Asuhan Keperawatan Komunitas Pesantren
Asuhan Keperawatan Komunitas Pesantren
A. Kasus
Terdapat sebuah pondok pesantren yang bernama “Al-Amin” yang
didirikan oleh K.H Agus Salim sejak 20 Juli 1985 dengan jumlah santri 20
orang. Saat ini pondok pesantren “Al-Amin” yang terletak di Jawa Timur
terdapat 100 santri dengan pimpinan saat ini K.H Munir.
Pondok Pesantren ini bersifat Independen dan mandiri, sudah terdapat UKS
tetapi PHBS di pesantren ini kurang seperti ruang asrama tampak gelap,
tampak pakaian dan peralatan sholat yang digantung yang menghambat
masuknya cahaya matahari. Ventilasi pada asrama kurang. Di belakang asrama
siswi tampak sampah berserakan. Ada toilet yang tidak terawat, selokan yang
tidak terawat dan kotor, serta menimbulkan bau. Kamar mandi sebagian ada
yang tampak berantakan.
B. Asuhan Keperawatan
ELEMEN DESKRIPSI
Arsitektur
Bangunan rumah ukuran kecil tetapi ada juga yang besar dan
berdekat – dekatan, satu dengan lainnya, dan sebagian
lainnya memiliki corak yang sama. Sebagian besar rumah
lantainya terbuat dari tekel, hanya sebagian kecil yang
berlantaikan semen dan tanah. Rata-rata disetiap bangunan
memiliki pencahayaan yang kurang baik, sedikitnya
bangunan yang mempunyai jendela yang dibuka setiap hari.
Lingkungan Area
terbuka Pondok Pesantren Al Amin Kota Surabaya terdiri dari banyak
bangunan yang digunakan sebagai sarana sekolah mulai kelas
1 sampai 3.
Kualitas
Terdapat beberapa lahan kosong lainnya tidak dimanfaatkan
untuk kegiatan pondok pesantren.
Tingkat Ekonomi
Sebagian besar masyarakat pondok pesantren masih berstatus
siswa dan belum bekerja.
Agama
Masjid : 2 buah
Pelayanan umum
Terdapat ruang kelas bagi masing-masing santri sesuai
dengan tingkat pendidikannya. Terdapat ruang perpustakaan
dan asrama untuk para santri.
Hasil pengolahan data yang berasal dari angket, wawancara dan observasi
akan disajikan sebagai berikut :
I. PENGKAJIAN
a. Data Inti
1. Sejarah
Pondok pesantren Al-Amin didirakan K.H. Agus Salim pada
tanggal 20 Juli 1985. Pondok pesantren Al-Amin ini bersifat
Independen dan mandiri. Saat itu jumlah santri 20 orang.
2. Demografi
Pondok pesantren Al-Amin terletak pada lokasi yang strategis
yaitu 10 km dari Bandara Juanda Surabaya, 2 km dari Balai Kota
Surabaya. Pondok pesantren ini beralamat di Jalan A.Yani
km.25 dengan luas wilayah 100 m2. Pondok pesantren Al-Amin
terdiri dari pondok pesantren putra dan putri. Pada pengkajian
ini dilakukan pada pondok pesantren daerah putra dan putri.
- Jumlah siswa
Jumlah keseluruhan siswa pada pondok pesantren Al-Amin
adalah 100 orang.
- Distribusi siswa berdasarkan usia
Dari data yang didapat dapat siswa pesantren Al-Amin putri
paling banyak berusia 8-12 tahun dengan presantase 60%
dan yang terendah berusia 16-18 tahun dengan presentase
sebesar 5% sedangkan putra paling banyak berusia 9-12
tahun dengan presentase 58% dan yang terendah berusia 15-
18 tahun dengan presentase 5%.
- Distribusi siswa berdasarkan suku
Dari data yang didapat sebagian besar berasal dari suku jawa
sejumlah 90 jumlah dengan presentase 95%.
- Data Status Kesehatan
Masalah Kesehatan di Pesantren:
a. Skabies : 20 orang dengan prosentase 23,3%
b. PHBS : 60 orang dengan prosentase 78,8%
c. Kutu : 4 orang dengan prosentase 5%
d. Kudis : 10 orang dengan prosentase 10%
e. Gastritis : 15 orang dengan prosentase 15%
f. Influenza : 12 orang dengan prosentase 12%
g. Herpes : 3 orang dengan prosentase 3%
h. Diare : 11 orang dengan prosentase 11%
2. Pendidikan
Lama pendidikan di pondok pesantren Al-Amin putri ada
tingkat tajhizi (persiapan) 1 tahun, wutsha (3 tahun), dan kuliah
3 tahun. Dari kelas 1 sampai kelas 2 MA masing-masing
sebesar 50 orang dengan persentase 60%.
a. Distribusi jumlah siswa berdasarkan informasi kesehatan
yang di lakukan oleh petugas kesehatan sebesar 57 orang
dengan persentase 71, 3%.
b. Tema informasi kesehatan
Didapatkan distribusi jumlah siswa yang di lakukan oleh
petugas kesehatan sebesar 35 orang dengan presentase 59%
c. Pelatihan dan keterampilan
Didapatkan jumlah siswa berdasarkan pernah tidaknya
mengikuti kegiatan pelatihan dan ketrampilan yang
dilakukan oleh petugas kesehatan sebesar 46 orang dengan
presentasi 57,5%.
d. Jenis pelatihan dan ketrampilan
Didapatkan jumlah siswa pernah tidaknya mengikuti jenis
pelatihan dan ketrampilan Penanganan P3K yang dilakukan
oleh petugas kesehatan sebesar 20 orang dengan presentasi
45%.
e. Sumber informasi kesehatan
Didapatkan bahwa hampir semua siswa di pesantren
mendapatkan informasi dari petugas kesehatan puskesmas
sebanyak 80 orang dengan presentasi sebesar 88,25%.
3. Komunikasi
a. Jenis komunikasi
Siswa paling banyak menggunakan sarana komunikasi
sekolah jenis majalah dinding sebanyak 85 orang dengan
presentasi 88,9%.
6. Ekonomi
a. Sumber keuangan
Dari data didapatkan jenis sumber keuangan adalah dari
orang tua sebanyak 80 orang dengan presentasi 100%.
b. Jenis pekerjaan orang tua
Dari data di dapatkan bahwa jenis pekerjaan orang tua siswa
paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 42 orang dengan
presentasi 54%.
c. Biaya Sekolah
Besar biaya sekolah dipondok pesantren Al-Amin putrid
untuk kelas 1 > Rp 250.000 dan untuk biaya sekolah kelas 2
antara Rp 250.000 – Rp 500.000.
d. Besar Bantuan Beasiswa Pemerintah
Dari data yang didapatkan besar pungutan biaya sekolah di
pesantren Al-Amin paling banyak sebesar Rp 250.000 – Rp
750.000 sebanyak 52 orang dengan presentase 65%.
e. Kantin tempat makan
Terdapat satu kantin yang menjual makanan dan minuman
untuk para siswa. Harga di kantin terjangkau oleh siswa,
dengan harga semua makanan di kantin Rp 1000. Kondisi
kantin tampak kurang bersih, masih ada banyak sampah
berserakan dan lalat yang berterbangan tetapi terdapat pula
mini market di dalam lingkungan Pondok Pesantren Al-
Amin.
c. Persepsi
Para santri mengartikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai hal
yang biasa dan tidak begitu penting karena mereka beranggapan
selagi mereka sakit yang tidak parah, perilaku kebiasaan mereka
dianggap tidak bermasalah dan tetap melakukan aktivitas fisik
seperti biasa. Mereka juga menganggap seperti menaruh tumpukan
baju di gantungan baju maupun tembok, membuang sampah saat ini
hal biasa karena kadang-kadang ada yang membersihkan. Tetapi
dalam hal ini mereka mengatakan juga belum tahu bagaimana
perilaku hidup bersih dan sehat agar lebih baik dari sebelumnya.
II. ANALISA DATA
2. Tingginya Jangka panjang Para Santri 1. Komunikasi 1. Diberikan Rabu, 2 November Aula pondok Verbal - Para santri
angka di 2. Informasi penyuluhan 2016 Pesantren Al- mampu
Para santri di Pesantren
kejadian 3. Edukasi tentang Amin menjelaska
Pesantren Al-Amin Al-Amin
penularan PHBS n kembali
Putri mampu
penyakit pada (Perilaku pengertian
meningkatkan
para santri di Hidup dari PHBS
pengetahuan,
Pesantren Al- Bersih dan - Para Santri
perubahan sikap dan
Amin Sehat) mampu
perilaku serta
berhubungan 2. Tentang menjelaska
kemandirian
dengan kurang pengertian n kembali
perorangan dalam
pengetahuan dan tujuan tentang
mengatasi masalah
tentang maupun tujuan
kesehatan agar dapat
perilaku progam PHBS
hidup bersih dan
PHBS yang dari PHBS
sehat selama 4 bulan
ditandai 60
orang dengan
presentase
78,8% yang
Jangka pendek
PHBS nya
Setelah mengikuti
kurang.
penyuluhan selama
4x100 menit Santri
di Pesantren Al-
Amin mampu:
a. Mengetahui dan
Menjelaskan
pengertian
PHBS
b. Mengetahui dan
menjelaskan
tujuan PHBS
IV. PELAKSANAAN
No. Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Tingginya angka kesakitan siswi di Rabu, 25 1. Penyuluhan (penkes) dan Struktur
Pesantren Al-Falah Putri September2013 sosialisasi tentang penyakit Penyuluhan telah direncanakan 2 minggu
berhubungan dengan kurang kulit berupa pengetian, sebelumnya.
pengetahuan mengenai penyakit tanda dan gejala, cara Undangan penyuluhan telah di berikan 2 hari
(penyakit kulit, penyakit menular, penularan dan cara sebelumnya.
maag, dan flu dan batuk) ditandai penanganan yang Materi dan leaflet sudah disiapkan sebelumnya.
dengan angka kesakitan 68 orang disampaikan oleh Kepala Proses
(85%), penyakit kulit 31 orang Puskesmas Landasan Ulin ( Peserta yang hadir sebanyak 110 orang.
(57,5%), penyakit menular (diare, Tri Nugroho,S.Kep,Ns) 30% peserta aktif dalam mengajukan
malaria, DBD) 9 orang (25%), yang disampaikan kepada pertanyaan.
Maag 9 orang (12,5%) dan Flu dan Siswi Pondok Pesantren Al- Penyuluhan dilakukan Aula Pondok Pesantren
batuk 9 orang (12,5%). Falah Putri. Al-Falah Puteri.
- Kamis, 26 2. Penyuluhan (penkes) dan
Acara berjalan dengan lancar.
September sosialisasi tentang penyakit
Kendala : 15 % peserta penyuluhan berbicara
2013 menular yang disampaikan
dengan teman sebaya. 10% peserta penyuluhan
oleh Dosen PSIK FK Unlam mengerjakan tugas sekolahnya sehingga mereka
(Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep) tidak fokus mendengarkan penyuluhan.
yang disampaikan kepada Hasil
Siswi Pondok Pesantren Al- Peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan:
Falah Putri. - Salah seorang siswi (Aisyah) menanyakan
3. Penyuluhan (Penkes) dan mengenai apakah penyakit malaria ini
- Jum’at, 27 sosialisasi tentang penyakit dapat menyebabkan kematian dari penyakit
September Maag yang disampaikan dan dari Dosen PSIK FK Unlam
2013 oleh mahasiswa profesi (Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep) menjawab
Ners PSIK FK UNLAM jika tidak di tangani dengan benar dan
(Tony Cahyono segera penyakit malaria ini juga dapat
Adipura,S.Kep,Ns) yang menyebabkan kematian.
disampaikan kepada Siswi - Salah seorang sisiwi (Fatimah)
Pondok Pesantren Al-Falah menanyakan cara pencegahan penyakit flu
Putri. agar tidak menularkan ke orang lain dan
4. Penyuluhan (Penkes) dan dari Perawat Puskesmas Landasan Ulin
sosialisasi tentang penyakit (Firyal Afifah Juanda,S.Kep,Ns) menjawab
- Sabtu, 28 flu dan Batuk yang dengan memakai masker.
September disampaikan oleh Perawat Peserta mampu menjawab pertanyaan dari pemateri
2013 Puskesmas Landasan Ulin
(Firyal Afifah (Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep) yaitu “Apa pengetian
Juanda,S.Kep,Ns) yang Malaria?” yang dijawab oleh Khadijah yaitu
disampaikan kepada siswi
Pondok Pesantren Al-Falah “penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
Putri. Anopheles”.
5. Memberikan reinforcement
kepada Siswi Pondok
Pesantren Al-Falah Putri
- Sabtu, 28 dari Kepala Landasan Ulin
September (Tri Nugroho,S.Kep,Ns),
2013 dosen PSIK FK UNLAM
(Herawati,S.Kep,Ns,M.Kep
), mahasiswa profesi Ners
PSIK FK UNLAM (Tony
Cahyono
Adipura,S.Kep,Ns) dan
Perawat Puskesmas
Landasan Ulin (Firyal
Afifah Juanda,S.Kep,Ns).
2. Tinggnya angka kejadian Rabu, 25 1. Penyuluhan (penkes) Struktur
dismennorhea di Pesantren Al- September 2013 tentang dismenorhea Penyuluhan telah direncanakan 2 minggu
Falah Putri b.d kurangnya (pengertian, penyebab, sebelumnya.
pengetahuan siswi tentang cara tanda dan gejala) yang Undangan penyuluhan telah di berikan 2 hari
penanganan dismenorhea yang diberikan oleh Mahasiswa sebelumnya.
benar ditandai dengan 56 orang profesi ners PSIK FK Materi dan leaflet sudah disiapkan sebelumnya.
siswi dismenorhea (70%) UNLAM disampaikan Proses
kepada siswi pondok Peserta yang hadir sebanyak 60 orang.
Pesantren Al-Falah Putri 30% peserta aktif dalam mengajukan
Rabu, 25 2. Penyuluhan (penkes) pertanyaan.
September 2013 tentang cara penanganan Penyuluhan dilakukan Aula pondok Pesantren
dismenorhea dengan teknik Al-Falah Putri
relaksasi (tarik napas dalam,
Acara berjalan dengan lancar.
yang diberikan oleh
Kendala : 15 % peserta penyuluhan tidak fokus
Mahasiswa profesi ners
mendengarkan materi penyuluhan dan
PSIK FK UNLAM yang
berbicara dengan teman
disampaikan kepada siswi
pondok Pesantren Al-Falah Hasil
Putri Peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan:
- salah seorang siswi (Sri Untari )
3. Simulasi teknik relaksasi menanyakan apakah dismenorhea ini bisa
Rabu, 25 (tarik napas dalam) yang sembuh dan dari mahasiswi menjawab
September 2013 disampaikan oleh bisa, sesuai dengan bertambahnya usia
Mahasiswa profesi ners biasanya dismenorhea akan semakin
PSIK FK UNLAM yang berkurang.
disampaikan kepada siswi Peserta mampu menjawab pertanyaan dari
pondok Pesantren Al-Falah pemateri yaitu “Apa penyebab dari
Putri dismenorhea?” yang dijawab oleh resvia yaitu “
sterss,pola makan dan hormon”.
4. Struktur
Perencanaan penyuluhan dan simulasi telah
direncanakan 2 minggu sebelumnya.
Undangan pelaksanaan simulasi telah diberikan
2 hari sebelumnya.
Proses
Peserta yang hadir sebanyak
60 orang.
Semua peserta memperaktikan tarik napas
dalam.
Simulasi dilakukan di Aula pondok Pesantren
Al-Falah Putri
Acara berjalan dengan lancar
Hasil
- Salah seorang peserta bisa memperaktikan tarik
napas dalam :
Ibu Ani mampu menjelaskan cara penanganan
dismenorhea dan memperaktikan tarik napas
dalam.
3. Potensi terjadinya penularan Minggu, 29 6. Melaksanakan kebersihan 1. Struktur
penyakit pada siswi di Pesantren September 2013 lingkungan melalui gotong Gotong royong telah direncananakan 2 minggu
Al-Falah Putri b.d kurangnya royong yang dilaksanakan sebelumnya.
kesadaran terhadap kebersihan setiap 1kali seminggu. Pemeberitahuan gotong royong telah di berikan
lingkungan ditandai dengan 2 hari sebelumnya.
- Banyak terdapatnya sampah Proses
yang berserakan seperti sampah Peserta yang hadir sebanyak 80 orang.
botol, bungkus makanan, dan Gotong royong dilakukan halaman pondok
baju bekas Pesantren Al-Falah Putri
- WC tidak terawat Acara berjalan dengan lancar.
- Selokan tidak terawat dan Hasil
tampak sangat kotor, penuh Peserta aktif dalam melaksananakan gotong
lumut dan menimbulkan bau royong :
Belum mendapatkan informasi - Semua peserta saling bekerja sama dalam
tentang PHBS (0) 0%. melaksanakan gotong royong.