Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN DOKUMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.Ug


DI LINGKUNGAN KERJA PUSKESMAS BENDO
KELURAHAN PAKUNDEN KOTA BLITAR

Laporan ini disusun sebagai Tugas di Departement Komunitas di Keluarga


Program S1 Keperawatan Non Reguler
STIKes PATRIA HUSADA BLITAR

Oleh :
SUGENG PRAYITNO, S Kep
NIM. 0612008

PROGRAM S 1 KEPERAWATAN
STIKes PATRIA HUSADA BLITAR
2008
LEMBAR PERSETUJUAN

Dokumentasi laporan Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga Tn.Ug di


Lingkungan Pakunden RT 01 RW II Kelurahan Pakunden Kota Blitar ini telah
diperiksa dan diresponsi pada tanggal, September 2008

Pembimbing institusi

Erni Setyorini S.Kep.,Ns.


NIK. 180906030
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Penyusunan laporan Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga Tn.Ug di RT. 01 /
RW II Kelurahan Pakunden Kota Blitar. Laporan ini kami susun sebagai Tugas di
Departement Komunitas di Keluarga
Dalam pembuatan laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini penulis
mendapat dukungan dengan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Kepala STIKes Patria Husada Blitar, yang telah memberi kesempatan
untuk belajar praktek klinik keluarga.
2. Ketua Program S1 Keperawatan STIKes Patria Husada Blitar
3. Pembibimbing Praktik Komunitas S1 Keperawatan Patria Husada
Blitar
4. Kepala Puskemas Bendo Kota Blitar
5. Keluarga Tn.Ug yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
dilakukan pengkajian.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam
menyelesaikan laporan ini selesai pada waktunya.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
dan ketidaksempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan laporan
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Unit terkecil dalam organisasi masyarakat adalah keluarga inti
yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Secara tekhnis keluarga terdiri dari
dua orang dewasa berlainan jenis kelamin dan anak anaknya yang
dihubungkan dengan pertalian darah atau perkawinan yang tinggal dalam
satu tempat dan mempertahankan kehidupan bersama.
WHO menuliskan bahwa keluarga – sebagai “Primary Social Agent”
dalam promosi kesehatan. Dan penelitian penelitian menunjukkan bahwa
pendekatan melalui keluarga merupakan cara yang efektif dan efesien
untuk mencapai tujuan kesehatan untuk semua orang karena cara hidup
yang sehat atau sakit dikembangkan atau diubah dalam keluarga, maka dari
itu peran perawat sebagai care provide role yaitu sebagai pelaksana asuhan
keperawatan kepada keluarga yang memiliki masalah keshatan keluarga
dengan menggunakan metode yang ilmiah yaitu mengkaji, menentukan
masalah kesehatan, merencanakan asuhan keperawatan dan melaksanakan
intervensi keperawatan terhadap keluarga guna meningkatkan kesehatan
keluarga, karena keluarga sebagai kelompok kecil dari masyarakat yang
dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah
kesehatan yang terkait dengan kemampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga yang
sakit, memodifikasi lingkungan keluarga dan memanfaatkan layanan atau
fasilitas kesehatan yang ada disekitar lingkungan dimana keluarga tinggal.
Peran serta keluarga dalam perawatan dan peningkatan status
kesehatan seluruh anggota keluarga dipandang sangat penting. Hal ini yang
pertama, keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan
interpersonal dengan lingkungan. Kedua, keluarga merupakan satu sistem,
maka gangguan yang terjadi pada salah satu anggota dapat mempengaruhi
seluruh sistem dan sebaliknya disfungsi keluarga dapat menggangu
anggota keluarganya.Keluarga merupakan salah satu unit terpenting dalam
kesehatan mayarakat karena kesehatan masyarakat tidak akan dapat
terwujud tanpa diawali dari kesehatan keluarga. Alasan keluarga sebagai
unit terpenting dalam kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan
keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota
keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga – keluarga di sekitarnya
atau masyarakat secara keseluruhan ( Nasrul, 1998 ).

Asuhan keperawatan keluarga bertujuan untuk meningkatkan


kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara
mandiri sehingga bisa mencapai kesejahteraan keluarga. Alasan keluarga
sebagai unit terpenting dalam kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara
sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga – keluarga
di sekitarnya atau masyarakat secara keseluruhan. Dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kesehatan keluarga, yang menjadi prioritas utama
adalah keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan

( Nasrul, 1998 ).

Sesuai dengan data Famly Folder di Puskesmas Bendo Kota Blitar


yang memberi gambaran bahwa di keluarga Tn.Ug adalah penderita
penyakit kronis Asma Bronchiale yang sering kambuh

Berdasarkan data di atas maka penulis tertarik untuk melakukan


asuhan keperawatan keluarga Tn.Ug yang beralamatkan di RT 01 RW II
Lingkungan Pakunden kelurahan Pakunden. Beberapa alasan yang
mendukung dijadikannya keluarga Tn.Ug sebagai sasaran dalam asuhan
keperawatan keluarga diantaranya yaitu :

1. Keluarga Tn.Ug yang mempunyai resiko tinggi terhadap kesehatan


karena didalam keluarga Tn.Ug terdapat Anggota keluarga yang sakit

“ ASMA BONCHIALE “ dan ALLERGI

2. Keluarga Tn. Ug yang mempunyai anak yang menderitai penyakit


Asma Bronchiale dan Allergi
Mengingat betapa pentingnya peran keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan maka diperlukan adanya suatu asuhan keperawatan bagi
keluarga. Asuhan keperawatan keluarga yang diberikan pada keluarga
Tn.Ug dilaksanakan melalui beberapa cara diantaranya yaitu melalui
penyuluhan kesehatan tentang penyakit Asma dan Alergi serta cara
penanggulangannya

Diharapkan dengan pemberian asuhan keperawatan keluarga tersebut


dapat meningkatkan kemampuan keluarga Tn.Ug dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri sehingga bisa mencapai kesejahteraan
keluarga.

1.2. Pembatasan Masalah


Dalam pembatasan masalah dan penyelesaian masalah disini penulis
hanya membatasi penyelesaian masalah dengan lebih mengutamakan pada
5 tugas keluarga. Sehingga berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada
keluarga Tn.Ug yang beralamat di RT 01 RW II Lingkungan Pakunden
kelurahan Pakunden Kota Blitar didapatkan data-data tentang
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah dan perawatan
kesehatan .Pengentasan masalah ditempuh malalui beberapa cara
diantaranya yaitu melalui penyuluhan kesehatan tentang penyakit Asma
Bronchiale dan cara penanggulangannya, tentang pemeliharaan rumah
yang sesuai dengan syarat kesehatan penderita Asma Dan dengan tindak
lanjut pembelajaran diharapkan dapat merubah pengetahuan dari yang
tidak tahu menjadi tahu sehingga, pengetahuan tersebut bisa memberikan
perubahan prilaku keluarga mengarah ke prilaku yang meningkatkan status
kesehatan. Dan pemberian asuhan keperawatan keluarga yang didasarkan
pada kemampuan, kemauan serta peran aktif keluarga.
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga terhadap keluarga


Tn.Ug, diharapkan keluarga mampu mengenal masalah kesehatannya
yang akhirnya mampu melakukan perawatan kesehatan terhadap
keluarga.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga, diharapkan keluarga


Tn.Ug mampu :
a. Mengenal masalah kesehatan yang sedang dialami saat ini yaitu
penyakit Asma Bronchiale dan Alergi
b. Mengetahui cara perawatan terhadap masalah kesehatan yang
dialami keluarga saat ini yaitu Faktor pencetus serangan Asma
Bronchiale dan Penyakit Alergi
1.4. Manfaat
Diharapkan asuhan keperawatan keluarga yang dilakukan dapat
bermanfaat bagi :

1. Mahasiswa
a) Memberikan tambahan pengalaman dan wawasan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan keluarga sehingga mahasiswa
terlatih dan terbiasa dalam menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga malalui Asuhan keperawatan keluarga.
b) Meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga melalui Asuhan keperawatan keluarga secara
efektif dan efisien.
2. Keluarga
Meningkatnya kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah
kesehatan sendiri, sehingga tercipta peningkatan status dan derajat
kesehatan keluarga yang optimal.
BAB 2
METODOLOGI

2.1. Lokasi
Praktek Lapangan Departement Komunitas di Keluarga bagi
mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Patria Husada Blitar bertempat di
Puskesmas Bendo Kota Blitar. Dalam pembuatan asuhan keperawatan
keluarga ini berada di cakupan penderita Puskesmas Bendo dengan sasaran
keluarga Tn.Ug yang beralamatkan di RT 01 RW II Lingkungan Pakunden
Kelurahan Pakunden Kota Blitar.

2.2. Strategi
Dalam pelaksanaan praktek lapangan keperawatan kesehatan
keluarga ini mengggunakan beberapa strategi yaitu :
1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok dan masing – masing
mendapatkan wilayah praktek yang berbeda sesuai dengan wilayah
domisili Mahasiswa di Puskesmas setempat
2. Setiap mahasiswa melakukan asuhan keperawatan keluarga secara
individu dan wajib mendokumentasikan asuhan keperawatan tersebut.

2.3. Pengumpulan Data


Pada penyusunan laporan ini penulis menggunakan beberapa metode
dalam pengumpulan data yaitu :
1. Observasi langsung
Dilakukan dengan mengadakan kunjungan rumah dan melihat
langsung untuk mengetahui keadaan keluarga, tingkah laku terutama
yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya personal higyene dan
sanitasi lingkungan.
2. Wawancara
Wawancara ini dilakukan terhadap hal-hal yang perlu diketahui baik
aspek fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan,
dan sebagainya.
3. Studi dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan melihat catatan tentang kesehatan
keluarga baik dari kartu Kesehatan dr.swasta maupun Family Folder
yang ada di Puskesmas.
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui adanya masalah
kesehatan dari anggota keluarga.

2.4. Pengolahan Data


Pada tahap pengolahan data penulis melakukannya secara diskriptif
sesuai dengan hasil pengkajian yang diperoleh dari keluarga.

2.5. Jadwal Kegiatan


Asuhan keperawatan pada keluarga Tn.Ug dilakukan selama empat
minggu dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :
Hari / tanggal Kegiatan
Minggu I
Tanggal 28 Agustus 2008 Pengkajian keluarga
Tanggal 29 Agustus 2008 Menyusun Prioritas Masalah
Tanggal 30 Agustus 2008 Menyusun rencana asuhan keperawatan
Minggu II
Tanggal 31 Agustus 2008 Kontrak implementasi
Tanggal 1 September 2008 Implementasi diagnosa 1
Tanggal 3 September 2008 Evaluasi implementasi diagnosa 1
Tanggal 4 September 2008 Implementasi diagnose 2
Tanggal 7 September 2008 Evaluasi implementasi diagnose 2
Minggu III
Tanggal 8 September 2008 Implementasi diagnose 3
Tanggal 9 September 2008 Evaluasi implementasi diagnose 3
Minggu IV
Tanggal 16 September 2008 Pendokumentasian
Tanggal 17 September 2008 Pendokumentasian
BAB III
HASIL KEGIATAN
3.1 Tahap Persiapan
Dalam tahap ini mahasiswa terlebih dahulu melakukan orientasi di
wilayah puskesmas yang telah ditentukan yaitu Puskesmas Bendo dilanjutkan
dengan seleksi keluarga, serta menentukan keluarga yang akan diberikan Asuhan
Keperawatan. Setelah itu mengadakan kunjungan keluarga untuk pertama
kalinya. Pada kunjungan pertama mahasiswa memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud dan tujuan atas kunjungan pada keluarga. Selain itu juga
dilanjutkan kontrak dengan keluarga mengenai kapan akan dilakukan pengkajian
keluarga lebih lanjut.
Pada kegiatan pengkajian ada beberapa tahap yang perlu dilakukan yaitu :
1. Membina hubungan yang baik dengan keluarga dengan menggunakan
komunikasi terapeutik yaitu dengan cara :
a. Memperkenalkan diri dengan sopan
b. Menjelaskan tujuan kunjungan
c. Meyakinkan keluarga bahwa kedatangan perawat untuk membantu
keluarga menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dalam keluarga
d. Menjelaskan kepada keluarga, tim work yang akan menjadi mitra
kerja perawat
2. Pengkajian terfokus sesuai data yang diperoleh dari Puskesmas / layanan
kesehatan
3. Pengkajian lanjutan untuk memperoleh data yang lebih lengkap sesuai
dengan masalah kesehatan yang ditemukan pada pengkajian awal.
Pengumpulan data dapat digunakan metode wawancara, observasi
fasilitas dalam rumah, pemeriksaan fisik dan catatan kesehatan anggota
keluarga.

3.2 Tahap Pelaksanaan


1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Keluarga :
1) Identitas Kepala Keluarga :
Nama KK : Tn. Ug
Tempat Tanggal Lahir : 16 Desember 1964
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta ( Tukang Batu )
Alamat dan Telp. : Ds. Pakunden Rt. 01 Rw.II kel
Pakunden

2) Komposisi Keluarga :
No. Nama Gender Hubungan dg. Tempat tgl. Pekerjaan Pendidikan
( L/P ) Keluarga Lahir
1. Ny.Ls P Istri 12/07/1965 Swasta SMA
Lulus
2. Nn.Ul p Anak 12/04/1993 - SMA kls 1

3. An.Dn l Anak 04/06/1995 - SMP kls 2

3) Genogram
Tn.Ug Ny. Ls

Nn.Ul An. Dn

Keterangan :

= Laki – Laki = Meninggal

= Perempuan = Anak Kandung

= Menikah = Tinggal Satu


Rumah
= Klien = Klien Alergi

4) Tipe keluarga :
Keluarga Tn. Ug adalah termasuk keluarga Nuklear ( Inti ),
dengan Ayah, Ibu dan anak anaknya
5) Suku Bangsa
Tn. Ug adalah suku Jawa dan berkebangsaan Indonesia
6) Agama
Semua anggota keluarga Tn. Ug beragama Islam.
7) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. Ug bekerja sebagai Tukang Batu dengan penghasilan
± Rp.1.200.000 per bulan. Penghasilan tambahan diperoleh dari
Ny.Ls sebagai Staff TU di Sekolah SMK swasta dengan
penghasilan Rp.1.000.000,- sebulan .Dari penghasilan tersebut
keluarga merasa cukup untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari,
dan keluarga masih bisa menyisihkan sebagian ( di tabung ) untuk
kebutuhan yang tak terduga ( berobat ,dll ).
Aktivitas Rekreasi keluarga setahun sekali , kadang nonton
TV bersama sama , anak anak bermain di sekitar rumah.
Sesekali keluarga menyempatkan diri mengunjungi sanak
keluarganya di desa Gedog maupun yang di luar kota

b. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. Ug mempunyai 2 orang anak anak pertama Nn. Ul
berumur 16 tahun bersekolah di SMUN III klas I sedangkan yang
kedua An. Dn berumur 13 tahun bersekolah di SMPN IX
Jadi tahap perkembangan keluarga Tn. Ug saat ini adalah Tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn. Ug mempunyai 2 orang anak yang saat ini masih
bersekolah dan keluarga ingin anak anaknya nanti bisa bersekolah
sampai perguruan tinggi dan ingin semuanya mendapat pekerjaan
yang layak dan mapan
3) Riwayat kesehatan keluarga :
a) Kepala keluarga : Tn. Ug
Tn. Ug mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan
dan tidak pernah menderita penyakit kronis. Tn.Ug kadang
kadang merasa lelah dan dianggap capek biasa sehabis
melakukan aktivitas sehari-hari, Tn.Ug tidak merokok dan
tidak pernah minum minum alkohol atau menderita penyakit
tertentu.
b) Ny. Ls
Ny. Ls mengeluh soal berat badannya yang semakin hari
semakin bertambah dan kadang kadang sesak nafas.
Sebelumnya Ny Ls pernah menggunakan KB suntik dan
mengalami perdarahan lalu ganti KB Spiral sampai saat
ini .Ny Ls menderita sakit Asma sejak 13 Th yang lalu yaitu
setelah kelahiran anak ke 2, dan sampai saat ini, bila kambuh
selalu berobat ke Puskesmas Bendo .Ny Ls pernah MRS 5 x
karena sakit Asmanya kambuh , dan ± sudah 3 Th ini,
sudah tidak pernah MRS, meski Asmanya sering kambuh
c) Nn.Ul
Nn.Ul lahir ditolong oleh Bidan ibu mengatakan imunisasi
dasar lengkap waktu balita. Tampak sehat meskipun
tubuhnya kurus,. Penyakit yang sering diderita adalah bersin
bersin terus sesak nafas dan berbunyi ngik ngik .Kata Dokter
penyakit Asma .sampai saat ini sering berobat bila sesak
nafasnya kambuh
d) Anak Dn
An. Dn lahir di bidan dengan spontan, cukup bulan, dengan
BB 3.100 gram. Imunisasi dasar lengkap. An. Dn saat ini
tampak sehat ,tetapi kadang timbul gatal gatal di kulit, ini
terjadi saat udara dingin atau makan sesuatu yang sampai
saat ini an. Dn belum dpt menentukan makanan apa yg
menyebabkan gatal gatal
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Luas rumah yang di tempati P 8 meter X L 8 meter terdiri dari
2 kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur, Tipe bangunan
rumah adalah permanen. Keadaan lantai terbuat dari porselin,
sinar matahari cukup dari jendela ruang tamu kamar dan ada
ventilasi udara kamar tidur berukuran 3 x 3 meter keadaan kamar
bersih, teratur, pakaian diatur dengan rapi.Kasur dan bantal
terbuat dari kapuk. Sumber air minum dari sumur milik keluarga
bersebelahan dg dengan kamar mandi / WC . Septik tank berada
di belakang WC jarak dari sumber air ± 5 meter, kebiasaan
memasak menggunakan kompor Gas / LPG. Pembuangan
sampah dikumpulkan dan diambil oleh tukang sampah
Denah rumah :

1 2 3

Keterangan :
1. Km mandi / WC 3. R.Keluarga 5. Km.Tidur 7. Gang …..
2. Ruang Dapur 4. Km.Tidur 6. R.Tamu
2) Karakteristik tetangga dan komunikasinya
Kebanyakan tetangga bekerja sebagai pedagang yang bekerja
pagi hari sampai sore hari, Tn. Ug mengatakan keluarganya
merupakan keluarga pendatang dari desa tetangga Gedog Kota
Blitar. Keluarga tinggal dilingkungan ini baru 5 tahun , tetapi Tn.
Ug mengatakan hubungan tetangga baik dan saling membantu
jika tetangganya mengalami kesusahan / kerepotan.

3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Tn. Ug mengikuti pengajian setiap hari kamis malam jum`at dan
Ny. Ls mengikuti arisan PKK di rumah Pak RT setempat

4) Sistem Pendukung Keluarga


Keluarga Tn. Ug Bila berobat Ke Puskesmas Bendo
menggunakan spedah motor milik Keponakannya. Jarak
Puskesmas ± 2 Km, kadang ke RS Suhada’ Haji dengan jarak ±
300 m. Tn. Ug selalu mengingatkan jika Istri dan anaknya sakit
untuk segera berobat Fasilitas Kesehatan baik negeri / swasta

d. Struktur Keluarga
1) Struktur Peran
Tn. Ug sebagai kepala keluarga dengan beban hidup yang
bertambah yaitu anknya sudah menginjak SMA dan SMP ,dan
belum lagi bila anak dan istrinya sakit karena itu harus pandai
mengatur keuangan untuk kebutuhan dan merawat, menjaga anak
dan istrinya.

2) Nilai atau Norma Keluarga


Keluarga mengatakan selalu yakin bahwa penyakitnya akan
sembuh jika rajin berobat dan memberikan dukungan pada
anggota keluarga yang sakitdan agar selalu berdo`a karena sakit
adalah cobaan dan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa
3) Pola Komunikasi keluarga
Keluarga selalu menggunakan komunikasi bahasa jawa halus .
Tn. Ug sebagai kepala keluarga sekaligus pengambil keputusan
utama selalu bermusyawarah dengan istrinya dalam mengambil
keputusan dan bersikap

4) Struktur Kekuatan keluarga


Tn. Ug selalu mengantarkan Ny.Ls dan anaknya ke Puskesmas
bila sakit. Tn. Ug selalu mengingatkan Ny. Ls dan Anaknya
untuk berobat bila obatnya habis

e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Ekonomi
Tn. Ug bekerja sebagai Tukang Batu dengan penghasilan ± per
bulan. Rp.1.200.000,- . Ny Ls sebagai Staff TU di SMK Swasta
berpenghasilan sebulan Rp 1.000.000,- Dari hasil penghasilan
tersebut dirasakan sudah cukup untuk kebutuhan sehari hari
,keluarga juga berusaha untuk menabung semampunya

2) Fungsi Sosialisasi
Kedua anak biasanya bermain di rumah tetangga Ny. Ls selalu
mengajarkan pada anak anaknya tentang kesopanan dalam.
Keluarga mengatakan bahwa mereka juga berusaha untuk akrab
dan menjalin hubungan yang baik dengan tetangga karena mereka
orang pendatang dilingkungan sini, menurut keluarga setiap hari
ada tetangga yang berkunjung untuk sekedar bercerita dan
ngobrol dengan keluarga.

3) Fungsi Perawatan/ Pemeliharaan kesehatan


a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengetahui penyakit anggota keluarga tetapi tidak
tahu pengertian , tanda & gejala, penyebab serta akibat dari
penyakit Asma dan alergi / gatal gatal yg diderita Ny.Ls dan
anaknya,. keluarga beranggapan penyakit akan sembuh
dengan rajin periksa ke Puskesmas dan meminum obat
secara teratur.

b) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan


kesehatan
Keluarga mengatakan telah memeriksakan kesehatan
Anggota keluarga yang sakit secara teratur di Puskesmas
Saat pengkajian Ny. Ls mengatakan bahwa dia takut kalau
anaknya menderita asma sampai dewasa spt ibunya
Saat ini keluarga mengatakan bahwa tidak terjadi masalah
kesehatan dalam keluarga dan semuanya sehat- sehat
Tn. Ug mengatakan dirinya tidak begitu banyak tahu
tentang penyakit Ny.Ls dan anaknya , dia hanya mengatakan
bila keluarga nya sakit pasti diantar berobat
.
c) Kemampuan Keluarga memelihara/ memodifikasi
lingkungan rumah yang sehat.
Ny. Ls mengatakan dia selalu bersih bersih – bersih, bila
rumahnya kotor karena jika musim panas banyak debu yang
beterbangan sehingga banyak debu yang mengotori rumah.

d) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan.


Keluarga mengatakan ia mempunyai hubungan baik dengan
Perawat di Puskesmas Bendo ( P.Sugeng Prayitno ) ,
Biasanya jika anggota keluarga ada yang sakit langsung di
bawa ke Puskesmas Bendo atau ke RS terdekat . Jarak
layanan kesehatan tidak begitu jauh, hanya 2 km, ditempuh
dengan sepeda motor yang biasanya dipinjam dari
keponakannya.
4) Fungsi Reproduktif
Ny. Menggunakan KB Spiral selama 13 tahun yang lalu
semenjak anak ke 2 lahir, Ny.Ls mengatakan “ saya sudah cukup
puas dengan 2 anak , dan semoga tidak hamil lagi “. Keluarga
tidak ingin menambah anak.
5) Fungsi Afeksi
Ny. Ls selalu mengatakan pada suaminya agar rajin bekerja dan
selalu memberi suport suami dan anaknya

f. Stres dan Koping


1) Stressor jangka pendek dan panjang
Keluarga Tn. Ug merupakan keluarga pendatang yang tinggal di
wilayah tersebut, sehingga Tn. Ug belum begitu mengenal
Karakter kebiasaan penduduk asli di lingkungan ini
2) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap situasi stressor
Tn. Ug sebagai kepala keluarga mengatakan bahwa dia telah
berusaha beradaptasi dengan masyarakat sekitarnya dengan
mengkuti segera kegiatan yang ada di lingkungannya
3) Strategi koping yang di gunakan
Keluarga berusaha untuk mengenal dengan baik seluruh tetangga
dengan tidak segan membantu kesusahan/ kerepotan tetangga,
ikut perkumpulan yang ada di lingkungan dan bersikap ramah
dengan tetangga.
4) Strategi Adaptasi Disfungsional
Karena tetangga sebagian bekerja sebagai pedagang, jadi pada
pagi sampai siang hari tetangga tidak berada di rumah sedangkan
Tn. Ug dan keluarga tiap pagi – siang bekerja dan tetangga
jarang bertemu.
g. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
1) Tn. Ug
Tekanan Darah : 120 / 80 mm Hg
Berat badan : 56 kg
Tinggi badan : 155 cm
Konjungtiva : Tidak anemis
Gigi : Putih
RR : 20 x / mnt
S/N : 36.5 / 68 x / mnt

2) Ny. Ls
Tekanan darah : 120/ 80 mm Hg
Berat badan : 70 Kg
Tinggi badan : 162 cm
RR : 20 x /mnt ,wheezing / ronkhi ( - )
Tampak gemuk tidak ada masalah .
Ny Ls mengatakan sering sesak nafas sampai berbunyi ngik
ngik , tetapi saat dikaji Ny.Ls sehat sehat saja

3) Nn.Ul
Tekanan darah : 110 / 70 mm Hg
Berat badan : 40 Kg
Umur : 16 tahun
Badan : Kurus
Nn.Ul mengatakan penyakitnya seperti ibunya ,kadang merasa
sehat kadang sesak nafas . Penyakit saya kambuh bila capek
Saat dikaji Nn.Ul tampak sehat

4) An. Dn
Tekanan darah : 100 / 70 mmhg
Berat badan : 35,5 Kg
Badan cukup .memakai kaca mata OD / OS = 1.5 / 0.75
Tampak bekas garukan akibat gatal gatal di kulit
An Dn mengatakan penyakitnya kambuh setelah makan sesuatu ,
yang saya tidak ingat jenis apa makanannya
h. Harapan keluarga
Tn. Ug mengharapkan Penyakit Istri dan Anak anaknya dapat sembuh
dengan bantuan keluarga dan periksa rutin di Puskesmas. Tn. Ug
berharap “ agar nanti anaknya kesehatannya meningkat, agar anak anak
bisa sekolah dan menjadi anak anak yang pintar “.

2. ANALISA DAN SINTESA DATA


No. Data Penunjang Masalah Etiologi
1. DS :
Ibu mengatakan: saya sering Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
sesak nafas dan bersin bersin keluarga mengenal
Kata Dr.penyakit Asma. masalah kesehatan
Ny. Ls bertanya apakah keluarga ( asma dan
penyakit saya bisa sembuh alergi )
total.
Tn.Ug mengatakan bila
penyakit istri dan anaknya
kambuh saya selalu
membawa berobat ke
Pusk.Bendo / RS Swasta
Nn.Ul mengatakan
penyakitnya ( sesak )
kambuh bila kecapek’ an
An Dn. Mengatakan bahwa
penyakit gatalnya kambuh
bila habis makan makanan
yang saya tidak ingat jenis
apa makanannya
DO :
Terdapat obat asma diatas
meja ( teosal,gratason ,ctm )
T : 120 / 80 , N 28 x / mnt
Terdapat obat gosok untuk
gatal gatal di meja kamar
an.Dn ( Minyak tawon )

2. DS :
An.Dn mengatakan bahwa Gangguan Ketidak mampuan
badanya sering gatal gatal pemeliharaan kesehatan mengenal masalah
setelah jajan disekolah ,dan pada An. Dn kesehatan jajan
setelah makan sesuatu yg karena tidak tahu
tidak ingat apa yg fakta bahaya jajan
menyebabkan gatal gatal terhadap kesehatan
DO : dirinya
Terdapat obat gosok minyak
tawon dimeja kamar an.Dn
Terdapat luka bekas garukan
3 Ds. :
Tn. Ug mengatakan bahwa Resiko Cidera / Ketidakmampuan
dia belum dapat memenuhi kekambuhan pada keluarga
permintaan kasur dan bantal penyakit Ny.Ls, nn.Ul, menyediakan
dari spon untuk keluarga dan an.Dn lingkungan dan
Do : sarana yang aman
Kasur dan bantal di km.tidur bagi Ny.Ls , Nn.Ul,
Ny.Ls dan km.tidur anak dan an.Dn
anak terbuat dari kasur
kapuk

3. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


Komponen diagnosis keperawatan meliputi masalah ( Problem ), penyebab
( Etiologi ) dan Tanda ( Sign )

No. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan pemeliharaan kesehatan pada Ny,Ls dan nn.Ul berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Asma
bronkhiale
2. Gangguan pemeliharaan kesehatan an.Dn berhubungan dengan ketidak
sanggupan mengenal masalah kesehatan jajan karena tidak tahu fakta
bahaya jajan terhadap kesehatan dirinya ( alergi )
3. Resiko cedera / kambuh pada penyakit Ny.Ls, Nn.Ul, an.Dn
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menyediakan
lingkungan dan sarana yang aman bagi Ny.Ls , Nn.Ul, dan an.Dn

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga


a. Tekhnik Skoring

1) Gangguan pemeliharaan kesehatan pada Ny,Ls dan nn.Ul berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Asma
bronkhiale
Kriteria Skore Pembenaran
1. Sifat Masalah ( bobot 1 ) 3/3 x 1 = 1 Penyakit Asma dapat dicegah
Skala : dengan mengenal sumber
3 aktual allergen yg harus dihindari
2 resiko
1 keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat 1/1 x 2 = 2 Tersedia sumber daya keluarga
diubah ( bobot 2 ) dan dapat dimanfaatkan yaitu
Skala : mengenal sumber allergen /
2 mudah pencetus serangan asma
1 sebagian
0 tidak dapat
3. Potensi masalah untuk di 3/3 x 1 = 1 Kemauan Ny.Ls dan nn.Ul
cegah ( bobot 1 ) untuk menghindari segala
Skala : pencetus serangan asma
3 tinggi
2 Cukup
1 Rendah
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Ny.Ls dan nn.Ul menyadari
Skala : bahwa penyakitnya sulit sembuh
2 berat tapi berusaha untuk menghindari
1 tak perlu segera ditangani allergen pencetus serangan asma
0 tak dirasakan
Total Skoring 5

2) Gangguan pemeliharaan kesehatan an.Dn berhubungan dengan ketidak


sanggupan mengenal masalah kesehatan jajan karena tidak tahu fakta
bahaya jajan terhadap kesehatan dirinya ( alergi )
Kriteria Skore Pembenaran
1. Sifat Masalah (bobot 1 ) 2/3 x 1 = 2/3 An.Dn selalu ingin jajan saat
Skala : disekolah
3 aktual
2 resiko
1 keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 Sumber daya keluarga :
dapat di ubah ( bobot 2 ) - Karena ada dana untuk jajan
Skala : - Kalau tidak jajan lapar
2 mudah Sumber daya lingkungan
1 sebagian - Warung Sekolah yang menjual
0 tidak dapat jajanan
- Teman teman sekolah juga
jajan

3. Potensi masalah untuk di 3/3 x 1 = 1 An.Dn sanggup dan berusahan


cegah ( bobot 1 ) untuk tidak jajan
Skala :
3 tinggi
2 cukup
1 rendah
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 = 0 Tidak dirasakan karena
(bobot 1) kebiasaan
Skala :
2 berat
1 tak perlu segera di
tangani
0 tak dirasakan
Total 2 2/3

3) Resiko cedera / kambuh pada penyakit Ny.Ls, Nn.Ul, an.Dn


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga menyediakan
lingkungan dan sarana yang aman bagi Ny.Ls , Nn.Ul, dan an.Dn

Kriteria Skore Pembenaran


1. Sifat Masalah (bobot 1 ) 2/2 x 1= 1 Kasur kapuk merupakan
Skala : alergen penyakit Asma dan
3 aktual beresiko klien kambuh
2 resiko
1 keadaan sejahtera
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 = 1 Keluarga Tn,Ug mempunyai
diubah ( bobot 2 ) penghasilan, menunggu uang
Skala : terkumpul untuk beli kasur
2 mudah spon
1 sebagian
0 tidak dapat

3. Potensi masalah untuk di cegah 1/1 x 1 = 1 Ny.Ls dan nn.Ul tidak mampu
( bobot 1 ) menghindar dari kasur kapuk
Skala : karena keadaan / terpaksa
3 tinggi
2 Cukup
1 Rendah
4. Menonjolnya masalah 0/2 x 1 =0 Keluarga menyadari bahwa
Skala : kasur nya seharusnya diganti
2 berat spon tetapi belum mampu
1 tak perlu segera segera membeli kasur spon
ditangani
0 tak dirasakan
Total Skoring 3

b. Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga


Prioritas Dx. Keperawatan Skore
1. Gangguan pemeliharaan kesehatan pada Ny,Ls dan nn.Ul 5
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan Asma bronkhiale dan alergi

2. Resiko cedera / kambuh pada penyakit Ny.Ls, Nn.Ul, 3


an.Dn berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menyediakan lingkungan dan sarana yang aman bagi
Ny.Ls , Nn.Ul, dan an.Dn

3. Gangguan pemeliharaan kesehatan an.Dn berhubungan 2 2/3


dengan ketidak sanggupan mengenal masalah kesehatan
jajan karena tidak tahu fakta bahaya jajan terhadap
kesehatan dirinya ( alergi )
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa keperawatan : Gangguan pemeliharaan kesehatan pada Ny,Ls dan Nn.Ul berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan Asma bronkhiale

Tujuan Kriteria Hasil/standart Intervensi


Jangka panjang :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan Penyuluhan
dikeluarga Tn Ug. dapat
mengenal masalah Asma
bronkhiale, dengan
menggunakan sumberdaya
yang ada dalam keluarga.

Jangka Pendek : Verbal (pengetahuan) 1. Keluarga dapat menjelaskan 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang Asma
Setelah dilakukan tindakan pengertian Asma dengan kata pada keluarga Tn.Ug (pengertian, penyebab tanda
keperawatan Penyuluhan katanya sendiri & gejala dan akibat)
keluarga mampu 2. Keluarga dapat menyebutkan 2. Diskusikan dengan keluarga tentang :
memahami ttg penyakit penyebab dari Asma  Pengertian Asma
asma bronkhiale dan 3. Keluarga dapat menyebutkan  Penyebab Asma
perawatannya : tanda anak Asma  Tanda dan gejala Asma
1. Menyebutkan 4. Kelurga dapat menyebutkan faktor  Akibat Asma
pengertian Asma pencetus serangan Asma 3. Berikan kesempatan keluarga untuk menanyakan
bronkhlaie dengan kata penjelasan yang kurang jelas
katanya sendiri 4. Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang
2. Menyebutkan belum dimengerti
penyebab Asma 5. Evaluasi singkat tingkat pemahaman keluarga
3. Menyebutkan terhadap topic yang didiskusikan dengan keluarga
tanda Asma 6. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga
4. Menyebutkan menjawab topik yang didiskusikan dengan
akibat serangan Asma keluarga
5. Menyebutkan
penanganannya
serangan Asma
5. Keluarga mampu Prilaku (psikomotor) 1. Keluarga dapat menyediakan 1. Kaji kemampuan keluarga untuk menyediakan
menyebutkan jenis makanan yang boleh dikonsumsi sarana yang diperlukan penderita Asma
makanan yang tidak penderita Asma 2. Ajarkan pada keluarga bagaimana cara
boleh dikonsumsi oleh 2. Keluarga dapat menunjukan memilih bahan makanan yang boleh dikonsumsi
penderita Asma bahan bahan makanan yang penderita Asma :
6. Keluarga mampu diperbolehkan untuk penderita Asma  Bahan makanan yang mengandung
menyebutkan makanan 3. keluarga dapat menyebutkan sumber tenaga dan fungsinya yg tidak
yg boleh dikonsumsi kandungan zat yang terdapat dalam merangsang (tidak pedas )
penderita Asma bahan makanan .  Bahan makanan yang mengandung zat
7. Keluarga mampu 4. Keluarga melakukan upaya pembangun dan fungsinya yg tidak
memilih bahan untuk menghindari perilaku yg merangsang ( tidak pedas )
makanan dengan gizi menyebabkan kekambuhan penyakit  Bahan makanan yang mengandung zat
seimbang untuk Asma pengatur yang tidak merangsang ( tidak
penderita Asma pedas )
.
3. Ajarkan pada keluarga untuk memberikan
menu gizi seimbang ( penganekaragaman makanan )
yaitu: Nasi, sayuran , laukpauk hewani atau nabati,
buah--buahan dan susu.
4. Anjurkan pada kaluarga untuk menilai hal
,makanan, minuman yg menyebabkan kekambuhan
Asmanya karena masing masing individu tidak sama
kerentanannya
5. Ajarkan pada keluarga untuk menilai makanan
apa saja yg menyebabkan kekambuhan Asma.
 Makanan yg merangsang tenggorokan
 Makanan yg terlalu pedas
 Makanan yg banyak getahnya
 Makanan yg bayak pengawetnya
 Makanan yg banyak santan
 Makanan yg menyebabkan perut kembung
 Buah yg manis banyak air ( Rambutan,
semangka )
6. Ajarkan keluarga untuk menilai kegiatan / hal
apa yg menyebabkan kekambuhan Asma :
 Terlalu letih
 Terpapar udara dingin
 Terpapar debu
 Terpapar bau yg merangsang ( minyak
tanah, parfum yg menyengat, dll )
7. Kolaborasi ke Puskesmas apabila penyakitnya
Kambuh sewaktu waktu ( mendadak sesak )
8. Lakukan kunjungan secara mendadak tanpa
kesepakattan terlebih dahulu untuk mengetahui
pengetauan dan prilaku keluaga setelah memperoleh
pendidikan kesehatan
9. Berikan pujian terhadap perilaku keluarga Tn.
Ug yang positif dan sesuai dengan pendidikan
kesehatan yang telah diberikan.
10. Berikan penguatan terhadap prilaku yang telah
dilakukan oleh keluarga Tn. Ug
Diagnose Keperawatan : Resiko cedera / kambuh pada penyakit Ny.Ls, Nn.Ul, an.Dn berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga menyediakan lingkungan dan sarana yang aman bagi anggota keluarga yg sakit Asma dan Alergi

Tujuan Kriteria Hasil / Standart Intervensi


Jangka Panjang: Anggota Verbal (pengetahuan) 1. Keluarga dapat menyebutkan 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang
keluarga yg sakit tidak bahaya lingkungan yang dapat resiko penyebab kekambuhan peny.asma
mengalami kekambuhan menyebabkan kekambuhan 2. Diskusikan dengan keluarga tentang :
penyakit Asma dan Allergi  Penyakit asma ( penyebab, gejala,
Jangka Pendek : 2. Keluarga dapat menyebutkan penanganan, komplikasi )
Setelah dilakukan akibat bila Asma dan Alergi  Lingkungan yg nyaman bagi klien asma
tindakan keperawatan sering kambuh  Makanan / minuman yg meyebabkan
keluarga mampu 3. Keluarga dapat menyebutkan kekambuhan klien asma
menyediakan lingkungan cara mencegah agar penderita  Sumberdaya yg ada di keluarga
dan sarana yang aman Asma dan Alergi tidak kambuh 3. Berikan kesempatan keluarga untuk
bagi klien 4. Keluarga dpt menyebutkan menanyakan penjelasan yang kurang jelas
1. Keluarga menata makanan / minuman yg 4. Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan
ulang perabotan berpengaruh thd kekambuhan yang belum dimengerti
sehingga ruangan penyakit asma 5. Evaluasi singkat tingkat pemahaman keluarga
terkesan longgar / terhadap topic yang didiskusikan dengan
lapang keluarga
2. Keluarga 6. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga
mampu menyediakan menjawab topic yang didiskusikan
TT dg kasur ,bantal
terbuat dari spon
3. Keluarga
mampu menciptakan
suasana rumah yg
bebas debu dan
udara ruangan yg
nyaman ( tidak
pengap, tdk lembab )
4. Keluarga
mampu menyediakan
makanan / minuman
yg tidak membuat
penyakit asmanya
kambuh Perilaku ( psikomotor ) 1. Keluarga dapat menyediakan 1. Kaji tingkat kemauan dan kemampuan keluarga
lingkungan dan sarana yang dalam menyediakan lingkungan dan sarana yg
dapat menyebabkan berhub.dg peny.asma dan alergi
kekambuhan penyakit Asma
dan Allergi
2. Keluarga dpt menyediakan 2. Kaji kemauan damn kemampuan keluarga dlm
makanan / minuman yg tidak menyediakan makan / minuman yg berhub.dg
berpengaruh thd kekambuhan peny.asma dan alergi
penyakit asma dan alergi
Diagnosa keperawatan : Gangguan pemeliharaan kesehatan an.Dn berhubungan dengan ketidak sanggupan mengenal
masalah kesehatan jajan karena tidak tahu fakta bahaya jajan terhadap kesehatan dirinya ( alergi )
Tujuan Kriteria Hasil/standart Intervensi
Jangka Panjang : Verbal 1. Keluarga dapat menjelaskan 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang Alergi
Setelah dilakukan (pengetahuan) pengertian penyakit alergi (pengertian, penyebab dan tanda gejala)
tindakan keperawatan dengan kata katanya sendiri 2. Diskusikan dengan keluarga tentang :
keluarga mampu 2. Keluarga dapat  Pengertian Alergi
memelihara kesehatan menyebutkan penyebab  Penyebab Alergi
An.Dn yang menderita penyakit alergi  Tanda dan gejala Alergi
penyakit Alergi 3. Kelurga dapat menyebutkan  Akibat dari Alergi
Akibat dari alergi 3. Berikan kesempatan keluarga untuk menanyakan
Jangka Pendek : penjelasan yang kurang jelas
Setelah dilakukan 4. Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang
tindakan keperawatan belum dimengerti
pada keluarga keluarga 5. Evaluasi singkat tingkat pemahaman keluarga
memahami dan terhadap topic yang didiskusikan dengan keluarga
mengetahui tentang 6. Berikan pujian terhadap kemampuan keluarga
penyakit Alergi, yaitu menjawab topic yang didiskusikan
diharapkan :
1.
Keluarga dapat
menjelaskan pengertian
dari penyakit Alergi
dengan benar
2.
Keluarga mampu
menyebutkan penyebab
dari penyakit Alergi
3.
keluarga mampu
menyebutkan tanda
dan gejala dari
penyakit Alergidengan
benar
4.
keluarga mampu
menyebutkan akibat
dari penyakitAlergi
dengan benar
4. Keluarga Psikomotor 1. Keluarg 1. Kaji tentang upaya yang telah dilakukan keluarga dalam
mampu memilih a mampu memilih makanan memberikan diet bagi An.Dn yang menderita Alergi
makanan yang boleh yang boleh dan tidak boleh bagi 2. Ajarkan pada keluarga carra cara untuk menangulangi
dan tidak boleh pada penderita hipertensi. penyakit Alergi :
penderita Alergi 2. Keluarg  Perubahan gaya hidup :
5. keluarga mampu a dapat menyediakan diet untuk - Tidak jajan sembarangan
menyediakan diet bagi penderita hipertensi - Menghindari makanan /minuman yg
anggota keluarga yang 3. Keluarg menyebabkan Alerginya kambuh
menderita Alergi a melakukan kontrol rutin di - Olah raga teratur
Puskesmas terdekat - Menjalankan pola hidup bersih dan sehat
 Pengaturan Diet :
- Menghindari Makanan mengandung
Udang, ikan laut, Terasi, dll
3. Anjurkan pada An.Dn untuk mematuhi diet yang
dilakukan untuk penderita Alergi
4. Anjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan secara
rutin ke Puskesmas.
5. Lakukan kunjungan secara mendadak tanpa
kesepakattan terlebih dahulu untuk mengetahui
pengetahuan dan prilaku keluaga setelah memperoleh
pendidikan kesehatan terhadap carapenyediaan diet
untuk penderita Alergi
6. Berikan pujian terhadap perilaku keluarga yang positif
dan sesuai dengan pendidikan kesehatan yang telah
diberikan.
7. Berikan penguatan terhadap prilaku yang telah
dilakukan oleh keluarga Tn.Ug untuk dipertahankan
agar Alergi pada an.Dn tidak kambuh
A. Implementasi Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan : Gangguan pemeliharaan kesehatan Tn.G pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit Hipertensi
Kegiatan 1
Hari / Tanggal Pukul Implementasi
Sabtu 09.00-09.45 1. Mengadakan kontrak dengan keluarga.
10 Des 2004 2. bertanya pada klg tentang sejauh mana klh tahu ttg HT Mengkaji
pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang
penyakit hipertensi :
a. Pengertian
b. Penyebab
c. Tanda dan gejala
d. Komplikasi
e. Cara perawatan penderita hipertensi
4. Memantau tentang respon atau materi yang telah diberikan.
5. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang
belum jelas.
6. Memberikan penjelasan ulang bila ada yang belum dimengerti.
7. Mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan.
8. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami materi yang
diberikan.

Kegiatan 2
Hari / Tanggal Pukul Implementasi
Sabtu 15.00-15.30 1. Mengadakan kontrak dengan keluarga
11 Des 2004 2. Mengkaji pengetahuan keluarga hipertensi
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang Cara
perawatan hipertensi
a. Perubahan gaya hidup
b. Pengaturan diit
4. Memantau tentang respon atau materi yang telah diberikan.
5. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang
belum jelas.
6. Memberikan penjelasan ulang bila ada yang belum dimengerti.
7. Mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan.
8. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami dan
mendemostrasikan materi yang diberikan.

Diagnosa keperawatan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L di
keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan KEP pada anaknya.
Hari / Tanggal Pukul Implementasi
Jum’at 16.00 – 16.30 1. Mengadakan kontrak dengan keluarga
17 Des 2004 WIB 2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang KEP
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang KEP
dan cara perawatannya
a. Pengertian
b. Penyebab
c. Tanda dan gejala KEP
d. Akibat atau komplikasi
g. Cara perawatan anak yang KE
4. Memilih bahan makanan yang dibutuhkan oleh penderita KEP
5. Memilih Menu dengan gizi seimbang bagi anak L yang menderita KEP
6. Memantau tentang respon atau materi yang telah diberikan.
7. Memberikan kesempatan keluarga untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
8. Memberikan penjelasan ulang bila ada yang belum dimengerti.
9. Mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan.
10. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami dan
mendemostrasikan materi.
Diagnosa keperawatan : Gangguan Pemeliharaan kesehatan yaitu merokok pada Tn. S dan Tn. G berhubungan dengan
ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah kesehatan merokok karena tidak tahu fakta
tentang bahaya rokok
Hari / Tanggal Pukul Implementasi
Selasa, 02.30-03.15 WIB 1. Mengadakan kontrak dengan keluarga
2 Februari 2005 2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang Bahaya Merokok dan Cara untuk
berhenti merokok yang telah dilakuakan oleh Tn. S
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan membahas tentang Bahaya
Merokok dan Cara Penangulangannya
a. Pengertian
b. Zat atau racun yang terkandung dalam rokok
c. Penyakit yang disebabkan oleh rokok
d. Cara untuk berhenti merokok
4. Memantau tentang respon atau materi yang telah diberikan.
5. Memberikan kesempatan keluarga untuk menanyakan hal yang belum jelas.
6. Memberikan penjelasan ulang bila ada yang belum dimengerti.
7. Mengevaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan.
8. Memberikan pujian terhadap kemampuan memahami dan
mendemostrasikan materi.

B. Evaluasi Tindakan Keperawatan Keluarga


Catatan perkembangan pada diagnosa keperawatan : Gangguan pemeliharaan kesehatan Tn.G pada keluarga Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit Hipertensi
Kegiatan 1
Hari /Tanggal Pukul Evaluasi
Jum’at 10.00 WIB S : Keluarga mengatakan siap untuk mengikuti pembelajaran.
10 Des 2004 O:
1. Keluarga tampak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan serius.
2. Keluarga menanyakan berbahayakah penyakit hipertensi itu.
3. Keluarga mampu menjelaskan pengertian hipertensi dengan kata –
katanya sendiri (“ Penyakit Dimana tensinya tinggi lebih dari 140/80”)
4. Keluarga belum mampu menjelaskan penyebab hipertensi dengan benar
5. Keluarga mampu menyebutkan 6 dari 9 tanda dan gejala hipertensi (“
tensinya tinggi >140/80, Sakit kepala, keju ditengkuk, mimisen, telinga
ndengung “).
6. Keluarga mampu menyebutkan komplikasi dari penyakit asma dengan
benar (“ jantungen, stroke, penyakit ginjal”)
7. Keluarga mampu menjelaskan sebagian cara perawatan penderita
hipertensi dengan benar (“ Mengurangi pikiran berat dan berhenti
merokok, olah raga, tidak boleh terlalu gemuk,mengurangi makanan
yang asin, mengurangi makan daging, mengurangi makanan yang
bersantan, makan sayuran, tempe tahu dan buah buahan kecuali buah
alpukat dan durian dan mengurangi minum kopi “).
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan , evaluasi ulang materi pada kunjungan berikutnya

Kegiatan 2
Hari /Tanggal Pukul Evaluasi
Sabtu 11.10 WIB S : Keluarga mengatakan siap untuk mengikuti pembelajaran
11 Des 2004 O:
1. Keluarga mampu menyebutkan sebagian gaya hidup yang baik
diterapkan untuk penderita hipertensi ( “ Tidak terlalu stress, sering
berolahraga, dan mengurangi minum kopi dan merokok “ )
2. Keluarga mampu menyebutkan diit untuk penderita hipertensi dengan
kata –katanya sendiri ( “Tidak boleh makan makanan yang asin, tidak
boleh makan daging seperti daging kambing, sering makan buah-
buahan kecuali buah durian dan alpukat serta sering makan sayur-
sayuran” )
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Evaluasi ulang pada kunjungan berikutnya

Catatan perkembangan diagnosa keperawatan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada An. L di keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan KEP pada anaknya.
Hari /Tanggal Pukul Evaluasi
Minggu 17.15 WIB S : Keluarga mengatakan bersedia untuk menerima pembelajaran tentang
26-9-2004 KEP dan cara penanganannya
O:
1. Keluarga tampak antusias dan serius mengikuti kegiatan belajar
2. Keluarga mampu menjelaskan pengertian KEP dengan kata katanya
sendiri (“KEP adalah anak yang kurang bobotnya” )

3. Keluarga mampu menyebutkan penyebab dari KEP dengan melihat dan


membaca Brosur yang diberikan (“kekurangan makanan dalam waktu
yang lama, riwayat paanyakit infeksi”)
4. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala dari Kep dengan
melihat dan membaca Brosur ( “ badan kurus, lemah , cengeng, selera
makan kurang/sulit makan “)
5. Keluarga mampu menyebutkan akibat dari KEP lebih lanjut dengan
melihat dan membaca brosur yang telah diberikan.(“kwarsiorkor,
marasmus, gangguan tumbuh kembang anak, gangguan kecerdasan
anak, mudah terserang penyakit, bila sakit butuh waktu yang lama
untuk sembuh, sikap anak kurang tanggap atau apatis)
6. Keluarga mampu memberikan contoh menu untuk penderita KEP
dengan membaca brosur yang telah diberikan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan , evaluasi ulang pada kunjungan berikutnya
Kegiatan 2
Hari /Tanggal Pukul Evaluasi
Minggu 17.15 WIB S : Keluarga mengatakan bersedia untuk menerima pembelajaran tentang
26-9-2004 KEP dan cara penanganannya
O:
1. Keluarga tampak antusias dan serius mengikuti kegiatan belajar
2. Keluarga mampu menjelaskan pengertian KEP dengan kata katanya
sendiri (“KEP adalah anak yang kurang bobotnya” )

3. Keluarga mampu menyebutkan penyebab dari KEP dengan benar


(“tidak mau makan dalam waktu yang lama, pernah sakit infeksi,
Cacingen”)
4. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala dari KEP dengan
kata katanya sendiri ( “ badan kurus, lemah , cengeng, selera
makan kurang/sulit makan “)
5. Keluarga mampu menyebutkan akibat dari KEP lebih lanjut dengan
kata katanya sendiri .(“ tubuh anak kecil dan gampang sakit, anak
kalau sakit lama sembuhnya, Anak tidak gampang nyandak kalau
sekolah )
6. Keluarga mampu memberikan contoh menu untuk penderita KEP
sesuai dengan gisi seimbang (“nasi, sayur bening , tempe tahu, kates
dan susu, mie, sayur , telur, pisang dan teh/susu”)
7. Keluarga mau melakukan upaya untuk memberikan makanan sedikit
sedikit tapi sering dn berjanji akan memberikan makanan dengan
gizi seimbang pada anak L. (mengandung karbohidrat,sayuran, lauk
pauk dan buah serta susu )
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan , evaluasi ulang pada kunjungan berikutnya

Kegiatan 4
Catatan perkembangan diagnosa keperawatan : Gangguan Pemeliharaan kesehatan yaitu merokok pada Tn. S dan
Tn. G berhubungan dengan ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah kesehatan
merokok karena tidak tahu fakta tentang bahaya rokok

Hari /Tanggal Pukul Evaluasi


Minggu 15.20 WIB S : Keluarga Tn. S mengatakan bersedia untuk menerima pembelajaran
26-9-2004 tentang Bahaya Merokok dan Cara penanggulangannya
O:
1. Keluarga tampak antusias dan serius mengikuti kegiatan belajar
2. Keluarga mampu menjelaskan pengertian dari cara berhenti merokok
dengan benar dengan kata katanya sendiri (“Langkah atau cara
yang dilakukan perokok untuk berhenti merokok baik secara
langsung maupun berlahan lahan ” )

3. Keluarga mampu menyebutkan zat yang terkandung dalam rokok


(“pembersih lantai , pengawet mayat, Nikotin, obat serangga ”)
4. Keluarga mampu menyebutkan penyakit yang disebabkan oleh rokok
( “ Kanker, penyakit jantung ,darah tinggi dan stroke“)
5. Keluarga mampu menyebutkan cara untuk berhenti merokok.(“
berhenti langsung, mengurangi waktu merokok, mengurangi tiap
batang rokok)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan , evaluasi ulang pada kunjungan berikutnya
BAB 4
PEMBAHASAN

Asuhan keperawatan yang dilakukan pada keluarga Tn.S ini dilakukan


selama 1 bulan yaitu tanggal bulan November sampai dengan Desember 2004
dengan tahap – tahap sebagai berikut :
4.1 Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini dilakukan beberapa tahap yaitu :
1. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data ini penulis melakukan beberapa hal yaitu :
a. Membina hubungan yang baik dengan keluarga.
b. Mengadakan pengkajian awal
Pengkajian awal ini berasal dari data yang diperoleh yaitu dari
Puskesmas Pembantu Tanggung.
c. Pengkajian lanjutan
Pengkajian lanjutan dilakukan langsung kepada keluarga yang
menjadi sasaran yang meliputi unsur struktur dan sifat keluarga,
riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur
keluarga, fungsi keluarga, koping keluarga, kegiatan hidup sehari-
hari.
a. Faktor Penghambat
Pada saat pengkajian tidak semua anggota keluarga dapat berkumpul
sehingga data pengkajian hanya berasal dari anggota keluarga yang
ada
b. Faktor Penunjang :
Keluarga Tn.S merupakan keluarga yang kooperatif dan setiap saat
selalu ada anggota keluarga yang bisa ditemui sehingga
mempermudah dalam pengumpulan data.
2. Analisa Data
Tahap analisa data dilakukan untuk memperolah data yang relevan, baik
data subsyektif dan obyektif dengan tujuan untuk memudahkan dalam
menentukan masalah kesehatan yang mungkin timbul.
a. Faktor Penghambat
Analisa data hanya dilalakukan oleh perawat karena kesibukan
keluarga dan kemudian hasilnya disosialisasikan bersama keluarga.
b. Faktor Penunjang
Keluarga mau menerima dari hasil analisa data yang dilakukan oleh
perawat.

3. Prioritas Diagnosa
Berdasarkan prioritas diagnosa yang dilakukan terhadap keluarga
Tn.P didapatkan empat prioritas yaitu :
Prioritas Dx. Keperawatan Skore
1. Gangguan pemeliharaan kesehatan Tn.G pada 4
keluarga Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang 4


dari kebutuhan tubuh pada An. L di keluarga Tn.
S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan KEP pada anaknya.
3. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah 3 5/6
berhubungan dengan ketidakmampuan Ny. U di
keluarga Tn. S untuk memelihara lingkungan
rumah yang bersih dan rapi
4. Resiko terjatuh pada Tn. G dikeluarga Tn. S 2 2/3
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
menyediakan lingkungan yang aman bagi Tn. G

5. Gangguan Pemeliharaan kesehatan yaitu 1 2/3


merokok pada Tn. S dan Tn. G berhubungan
dengan ketidaksanggupan keluarga mengenal
masalah kesehatan merokok karena tidak tahu
fakta tentang bahaya rokok

Dalam menyusun skala prioritas tersebut menggunakan kriteria sebagai


pedoman yaitu sifat masalah yang dikelompokkan dalam aktual, resiko
dan sejahtera, kemungkinan masalah dapat diubah dan potensi masalah
untuk diubah serta masalah yang menonjol.
a. Faktor Penghambat
Pelaksanaan skoring dilakukan oleh perawat tetapi sebelumnya telah
melakukan diskusi dengan keluarga mengenai masalah yang
dianggap paling serius / prioritas bagi keluarga.
b. Faktor Penunjang
Keluarga mau menerima hasil pelaksanaan skoring yang telah dibuat
dan disosialisasikan oleh perawat.

4. Perumusan Diagnosa
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga diambil berdasarkan
dari diagnosis keperawatan yang mempunyai skor tertinggi.
Berdasarkan skor prioritas maka dapat disimpuklan bahwa
diagnosa yang ditemukan pada keluarga Tn.P ada empat yaitu :
1. Gangguan pemeliharaan kesehatan Tn.G pada keluarga Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh pada An. L di keluarga Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan KEP
pada anaknya.
3. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah berhubungan
dengan ketidakmampuan Ny. U di keluarga Tn. S untuk
memelihara lingkungan rumah yang bersih dan rapi
4. Resiko terjatuh pada Tn. G dikeluarga Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga menyediakan lingkungan yang aman
bagi Tn. G

5. Gangguan Pemeliharaan kesehatan yaitu merokok pada Tn. S dan


Tn. G berhubungan dengan ketidaksanggupan keluarga mengenal
masalah kesehatan merokok karena tidak tahu fakta tentang
bahaya rokok

4.2 Tahap Perencanaan


Tahap perencanaan meliputi beberapa hal diantaranya adalah menentukan
sasaran dari rencana tindakan yang akan kita lakukan. Dalam hal ini
intervensi keperawatan ditujukan kepada keluarga Tn.S secara keseluruhan
terutama keluarga yang tinggal serumah. Selain itu juga ditentukan
mengenai tujuan dari intervensi dan tindakan / kegiatan dalam intervensi
serta rencana evaluasi dengan cara musyawarah bersama keluarga.
Diharapkan dengan senantiasa melibatkan keluarga maka perencanaan yang
disusun benar – benar dapat terfokus pada kebutuhan keluarga serta berhasil
karena dukungan keluarga.
Faktor Penghambat :
Tidak semua perencanaan dilaksanakan bersama keluarga, tetapi secara
garis besar telah dimusyawarahkan bersama keluarga, misalnya tentang
tujuan dan inti kegiatan ( topik penyuluhan ).
Faktor Penunjang
Keluarga Tn.S yang kooperatif dan mau menerima hasil dari
perencanaan.

4.3 Tahap Pelaksanaan


Implementasi dilaksanakan dalam 4 kali kunjungan untuk prioritas
diagnosa keperawatan pertama yaitu Gangguan pemeliharaan kesehatan Tn.G
pada keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi
Implementasi 1 dilakukan dengan 2 kegiatan yaitu penyuluhan tentang
penyakit Hipertensi, mengajarkan cara penanganan penyakit hipertensi.
Setiap akan melakukan suatu kunjungan perawat senantiasa membuat kontrak
dengan keluarga. Dalam implementasi perawat melakukan rencana tindakan
keperawatan yang telah dibuat berdasarkan metode dan strategi serta media
yang telah dibuat sebelumnya.
Implementasi 2 tentang Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada An. L di keluarga Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan KEP pada anaknya.
Implementasi dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang
KEP (pengertian , penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara penangulangan).
Setiap akan melakukan kunjungan rumah perawat mengadakan kontrak
dengan keluarga.
Dalam implementasi dilakukan 2 kali yaitu dengan pendidikan kesehatan
karena pada implementasi pertama keluarga tidak begitu memahami apa yang
disampaikan oleh perawat dan alat Bantu belajar yang tidak sesuai dengan
kemampuan keluarga, kemudian perawat mencoba alat Bantu belajar dengan
menggunakan lembar balik dan keluarga mengatakan alat Bantu belajar ini
memudahkan keluarga untuk memahami materi apa yang disampaikan
perawat karena tulisannya sedikit, banyak gambar sehingga mudah untuk
diingat perawat melakukan rencana tindakan keperawatan yang telah dibuat
berdasarkan metode, strategi dan media yang telah disiapkan
Implementasi ke 4 adalah penyuluhan kesehatan tentang Bahaya dan Cara
untuk berhenti Merokok. Setiap dilakukan implementasi dilakukan kontrak
terlebih dahulu dengan keluarga, saat implementasi ini terjadi bebeapa kali
kontrak dengan keluarga yang terpaksa dibatalkan karena keluarga harus
menunggui saudara yang sakit keras.
Faktor Penghambat
 Diagnosa keperawatan tidak dapat diimplementasikan secara
keseluruhan karena terbatasnya waktu dan waktu luang keluarga
sempit
 Pada saat implementasi keluarga tidak dapat mengikuti secara
keseluruhan karena kesibukan keluarga.
 Adanya situasi yang kurang mendukung saat pelaksanaan
implementasi yaitu anak anak kecil dari Tn. S yang sedang bermain
kadang keluarga mengalihkan perhatian dari topik pembicaraan ke
topik topik yang lain misalnya perut yang sakit atau menanyakan
kenapa kok gampang lelah.
 Keluarga terkadang kurang memahami dn malas membacca jika
disodorkan brosur atau leaflet.
Faktor Penunjang
 Topik pembicaraan pada waktu implementasi dapat terfokuskan
dengan memberikan waktu pada keluarga untuk menanyakan hal hal
selain topik yang dibicarakan pada akhir kegiatan
 Keluarga Tn. S yang kooperatif sehingga mempermudah jalannya
kegiatan.
 Perawat memberikan alat Bantu belajar yang lain yang sesuai dengan
kemampuan keluarga yaitu dengan lembar balik dan alat Bantu
peraga.

4.4 Tahap Evaluasi


Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran / penyuluhan
bersama keluarga yaitu secara subyektif dengan mengajukan pertanyaan
secara lesan di akhir penyuluhan serta observasi terhadap kemampuan
keluarga dalam mendemonstrasikan ketrampilan motorik yang telah
diajarkan. Evaluasi sumatif untuk menilai perubahan perilaku keluarga tidak
dapat dilakukan secara maksimal karena terbatasnya waktu sehingga
evaluasi tidak / belum mencapai hasil yang diharapkan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan hasil asuhan keperawatan keluarga yang
diberikan pada keluarga Tn.S yang beralamatkan di RT 02 RW 01
lingkungan Badut kelurahan Tanggung kecamatan Kepanjenkidul
dapat disimpulkan bahwa dari prioritas diagnosa keperawatan yang
diimplementasikan yaitu
Gangguan pemeliharaan kesehatan Tn.G pada keluarga Tn. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang menderita hipertensi
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pada An. L di keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan KEP pada anaknya
Gangguan Pemeliharaan kesehatan yaitu merokok pada Tn. S dan Tn. G
berhubungan dengan ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah
kesehatan merokok karena tidak tahu fakta tentang bahaya rokok
Kegiatan 1 : Penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi
Pada awal pembelajaran keluarga mengatakan telah siap untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keluarga juga menanyakan beberapa
hal tentang penyakit hipertensi serta mampu menjawab pertanyaan
tentang penyakit hipertensi dengan kata katanya sendiri

Kegiatan 2 : Penyuluhan kesehatan tentang Cara Penanganan


Hipertensi.
Tn. S mengatakan dirinya belum tahu bagaimana cara penanganan
penyakit hipertensi karena selama ini dirinya hanya mengantarkan Tn. G
untuk periksa tekanan darah dan mendapat obaat darah tinggi dari
Puskesmas Bendo setiap 1 minggu sekali, keluarga menanyakan apa
makanan pantangan untuk penderita hipertensi dan takut kalau Tn. G
mengalami stroke karena penyakitnya.
Kegiatan 3 : Penyuluhan kesehatan tentang KEP
Keluarga mengatakan bersedia untuk menerima pembelajaran tentang
KEP. Selain itu keluarga juga tampak antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran dan mampu menjawab beberapa pertanyaan tentang KEP
walaupun dengan membaca brosur yang telah diberikan.
Kegiatan : Penyuluhan kesehatan tentang KEP
Keluarga khususnya Ny. U mengatakan sangat tertarik untuk mengetahui
lebih lanjut tentang cara penanganaan KEP pada anaknya karena dia
sudah berusaha agar anaknya tambah bobot. Ny. U mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan antusias dia mampu menjawab semua pertanyaan
yang diajukan oleh perawat dengan kata katanya sendiri Ny. U juga
mampu memilih menu yang seimbang untuk anaknya yaitu harus
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Ny. U
juga mengatakan bahwa dia sudah melakukan cara cara untuk
meningkatkan berat badan anak yaitu makan sedikit sedikit tapi sering,
memberikan makanan yang seimbang (“harus ada karbohidrat; nasi,
mie, harus ada sayuran, harus ada lauk pauk, harus ada buah dan
terakhir susu”). Ny. U mengatakan skarang dia rajin ke Posyandu unruk
menimbang berat badan anak L dan menurut Ny. U Berat badan Anak L
meningkat 1 kg dalam 1 bulan (dari 10,5 Kg menjadi 11,5 Kg)ini serta
nafsu makan bertambah.
Kegiatan 4 : Penyuluhan Kesehatan tentang Bahaya Merokok &
Cara Berhenti Merokok
Keluarga terutama Tn. S mengatakan sangat tertarik untuk
mengetahui bagaimana cara untuk berhenti merokok, Tn. S sangat
berantusias saat proses diskusi berlangsung. Hasil penyuluhan
didapatkan Tn. S sudah mengetahui tentang racun yang terkandung
dalam asap rokok, penyakit yang disebabkan karena rokok dan cara
untuk behenti merokok. Tn. S mengatakan dia akan mencoba cara yang
ke 3 yaitu mengurangi rokok secar bertahap, karena menurut Tn. S efek
dari merokok tidak tampat tetapi kalau keadaan tubuh sehat maka akan
gampang terserang penyakit

5.2 SARAN
1. Keluarga
a. Diharapkan keluarga tetap mempertahankan / meningkatkan perilaku
yang menunjang kesehatan, misalnya tetap memeriksakan dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan bila anggota keluarga sakit.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam hal perilaku kesehatan dan
tambahan informasi baru diharapkan keluarga aktif dalam kegiatan
perkumpulan di sekitarnya, misalnya posyandu lansia ataupun
Puskesmas setempat.
2. Petugas kesehatan
a. Sebaiknya pelayanan kesehatan keluarga tetap dipertahankan dan
ditingkatkan sehingga pelayanan lebih merata dan dapat mendeteksi
secara dini keluarga resiko tinggi.
b. Diharapkan petugas kesehatan meneruskan pemantauan pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga sehingga asuhan keperawatan keluarga
dapat berjalan secara berkesinambungan.
3. Bagi Mahasiswa
a. Agar meningkatkan pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan
Keluarga sehingga dapat mencapai hasil yang optimal dalam
pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga.
b. Agar melakukan studi pendahuluan terhadap lahan praktek dimana
kegiatan Asuhan Keperawatan Keluarga akan dilakukan supaya
meminimalkan kesalahan dan untuk efisiensi waktu.

4. Bagi Lembaga Politeknik Kesehatan Malang, Jurusan Keperawatan


Program Studi Keperawatan Blitar
Untuk kelancaran kegiatan Home Care yang dilakukan oleh
mahasiswa. Sebaiknya mahasiswa mendapatkan pembekalan dari
berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan ini sehingga
diperoleh hasil dan proses pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan
keluarga (home care) yang lebih baik.

5. Bagi Puskesmas Bendo yang digunakan sebagai lahan praktek


kegiatan asuhan keperawatan Keluarga (Home Care)
a. Agar melaksanakan kegiatan yang sama yaitu home care sehingga
program tersbut dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Bendo pada umumnya.
b. Agar melakukan pencatatan secara lengkap alamat masyarakat yang
berobat sehingga memudahkan dalam penelusuran atau pencarian
alamat jika sewaktu waktu dibutuhkan guna kegiatan Home Care.
DAFTAR PUSTAKA

Bailon, Maglaya, ( 1978 ), Perawatan Kesehatan Keluarga Sebagai Suatu Proses,


Jakarta : Depkes RI.
Barbara, E, ( 1998 ), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume 1,
Jakarta : EGC.
Brunner, Suddarth, ( 2000 ), Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta :
EGC.
Efendy, N, ( 1998 ), Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2,
Jakarta : EGC.
Gaffar, L, ( 1999 ), Pengantar Keperawatan Profesional, Jakarta : EGC.
Lynda,J, ( 2000 ), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8, Jakarta : EGC.
Ngastiyah, ( 1997), Perawatan Anak Sakit, Jakarta : EGC.
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, ( 1999 ), Ilmu Penyakit Dalam Jilid II,
Jakarta : Gaya Baru.
Prihardjo, R, ( 1994 ), Pengkajian Fisik Keperawatan, Jakarta : EGC.
Suprajitno, ( 2004 ), Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek,
Jakarta : EGC.
.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEP

1. Identifikasi masalah

 An. L tubuhnya kurus, pada KMS BBnya berada pada garis merahn
 Ny. U mengatakan tidak mengerti mengenai penyakit yang dialami
anaknya.
2. Diagnosa edukatif

Kurang pengetahuan keluarga tentang kebutuhan nutrisi pada KEP


berhubungan dengan kurangnya informasi.

3. Prioritas masalah

Kurang pengetahuan keluarga tentang kebutuhan nutrisi pada KEP


berhubungan dengan kurangnya informasi

4. Sasaran

Keluarga Tn. S

5. Topik

KEP dapat dicegah dengan nutrisi yang baik.

6. Tujuan

a. Tujuan umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga mengetahui


tentang penyakit KEP dan dietnya.

b. Tujuan khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga dapat :

1) Menjelaskan pengertian KEP dengan kata – katanya sendiri

2) Menyebutkan Penyebab dari KEP dengan benar

3) Menyebutkan Tanda & gejala KEP dengan benar.


4) Menyebutkan akibat dari KEP pada anak dengan benar

5) Menjelaskan tindakan yang benar dilakukan bila balita KEP dengan


benar

6) Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dengan benar.

7) Memberikan contoh menu untuk penderita KEP dengan benar

7. Sarana belajar

Leaflet dan lembar balik

8. Metode belajar

a. Diskusi
b. Ceramah
c. Tanya jawab
9. Waktu dan tempat

Minggu tgl 28 November 2004 dirumah keluarga Tn. S jam 10.00 wib

10. Materi belajar

Materi dan pembelajaran meliputi :


a. Pengertian KEP.
b. Penyebab KEP
c. Gejala & tanda balita KEP
d. Akibat KEP
e. Tindakan yang harus dilakukan bila balita KEP
f. Bahan makanan yang dianjurkan
g. Contoh menu sehari pada penderita KEP
11. Strategi pembelajaran
a. Melakukan kontrak dengan keluarga
b. Menciptakan lingkungan yang kondusif
c. Melakukan pembelajaran
1) Memulai pembelajaran
2) Memberikan materi
3) Melakukan Tanya jawab
4) Melakukan evaluasi
5) Menutup pembelajaran
12. Rencana evaluasi
Jenis evaluasi = Formatif
Bentuk soal = subyektif
Jumlah =6
Tes = lisan
Evaluasi =
a) Jelaskan pengertian KEP
b) Sebutkan Penyebab KEP
c) Sebutkan Tanda & gejala KEP
d) Jelaskan tindakan yang harus dilakukan bila balita KEP berat
e) Sebutkan bahan makanan yang dianjurkan
f) Berikan Contoh menu sehari pada penderita KEP
13. Jadwal Kegiatan

No TGL JAM KEGIATAN TEMPAT


1. 28/11/04 10.00 1. Mengkaji pengetahuan Di rumah Tn. S
keluarga. Tanggung Blitar
10. 05
2. Menjelaskan pengertian,
penyebab, tanda & gejala,
akibat dan diet pada baliat
10. 25 KEP.

3. Memberikan kesempatan
bertanya, malakukan evaluasi
dan Reinforcement
10. 30
4. Memberikan kesimpulan dari
hasil penyuluhan
10. 35
5. Menutup pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
KEP

PENGERTIAN
KEP (Kurang Energi Protein) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan
rendahnya energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG).

PENYEBAB TIMBULNYA KEP


Kekurangan makanan yang dimakan dalam waktu yang lama
Riwayat penyakit infeksi
Cacingan

TANDA TANDA KEP


1. Badan kurus (pada garis merah pada KMS)
2. Lemah, lesu
3. Cengeng
4. Selera makan berkurang / sulit makan

AKIBAT KEP
1. Ganguan pertumbuhan badan anak.
2. Gangguan kecerdasan pada anak
3. Mudah terkena penyakit ,seperti batuk pilek,demam,campak, diare dan
cacingan
4. Bila sakit perlu waktu yang lama untuk sembuh
5. Sikap anak kurang tanggap atau apatis

Tindakan yang Harus Dilakukan Bila Balita KEP


 Penuhi prinsip, syarat diet KEP
 Berikan buah sebagai selingan makan (jus, atau diolah lainya)
 Bila anak tidak suka sayur berikan kuahnya saja
 Berikan susu sebagai makanan tambahan
 Periksakan ke pelayanan kesehatan
 Mintalah petunjuk kepada petugas kesehatan
Bahan Makanan yang Dianjurkan
 Sumber tenaga : nasi, roti, bubur nasi, kentang, mie, sagu.
 Sumber zat pembangun tempe , tahu, telur kacang kacangan ,
ikan, daging
 Sumber zat pengatur : sayuran berwarna, buah buahan matang.

CONTOH MENU SEHARI


Menu
06.00 Susu
08.00 Nasi tim / bubur kaldu ayam
Tahu bacem
Minum manis
10.00 Kue talam manis atau agar-
agar
12.00 Bubur nasi
Pisang
15.00 Getuk ubi merah
18.00 Nasi tim / bubur nasi
Pepes teri / ikan
Sup wortel + buncis
21.00 Susu

SATUAN ACARA PENYULUHAN


HIPERTENSI
1. Identifikasi Masalah Kesehatan
Anggota keluarga Tn. S yaitu Tn. G menderita hipertensi sejak 2 tahun yang
lalu. Sudah melakukan pemeriksaan rutin tiap minggu di Puskesmas Bendo
tetapi belum melakukan diet untuk mengurangi tekanan darah tinggi.

2. Diagnosa Edukatif
Perubahan pemeliharaan kesehatan pada Tn. G berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal dan merawat penyakit hipertensi pada
Tn. G.

3. Prioritas Masalah Kesehatan


Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit Hipertensi.

4. Sasaran
Keluarga Tn. S dan Ny. K.

5. Topik Atau Pokok Bahasan


Mengatasi dan menangani penyakit Hipertensi

6. Waktu
Kegiatan pembelajaran kan dilaksanakan pada tanggal 25
Desember 2004 yang bertempat ddi rumah Tn. S sendiri, pembelajaran
akan dilaksanakan pada pukul 10.30 – 11.00 WIB dengan jadwal
kegiatannya sebagai berkiut :
No. Kegiatan Waktu
1. Mengkaji tingkat pengetahuan klien mengenai penyakit 5 menit
Hipertensi.
2. Menjelaskan pada keluarga keluarga tentang cara 10 menit
menangani dan mengatasi penyakit hipertensi
3. Memberikan kesempatan pada keluarga menanyakan 5 menit
hal – hal yang belum dimengerti
4. Mengevaluasi tingkat pemahaman klien mengenai 5 menit
materi pembelajaran dengan menayakan beberapa
pertanyaan, diantaranya :
1. Apakah pengertian hipertensi ?
2. Apakah penyebab hipertensi ?
3. Apakah tanda dari penyakit hipertensi ?
4. Apakah akibat dari penyakit hipertensi ?
5. Memberikan reinforcement pada klien bila mau 5 menit
menjawab/ menjawab dengan benar.
7. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang penyakit Hipertensi
diharapkan keluarga mampu merawat Tn. G

Tujuan Khusus
Setelah mendapat pendidikan kesehatan, keluarga diharapkan mampu :

a. Menjelaskan pengertian Hipertensi dengan kata – katanya sendiri.

b. Menjelaskan faktor penyebab dari Hipertensi.

c. Menjelaskan tanda dan gejala dari Hipertensi.

d. Menjelaskan bahaya hipertensi.

e. Menyebutkan cara menanggulangi penyakit hipertensi.

f. Menyebutkan diet pada pederita hipertensi.

8. Materi Belajar
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Bahaya.
5. Cara pencegahan
6. Diet penderita hipertensi.

9. Metode Belajar
Menggunakan pendekatan group teaching method dengan teknik
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

10. Sarana Belajar


Brosur tentang hipertensi dan tempat atau ruangan.

11. Strategi Belajar


a. Menciptakan lingkungan yang kondusif
b. Melakukan kontrak dengan keluarga.
c. Melakukan pembelajaran :
o Membuka kegiatan
o Menyampaikan materi belajar
o Melakukan tanya jawab
o Melakukan evaluasi
o Menutup kegiatan

12. Evaluasi belajar


Evaluasi belajar dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan,
seperti dibawah ini :
1. Jelaskan pengertian hipertensi dengan kata – katanya sendiri.
2. Sebutkan penyebab dari hipertensi.
3. Sebutkan tanda dan gejala dari hipertensi.
4. Sebutkan komplikasi yang dapat terjadi pada penderita hipertensi.
5. Jelaskan bagaimana cara pencegahan dari hipertensi.
6. Sebutka jenis diet yang diperbolehkan pada penderita hipertensi.

MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana didapatkan tekanan darah lebih
dari 150/90

2. Penyebab Hipertensi
o kebiasaan merokok
o kebiasaan mengkonsumsi alkohol
o kebiasaan mngkonsumsi kopi yang berlebihan
o faktor keturunan
o stress
o kegemukan
o aktivitas/olahraga yang tidak teratur
o kebiasaan mengkonsumsi garam dan lemak yang berlebihan
o sembelit

3. Tanda dan gejala


o Sakit kepala
o penglihatan berkunang kunang
o mimisan
o cepat merasa lelah
o tekanan darah meningkat lebih dari normal
o nyeri dada dan sesak nafas
o telinga berdengung
o sukar tidur
o rasa berat pada tengkuk

4. Bahaya Hipertensi
d. Penyakit jantung
e. stroke
f. gagal ginjal

5. Cara Menanggulangi
o Perubahan gaya Hidup
o Mengurangi mengkonsumsi garam
o Melakukan olah raga yang teratur
o Menghentikan kebiasaan merokok
o Mengurangi kebiasaaan minum kopi
o Menjaga kestabilan berat badan
o Menjauhi atau mengurangi strres
o Pengaturan Diet
a. Diet rendah garam ber tujuan untuk
menurunkan tekanan darah serta mencegah terjadinya penyakit jantung.
Dengan cara :
o Jangan menggunakan garam
dapur yang berlebihan
o Hindari bahan makanan yang
diolah dengan mengunakan garam dapur mis : kecap,terasi dan petis
dll
o Hindari bahan makanan
yangdiolah dengan penyedap rasa
o Batasi minuman bersoda
b. Diet rendah kolesterol
dan lemak terbatas bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam
darah dan menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
Dengan cara :
o Batasi
minyak kelapa dan keju
o Batasi
konsumsi daging, hati, limpa dan jerohan yang lain
o Minum susu
skim
o Batasi
konsumsi kuning telur paling banyak 3 butir tiap minggu
o Lebih sering
mengkonsumsi tahu, tempe sayuran dn buah buahan kecuali
o buah alpukat
dan durian.

c. Diet tinggi serat


bertujuan untuk mencegah sembelit
Dengan Cara :
Golongan Jenis bahan makanan
Sayuran Daun bawang, kecipir, bawang putih,
daun melinjo, daun kacang panjang,
kemangi, kangkung, bayam wortel dll
Protein nabati Kacang tanah, kacang kedelai, kacamg
hijau, kacang tolo
Buah buahan Jambu biji, belimbing, jambu
bol,kedondong , anggur, nangka,
pisang, mangga, apel, pepaya dll
Makanan lain Agar agar dan rumput laut

Contoh Menu Sehari


Waktu Jenis Bahan makanan Berat URT
makanan (gr)
Pagi Nasi Pecel Beras 50 ½ gelas
Kecipir 50 ½ gelas
Kacang tanah 50 2 ½ sdm
Tempe 25 2 potong
Pisang 50 1 buah
Siang Nasi sayur Beras 50 ½ gelas
Kacang panjang 50 ½ gelas
Tahu
Pepaya 50 2 potong
75 2 buah
Malam Nasi sayur Beras 50 ½ gelas
Kangkung 50 ½ gelas
Telur 50 1 butir
Pisang 50 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MEROKOK

1. Identifikasi Masalah Kesehatan


Dari hasil pengkajian yang telah didapatkan Tn. S mempunyai kebiasaan
merokok yang seharinya menghabiskan 1 bungkus. Tn. S mengatakan tidak
mempunyai kesanggupan untuk berhenti merokok.

2. Diagnosa Edukatif
Resiko terjadi gangguan pernafasan pada Tn. S berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan merokok karena
tidak mengetahui fakta tentang bahaya merokok.

3. Prioritas Masalah Kesehatan


Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang fakta dan bahaya merokok.

4. Sasaran
Keluarga Tn. S.

5. Topik Atau Pokok Bahasan


Kebiasaan merokok berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri maupun
orang lain.

6. Waktu
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada tanggal yang
bertempat di rumah Tn. S sendiri, kegiatan ini akan dilaksanakan
pada pukul WIB dengan jadwal kegiatannya sebagai berikut :
No. Kegiatan Waktu
1. Mengkaji tingkat pemahaman klien mengenai 5 menit
kebiasaan merokok dan bahaya yang ditimbulkan
dari merokok
2. Menjelaskan pada klien tentang fakta dan bahaya 10 menit
merokok
3. Memberikan kesempatan pada klien bertanya 5 menit
tentang hal yang belum dimengerti pada materi
pembelajaran
4. Mengevaluasi tingkat pemahaman klien terhadap 5 menit
materi pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah pengertian merokok ?
2. Apakah tujuan merokok ?
3. Zar racun apa saja yang terkandung di
dalam rokok ?
4. Sebutkan bahaya merokok yang bisa terjadi
?
5. Bagaimanakan cara berhenti merokok ?
5. Memeberikan reinforcement 5 menit
7. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapat pendidikan kesehatan tentang fakta dan bahaya
merokok diharapkan Tn. S mengetahui tentang fakta dan bahya tentang
kebiasan merokok

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapat pendidikan kesehatan, keluarga diharapkan mampu :

a. Menjelaskan pengertian merokok.


b. Tujuan merokok
c. Racun pada rokok
d. Bahaya merokok
e. Cara berhenti merokok

8. Materi Belajar
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Zat Racun didalam rokok
4. Bahaya Merokok
5. Cara berhenti merokok

9. Metode Belajar
Menggunakan pendekatan group teaching method dengan teknik
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi

10. Sarana Belajar


Brosur tentang bahaya merokok dan cara mengatasinya.

11. Strategi Belajar


1. Menciptakan lingkungan yang kondusif
2. Melakukan kontrak dengan keluarga.
3. Melakukan pembelajaran :
a. Membuka kegiatan
b. Menyampaikan materi belajar
c. Melakukan tanya jawab
d. Melakukan evaluasi
e. Menutup kegiatan

12. Evaluasi belajar


Evaluasi belajar dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan,
seperti dibawah ini :
a. Jelaskan pengertian merokok !
b. Sebutkan tujuan merokok !
c. Sebutkan zat racun di dalam rokok !
d. Sebutkan bahaya dari merokok !
e. Jelaskan cara berhenti merokok !
13. Rencana Jadwal Penyuluhan
No. Kegiatan Waktu
1. Membuka kegiatan penyuluhan
2. Mengadakan kontrak waktu dengan keluarga
3. Melakukan pengkajiantingkat pengetahuan keluarga
tentang merokok
4. Mendiskusikan dengan keluarga tentang merokok
dan bahaya merokok, dengan menjelaskan :
1) P
engertian Merokok
2) T
ujuan Merokok
3) R
acun pada rokok
4) B
ahaya merokok
5) B
agaimana cara berhenti merokok
5. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
menanyakan hal yang belum jelas
6. Menjelaskan kembali hal yang belum jelas kepada
keluarga
7. Melakukan evaluasi tingkat pengetahuan keluarga
setelah dilakukan penyuluhan
8. Memberikan pujian/ reinfocement

14. Materi Pendidikan kesehatan


a. Pengertian Merokok
Merokok adalah memasukkan sebatang rokok yangtelah disulut dengan
api melalui mulut kemudian menghisapnya dan mengeluarkan aspnya
kembali melalui hidung atau mulut.

b. Tujuan Merokok
Kebanyakan tujuan orang merokok :
b. Untuk menghilangkan stress, karena
banyaknya masalah yang dihadapi
c. Untuk mengisi waktu luang
d. Mendapatkan kepuasan tersendiri, yang
tidak didapatkan dengan cara lain
e. Sebagai suatu simbol harga diri
seseorang ( khususnya laki – laki akan merasa jantan jika bisa
merokok )
f. Agar tidak dikatakan ketinggalan jaman
oleh sesamanya.

c. Racun pada rokok


Ada 120 bahan kimi yang berada dalam asap rokok, diantaranya yang
terbanyak adalah :
1. Nikotin : racun yang paling berbahaya 1 batang cerutu
mengandung 100 mg nikotin bila disuntikkan dalam darah, orang
mati seketika, karena memaksa jantung memompa 15 – 25 denyut
permenit.
2. Tar tembakau : kumpulan zat kimia yang berasal dari
tembakau, ini bersifat merangsang timbulnya penyakit paru.
3. Karbon monoksida/ gas beracun.
Gas beracun ini dapat mengikat Hb darah, sehingga O2 ( Oksigen )
yang terikat darah menjadi sedikit/ kurang. Padahal oksigen ini
mutlak diperlukan tubuh. Akibatnya jaringan pembuluh darah
menyempit dan terjadi penyumbatan pembuluh darah antara lain
terjadi serangan jantung, dan kelumpuhan.
4. Bahan berbahaya lain : bahan berbahya lain yang
terkandung dalam rokok juga dapat berpengaruh jelek terhadap
kesehatan seseorang kandungan racun yang dimaksud antara lain :
arsenik, metil alkohol,colidine dll

d. Bahaya Merokok
Merokok dapat menyebabkan :
1. Penyakit jantung
2. Penyakit kanker/ paru
3. Kemandulan
4. Sesak nafas / sukar bernafas
5. Keguguran
6. Penyakit bronkhitis
7. Berat badan bayi waktu lahir lebih rendah dari normal nagi ibu
hamil yang merokok.
8. Penurunan efisien mental dari 20 % sampai 23 5 pada bayi bagi ibu
hamil yang merokok.

e. Cara Berhenti Merokok


Cara 1. Berhenti seketika
Hari ini masih merokok tetapi besok tidak merokok

Cara 2. Penundaan
Menunda untuk menghisap rokok yang pertama, 2 jam setiap hari dari
sebelumnya

Cara 3. Pengurangan
Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikuangi secara berangsur angsur
dengan julah yang sama sampai 0 batang.

Anda mungkin juga menyukai