan prinsip-prinsip geometris sederhana dan
menentukan titik di tanah yang membentuk segitiga sama sisi dan
siku-siku, yaitu jarak yang sama dengan tinggi pohon. Prinsip ini
dapat ditentukan dengan menggunakan tongkat kayu. Pegang
tongkat sehingga jarak mata ke tongkat sama dengan panjang
tongkat, dan sudut antara dua sisi segitiga menjadi lurus.
Ketinggian mata terhadap tanah sama dengan ketinggian pada
pohon yang tidak dihitung pada prinsip perhitungan ini.
Hasil yang didapat pada perhitungan ketinggian pohon tadi
akan ditambahkan jarak dari tanah ke mata. Jatuhkan ke arah
alami jatuh jika mungkin Sebagian besar pohon memiliki arah alami
jatuh. Hal ini dipengaruhi oleh kecondongan pohon, bentuk cabang
dan setiap beban yang ada. Jika Anda tidak yakin dengan bentuk
pohon yang condong, bergerak sedikit menjauh dari pohon dan
periksa dengan mistar/pengukur tegak lurus.
Pohon dengan kayu yang sudah lemah, seperti pohon yang
mati atau membusuk, harus selalu ditebang ke arah termudah.
Pohon yang condong ke arah tertentu, bentuk pohon, panjang
pohon, diameter pohon, jenis pohon dan pembusukan merupakan
faktor yang mempengaruhi penebangan pohon, serta kemiringan
tanah, arah angin, saluran udara, jalan dan bangunan juga harus
diperhatikan. Pemanenan terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu
penebangan, penyaradan (memindahkan kayu dari petak tebang
ke TPN) dan pengangkutan (mengeluarkan kayu dari hutan menuju
tempat tujuan pengangkutan). Pemanenan merupakan kegiatan
kehutanan dengan resiko kesehatan dan kecelakaan kerja serta
menimbulkan kerusakan lingkungan yang tinggi sehingga
pengetahuan tentang teknik pemanenan sesuai standar dan
prosedur yang benar sangat diperlukan.
Sebelum penebangan dimulai perlu dilakukan penandaan
terhadap pohon yang akan ditebang dan pohon yang tidak boleh
ditebang. Penandaan ini harus dilakukan pada setiappohon yang
dimaksud dengan menggunakan cat atau bahan lain yang tahan
lama.
Terdapat beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan
dalam menentukan arah rebah pohon, yaitu :
1. Kondisi pohon : kondisi pohon yang dimaksud disini adalah posisi
pohon (normal atau miring): kesehatan pohon (gerowong atau
terdapat cacat-cacat lain yang mempengaruhi rebahnya pohon),
bentuk tajuk dan keberadaan banir.
2. Kondisi lapangan di sekitar pohon : kondisi lapangan ini meliputi
keadaan vegetasi di sekitar pohon yang akan ditebang, termasuk
keadaan tumbuhan bawah, lereng, rintangan (jenis-jenis
pemanjat, tunggak dan batu-batuan).
3. Keadaan cuaca pada saat penebangan. Apabila hujan turun dan
angin kencang, maka semua kegiatan harus dihentikan.
Keberhasilan penebangan sangat ditentukan oleh arah
rebah pohon. Arah rebah yang benar akan menghasilkan kayu
sesuai dengan yang diinginkan dan kecelakan kerja dapat dihindari
serta kerusakan terhadap lingkungan dapat ditekan, sedangkan
apabila arah rebah yang ditentukan tidak benar, maka kayu akan
rusak dan kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat besar serta
pohon yang rebah akan merusak lingkungan sekitarnya. Oleh
karenanya dalam menentukan arah rebah pohon harus
berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan.
Bebererapa ketentuan arah rebah yang benar adalah
sebagai berikut :
1. Sedapat mungkin menghindari arah rebah yang banyak dijumpai
rintangan, seperti : batu-batuan, tunggak, pohon roboh dan parit.
2. Jika pohon terletak di lereng atau tebing, maka arah rebah
diarahkan ke puncak lereng.
3. Diusahakan menuju tempat yang tegakan tinggalnya relatif
sedikit.
4. Arah rebah diupayakan disesuaikan dengan arah penyaradan
kayu atau ke arah yang memudahkan penyaradan kayu.
5. Pada daerah yang datar, arah rebah pohon disesuaikan dengan
bentuk tajuk dan posisi pohon.
6. Selain itu, ditentukan arah keselamatan bagi regu penebang.
Apabila sebatang pohon akan ditebang, luas daerah berbahaya
diperkirakan 2 x tinggi pohon yang bersangkutan. Demi menjamin
keselamatan penebang, maka daerah yang aman berada pada
sudut 45 di kiri dan kanan garis lurus arah rebah pohon yang
ditentukan.

D. Langkah-langkah Praktikum
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dicari pohon yang akan ditentukan arah rebahnya
3. Diukur diameter pohon menggunakan meteran
4. Ditentukan arah rebahnya pohon menggunakan kompas
5. Diberi label pohon yang ditentukan arah rebahnya
6. Dicatat hasilnya dan didokumentasikan
E. Hasil Praktikum/Hasil Pengukuran
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan, setelah pemilihan pohon didapat
hasil pengukuran diameter = 43.31 cm dengan ketinggian pohon 20m. Proses
selanjutnya yaitu menentukan arah rebah yaitu 250° ke arah barat daya.
Penentuan arah rebah pohon didasarkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Pertama, kondisi pohon meliputi posisi pohon (normal atau
miring), kesehatan pohon (gerowong atau terdapat cacat-cacat lain yang
mempengaruhi rebahnya pohon), bentuk tajuk dan keberadaan banir. Kedua,
kondisi lapangan di sekitar pohon yang meliputi keadaan vegetasi di sekitar
pohon yang akan ditebang, termasuk keadaan tumbuhan bawah, lereng,
rintangan (jenis-jenis pemanjat, tunggak dan batu-batuan). Ketiga, keadaan
cuaca pada saat penebangan. Apabila hujan turun dan angin kencang, maka
semua kegiatan harus dihentikan. Selain itu, arah rebah diusahakan menjauhi
batu-batuan, tunggak, pohon roboh dan parit. Jika pohon terletak di lereng atau
tebing, maka arah rebah diarahkan ke puncak lereng. Diusahakan menuju tempat
yang tegakan tinggalnya relatif sedikit. Arah rebah diupayakan disesuaikan
dengan arah penyaradan kayu atau ke arah yang memudahkan penyaradan kayu.
Pada daerah yang datar, arah rebah pohon disesuaikan dengan bentuk tajuk dan
posisi pohon.
F. Pengolahan Data
G. Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai