Anda di halaman 1dari 50

PENGENALAN OBAT

Anindi Lupita Nasyanka, Apt., M. Farm.

Farmasetika Dasar- Universitas Muhammadiyah Gresik


Capaian Pembelajaran :
Mahasiswa mampu menerapkan teori-teori farmasetika dasar untuk peracikan
dasar dalam praktek kefarmasian.
Indikator :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan sejarah obat
2. Mahasiswa mampu menjelaskan penamaan obat
3. Mahasiswa mampu membedakan obat menurut penandaannya
DAFTAR PUSTAKA

Murdiana.2019. Pengantar Ilmu Farmasi. Yogyakarta : Pustaka Baru


Athijah, U., Pristianty, L., Puspitasari, H. P. 2011. Buku Ajar
Preskripsi : Obat dan Resep. Surabaya : Airlangga University
Press
Zaman-Joenoes, N. 2014. Ars Prescribendi : Resep yang Rasional
jilid 1 Edisi ke 2. Surabaya : Airlangga University Press
Sejarah obat
Obat
Obat dari sintesis
Obat
mineral
dari Dan
Obat dari rekayasa
Hewan
tanaman genetika
Naluri
mempertah
ankan diri
Pengertian obat

• Obat merupakan bahan yang ditujukkan untuk menyembuhkan ata


u menghilangkan penyakit dan gejalanya serta kegunaan lain pada
manusia maupun hewan (Henry, 2004)
• Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi y
ang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiolog
i atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, penceg
ahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontra
sepsi untuk manusia (UU No.36 tahun 2009)
• Obat Tradisional : bahan/ramuan yang berupa bahan tumbuhan, h
ewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan t
ersebut secara turun-menurun telah digunakan untuk pengobatan, d
an diterapkan sesuai norma diasyarakat.
Penamaan obat
3. Obat Dagang : obat yang mempunyai
1. Obat jadi : Bahan obat yang dibuat bentuk
nama dagang berbeda namun dengan bahan
sediaan sehingga memberikan fungsi pada
aktif yang sama; perbedaan pada kecepatan
obat dengan komposisi sesuai standar, e.g
absorpsi obat, kenyamanan, dan kemudahan
Amoxicilin syrup, Amoxicilin tablet dicerna, eg amoxan, corsamox

2. Obat Paten : nama yang 4. Obat Generik: obat yang


didaftarkan sesuai nama telah habis masa patennya
produsen atau pihak yang dengan nama resmi INN
dikuasakan untuk diedarkan (Internasional Non Proprietary
dengan bungkus asli dari Names) yang ditetapkan
produsen dan masih memiliki farmakope Indonesia atau buku
hak paten, e.g Amoxil dari GSK standar lain untuk bahan
yang berisi amoxicilin berkhasiat .
Penamaan obat di Indonesia
1. Obat generik bermerk/bernama dagang : Obat generik
dengan nama dagang yang menggunakan nama pemilik
produsen obat eg sanmol, pamol
2. Obat Generik berlogo : obat generik yang dibuat oleh
industri farmasi bersertifikat CPOB
Penamaan obat di Indonesia-2
DOEN
>>DOEN (Daftar Obat Esesnsial Nasional)
>>Ditetapkan sejak tahun 1980
>> Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 312/Menkes/
SK/IX/2013
>>Yaitu obat terpilih masuk dalam daftar DOEN meliputi obat yang paling
mendasar dibutuhkan dalam diagnosis profilaksis, terapi, dan rehabilitasi.
>> Kriteria :
> Rasio manfaat dan manfaat-biaya tertinggi
> Obat harus bermutu stabilitas dan bioavabilitas
> Obat harus praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan,
> Praktis dlm penggunaan dan penyerahan
> Praktis dalam kepatuhan dan penerimaan
ASESMENT
Nilai kelompok

1. Bentuklah empat kelompok dengan menghitung 1,2,3,4


2. Setiap Kelompok mengambil ISO dan martindale di perp
ustakaan
3. Buatlah 4 Soal penamaan obat dengan tabel sebagai be
rikut :
No. Kegunaan Nama Gen Nama Dag Nama Pate
erik ang n

1 Antimikroba Amoxicilin Amoxan Amoxil

2
ASESMENT
4. Games Komunikata
5. Setiap kelompok mendapat jatah 5 menit didepan kelas untuk k
omunikata
6. Hasil jawaban benar adalah 25 untuk setiap kata yang berhasil
dikomunikasikan
dengan benar
7. Soal akan diacak
No. Kegunaan Nama Gen Nama Dag Nama Pate
erik ang n
1 Antimikroba Amoxicilin Amoxan Amoxil
2
Penggolongan Obat
Menurut
Cara Penggunaan Cara Kerjanya
Kegunaannya

Karakter/sifat
Mekanisme kerja/ Tujuan terapi
bahan/struktur
Efek farmakologi bahasa masyarakat
kimia

Penandaan di
Indonesia
Penggolongan obat berdasarkan
penandaan di Indonesia
• Menurut Permenkes RI No. 949/Menke
s/Per/VI/2000 , dibagi menjadi 4 :
> Obat Narkotika (daftar O= Opiat)
> Obat Keras (daftar G= Gevaarlijk)
> Obat Bebas Terbatas (daftar W = Wa
arschuwing)
> Obat Bebas
1. Obat Bebas
Obat yang cara memperolehnya tidak harus dengan resep
dokter, serta dapat dibeli selaindi apotek dan toko obat (ped
agang eceran)
2. Obat Bebas terbatas
Obat yang cara memperolehnya tidak harus dengan resep
dokter. Akan tetapi , karena mengandung bahan yang relatif
berbahaya, perlu adda penandaan khusus
2. Obat Bebas terbatas
Ketentuan lain : Penjualan harus memakai kemasan asli da
ri produsen sehingga tanda peringatan (P1-P6) Terbaca
konsumen
Tanda Peringatan (P1-P6)
3. Obat Keras
Obat beracun yang mempunyai khasiat, mengobati, mengu
atkan, mendisinfeksikan tubuh masyarakat
Dibeli dengan resep dokter
Tidak boleh ada pengulangan resep
Penyiapan obat tidak boleh melebihi dosis maksimum,
Kecuali pada resep ditulis tanda seru “!” diikuti ttd atau par
af dibelakang dosis
DOWA1
• Kepmenkes RI No. 347/ Menkes/SK/VII/1990

DOWA 2
• Permenkes RI No. 919/ Menkes/Per/X/1993

DOWA 3
• Permenkes RI No. 1176/SK/X/1999
4. Obat Wajib Apotek
• Kelompok obat yang termasuk obat keras dengan simbol
yang sama
• Apoteker dapat menyerahkan obat keras dengan ketentu
an :
Kepmenkes RI No. 347/ Menkes/SK/VII/1990 (DOWA No.1)
1. Memenuhi ketentuan dan batasan setiap jenis obat per
pasien
2. Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserah
kan
3. Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakain
ya, kontraindikasi, efek samping dll diperhatikan oleh p
asien
Ini hanya contoh, lebih lengkap silahkan download peraturan sendiri!
4. Obat Wajib Apotek
Permenkes RI No. 919/ Menkes/Per/X/1993 (DOWA No.2)
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wan
ita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua di atas
65
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memb
eri resiko pada kelanjutan penyakit
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat
khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevale
nsi tinggi
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang da
pat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri
4. Obat Wajib Apotek
4. Obat Wajib Apotek
Permenkes RI No. 1176/SK/X/1999 (DOWA No.3)
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wan
ita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua di atas
65
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memb
eri resiko pada kelanjutan penyakit
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat
khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevale
nsi tinggi
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang da
pat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri
4. Obat Wajib Apotek
• UU No. 5 th 1997,
Psikotropika • Permenkes No. 3 Th. 2017

• UU No. 35 th 2009
Narkotika • Permenkes No. 7 thn 2018
5. Psikotropik (OKT)
Sumber : UU No. 5 th 1997, Permenkes
No. 3 Th. 2017
Penandaan seperti obat keras
Zat atau obat baik alami maupun sintetis,
bukan narkotika, bersifat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pus
at yang menyebabkan perubahan khas pa
da mental dan perilaku
5. Psikotropik (OKT)
• Hanya pengembangan iptek dan tidak untuk terapi

Gol I • Potensi kuat sindrom ketergantungan

• Berkhasiat pengobatan dan dapat untuk terapi dan/iptek

Gol II • Potensi kuat sindrom ketergantungan

• Berkhasiat pengobatan dan banyak untuk terapi dan/iptek

Gol III • Potensi sedang sindrom ketergantungan

• Berkhasiat pengobatan dan digunakan luas untuk terapi dan/iptek

Gol IV • Potensi ringan sindrom ketergantungan


5. Psikotropik (OKT)
5. Psikotropik (OKT)
5. Psikotropik (OKT)
5. Psikotropik (OKT)
6. Narkotika
Sumber : UU No.35 th 2009 dan Permenkes No. 7 thn 2018

Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanam
an, baik sintesis maupun semisintetis yang dapat menyeba
bkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya ras
a, mengurangi sampai menghilangkan nyeri, dan dapat me
nimbulkan ketergantungan.
6. Narkotika
• Hanya untuk pengembangan IPTEK
• Tidak untuk terapi
Gol I
• Potensi tinggi ketergantungan

• Bisa untuk pengobatan, namun pilihan terakhir


• Untuk pengembangan IPTEK
Gol 2
• Potensi tinggi ketergantungan

• Bisa untuk pengobatan, namun pilihan terakhir


• Untuk pengembangan IPTEK
Gol 3
• Potensi rendah ketergantungan
6. Narkotika
6. Narkotika
6. Narkotika
• UU No. 44 tahun 2010
PREKUSOR

OBAT OBAT • PerKaBPOM No. 28 tahun 2018


TERTENTU (OOT)
Prekusor
Sumber : PP No. 44 tahun 2010

Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimi


a yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika dan
Psikotropika.
Penyerahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farm
asi Golongan Obat Keras kepada pasien hanya dapat dila
kukan berdasarkan resep dokter.
Penyerahan Prekursor Farmasi Golongan Obat Bebas Ter
batas harus memperhatikan kewajaran dan kerasionalan
jumlah yang diserahkan sesuai kebutuhan terapi.
Prekusor
Sumber : PP No. 44 tahun 2010
Prekursor bahan baku merupakan bahan dasar
untuk memodifikasi beberapa bahan melalui beb
erapa reaksi kimia menjadi narkotika / psikotropik
a. Misalnya efedrin, pseudoefedrin, fenilpropanol
amin / norefedrin (tabel 1)

Prekursor reagensia merupakan bahan kimia y


ang digunakan untuk mengubah struktur molekul
prekursor bahan baku menjadi narkotika / psikotr
opika. (tabel 2)
OOT (Obat-obat tertentu)
Sumber : PerKaBPOM No. 28 Tahun 2018
Obat-Obat Tertentu adalah obat yang bekerja di sistem susunan syaraf
pusat selain Narkotika dan Psikotropika, yang pada penggunaan di ata
s dosis terapi dapat menyebabkan ketergantungan dan perubahan kha
s pada aktivitas mental dan perilaku.

a. Obat-Obat Tertentu merupakan obat keras dan tidak dapat dikelola


oleh Toko Obat.
b. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dilarang menyerahkan Obat-Obat
Tertentu yang mengandung Dekstrometorfan secara langsung kep
ada anak berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun.
OOT (Obat-obat tertentu)
Sumber : PerKaBPOM No. 28 Tahun 2018

c. petugas/pegawai Fasilitas Pelayanan Kefarmasian da


pat meminta identitas anak yang mencantumkan tang
gal lahir.
d. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dalam melakukan ke
giatan penyerahan Obat-Obat Tertentu harus memper
hatikan:
1. kewajaran jumlah obat yang akan diserahkan; dan
2. frekuensi penyerahan obat kepada pasien yang sa
ma.
1. Jamu
Jamu adalah obat tradisional indonesia

Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata- kata: " Secara tradisio
nal digunakan untuk ...”

Kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
Permenkes No. 007 TAHUN 2012
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Kep. BPOM No. HK. 00.05.4.2411 TAHUN 2004
Peraturan Kep. BPOM No. HK.00.05.41.1384 TAHUN 2005
2. Obat Herbal Terstandar

Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktik
an keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya telah di standarisasi
Kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ pra klinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dal
am produk jadi Permenkes No. 007 TAHUN 2012
Kep. BPOM No. HK. 00.05.4.2411 TAHUN 2004
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keama
nan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan
baku dan produk jadinya telah di standarisasi.
Kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ pra klinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dal
am produk jadi Permenkes No. 007 TAHUN 2012
Kep. BPOM No. HK. 00.05.4.2411 TAHUN 2004
Peraturan Kep. BPOM No. HK.00.05.41.1384 TAHUN 2005
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Asesment
Nilai kelompok

1. Keempat kelompok dinamai obat bebas, bebas terbatas, obat keras


, dan psikotropika
2. Akan ada kuis yang diberikan seputar penggolongan obat yang tela
h dijelaskan
3. Setiap Kelompok hanya boleh membawa satu ISO dan satu HP
4. Kuis Ada 4 babak :
Babak 1 : Rebutan (10 soal)
Babak 2 : Pertaruhan Nilai (1 soal)
Asesment
Nilai Individu

Buatlah Poster semenarik mungkin terkait contoh 5 masing2 obat beb


as, obat bebas terbatas, obat keras, obat narkotika, obat psikotropika,
obat prekusor, Obat OOT pada media yang kreatif disertai foto kemas
an yang telah beredar dipasaran pada masing2 contoh.

Dikumpulkan tanggal 9 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai