Penyakit Malaria Dan Kecacatan Downsyndrome
Penyakit Malaria Dan Kecacatan Downsyndrome
DI SUSUN OLEH:
NAMA: MELANIE DOTZAUER
NIM: 19110301012
1
DAFTAR ISI.
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN.
2.1 Pengertian Malaria……………………………………………………………………..4
3.2 Saran…………………………………………………………………………………...11
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………….......……….12
2
BAB I
PENDAHULUAN.
Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Hippocrates. Gejala penyakit ini ditandai
dengan demam tinggi, yang biasanya intermiten, anemia dan splenomegali. Namun pada anak di
bawah usia 5 tahun gejala karakteristik tersebut tidak tampak jelas, bahkan makin muda usia gejala
makin tidak jelas, dan umumnya gejala yang menonjol adalah diare dan anemia. Pada manusia
terdapat 4 spesies plasmodium yaitu Plasmodium vivax, Plasmodium-falciparum, Plasmodium
malariae dan Plasmodium ovale. Apabila tidak segera di atasi Plasmodium falciparum dapat
mengakibatkan kematian dalam waktu beberapa hari. Plasmodium lainnya jarang berakibat fatal.
Sampai saat ini kurang dari 1 juta orang yang meninggal disebabkan oleh malaria di negara-negara
tropis sebagian besar di antaranya yang menimpa anak-anak di bawah usia 5 tahun. Di Indonesia
penyakit malaria ditemukan tersebar di seluruh kepulauan, terutama di Indonesia bagian Timur.
Istilah sindrom ini sepertinya sudah usang, sehingga saat ini kita menggunakan
istilah down sindrom. Angka kejadian down sindrom ini meningkat seiring pertambahan usia
ibu waktu hamil, dimulai sejak umur 35 tahun (Kumala, 2007). Menurut penelitian down syndrome
menimpa satu di antara 700 kelahiran hidup atau 1 diantara 800-1000 kelahiran bayi. Diperkirakan
saat ini terdapat empat juta penderita down syndrome di seluruh dunia, dan 300 ribu kasusnya
terjadi di Indonesia. Analisis baru menunjukkan bahwa dewasa ini lebih banyak bayi dilahirkan
dengan down syndrome dibanding 15 tahun lalu. Karena merupakan suatu kelainan yang tersering
yang tidak letal. Kelainan mayor yang sering berhubungan adalah kelainan jantung 30-40%. Atresia
gastrointestinal, leukimia dan penyakit tiroid. IQ berkisar 25-50. Insidensnya pada Wanita yang
hamil diatas usia 35 th meningkat dengan cepat menjadi 1 diantara 250 kelahiran bayi. Diatas 40 th
semakin meningkat lagi, 1 diantara 69 kelahiran bayi.
3
1.2 Rumusan Masalah.
1. Bagaimana gejala dan tanda penyakit malaria?
2. Bagaimana cara pencegahan penyakit malaria?
3. Apa yang dimaksud dengan Down Syndrome?
4. Bagaimana cara menangani penderita Down Syndrome?
1.3 Tujuan.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit malaria.
2. Untuk mengetahui gejala dan tanda penyakit malaria.
3. Untuk mengetahui cara pengobatanpenyakit malaria.
4. Untuk memberi pengetahuan mengenai down syndrome.
5. Agar bisa memahami penanganan Down Syndrome.
6. Agar mengerti dan memahami ciri fisik down syndrome.
4
BAB II
PEMBAHASAN.
Pada kebanyakan orang, tanda-tanda dan gejala malaria muncul sekitar 10 hari hingga 4
minggu setelah pertama kali terinfeksi. Namun, terdapat pula kasus di mana penderita mulai
merasakan gejala 7 hari setelah tergigit nyamuk, atau bahkan 1 tahun kemudian. Penderita malaria
akan mengeluhkan gejala Menggigil sedang sampai berat, Demam tinggi, Tubuh kelelahan, Banyak
berkeringat, Sakit kepala, Mual disertai muntah, Diare dan Nyeri otot. Pada kondisi yang lebih
parah, seperti terjadinya komplikasi, kemungkinan penderita akan mengalami gejala Kejang,
Kebingungan, Buang air besar berdarah, Anemia hingga Koma.
Beristirahat
Pastikan anak selalu beristirahat dan tidak melakukan kegiatan apapun. Malaria
yang terjadi dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan yang parah. Jadi, Si Kecil
5
harus selalu menghemat energi yang keluar, agar tubuh dapat menyingkirkan sumber
penyakit tersebut.
Jika hal tersebut dilakukan dengan benar, Si Kecil akan membaik dalam beberapa hari. Namun,
apabila anak menunjukkan gejala seperti kejang-kejang, dehidrasi, hingga kehilangan kesadaran,
bawalah segera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari ahli medis.
Di bawah ini adalah upaya untuk mempertahankan orang dewasa yang sehat tetap sehat
maupun mencegah orang yang sehat menjadi sakit. Kegiatannya sederhana dan dapat dilakukan
oleh sebagian besar masyarakat, seperti:
6
V. Membunuh jentik dengan menyemprot larvasida.Selain itu, pencegahan primer juga
dilakukan terhadap parasit yaitu dengan pengobatan profilaksis. Pengobatan
profilaksis diberikan dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi atau timbulnya
gejala.
2.4 Pengertian Down syndrome.
Down syndrom adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak
yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk
akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.
Down syndrome terjadi karena kelainan susunan kromosom ke-21, dari 23 kromosom manusia.
Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi
46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 tersebut berjumlah tiga (trisomi),
sehingga totalnya menjadi 47 kromosom.
Jumlah yang berlebihan tersebut mengakibatkan kegoncangan pada sistem metabolisme sel,
yang akhirnya memunculkan down syndrom.( christy arum,2012). Penyebab yang spesifik
belum diketahiui, tapi kehamilan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun beresiko tinggi memiliki
anak syndrom down. Karena diperjirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat
menyebabkan “non-disjunction” pada kromosom yaitu terjadi translokasi kromosom 21 dan 15.
Hal ini dapat mempengaruhi pada proses menua.Bagi ibu-ibu yang berumur 35 tahun
keatas, semasa mengandung mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan anak Down
Syndrom. Sembilan puluh lima penderita down syndrom disebabkan oleh kelebihan kromosom
21. Keadaan ini disebabkan oleh “non-dysjunction” kromosom yang terlibat yaitu kromosom 21
dimana semasa proses pembahagian sel secara mitosis pemisahan kromosom 21 tidak berlaku
dengan sempurna.
Di kalangan 5 % lagi, kanak-kanak down syndrom disebabkan oleh mekanisma yang
dinamakan “Translocation“. Keadaan ini biasanya berlaku oleh pemindahan bahan genetik dari
kromosom 14 kepada kromosom 21. Bilangan kromosomnya normal yaitu 23 pasang atau
jumlah kesemuanya 46 kromosom. Mekanisme ini biasanya berlaku pada ibu-ibu di peringkat
umur yang lebih muda. Sebahagian kecil down syndrom disebabkan oleh mekanisma yang
dinamakan “mosaic”. ((Widodo J,2010)
2.5 Penyebab Down syndrome.
Down syndrome terjadi ketika ada satu salinan ekstra dari kromosom nomor 21. Kromosom
atau struktur pembentuk gen normalnya berpasangan, dan diturunkan dari masing-masing orang
tua. Ada beberapa faktor yang berisiko menimbulkan salinan ekstra pada kromosom 21 tetatpi
ada factor- fartor lain juga yaitu:
7
1. Usia ibu saat hamil.
Usia wanita saat hamil berperan besar terhadap kesehatan dan keselamatan janin
dalam kandungan. Down syndrome bisa terjadi di berapapun usia Anda saat mengandung,
tetapi peluangnya semakin besar pada kehamilan di usia 35 tahun ke atas. Hamil di usia 30
tahun memiliki peluang 1 banding 800 untuk mengandung bayi Down syndrome. Wanita
yang berusia 35 tahun saat hamil berpeluang 1 banding 350. Risikonya meningkat tajam
menjadi 1:10 pada wanita yang hamil saat berusia 49 tahun. Walaupun begitu, kini banyak
anak Down syndrome yang lahir dari wanita berusia kurang dari 35 tahun karena
peningkatan angka kelahiran di usia muda. Peneliti menemukan bahwa rahim wanita yang
mendekati usia menopause, kemampuan tubuh untuk menyeleksi kecacatan embrio sudah
menurun. Usia telur yang lebih tua juga dipercya memiliki risiko lebih tinggi terhadap
pembagian kromosom yang tidak tepat.
8
4. Kekurangan asam folat.
Beberapa ahli berpendapat bahwa Down syndrome dapat dipicu oleh kerja
metabolisme tubuh yang kurang optimal untuk memecah asam folat. Penurunan
metabolisme asam folat bisa berpengaruh terhadap pengaturan epigenetik untuk membentuk
kromosom. Untuk mencegah hal ini, setiap wanita yang akan berencana hamil sepatutnya
harus mencukupi kebutuhan asam folat sejak sebelum hamil. Bahkan, asupan asam folat
perlu dipenuhi dari sejak remaja, bukan saat hamil saja. Asam folat memiliki peran yang
sangat penting dalam perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Bahkan ketika
Anda belum tahu bahwa Anda hamil, otak dan sumsum tulang belakang bayi Anda sudah
mulai terbentuk. Dengan kandungan asam folat yang cukup pada darah Anda saat itu, Anda
telah membantu pembentukan otak dan sumsum tulang belakang bayi secara optimal.
5. Faktor lingkungan
Faktor risiko yang paling umum dan seringnya menyebabkan bayi terlahir dengan
Down syndrome adalah paparan bahan kimia dan zat asing yang ibu terima dari lingkungan
sehari-hari selama masa kehamilan. Rokok merupakan zat beracun yang dapat
memengaruhi pembentukan kromosom bayi semenjak dalam kandungan. Ibu yang merokok
memiliki rantai kromosom yang lebih pendek daripada normalnya. Selain meningkatkan
risiko mengandung bayi Down syndrome, merokok saat hamil juga dapat menyebabkan
bayi lahir dengan kelainan jantung dan otak.
2.6 Penanganan Anak dengan Down syndrome.
Meskipun mendidik anak dengan kondisi down syndrome memiliki banyak tantangan,
bahkan bisa-bisa menyebabkan rasa frustasi dan ingin menyerah. Tetap saja orang tua harus
selalu bersabar dan terus mendorong agar anak down syndrome ini juga dapat tumbuh layaknya
anak-anak umum lainnya. Meskipun membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk belajar
dibandingkan anak-anak normal lainnya, namun anak-anak dengan kondisi down syndrome
juga bisa berprestasi. Bahkan sudah banyak pembuktian jika merawat serta memberikan kasih
sayang yang cukup akan membuat anak dapat hidup seperti anak-anak lain pada umumnya. Nah
berikut ini ada beberapa cara mendidik anak down syndrome yang perlu diketahui sebagai
orang tua.
1. Pahami Perkembangan Fisik dan Mental.
Hal pertama yang penting untuk dipahami sebagai orang tua yang memiliki kondisi
anak down syndrome adalah memahami dan mengerti jika kondisi fisik dan mental anak
berbeda, sehingga perkembangan yang terjadi juga akan jauh lebih lambat jika
dibandingkan dengan anak-anak normal lainnya. Sehingga dibutuhkan kesabaran yang
9
lebih dan mulailah untuk mendidik anak sedini mungkin sehingga nantinya akan snagat
membantu dalam membentuk kemampuan fisik dan mental anak.
10
6. Mencari Sekolah Yang Cocok.
Cara menangani anak berkebutuhan khusus lainnya yang penting dilakukan adalah
dengan mencarikan sekolah yang tepat untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini.
Meskipun memiliki keterbelakangan fisik dan mental, bukan berarti jika anak-anak
down syndrome ini tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Mereka juga
memiliki hak yang sama seperti layaknya anak-anak normal lainnya yang dapat
mengenyam pendidikan. Namun tentu saja anak-anak ini tidak bisa dimasukkan ke
sekolah umumnya. Pilihan yang tepat adalah sekolah luar bisa yang memang dapat
memberikan pendidikan yang sesuai dengan kondisi anak kebutuhan khusus.
11
9. Berkomunikasi Menggunakan Kalimat Pendek.
Biasanya anak dengan berkebutuhan khusus akan mengalami sedikit kebingungan
ketika orang lain di sekitarnya, termasuk orang tua berbicara tentang sesuatu namun
dengan menggunakan kalimat yang agak panjang dan sulit dimengerti. Umumnya, anak-
anak down syndrome ini cenderung lebih paham dengan kata-kata yang pendek dengan
menggunakan ekspresi yang pas. Sehingga cobalah untuk berkomunikasi dengan anak
menggunakan kalimat yang pendek namun dapat dipahami anak. Sehingga apa yang
anda sampaikan bisa lebih dimengerti oleh anak anda. Hal ini juga sering digunakan
pada terapi anak autis.
12
13. Mengajarkan Dengan Cara Yang Menyenangkan dan Kreatif.
Ketika anda mendidik anak-anak dengan kondisi down syndrom, maka cobalah
untuk menggunakan cara yang bisa menarik perhatian anak-anak tersebut. Misalnya saja
dengan menggunakan alat-alat peraga yang digunakan untuk menerangkan pelajaran
yang menyenangkan. Dengan begitu nantinya anak akan lebih merasa nyaman dalam
belajar dan hal ini juga dapat menjadi cara meningkatkan kosentrasi belajar anak.
13
BAB III
KESIMPULAN.
3.1 Kesimpulan.
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang
eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria
memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Terdapat beberapa parasit
yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax, malaria dan ovale.
Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes definitifnya, yaitu nyamuk Anopheles. Gejala
klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu periode dingin, periode panas dan periode berkeringat
yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus Plasmodiumyang dapat dengan mudah
dikenali dari gejala meriang (panas, dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangan.
Penyakit ini menyerang manusia dan juga sering ditemukan pada hewan berupa burung, kera,
dan primata lainnya (Achmadi, 2008).
Down Syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak
yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.Down Syndrome memiliki
beberapa pemicu, umur ibu, saudara laki- laki yang memiliki riwayat Down Syndrome, dan
kandungan yang sebelumnya terkena Down Syndrome. Selain itu, memiliki keadaan ini biasanya
berlaku oleh pemindahan bahan genetik dari kromosom 14 kepada kromosom 21. Bilangan
kromosomnya normal yaitu 23 pasang atau jumlah kesemuanya 46 kromosom. Pencegahan nya
bisa dilalui melalui konseling genetik, biologi molekuler, danamniocentesis bagi para ibu hamil.
Down Syndrome sampai saat ini belum ditemuai bagaimana cara penanganan nya, tetapi bisa di
bantu dengan beberapa terapi yang berfungsiuntuk menggerakkan tubuhnya dengan cara/gerakan
yang tepat (appropriate ways).
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk dapat memeberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca pada umumnya.
14