Anda di halaman 1dari 2

Internet Desa

Berawal dari kebutuhan masyarakat desa untuk dapat mengakses informasi yang terkini dan
terupdate. Kebutuhan tersebut terjawab ketika jaringan internet sudah dapat terinstalasi
dengan baik di seluruh pelosok tanah air. Jaringan yang baik itu biasanya menggunakan fiber
optik. Akan tetapi untuk saat ini fiber optik belum terkoneksi di seluruh Indonesia.
Indonesia masih sedang mengembangkan jaringan fiber optik ke seluruh pelosok tanah air
namanya Palapa Ring dan akan selesai dalam jangka waktu yang lama atau jangka panjang.
Jadi untuk sampai seluruh pelosok Indonesia dapat terkoneksi internet, masih memerlukan
waktu beberapa tahun ke depan. Sedangkan saat ini kebutuhan untuk mendapatkan informasi
itu sudah sangat mendesak. Sangat-sangat mendesak. Contoh saja, laporan dari kantor desa
saat ini menjadi sangat terlambat dan tidak update, tidak bisa dikontrol, tidak bisa diawasi
oleh pemerintah atasannya, misalnya dari kecamatan, kabupaten, propinsi, kementrian desa
atau kementrian keuangan, karenanya tidak adanya akses internet. Oleh karena itu, untuk
mempercepat akses internet ke desa maka kita menggunakan teknologi satelit. Kita
menggunakan VSAT, yang merupakan kepanjangan dari Very Small Averture Terminal.
VSAT ini sudah banyak digunakan di ATM-ATM. Biasanya di atas mesin ATM ada antena
parabola, atau kalau di rumah-rumah penduduk itu ada antena parabola indovision. Itulah
antena VSATnya, tujuannya supaya cepat terpasang dan cepat terkoneksi dengan internet.

Kalau sebelumnya, desa pernah menggunakan akses internet yaitu dengan menggunakan
stasiun relay, dari ibukota kabupaten atau kotamadya yang ada akses internetnya. Relay
tersebut disambung sambung dengan menggunakan tower relay sampai ke desa.
Kelemahannya adalah perlunya waktu pembangunan, perlunya izin, dan perlunya lahan untuk
membangun tower-tower relay tersebut, disamping itu yang jelas biayanya akan sangat
mahal. Akan tetapi kalau dengan menggunakan satelit, biayanya akan jauh lebih murah.

Kenapa desa membutuhkan internet. Sesuai dengan undang-undang desa no 6 tahun 2014,
Tentang desa, yang menyatakan bahwa desa berhak mendapatkan akses internet.
Pada tanggal 18 Januari 2019 kementrian kominfo meresmikan fiber optik Palapa Ring di
Sangihe, Sulawesi Utara bersama dengan mentri keuangan, Ibu Sri Mulyani. Jadi Diharapkan
Indonesia Timur atau Indonesia Utara sudah mulai mengenal internet, tapi itu juga tetap
masih perlu waktu. Karena pemasangan fiber optik itu juga perlu menggali tanah dan
sebagainya dan pemasangannya memerlukan waktu yang lama sekali. Kalau dengan
menggunakan internet VSAT, proses pemasangannya cukup memerlukan waktu 3 sampai 6
saja.

Paket internet desa, yang akan kita gunakan biasanya di 6 mbps, ini sudah cukup. Kalau kita
pakai yang 10 mbps, harganya masih cukup mahal. Kita umumnya menggunakan paket 6
mbps. Paket internet desa yang ini, bekerjasama dengan PT. Telkom Indonesia dengan
produk unggulannya Manggo Sky dan Pasific Satelit Nusantara dengan produk unggulannya
UPIKU.

Perangkatnya menggunakan antena parabola, modem, akses point wifi, decoder, dan televisi.
Untuk smartphonenya, APCRI akan memberikan gratis untuk setiap desa. Nantinya setiap
desa, akan bisa mendapatkan akses internet dan juga televisi. Hanya saja televisinya ini
bukan televisi siaran luar negri, hanya televisi lokal saja, seperti Net TV, TVRI, Indosiar,
MetroTV, RCTI dan sebagainya.

Selain internet, kita juga akan bekali dengan Sistem Informasi Desa Terpadu. Hal ini sangat
penting, kenapa? Karena dengan ini informasi desa dapat diakses. Masing-masing desa bisa
melaporkan program unggulan terpadunya, wadah sosialisasi, strategi inovasi, penerapan
teknologi, pemanfaatan data induk desa, sistem keuangan desa dan portal-portal lain. Dengan
adanya software ini, setiap desa melalui Bumdes onlinenya, nanti akan bisa mempromosikan
bukan hanya ke perusahaan multinasional dalam negri saja, akan tetapi bisa sampai eksport
ke luar negri. Contoh perusahaan multinasional yang ada di indonesia seperti, indofood,
unilever, pabrik minyak sawit dsb. Jadi dengan bumdes online ini desa bisa memasarkan
produk-produknya, seperti hasil ikan, ke seluruh nusantara sampai ke luar negri seperti
Hongkong, Korea, China, Jepang, dsb.

Berikut ini dasar hukumnya.

Program Inovasi desa menjelaskan bahwa masyarakat desa perlu untuk melek IT. Seperti
yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa seluruh masyarakat desa itu perlu terkoneksi
dan ini merupakan kebutuhan penting bagi para kepala desa untuk memberikan berbagai
laporan seperti tentang laporan keuangan desa dan laporan lainnya ke pemerintahan di
atasnya, yaitu pemerintahan tingkat kabupaten, kecamatan, propinsi, kementrian desa,
departemen keuangan dan kemendagri. Tentu saja melalui program ini, kita sebagai salah
satu pengembang sistem desa akan berperan aktif dalam pembangunan desa yang ada di
Nusantara tercinta ini.

Pada program desa terpadu, kita akan menerapkan sistem aplikasi desa terpadu dan internet
satelit desa. Apabila desa itu belum memiliki tenaga listrik, kita akan melengkapinya dengan
energi listrik tenaga surya atau solar home sistem. Seluruh PJU yang kita pasang di desa-desa
juga kita akan sambungkan ke internet dan sistem aplikasi manajemen projek, sehingga kita
semua bisa melihat apa saja yang sedang kita kerjakan di desa dan program-program APCRI
yang sedang dikerjakan di desa-desa.

Software desa terpadu, isinya adalah profil desa, data surat, informasi pendidikan, demografi,
monografi desa atau tata letak desa, dan lain sebagainya. Selain itu software ini juga akan
memuat data pemerintah desa, informasi kesehatan, potensi desa, data rpjm dan rkp desa,
informasi wisata desa, data aset, online bumdes, asosiasi penyuluhan desa, data penduduk,
berita dan kegiatan desa.

Kelebihan dan manfaat dari sistem aplikasi desa terpadu ini sangat realiable, sangat dapat
diandalkan, online dan realtime, accountable, atau editable, transparan, simplicity,
userfriendly, comparatif atar periode, jadi bisa dibandingkan dari tahun ke tahun, dan
komprehensif. Lengkap sekali semua laporannya yang kita peroleh. Ini contoh tampilan
aplikasi kita, ini contoh produk2 yang akan kita pasarkan.

Sekian penjelasan saya mengenai internet desa dan aplikasi desa terpadu. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai