Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PESANTREN

“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”

A. Kasus
Terdapat sebuah pondok pesantren yang bernama “Al-Amin” yang
didirikan oleh K.H Agus Salim sejak 20 Juli 1985 dengan jumlah santri 20
orang. Saat ini pondok pesantren “Al-Amin” yang terletak di Jawa Timur
terdapat 100 santri dengan pimpinan saat ini K.H Munir.
Pondok Pesantren ini bersifat Independen dan mandiri, sudah terdapat UKS
tetapi PHBS di pesantren ini kurang seperti ruang asrama tampak gelap,
tampak pakaian dan peralatan sholat yang digantung yang menghambat
masuknya cahaya matahari. Ventilasi pada asrama kurang. Di belakang asrama
siswi tampak sampah berserakan. Ada toilet yang tidak terawat, selokan yang
tidak terawat dan kotor, serta menimbulkan bau. Kamar mandi sebagian ada
yang tampak berantakan.
B. Asuhan Keperawatan

Dari pengkajian di wilayah Pondok Pesantren Al-Amin Kota Surabaya


didapatkan data hasil wawancara dan pengamatan melalui komponen
Windshield Survey sebagai berikut :

KOMPONEN WINDSHIELD SURVEY

ELEMEN DESKRIPSI

Perumahan dan  Bangunan


lingkungan Mayoritas bangunan adalah bangunan permanen terbuat dari
(daerah) tembok.

 Arsitektur
Bangunan rumah ukuran kecil tetapi ada juga yang besar dan
berdekat – dekatan, satu dengan lainnya, dan sebagian
lainnya memiliki corak yang sama. Sebagian besar rumah
lantainya terbuat dari tekel, hanya sebagian kecil yang
berlantaikan semen dan tanah. Rata-rata disetiap bangunan
memiliki pencahayaan yang kurang baik, sedikitnya
bangunan yang mempunyai jendela yang dibuka setiap hari.

Lingkungan  Area
terbuka Pondok Pesantren Al Amin Kota Surabaya terdiri dari banyak
bangunan yang digunakan sebagai sarana sekolah mulai kelas
1 sampai 3.

 Kualitas
Terdapat beberapa lahan kosong lainnya tidak dimanfaatkan
untuk kegiatan pondok pesantren.

Batas  Batas wilayah :


Barat : Kelurahan Mina

Timur : Kelurahan Madina


Utara : Kelurahan Mona

Selatan : Kelurahan Muni

Tingkat sosial  Tingkat Sosial


ekonomi Sebagian besar masyarakat pesantren bersosialisasi dengan
baik. Koordinasi antar masyarakat cukup baik.

 Tingkat Ekonomi
Sebagian besar masyarakat pondok pesantren masih berstatus
siswa dan belum bekerja.

Kebiasaan  Kebiasaan para santri banyak yang tidak melakukan perilaku


hidup bersih dan sehat seperti masih terdapat para santri yang
membuang sampah sembarangan, kamar yang tidak di
bersihkan dengan gantungan baju yang bertumpuk sehingga
tpencahayaan tidak baik, selain itu kamar mandi yang tidak
rajin dibersihkan.
Transportasi  Para santri diantar oleh keluarganya menggunakan mobil dan
sebagian besar menggunakan motor.
Fasilitas umum  Kesehatan
Terdapat Puskesmas di Kecamatan Wonokromo. Tetapi
untuk pondok pesantren sendiri belum memiliki poskestren.

 Agama
Masjid : 2 buah

 Pelayanan umum
Terdapat ruang kelas bagi masing-masing santri sesuai
dengan tingkat pendidikannya. Terdapat ruang perpustakaan
dan asrama untuk para santri.

Suku bangsa  Mayoritas santri dari suku Jawa

Agama  Mayoritas Beragama Islam


Kesehatan dan  Masalah kesehatan terbanyak yang terjadi selama 5 bulan
morbiditas terakhir yaitu akibat kurangnya perilaku PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat).

Hasil pengolahan data yang berasal dari angket, wawancara dan observasi
akan disajikan sebagai berikut :

I. PENGKAJIAN
a. Data Inti
1. Sejarah
Pondok pesantren Al-Amin didirakan K.H. Agus Salim pada
tanggal 20 Juli 1985. Pondok pesantren Al-Amin ini bersifat
Independen dan mandiri. Saat itu jumlah santri 20 orang.
2. Demografi
Pondok pesantren Al-Amin terletak pada lokasi yang strategis
yaitu 10 km dari Bandara Juanda Surabaya, 2 km dari Balai Kota
Surabaya. Pondok pesantren ini beralamat di Jalan A.Yani
km.25 dengan luas wilayah 100 m2. Pondok pesantren Al-Amin
terdiri dari pondok pesantren putra dan putri. Pada pengkajian
ini dilakukan pada pondok pesantren daerah putra dan putri.
- Jumlah siswa
Jumlah keseluruhan siswa pada pondok pesantren Al-Amin
adalah 100 orang.
- Distribusi siswa berdasarkan usia
Dari data yang didapat dapat siswa pesantren Al-Amin putri
paling banyak berusia 8-12 tahun dengan presantase 60%
dan yang terendah berusia 16-18 tahun dengan presentase
sebesar 5% sedangkan putra paling banyak berusia 9-12
tahun dengan presentase 58% dan yang terendah berusia 15-
18 tahun dengan presentase 5%.
- Distribusi siswa berdasarkan suku
Dari data yang didapat sebagian besar berasal dari suku jawa
sejumlah 90 jumlah dengan presentase 95%.
- Data Status Kesehatan
Masalah Kesehatan di Pesantren:
a. Skabies : 20 orang dengan prosentase 23,3%
b. PHBS : 60 orang dengan prosentase 78,8%
c. Kutu : 4 orang dengan prosentase 5%
d. Kudis : 10 orang dengan prosentase 10%
e. Gastritis : 15 orang dengan prosentase 15%
f. Influenza : 12 orang dengan prosentase 12%
g. Herpes : 3 orang dengan prosentase 3%
h. Diare : 11 orang dengan prosentase 11%

b. Data Sub Sistem


1. Fisik dan lingkungan
Ruang asrama tampak gelap, tampak pakaian dan peralatan
sholat yang digantung yang menghambat masuknya cahaya
matahari. Ventilasi pada asrama kurang. Di belakang asrama
siswa dan siswi tampak sampah berserakan. Ada toilet yang
tidak terawat, selokan yang tidak terawat dan kotor, serta
menimbulkan baud an berlumut. Kamar mandi sebagian ada
yang tampak berantakan.

2. Pendidikan
Lama pendidikan di pondok pesantren Al-Amin putri ada
tingkat tajhizi (persiapan) 1 tahun, wutsha (3 tahun), dan kuliah
3 tahun. Dari kelas 1 sampai kelas 2 MA masing-masing
sebesar 50 orang dengan persentase 60%.
a. Distribusi jumlah siswa berdasarkan informasi kesehatan
yang di lakukan oleh petugas kesehatan sebesar 57 orang
dengan persentase 71, 3%.
b. Tema informasi kesehatan
Didapatkan distribusi jumlah siswa yang di lakukan oleh
petugas kesehatan sebesar 35 orang dengan presentase 59%
c. Pelatihan dan keterampilan
Didapatkan jumlah siswa berdasarkan pernah tidaknya
mengikuti kegiatan pelatihan dan ketrampilan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan sebesar 46 orang dengan
presentasi 57,5%.
d. Jenis pelatihan dan ketrampilan
Didapatkan jumlah siswa pernah tidaknya mengikuti jenis
pelatihan dan ketrampilan Penanganan P3K yang dilakukan
oleh petugas kesehatan sebesar 20 orang dengan presentasi
45%.
e. Sumber informasi kesehatan
Didapatkan bahwa hampir semua siswa di pesantren
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan puskesmas
sebanyak 80 orang dengan presentasi sebesar 88,25%.

3. Komunikasi
a. Jenis komunikasi
Siswa paling banyak menggunakan sarana komunikasi
sekolah jenis majalah dinding sebanyak 85 orang dengan
presentasi 88,9%.

4. Kesehatan dan pelayanan social


a. Sarana kesehatan
Terdapat puskesmas disekitar pesantren ± 1,5 km puskesmas
Jagir dan RS Swasta ± 2 km sedangkan di pesantren tersedia
UKS
b. Program Kesehatan
UKS yang baru berjalan sebulan, belum terlalu diterapkan
PHBS maupun penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
c. Jaminan kesehatan sekolah
Berupa kartu UKS dengan kewajiban siswa membayar iuran
kesehatan sebanyak Rp 30.000,00 per tahun.
d. Angka kesakitan Siswa
Angka kesakitan siswa dalam setahun terakhir di pesantren
dengan jumlah 68 orang dengan presentasi sebanyak 68,8%.
e. Jenis penyakit dan keluhan
Berdasarkan hasil wawancara para santri mengatakan
banyak yang membuang sampah sembarangan, tidak
menaruh baju pada lemari tetapi hanya di gantung, selain itu
peralatan sholat yang digantung. Ada toilet yang tidak
terawat, selokan yang tidak terawat dan kotor, serta
menimbulkan bau. Kamar mandi sebagian ada yang tampak
berantakan. Sehingga perilaku hidup bersih dan sehat para
santri kurang dengan frekuensi 60 orang dengan presentasi
sebanyak 78,8%.
Berdasarkan hasil wawancara para santri saat ditanyakan
progam PHBS mengatakan bahwa mereka belum paham
sepenuhnya tentang pentingnya PHBS.

5. Keamanan dan transportasi


Pondok pesantren Al Amin berada di lingkungan yang aman
meskipun sulit dari jangkauan transportasi umum. Mempunyai 3
satpam yang bertugas untuk berjaga di pintu gerbang pondok
pesantren.

6. Ekonomi
a. Sumber keuangan
Dari data didapatkan jenis sumber keuangan adalah dari
orang tua sebanyak 80 orang dengan presentasi 100%.
b. Jenis pekerjaan orang tua
Dari data di dapatkan bahwa jenis pekerjaan orang tua siswa
paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 42 orang dengan
presentasi 54%.
c. Biaya Sekolah
Besar biaya sekolah dipondok pesantren Al-Amin putrid
untuk kelas 1 > Rp 250.000 dan untuk biaya sekolah kelas 2
antara Rp 250.000 – Rp 500.000.
d. Besar Bantuan Beasiswa Pemerintah
Dari data yang didapatkan besar pungutan biaya sekolah di
pesantren Al-Amin paling banyak sebesar Rp 250.000 – Rp
750.000 sebanyak 52 orang dengan presentase 65%.
e. Kantin tempat makan
Terdapat satu kantin yang menjual makanan dan minuman
untuk para siswa. Harga di kantin terjangkau oleh siswa,
dengan harga semua makanan di kantin Rp 1000. Kondisi
kantin tampak kurang bersih, masih ada banyak sampah
berserakan dan lalat yang berterbangan tetapi terdapat pula
mini market di dalam lingkungan Pondok Pesantren Al-
Amin.

7. Politik dan Pemerintahan


1. Kunjungan pemerintah
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa didapatkan
bahwa kunjungan pemerintah pernah dilakukan namun
dengan waktu dan banyak kunjungan yang tidak menentu.
2. Tema Kunjungan Pemerintah
Dari data yang didapat, tema kunjungan pemerintah menurut
siswa di pondok pesantren Al-Amin hal ini tampak dari
lingkungan pondok pesantren Al-Amin sendiri, yang tidak
tampak adanya bendera partai, spanduk, poster, maupun
atribut partai yang lainnya.
8. Rekreasi
1. Kegiatan saat Waktu Istirahat Sekolah
Dari data didapatkan kegiatan saat waktu istirahat sekolah
siswa di Pesantren Al-Amin paling banyak adalah
mengobrol dengan teman sebanyak 55 orang dengan
presentase 56,5%.
2. Jenis Sarana Hiburan Sekolah
Dari data didapatkan bahwa jenis sarana hiburan sekolah
yang dimanfaatkan siswa di Pesantren Al-Amin paling
banyak adalah kegiatan keagamaan (Pembacaan Maulid
Habsyi, rebana) sebanyak 68 orang dengan presentase
72,5%.
3. Jumlah Hari Libur
Dari data didapatkan bahwa jumlah hari libur siswa di
Pesantren Al-Amin paling banyak adalah 1-3 hari sebanyak
53 orang dengan presentase 27,5%
4. Tujuan Rekreasi Waktu Libur
Dari data yang didapat bahwa tujuan rekreasi waktu libur
siswa di Pesantren Al-Amin paling banyak adalah Ziarah
Keagamaan sebanyak 55 orang dengan presentase 52,5%.

c. Persepsi
Para santri mengartikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai hal
yang biasa dan tidak begitu penting karena mereka beranggapan
selagi mereka sakit yang tidak parah, perilaku kebiasaan mereka
dianggap tidak bermasalah dan tetap melakukan aktivitas fisik
seperti biasa. Mereka juga menganggap seperti menaruh tumpukan
baju di gantungan baju maupun tembok, membuang sampah saat ini
hal biasa karena kadang-kadang ada yang membersihkan. Tetapi
dalam hal ini mereka mengatakan juga belum tahu bagaimana
perilaku hidup bersih dan sehat agar lebih baik dari sebelumnya.
II. ANALISA DATA

Analisa Data Dan Perumusan Diagnosa Keperawatan

No Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan


1 DS: DO: Potensi terjadinya penularan penyakit pada para
1. Para siswa pondok pesantren 1. Terlihat ruang asrama di Pondok santri di Pesantren Al-Amin berhubungan dengan
mengatakan banyak yang Pesantren Al-Amin tampak pakaian kurang nya kesadaran terhadap kebersihan
membuang sampah dan peralatan sholat yang digantung, lingkungan pesantren yang ditandai dengan
sembarangan, tidak menaruh menghambat masuknya cahaya banyak terdapat sampah yang berserakan seperti
baju pada lemari tetapi hanya matahari ke dalam ruang asrama. sampah botol,bungkusan makanan, dan baju
di gantung, selain itu peralatan Ventilasi pada asrama Pondok bekas, WC tidak terawat, selokan tidak terawatt
sholat yang digantung. Pesantren Al-Amin kurang. dan tempatnya sangat kotor penuh lumut dan
2. Berdasarkan hasil wawancara 2. Kebersihan lingkungan di Pesantren menimbulkan bau serta belum mendapatkan
para siswa pesantren Al-Amin Al-Amin banyak terdapat sampah informasi kesehatan tentang PHBS 0% serta
mengatakan Ada toilet yang yang berserakan seperti sampah kondisi kantin tampak kurang bersih sehingga
tidak terawat, selokan yang botol,bungkusan makanan, dan baju terdapat lalat yang berterbangan.
tidak terawat dan kotor, serta bekas,WC tidak terawat, kebersihan
menimbulkan bau. Kamar kamar mandi tidak sama ada kamar
mandi yang bersih dan ada kamar
mandi sebagian ada yang mandi yang tampak berantakan,
tampak berantakan selokan tidak terawat dan tempatnya
sangat kotor penuh lumut dan
menimbulkan bau serta belum
mendapatkan informasi kesehatan
tentang PHBS 0%.
3. Kondisi kantin tampak kurang bersih,
masih ada banyak sampah berserakan
dan lalat yang berterbangan

2 DS: DO: Tingginya angka kejadian penularan penyakit pada


1. Para siswa pondok pesantren Masalah Kesehatan di Pesantren: para santri di Pesantren Al-Amin berhubungan
“Al-Amin” mengatakan belum a. Skabies : 20 orang dengan dengan kurang pengetahuan tentang perilaku
terlalu mengetahui mengenai prosentase 23,3% PHBS yang ditandai 60 orang dengan presentase
PHBS (Perilaku Hidup bersih b. PHBS : 60 orang dengan 78,8% yang PHBS nya kurang.
dan Sehat) prosentase 78,8%
2. Para siswa pondok pesantren c. Kutu : 4 orang dengan prosentase
“Al-Amin” mengatakan 5%
banyak siswi yang mengalami d. Kudis : 10 orang dengan
diare dan gatal-gatal dikulit. prosentase 10%
e. Gastritis : 15 orang dengan
prosentase 15%
f. Influenza : 12 orang dengan
prosentase 12%
g. Herpes : 3 orang dengan prosentase
3%
h. Diare : 11 orang dengan
prosentase 11%

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Potensi terjadinya penularan penyakit pada para santri di Pesantren Al-Amin berhubungan dengan kurang nya kesadaran
terhadap kebersihan lingkungan pesantren yang ditandai dengan banyak terdapat sampah yang berserakan seperti sampah
botol,bungkusan makanan, dan baju bekas, WC tidak terawat, selokan tidak terawatt dan tempatnya sangat kotor penuh lumut
dan menimbulkan bau serta belum mendapatkan informasi kesehatan tentang PHBS 0% serta kondisi kantin tampak kurang
bersih sehingga terdapat lalat yang berterbangan.
2. Tingginya angka kejadian penularan penyakit pada para santri di Pesantren Al-Amin berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang perilaku PHBS yang ditandai 60 orang dengan presentase 78,8% yang PHBS nya kurang.

III. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No. Diagnosa Tujuan Sasaran Strategi Rencana Hari, Tempat Evaluasi
keperawatan Kegiatan Tanggal
Kriteria Standar
1. Potensi Jangka panjang Santri di 1. Komunikasi 1. Diberikan Selasa, 1 November Halaman Psikomotor 1. Para santri
terjadinya Pesantren 2. Informasi penyuluhan 2016 Pondok mampu
Santri di Pesantren
penularan “Al- 3. Edukasi kepada Pesantren Al- melakukan
Al-Amin dapat
penyakit pada Amin” para santri Amin perilaku
memelihara
santri di tentang hidup
kebersihan
Pesantren Al- pentingnya bersih dan
lingkungan dan
Amin b.d perilaku sehat
melaksanakan
kurangnya hidup selama 1
perilaku hidup bersih
kesadaran bersih dan bulan
dan sehat selama 1
terhadap sehat untuk
bulan.
kebersihan 2. Memperbai jangka
lingkungan ki program panjang
Jangka pendek
ditandai yang ada di dengan
Setelah mengikuti
dengan dalam melaksana
penyuluhan selama
- Banyak suatu kan
terdapatnya PonPes kebersihan
sampah 100 menit santri di 3. Memberi lingkunga
yang Pesantren Al-Amin semangat n,
berserakan mampu: atau pembagian
seperti a. Melaksanankan dorongan pembuang
sampah kebersihan 4. Mengadaka an sampah
botol, lingkungan setiap n kerja baik
bungkus 1 kali dalam bakti pada organik
makanan, seminggu. hari jum’at ataupun
dan baju b. Melaksanakan 5. Membuang nonorgani
bekas pembagian sampah k.
- WC tidak pembuangan pada
terawat sampah baik tempatnya
- Selokan organik ataupun 6. Melakukan
tidak nonorganik. personal
terawat dan c. Melakukan hygiene
tampak progam perilaku dengan
sangat hidup bersih dan benar
kotor, sehat
penuh
lumut dan
menimbulk
an bau
- Belum
mendapatk
an
informasi
tentang
PHBS (0)
0%.

2. Tingginya Jangka panjang Para Santri 1. Komunikasi 1. Diberikan Rabu, 2 November Aula pondok Verbal - Para santri
angka di 2. Informasi penyuluhan 2016 Pesantren Al- mampu
Para santri di Pesantren
kejadian 3. Edukasi tentang Amin menjelaska
Pesantren Al-Amin Al-Amin
penularan PHBS n kembali
Putri mampu
penyakit pada (Perilaku pengertian
meningkatkan
para santri di Hidup dari PHBS
pengetahuan,
Pesantren Al- Bersih dan - Para Santri
perubahan sikap dan
Amin Sehat) mampu
perilaku serta
berhubungan 2. Tentang menjelaska
kemandirian
dengan kurang pengertian n kembali
perorangan dalam
pengetahuan dan tujuan tentang
mengatasi masalah
tentang maupun tujuan
kesehatan agar dapat
perilaku progam PHBS
hidup bersih dan
PHBS yang dari PHBS
sehat selama 4 bulan
ditandai 60
orang dengan
presentase
78,8% yang
Jangka pendek
PHBS nya
Setelah mengikuti
kurang.
penyuluhan selama
4x100 menit Santri
di Pesantren Al-
Amin mampu:
a. Mengetahui dan
Menjelaskan
pengertian
PHBS
b. Mengetahui dan
menjelaskan
tujuan PHBS

IV. PELAKSANAAN
No. Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Tingginya angka kesakitan siswi di Rabu, 25 1. Penyuluhan (penkes) dan Struktur
Pesantren Al-Falah Putri September2013 sosialisasi tentang penyakit  Penyuluhan telah direncanakan 2 minggu
berhubungan dengan kurang kulit berupa pengetian, sebelumnya.
pengetahuan mengenai penyakit tanda dan gejala, cara  Undangan penyuluhan telah di berikan 2 hari
(penyakit kulit, penyakit menular, penularan dan cara sebelumnya.
maag, dan flu dan batuk) ditandai penanganan yang  Materi dan leaflet sudah disiapkan sebelumnya.
dengan angka kesakitan 68 orang disampaikan oleh Kepala Proses
(85%), penyakit kulit 31 orang Puskesmas Landasan Ulin (  Peserta yang hadir sebanyak 110 orang.
(57,5%), penyakit menular (diare, Tri Nugroho,S.Kep,Ns)  30% peserta aktif dalam mengajukan
malaria, DBD) 9 orang (25%), yang disampaikan kepada pertanyaan.
Maag 9 orang (12,5%) dan Flu dan Siswi Pondok Pesantren Al-  Penyuluhan dilakukan Aula Pondok Pesantren
batuk 9 orang (12,5%). Falah Putri. Al-Falah Puteri.
- Kamis, 26 2. Penyuluhan (penkes) dan
 Acara berjalan dengan lancar.
September sosialisasi tentang penyakit
 Kendala : 15 % peserta penyuluhan berbicara
2013 menular yang disampaikan
dengan teman sebaya. 10% peserta penyuluhan
oleh Dosen PSIK FK Unlam mengerjakan tugas sekolahnya sehingga mereka
(Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep) tidak fokus mendengarkan penyuluhan.
yang disampaikan kepada Hasil
Siswi Pondok Pesantren Al-  Peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan:
Falah Putri. - Salah seorang siswi (Aisyah) menanyakan
3. Penyuluhan (Penkes) dan mengenai apakah penyakit malaria ini
- Jum’at, 27 sosialisasi tentang penyakit dapat menyebabkan kematian dari penyakit
September Maag yang disampaikan dan dari Dosen PSIK FK Unlam
2013 oleh mahasiswa profesi (Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep) menjawab
Ners PSIK FK UNLAM jika tidak di tangani dengan benar dan
(Tony Cahyono segera penyakit malaria ini juga dapat
Adipura,S.Kep,Ns) yang menyebabkan kematian.
disampaikan kepada Siswi - Salah seorang sisiwi (Fatimah)
Pondok Pesantren Al-Falah menanyakan cara pencegahan penyakit flu
Putri. agar tidak menularkan ke orang lain dan
4. Penyuluhan (Penkes) dan dari Perawat Puskesmas Landasan Ulin
sosialisasi tentang penyakit (Firyal Afifah Juanda,S.Kep,Ns) menjawab
- Sabtu, 28 flu dan Batuk yang dengan memakai masker.
September disampaikan oleh Perawat Peserta mampu menjawab pertanyaan dari pemateri
2013 Puskesmas Landasan Ulin
(Firyal Afifah (Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep) yaitu “Apa pengetian
Juanda,S.Kep,Ns) yang Malaria?” yang dijawab oleh Khadijah yaitu
disampaikan kepada siswi
Pondok Pesantren Al-Falah “penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
Putri. Anopheles”.
5. Memberikan reinforcement
kepada Siswi Pondok
Pesantren Al-Falah Putri
- Sabtu, 28 dari Kepala Landasan Ulin
September (Tri Nugroho,S.Kep,Ns),
2013 dosen PSIK FK UNLAM
(Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep
), mahasiswa profesi Ners
PSIK FK UNLAM (Tony
Cahyono
Adipura,S.Kep,Ns) dan
Perawat Puskesmas
Landasan Ulin (Firyal
Afifah Juanda,S.Kep,Ns).
2. Tinggnya angka kejadian Rabu, 25 1. Penyuluhan (penkes) Struktur
dismennorhea di Pesantren Al- September 2013 tentang dismenorhea  Penyuluhan telah direncanakan 2 minggu
Falah Putri b.d kurangnya (pengertian, penyebab, sebelumnya.
pengetahuan siswi tentang cara tanda dan gejala) yang  Undangan penyuluhan telah di berikan 2 hari
penanganan dismenorhea yang diberikan oleh Mahasiswa sebelumnya.
benar ditandai dengan 56 orang profesi ners PSIK FK  Materi dan leaflet sudah disiapkan sebelumnya.
siswi dismenorhea (70%) UNLAM disampaikan Proses
kepada siswi pondok  Peserta yang hadir sebanyak 60 orang.
Pesantren Al-Falah Putri  30% peserta aktif dalam mengajukan
Rabu, 25 2. Penyuluhan (penkes) pertanyaan.
September 2013 tentang cara penanganan  Penyuluhan dilakukan Aula pondok Pesantren
dismenorhea dengan teknik Al-Falah Putri
relaksasi (tarik napas dalam,
 Acara berjalan dengan lancar.
yang diberikan oleh
 Kendala : 15 % peserta penyuluhan tidak fokus
Mahasiswa profesi ners
mendengarkan materi penyuluhan dan
PSIK FK UNLAM yang
berbicara dengan teman
disampaikan kepada siswi
pondok Pesantren Al-Falah Hasil
Putri  Peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan:
- salah seorang siswi (Sri Untari )
3. Simulasi teknik relaksasi menanyakan apakah dismenorhea ini bisa
Rabu, 25 (tarik napas dalam) yang sembuh dan dari mahasiswi menjawab
September 2013 disampaikan oleh bisa, sesuai dengan bertambahnya usia
Mahasiswa profesi ners biasanya dismenorhea akan semakin
PSIK FK UNLAM yang berkurang.
disampaikan kepada siswi  Peserta mampu menjawab pertanyaan dari
pondok Pesantren Al-Falah pemateri yaitu “Apa penyebab dari
Putri dismenorhea?” yang dijawab oleh resvia yaitu “
sterss,pola makan dan hormon”.

4. Struktur
 Perencanaan penyuluhan dan simulasi telah
direncanakan 2 minggu sebelumnya.
 Undangan pelaksanaan simulasi telah diberikan
2 hari sebelumnya.

Proses
 Peserta yang hadir sebanyak
 60 orang.
 Semua peserta memperaktikan tarik napas
dalam.
 Simulasi dilakukan di Aula pondok Pesantren
Al-Falah Putri
 Acara berjalan dengan lancar
Hasil
- Salah seorang peserta bisa memperaktikan tarik
napas dalam :
Ibu Ani mampu menjelaskan cara penanganan
dismenorhea dan memperaktikan tarik napas
dalam.
3. Potensi terjadinya penularan Minggu, 29 6. Melaksanakan kebersihan 1. Struktur
penyakit pada siswi di Pesantren September 2013 lingkungan melalui gotong  Gotong royong telah direncananakan 2 minggu
Al-Falah Putri b.d kurangnya royong yang dilaksanakan sebelumnya.
kesadaran terhadap kebersihan setiap 1kali seminggu.  Pemeberitahuan gotong royong telah di berikan
lingkungan ditandai dengan 2 hari sebelumnya.
- Banyak terdapatnya sampah Proses
yang berserakan seperti sampah  Peserta yang hadir sebanyak 80 orang.
botol, bungkus makanan, dan  Gotong royong dilakukan halaman pondok
baju bekas Pesantren Al-Falah Putri
- WC tidak terawat  Acara berjalan dengan lancar.
- Selokan tidak terawat dan Hasil
tampak sangat kotor, penuh  Peserta aktif dalam melaksananakan gotong
lumut dan menimbulkan bau royong :
Belum mendapatkan informasi - Semua peserta saling bekerja sama dalam
tentang PHBS (0) 0%. melaksanakan gotong royong.

Anda mungkin juga menyukai