2
ASESMENT
4. Games Komunikata
5. Setiap kelompok mendapat jatah 5 menit didepan kelas untuk k
omunikata
6. Hasil jawaban benar adalah 25 untuk setiap kata yang berhasil
dikomunikasikan
dengan benar
7. Soal akan diacak
No. Kegunaan Nama Gen Nama Dag Nama Pate
erik ang n
1 Antimikroba Amoxicilin Amoxan Amoxil
2
Penggolongan Obat
Menurut
Cara Penggunaan Cara Kerjanya
Kegunaannya
Karakter/sifat
Mekanisme kerja/ Tujuan terapi
bahan/struktur
Efek farmakologi bahasa masyarakat
kimia
Penandaan di
Indonesia
Penggolongan obat berdasarkan
penandaan di Indonesia
• Menurut Permenkes RI No. 949/Menke
s/Per/VI/2000 , dibagi menjadi 4 :
> Obat Narkotika (daftar O= Opiat)
> Obat Keras (daftar G= Gevaarlijk)
> Obat Bebas Terbatas (daftar W = Wa
arschuwing)
> Obat Bebas
1. Obat Bebas
Obat yang cara memperolehnya tidak harus dengan resep
dokter, serta dapat dibeli selaindi apotek dan toko obat (ped
agang eceran)
2. Obat Bebas terbatas
Obat yang cara memperolehnya tidak harus dengan resep
dokter. Akan tetapi , karena mengandung bahan yang relatif
berbahaya, perlu adda penandaan khusus
2. Obat Bebas terbatas
Ketentuan lain : Penjualan harus memakai kemasan asli da
ri produsen sehingga tanda peringatan (P1-P6) Terbaca
konsumen
Tanda Peringatan (P1-P6)
3. Obat Keras
Obat beracun yang mempunyai khasiat, mengobati, mengu
atkan, mendisinfeksikan tubuh masyarakat
Dibeli dengan resep dokter
Tidak boleh ada pengulangan resep
Penyiapan obat tidak boleh melebihi dosis maksimum,
Kecuali pada resep ditulis tanda seru “!” diikuti ttd atau par
af dibelakang dosis
DOWA1
• Kepmenkes RI No. 347/ Menkes/SK/VII/1990
DOWA 2
• Permenkes RI No. 919/ Menkes/Per/X/1993
DOWA 3
• Permenkes RI No. 1176/SK/X/1999
4. Obat Wajib Apotek
• Kelompok obat yang termasuk obat keras dengan simbol
yang sama
• Apoteker dapat menyerahkan obat keras dengan ketentu
an :
Kepmenkes RI No. 347/ Menkes/SK/VII/1990 (DOWA No.1)
1. Memenuhi ketentuan dan batasan setiap jenis obat per
pasien
2. Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserah
kan
3. Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakain
ya, kontraindikasi, efek samping dll diperhatikan oleh p
asien
Ini hanya contoh, lebih lengkap silahkan download peraturan sendiri!
4. Obat Wajib Apotek
Permenkes RI No. 919/ Menkes/Per/X/1993 (DOWA No.2)
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wan
ita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua di atas
65
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memb
eri resiko pada kelanjutan penyakit
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat
khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevale
nsi tinggi
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang da
pat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri
4. Obat Wajib Apotek
4. Obat Wajib Apotek
Permenkes RI No. 1176/SK/X/1999 (DOWA No.3)
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wan
ita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua di atas
65
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memb
eri resiko pada kelanjutan penyakit
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat
khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevale
nsi tinggi
5. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang da
pat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri
4. Obat Wajib Apotek
• UU No. 5 th 1997,
Psikotropika • Permenkes No. 3 Th. 2017
• UU No. 35 th 2009
Narkotika • Permenkes No. 7 thn 2018
5. Psikotropik (OKT)
Sumber : UU No. 5 th 1997, Permenkes
No. 3 Th. 2017
Penandaan seperti obat keras
Zat atau obat baik alami maupun sintetis,
bukan narkotika, bersifat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pus
at yang menyebabkan perubahan khas pa
da mental dan perilaku
5. Psikotropik (OKT)
• Hanya pengembangan iptek dan tidak untuk terapi
Zat atau Obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanam
an, baik sintesis maupun semisintetis yang dapat menyeba
bkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya ras
a, mengurangi sampai menghilangkan nyeri, dan dapat me
nimbulkan ketergantungan.
6. Narkotika
• Hanya untuk pengembangan IPTEK
• Tidak untuk terapi
Gol I
• Potensi tinggi ketergantungan
Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata- kata: " Secara tradisio
nal digunakan untuk ...”
Kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris
Permenkes No. 007 TAHUN 2012
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Kep. BPOM No. HK. 00.05.4.2411 TAHUN 2004
Peraturan Kep. BPOM No. HK.00.05.41.1384 TAHUN 2005
2. Obat Herbal Terstandar
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktik
an keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya telah di standarisasi
Kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ pra klinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dal
am produk jadi Permenkes No. 007 TAHUN 2012
Kep. BPOM No. HK. 00.05.4.2411 TAHUN 2004
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keama
nan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan
baku dan produk jadinya telah di standarisasi.
Kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/ pra klinik
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dal
am produk jadi Permenkes No. 007 TAHUN 2012
Kep. BPOM No. HK. 00.05.4.2411 TAHUN 2004
Peraturan Kep. BPOM No. HK.00.05.41.1384 TAHUN 2005
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Asesment
Nilai kelompok