Anda di halaman 1dari 4

FORMAT PRE PLANNING TINDAKAN KEPERAWATAN

PRE PLANNING SENAM OTAK


Hari/Tanggal : Rabu, 27 November 2019
Tempat : Wisma Teratai - Panti GriyaWredha Jambangan Surabaya
Waktu : 13.00 WIB
Kegiatan : Senam Otak

A. Pendahuluaan
1. Latar Belakang
Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologi, berlangsung secara
alamiah, terus-menerus dan berkelanjutan yang dapat menyebabkan perubahan
anatomis, fisiologis, biokemis pada jaringan tubuh sehingga memengaruhi fungsi,
kemampuan badan dan jiwa (Constantinides, 1994 dalam Darmojo, 1999). Lansia
mengalami kemunduran sel karena proses penuaan yang berakibat kelemahan
organ, kemunduran fisik dan penyakit degeneratif. Kemampuan kognitif yang
menurun sering dianggap sebagai masalah biasa dan merupakan hal yang wajar
terjadi pada mereka yang berusia lanjut. Penurunan kemampuan kognitif tersebut
ditandai dengan banyak lupa merupakan salah satu gejala awal kepikunan yang
terjadi pada lansia. Dampak lanjut dari kemunduran fungsi kognitif umumnya akan
terjadi demensia. Demensia merupakan penyakit degeneratif akibat kematian sel
yang meliputi kemunduran daya ingat dan proses berpikir. Menurut Kitchin (1994)
kemampuan kognitif merupakan kemampuan mental untuk mengonstruksikan atau
mampu memprediksikan suatu lingkungan, serta menciptakan suatu matriks dari
berbagai pengalaman lingkungan di mana pengalaman baru dapat diintegrasikan ke
dalamnya (Kompas, 2004).
Penurunan kognitif ini dapat diperbaiki dengan diberikan senam otak.
Biasanya latihan ini yang dianjurkan empat kali seminggu, masing-masing sekitar
15–20 menit. Brain Gym mengoptimalkan otak belahan kanan secara garis besar
bertugas mengontrol badan bagian kiri, serta berfungsi untuk intuitif, merasakan,
bermusik, menari, kreatif, dan melihat keseluruhan. Otak kanan juga mendorong
manusia untuk bersosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain, serta
pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif,
kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh. Otak belahan kiri secara
garis besar bertugas mengatur badan bagian kanan yang berfungsi untuk berpikir
logis, rasional, menganalisis, kemampuan menulis dan membaca, berbicara,
berorientasi pada waktu, dan hal-hal yang rinci. Otak kiri juga merupakan pusat
matematika (Sapardjiman, 2003). Brain Gym bukanlah suatu terapi melainkan suatu
metode untuk membantu mengakses potensi otak. Prinsip dasarnya adalah
bagaimana bergerak itu bisa menstimulasi otak. Gerakan senam otak bisa
membantu menyeimbangkan kedua belahan otak, mempertajam konsentrasi,
meredakan ketegangan otot (relaksasi), mempertajam daya ingat. Dampak senam
otak tidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga
merangsang kedua belahan otak untuk bekerja (Sapardjiman, 2003).
Demensia dialami oleh hampir seluruh lansia di panti Graha Werdha
Jambangan. Maka dari itu untuk memperbaiki demensia, dilakukan kegiatan aenam
otak pada lansia dengan demensia.
2. Tujuan
Untuk memperbaiki demensia pada lansia.

B. Masalah Keperawatan
Gangguan Memori

C. Plan Of Action
1. Sasaran
Ny. A
2. Persiapan klien
- Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Menjaga privasi lansia, jika memungkinkan
- Memposisikan lansia pada posisi yang nyaman
3. Alat dan Bahan
SOP Senam Otak
4. Prosedur Pelaksanaan

No. Kegiatan Perawat Kegiatan Lansia


1 Persiapan Tidak ada kegiatan
Persiapan yang dilakukan mahasiswa telah menyiapkan SOP khusus pada klien
senam otak dan telah kontrak dengan klien sebelumnya.
Praorientasi
Sebelum melakukan kegiatan ROM pasif, mahasiswa
mempersiapkan dan mempelajari SOP terkait
Orientasi: Klien mendengarkan
Kegiatan senam otak dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB saat dan mendapatkan
lansia sudah mandi dan sarapan. Mahasiswa menyiapkan klien penjelasan mengenai
sesuai dengan prosedur yang sudah ditulis. Mahasiswa kegiatan yang akan
menjelaskan tujuan pada klien dan mendapatkan persetujuan dari dilakukan. Lansia terkait
klient. berhak menolak atau
melanjutkan kegiatan.
2 FaseKerja Klien mengikuti
ProsedurTindakan kegiatan senam otak
A. Senam Otak I (dilakukan sambal duduk). secara kooperatif
Membuat angka 8 tidur (lazy 8’s for eyes).
1. Buat/tulis angka delapan tidur dengan tangan kiri
sebanyak 3 kali
2. Buat angka delapan tidur dengan tangan kanan
sebanyak 3 kali
3. Buat angka delapan tidur dengan kedua tangan
sebanyak 3 kali

B. Senam Otak II menekan saklar otak (brain button)


1. Letakkan 2 jari tangan kanan di bagian kanan dan
kiri tulang tengah (sternum)
2. Letakkan 2 jari tangan kiri diatas pusar
3. Tekan dan lakukan pemijatan secara bersamaan
sebanyak 2x10gerakan (bergantian tangan)

3 Terminasi Lansia kembali


Evaluasi Tindakan: beristirahat setelah
Mahasiswa mengamati respon verbal dan nonverbal klien selama kegiatan selesai
dan sesudah senam otak. Mahasiswa mengakhiri kegiatan dengan
pamit pada klien yang sudah dilakukan senam otak

D. Evaluasi Tindakan Keperawatan

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil


Kegiatan √ Kegiatan √ Kegiatan √
1. Kontrak waktu 1. Mengucapkan salam 1. Klien antusias
dan tempat 1 hari dan perkenalkan diri. terhadap
sebelum 2. Menyampaikan tindakan yang
tindakan. tujuan dan maksud dilakukam.
2. Klien berada di tindakan. 2. Klien
tempat yang 3. Menjelaskan kontrak memperhatikan
telah disediakan. waktu dan susunan dan melakukan
tindakan. dengan
4. Melakukan tindakan seksama.
bersama – sama atara
klien dengan
mahasiswa.
5. Menjawab
pertanyaan dari klien
, jika ada
6. Melakukan terminasi
setelah tindakan
selesai.

Surabaya, 27 November 2019

Mengetahui, Mahasiswa,
Pembimbing Akademik

(Dr. Makhfudli, S.Kep.Ns., M.Ked.Trop.) (Ayu Okta Miftachul Jannah, S.Kep)


NIP. 197902122014091003 NIM. 131913143091

Anda mungkin juga menyukai