Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN KEBERADAAN MINERAL KASITERIT DENGAN BESAR BUTIR

BERDASARKAN DATA SEDIMEN PERMUKAAN DI PERAIRAN KUNDUR - MENDOL

Oleh:

D. Setiady dan U. Kamiludin

Puslitbang Geologi Kelautan, Jl. Dr. Junjunan No.236, Bandung

Diterima : 10-08-2009; Disetujui : 25-01-2010

SARI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran kandungan mineral kasiterit pada
sedimen dasar laut hubungannya dengan besar butir sedimen. Contoh sedimen diambil menggunakan
pemercontoh comot sebanyak 46 contoh sedimen dan menggunakan penginti gaya berat (gravity core)
sebanyak 14 contoh. Sebaran Sedimen Permukaan Dasar Laut di daerah selidikan terdiri dari: Lanau
(Z), Lanau pasiran (sZ), Lumpur (M), Pasir dan kerikil pasiran (sG).
Kandungan kasiterit antara 0,0006% - 0,04124%, tersebar luas mulai dari lembah perairan
Kundur barat sampai dengan laut lepas kedalaman laut antara 10 - 24 m.
Kasiterit ditemukan umumnya pada 16 sampel sedimen permukaan dasar laut yang dianalisis.
Kasiterit ditemukan pada sedimen dengan ukuran butir pasir sampai kerikil, menunjukkan bahwa
proses transportasinya belum begitu jauh dari batuan sumber.
Kata Kunci: mineral kasiterit, pasir dan kerikil pasiran, Kundur - Mendol

ABSTRACT

The aim of the study is to know the distribution of cassiterite minerals content in seafloor sediment
in relation to sedimentary grain size. Fourty six samples were taken by using a grab sampler, and
fourteen (14) samples were taken by using a gravity corer. Sea bottom surficial sediment in the study area
consists of silt, sandy silt, mud, sand and sandy gravel.
The cassiterite content are between 0,0006% - 0,04124%, they distribute along the west Kundur
valley area in between10 – 24 m depth.
Cassiterite minerals are found in sixty seafloor sediment samples which have been analysed.
Cassiterite minerals generally founded in sand to gravel sediment grain size, and they show that
sedimentary process is not far from source rock.
Keywords: cassiterite mineral, sand and sandy gravel, Kundur – Mendol.

PENDAHULUAN baratnya dan Pulau Mendol di bagian selatan.


Daerah penelitian terletak di wilayah pantai Pencapaian antar desa dan pulau di sekitar
dan lepas pantai perairan Pulau Kundur dan daerah penelitian dapat dijangkau melalui jalan
Pulau Mendol secara geografis terletak pada darat. Daerah penelitian mempunyai luas lebih
koordinat 0º 39’00” - 0º 50'00” LU dan 103º kurang 500 Km2 dengan panjang garis pantai
10'00”- 103º 25' 00”BT (Gambar 1). Daerah sekitar 40 Km. Peta kerja memakai peta
penelitian dibatasi oleh Pulau Kundur di bagian Dishydros skala 1:50.000. (Setiady, drr., 2001)

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 8, No.1, April 2010
1
Gambar 1. Peta lokasi penelitian, peta pengambilan sedimen dasar laut, dan peta karakteristik
pantai.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sedimen yang ditemukan di daerah ini telah
endapan mineral kasiterit hubungannya dengan terubah menjadi metasedimen, seperti serpih
besar butir pada sedimen permukaan dasar laut hornfels dan batupasir hornfels.
lepas pantai Perairan Kundur, terutama pada Batuan sedimen/metasedimen Pra-Tersier
pasir dan pasir kerikilan. yang terdapat di Lembar Bengkalis dan Siak Sri
Bahan galian golongan ini ternyata kaya Indrapura diwakili oleh Formasi Malarco,
akan kandungan kasiterit atau timah, sehingga Formasi Papan dan Formasi Bintang.
perlu diperhitungkan keberadaannya dalam Formasi Papan, yang terdapat di Pulau
ukuran butir sedimen dasar laut mana mineral Kundur, tersusun atas serpih, batupasir dan
kasiterit ini ditemukan. konglomerat kuarsa yang menjadi hornfels pada
Kasiterit (SnO2), termasuk group oksida, kontak dengan granit dan berumur Trias
merah kecoklatan, prismatik, identik dengan Tengah-Trias Akhir. Formasi ini mirip dengan
rutil, kekerasan 6 - 7, berat jenis 6,8 - 7,0. Formasi Bangka.
sinonim dengan bijih timah, endapan Kasiterit Formasi Bintang merupakan batuan Pra-
genesanya berasosiasi dengan batu beku asam Tersier yang tersingkap di Pulau Sanglar Besar
terutama granit. terbentuk pada akumulasi (Tenggara Pulau Kundur), terdiri atas serpih,
pegmatit, endapan kontak metasomatik dan batupasir, konglomerat dan bongkah
hydrothermal. Kasiterit digunakan untuk solder, konglomerat alas.
untuk keramik, timah pada campuran tembaga. Batuan intrusi banyak dijumpai di Pulau
Berdasarkan Peta Geologi (Cameron, drr., Kundur terdiri atas granit dan gabro. Granit
1982) stratigrafi daerah Karimun - Kundur dapat dibedakan menjadi Granit Karimun, Granit
secara umum dapat dibedakan menjadi dua Kundur dan Granit tak terpisahkan, sedangkan
kelompok batuan yaitu batuan Pra-Tersier dan gabro hanya ditemukan dalam komplek Merak.
Kuarter. Batuan Pra-Tersier yang dijumpai di (Cameron, drr., 1983)
daerah ini berupa batuan sedimen/metasedimen Granit Kundur, Abu-abu, umumnya
dan batuan intrusif. Sebagian besar batuan berukuran kasar dengan megakristal ortoklas/

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


2 Volume 8, No.1, April 2010
mikroklin. granit ini dijumpai di bagian tengah HASIL PENELITIAN.
Pulau Kundur sampai ke pantai
Karakteristik Pantai
Aluvium pada daerah selidikan dapat dibagi
Berdasarkan karakteristik pantai (Gambar
menjadi dua yaitu endapan permukaan tua dan
1) di daerah selidikan jenis pantainya terdiri dari
Endapan permukaan muda. Endapan permukaan
pantai berpasir dan pantai berlumpur, contoh
tua tersebar luas di Pulau Kundur dan
sedimen yang diambil untuk dianalisa adalah
sekitarnya, terdiri atas lempung, lanau, kerikil
sedimen berpasir untuk dipantai. Kawasan
lempungan, sisa-sisa tumbuhan dan pasir granit.
pantai berpasir di Pulau Kundur terbentang di
Satuan ini merupakan endapan fluviatil dan
bagian utara mulai dari Ketapang, Kundur
berumur Pliosen Atas, sedangkan endapan
sampai Kobel dan Tuar, dibagian tengah mulai
permukaan muda, terletak tidak selaras di atas
dari Layang sampai Sawang dan di bagian
endapan permukaan tua, terdiri atas lempung,
selatan mulai dari Lubuk sampai akhir daerah
lanau, kerikil licin, sisa-sisa tumbuhan rawa,
selidikan. Sedangkan di Pulau Mendol pantai
gambut dan terumbu koral. Satuan ini
berpasir terdapat di bagian ujung. Jenis pantai
diendapkan di lingkungan inner sublitoral dan
berlumpur di daerah selidikan terdapat di bagian
berumur Holosen
utara tengah dan selatan Pulau Kundur dan
sebagian besar Pulau Mendol, yaitu pada daerah
METODE PENELITIAN Kobel, antara Tuar dan Layang kemudian antara
Pengambilan sedimen dasar laut Sawang dan Lubuk. Sedangkan di Pulau Mendol
menggunakan pemercontoh comot (grab hampir sebagian besar berupa pantai berlumpur.
sampler) sebanyak 46 contoh, pengambilan
contoh sedimen permukaan dasar laut dengan Batimetri
menggunakan penginti gaya berat (gravity corer) Berdasarkan Peta Batimetri (Gambar 3)
sebanyak 14 contoh (Gambar 1). kontur kedalaman dasar laut interval 1 meter
Pemboran inti dilakukan pada contoh memperlihatkan Kondisi dasar laut di bagian
sedimen bawah permukaan di pantai dan dasar barat daerah selidikan dan utara Pulau Mendol
laut sebanyak 5 lokasi, yaitu untuk mengetahui yang relatif landai. Di bagian barat yaitu sebelah
ketebalan sedimen. Pemboran dilakukan di atas utara P. Mendol yaitu dari pantai dengan garis
sebuah bagan satu set dengan menggunakan kontur yang agak renggang dan teratur sampai
peralatan mesin bor RK.210 S. kedalaman 12 meter, kemudian kearah utara
Analisis besar butir dilakukan terhadap 60 semakin landai dan dangkal dangkal sampai
contoh sedimen permukaan dasar laut (Folk, kedalaman 4 meter disebelah barat laut (ujung
1974). Analisis megaskopis dilakukan terhadap utara P. Mendol). Sedangkan pola garis kontur di
seluruh contoh sedimen. Analisis kimia logam bagian timur daerah selidikan tidak teratur.
dasar dilakukan untuk menentukan kandungan Ketidakteraturan garis kontur ini
kasiterit (Sn). Analisis mineral juga dilakukan menggambarkan morfologi permukaan dasar
untuk mengetahui kandungan kasiterit pada laut tidak rata dan menggelombang tidak teratur
contoh sedimen pasir serta mineral lainnya. sepanjang pantai barat Pulau Kundur
Sedangkan pengukuran kedalaman dasar
Analisis Besar Butir
laut (Batimetri) dilakukan dengan menggunakan
Berdasarkan Analisis Besar Butir, dengan
echosounder, terutama untuk mengetahui
menggunakan perangkat lunak yang dibuat oleh
kedalaman dasar laut pada waktu pengambilan
Susilohadi (1985), maka sedimen permukaan
contoh sedimen dasar laut.
dasar laut dapat dibagi menjadi 5 (lima) satuan
Karakteristik Pantai dilakukan secara
tekstur sedimen (gambar 2), yaitu: Lanau (Z),
diskriptif kualitatif menggunakan metoda seperti
Lanau pasiran (sZ), Lumpur : lumpur pasiran
diusulkan oleh Doland, drr., (1972) yaitu
kerikilan (gsM), lumpur sedikit kerikilan (g) M
berdasarkan gabungan geologi, relief,
dan lumpur pasiran sedikit kerikilan ((g)s M),
karakteristik garis pantai dan proses dominan
Pasir : pasir kerikilan (gS), pasir lumpuran
dengan beberapa modifikasi pada legenda dan
kerikilan (gmS) dan pasir lumpuran sedikit
skala peta
kerikilan ((g)mS), kerikil pasiran (sG) (Folk,
1974). (Gambar 2)

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 8, No.1, April 2010
3
Gambar-2. Peta sebaran sedimen permukaan dasar laut

Gambar 3. Peta kandungan mineral kasterit, kedalaman dasar laut, dan arah gelombang.

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


4 Volume 8, No.1, April 2010
Satuan lanau sebarannya menutupi 50 % menempati kedalaman laut antara 10 - 18 m
dari luas daerah telitian dan menempati dengan pola sebaran sama dengan kelompok
kedalaman laut terukur antara 4 - 17 m. Sebaran lumpur. Perbedaan, ke arah selatan menempati
di dua tempat, masing-masing mempunyai arah dasar laut menyerupai cekungan berbentuk
baratlaut-tenggara dan timurlaut-baratdaya. mangkuk-mangkuk yang diduga bekas kegiatan
Persentase pasir, lanau dan lempung, masing- ekploitasi timah. Persentase kerikil, pasir, lanau
masing antara 0,8-9 %, 89,1- 98,2 % dan 0,5- dan lempung, masing-masing antara 0,2 - 28,3%,
2,7%. 42,9 - 96,2 %, 0 - 45,2 % dan 0 - 0,8%.
Lanau ini secara megaskopik, berwarna Kerikil pasiran menutupi 5 % dari luas
abu-abu, pucat, mengandung organik sisa daerah telitian, menempati kedalaman laut
tumbuhan (gambut) dan sedikit cangkang maksimum 23 m, sebarannya mendekati tepian
moluska. Permukaan lumpur sebagian besar pantai dengan pola relatif sama dengan lumpur.
diselimuti oleh lapisan tipis endapan kecoklatan Tidak mengandung fraksi lumpur, persentase
yang mengandung kuarsa dan lembaran tipis kerikil dan pasir, masing-masing antara 31,8-
(plate) muskopit. Kasiterit ditemukan pada 71,2 % dan 28,8-68,2 %. Satuan kerikil pasiran
sedimen lanau pada contoh KDR-50, sebesar mempunyai sifat fisik dan kandungan mineral
0,0001% , pada KDR-14, sebesar 0,0009% dan relatif sama dengan pasir. Pada sebagian
KDR-20 sebesar 0,00063% percontoh ditemukan fragmen batuan
Lanau pasiran menutupi kurang 10 % dari berdiameter 30 mm, berwarna gelap sampai
luas daerah telitian. Satuan lanau pasiran di teroksidasi kecoklatan. Kasiterit ditemukan
temukan pada dua lokasi, masing-masing pada sedimen pasir sebanyak 3 lokasi yaitu pada
menempati kedalaman laut antara 4 - 12 m dan contoh KDR-24, sebesar 0,00239 %, pada KDR-
8-12 m. Persentase pasir, lanau dan lempung, 28, sebesar 0,00076%, KDR-42 sebesar
masing-masing antara 10,3- 49,9%, 48,5- 89,5 % 0,00192%.
dan 0,2-1,6%. Sedangkan bagian yang kosong adalah tidak
Sifat fisik sama dengan lanau, perbedaan ada pengambilan percontoh sedimen dasar laut
sebagian percontohnya mengandung butiran di karenakan daerah tersebut banyak terdapat
kuarsa berukuran pasir sangat halus. Pemisahan tonjolan-tonjolan batuan granit. Sehingga
cangkang dan organik, masing-masing kesulitan dalam pengambilan sedimen dasar
memperlihatkan persentase maksimum laut.
0,5349% dan 7,389%. kasiterit ditemukan pada
sedimen lanau pasiran pada contoh KDR-43, Mineral dan Sebaran Kasiterit
sebesar 0,00006% Berdasarkan analisis mineral, didapatkan 24
Lumpur secara tekstural terdiri atas jenis mineral berat (Setiady, 2000) yaitu:
lumpur pasiran kerikilan, lumpur sedikit Magnetit, Kasiterit, Zirkon, Monasit, Xenotime,
kerikilan dan lumpur pasiran sedikit kerikilan. Piroklor, Apatit, Ribekit, Garnet, Hornblenda,
Kelompok ini menutupi 10% dari luas daerah Tourmalin, Muskovit, Wolframit, Sphene, Pirit,
telitian, menempati kedalaman laut antara 10 - Ilmenit, Hematit, Topas, Scheelit, Kolumbit,
14 m dengan pola sebaran timurlaut berbelok Siderit, Alunit, Leokosen, Chamosit .
dan menyempit ke arah tenggara menyerupai Kasiterit (SnO2), termasuk group oksida,
sabit. Persentase kerikil, pasir dan lumpur merah kecoklatan, prismatik, identik dengan
(lanau+lempung), masing-masing antara 0,1- rutil, kekerasan 6 - 7, berat jenis 6,8 - 7,0.
3%, 6,5 - 26,1% dan 72,8 - 93,4%. sinonim dengan bijih timah, endapan Kasiterit
Karakteristik fisik sama dengan lanau, genesanya berasosiasi dengan batu beku asam
perbedaan terlihat dari sebagian percontohnya terutama granit. terbentuk pada akumulasi
mengandung butiran kuarsa berukuran pasir pegmatit, endapan kontak metasomatik dan
sangat halus-kasar, Pemisahan cangkang hydrothermal. Kasiterit digunakan untuk solder,
memperlihatkan persentase antara 0 - 0,0303 %. keramik, timah pada campuran tembaga.
Kelompok Pasir satuan tekstur sedimennya Didaerah selidikan kasiterit terdapat pada 16
termasuk pasir kerikilan, pasir lumpuran contoh sedimen permukaan dasar laut dengan
kerikilan dan pasir lumpuran sedikit kerikilan. kandungan terbesar pada KDR-11 sebesar
Pasir menutupi 15% dari luas daerah telitian, 0,04124% dan kandungan terkecil pada KDR 44

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 8, No.1, April 2010
5
Tabel-1. Hasil analisis besar butir dan kandungan mineral Kasiterit di daerah perairan Kundur dan sekitarnya

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 8, No.1, April 2010
6
sebesar 0,0006% kasiterit tersebar secara selatan semakin kecil dengan ukuran butir
merata dipermukaan dasar laut pada contooh lanau–lanau pasiran. Sedangkan kearah barat
yang dianalisa yang mempunyai kedalaman antara 10 meter
Lokasi Bor mesin BM 1, di Desa Tanjung sampai 14 meter dengan morfologi yang agak
Batu, kampung Muara, sedalam 20 meter. terdiri teratur dengan ukuran butir lanau–lanau pasiran,
dari pasir kerikilan (0 - 1m), Pasir kuarsa (1 - bukan merupakan daerah penambangan karena
3m) (10 - 13m) (16 - 18m), Pasir sedikit kuarsa mineral kasiterit sangat kecil kandungannya.
(5 - 8m), Pasir sedikit kerikilan (8 - 9m), Berdasarkan hal tersebut, maka mineral
Lempung (9 - 9,75m) (18,75 - 20m), dan Pasir kasiterit ditemukan dominan pada sedimen
(9,75 - 10m) (13- 16m) (18 - 18,75m) dengan ukuran butir pasir sampai kerikil,
Lokasi Bor mesin BM 2, sedalam 9 meter, diendapkan oleh arus utara selatan yang sangat
terdiri dari Pasir sedikit kerikilan (0-1,3m), besar yang berasal dari Pulau Karimun. Hal ini
selang-seling pasir dengan pasir lempungan ditunjang oleh adanya kontur batimetri yang
(1,3- 4m), Pasir kuarsa (4-5m), Kerikil pasiran relatif berarah utara–selatan. Hal ini sesuai
(5- 8m), Pasir (8 - 9m). dengan dat megaskopis granit karimun dan
Lokasi Bor Mesin BM 3, kedalaman 12 granit Kundur, umumnya berukuran kasar
meter terdiri dari: Pasir sedikit kerikilan (1- dengan megakristal. Berdasarkan Peta
2m), Lempung pasiran (2-6m), Pasir (6-8m), karakteristik pantai granit Kundur di pantai yang
kerikil pasiran (8 9m), Lempung (9 - 12m) mengalami pelapukan dan sedimentasi ke arah
Lokasi Bor Mesin BM 4, kedalaman 20 m lepas pantai pada batuan granit yang terdapat di
terdiri dari, lumpur pasiran sedikit kerikilan (0 - permukaan dan adanya sedimen pasir.
2m), Pasir lempungan (2-2,5m), Pasir Sedangkan yang di bawah permukaan batuan
lempungan (2,5 - 13m), Pasir (13 - 20m) granitnya tidak mengalami pelapukan, sehingga
Lokasi Bor Mesin BM5, kedalaman 20 dari hasil pemboran tidak ditemukan mineral
meter terdiri dari, Lumpur (0 - 1,8m), Lempung kasiterit.
(1,8 - 5,8m) (10 - 10,5), Pasir lempungan (5,8 - Berdasarkan peta sebaran sedimen
10m) (15 - 17m), Pasir (10,5 - 15m), Lempung permukaan dasar laut di perairan Kundur-
pasiran (17 - 21m). Mendol, (Gambar 2), sedimen pasir tersebar
mulai dari pantai P. Kundur (Ketapang -
PEMBAHASAN Mukalimus), Sedimen pasir menghalus kearah
Kawasan pantai berpasir di Pulau Kundur barat dan selatan, mulai dari pasir kerikilan,
terbentang di bagian utara mulai dari Ketapang, lumpur pasiran kerikilan, lanau pasiran sampai
Kundur sampai Kobel dan Tuar, dibagian tengah lanau (di ujung barat dan selatan) P. Kundur.
mulai dari Layang sampai Sawang dan di bagian Sedangkan sedimen kerikil pasiran terdapat
selatan mulai dari Lubuk sampai akhir daerah secara setempat-setempat diantara sedimen
selidikan. Sedangkan di Pulau Mendol pantai pasir. Semakin ke arah timur dan selatan arus
berpasir terdapat di bagian ujung. semakin lemah sehingga diendapkan sedimen
Morfologi dasar laut berupa lubang-lubang dengan ukuran butir yang lebih halus (lanau).
secara setempat-setempat yang sangat terjal Berdasarkan ukuran butir sedimen tersebut,
mulai kedalaman 12 meter sampai 20 meter, maka arah arus sedimentasi berarah relatif barat
Ketidakteraturan morfologi dasar laut ini diduga laut – tenggara.
terbentuk karena bekas penambangan pasir dan Berdasarkan contoh sedimen hasil
timah, kemudian telah terjadi proses pemboran pada BM 1, sedimen pasir kuarsa pada
sedimentasi yang mengisi lubang-lubang hasil kedalaman (1 - 3m) (10 - 13m) (16 - 18m) dan (5-
penggalian oleh mineral kasiterit. Hal ini terjadi 8m), sedangkan pasir (9,75 - 10m) (13 - 16m)
karena arus dasar laut yang sangat besar berarah (18-18,75m). Berdasarkan contoh sedimen pada
utara selatan membawa material sedimen BM-2, pasir kuarsa 4-5 m, pasir pada kedalaman
berukuran pasir dan kerikil pasiran menutupi 8-9 m. Berdasarkan contoh sedimen pada BM-4,
lubang-lubang hasil pengerukan. Hal ini pasir pada kedalaman 13–20 meter. Berdasarkan
ditunjang adanya data kandungan kasiterit yang contoh sedimen BM 5, pada kedalaman 10,5
tinggi di utara daerah selidikan yaitu KDR-11 meter - 15 meter berupa pasir. Berdasarkan hal
dengan sedimen pasir kerikilan, semakin ke tersebut, maka sedimen pasir merupakan

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 8, No.1, April 2010
7
Hubungan kandungan %Kasiterit dengan jenis besar butir sedimen

0.045
0.04
0.035
% K asiterit

0.03
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
P P LP Ln Ln Lp P K P Lp P K K L L P

03 11 12 14 20 22 23 24 25 26 28 29 30 44 50 51
Nomor Sampel dan sedimen

Gambar 4. Hubungan antara % kasiterit dengan jenis besar butir sedimen.

sedimen yang dominan sebagai sumber dari mineral kasiterit sebanyak 3 lokasi yaitu KDR-
sedimen yang terdapat di daerah selidikan. 29 sebesar 0,00076%, KDR-24 sebesar
Mineral kasiterit tidak ditemukan pada contoh 0,0239%, KDR-43 sebesar 0,00192%.
sedimen hasil pemboran ini. Berdasarkan hal Berdasarkan grafik (Gambar 4) hubungan
tersebut, maka mineral kasiterit hanya antara kandungan % kasiterit dengan jenis
ditemukan dipermukaan saja. Hal ini besar butir sedimen. Terlihat bahwa kandungan
menujukkan bahwa mineral kasiterit mineral kasiterit dominan terdapat pada besar
keberadaanya berasal dari hasil transportasi. butir sedimen pasir (p) dan kerikil pasiran (k).
Mineral kasiterit adalah mineral yang Sedangkan pada sedimen lanau dan lumpur
sumbernya adalah dari batuan granit, dimana sangat kecil. Hal ini disebabkan karena berat
batuan granit yang terdapat di sepanjang pantai jenis mineral kasiterit ini yang tinggi antara 6,8–
atau dipermukaan dasar laut mengalami 7 sehingga lebih dominan terdapat pada ukuran
pelapukan, yang kemudian tertransportasi. butir yang besar yaitu pasir – kerikil.
Batuan asal dari pasir laut di Perairan Riau Dari Grafik terlihat bahwa kandungan
adalah batuan yang termasuk ke dalam klan mineral kasiterit nomor sampel 03, (Sebelah
granit yang banyak tersebar di sekitar selatan daerah selidikan) sangat kecil,
Kepulauan Riau. Granit dari jalur timah Asia sedangkan sampel 11, 12, (utara daerah
Tenggara termasuk Kepulauan Riau ditemukan selidikan) besar dan sampel 14 (sebelah
di sepanjang zona dengan panjang sekitar 4000 selatannya) semakin kecil, Hal ini menunjukkan
Km dari Burma (Myanmar) sampai ke kepulauan bahwa sumber batuan dari mineral tersebut
Bangka dan Belitung. berasal dari utara daerah selidikan yaitu P.
Kasiterit ditemukan pada sedimen lumpur Karimun. Hal ini di tunjang oleh data kedalaman
pada contoh KDR-12, sebesar 0,01184%, pada dasar laut (Gambar 3) bahwa kontur kedalaman
KDR-22, sebesar 0,00135% dan KDR-26 dasar laut dekat P. Kundur relatif berarah utara
sebesar 0,0024%. Sedangkan pada sedimen selatan dan dalam (terjal), sehingga arusnya kuat
pasir kasiterit ditemukan sebanyak 6 lokasi untuk mengangkut dan mengendapkan sedimen
yaitu pada contoh KDR-03, sebesar 0,00014%, dengan ukuran butir pasir lanauan -kerikil.
pada KDR-11, sebesar 0,04194%, KDR-23 Kandungan mineral kasiterit antara
sebesar 0,02548%, KDR-27, sebesar 0,00174%, 0,0001% - 0,0009% terdapat pada kedalaman
pada KDR-28, sebesar 0,00174% dan KDR-50 antara 9 m – 14 m sedimen lanau dan
sebesar 0,0034%. Pada sedimen kerikil pasiran lanaupasiran. Kandungan mineral kasiterit

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


8 Volume 8, No.1, April 2010
antara 0,001% - 0,009% terdapat pada UCAPAN TERIMA KASIH.
kedalaman 10 – 18m sedimen pasir. Kandungan Penulis mengucapkan banyak terimakasih
mineral kasiterit antara 0,01% - 0,09% terdapat kepada Kepala Pusat Penelitian dan
pada kedalaman 10 – 14m sedimen pasir Pengembangan Geologi Kelautan, Ir. Subaktian
kerikilan dan kerikil pasiran. Berdasarkan hal Lubis, M.Sc., dan rekan-rekan satu tim lainnya
tersebut, maka kandungan mineral kasiterit di lapangan, atas kerjasamanya selama di
dengan kandungan yang tinggi terdapat pada lapangan sampai selesainya tulisan ini.
sedimen dengan ukuran butir kerikil pasiran dan
pasir kerikilan, serta kedalaman dasar laut ACUAN.
antara 12 meter sampai 18 meter, hal ini sesuai Cameron, N.R, Ghazali, S.A. & Thompson,
dengan data kandungan mineral kasiterit S.J, 1982. Geologi Lembar Bengkalis &
dominan terdapat pada sedimen pasir kerikilan SiakSri Indrapura-Tanjungpinang,
dan kerikil pasiran, karena mempunyai berat Sumatera, Pusat Penelitian dan
jenis yang tinggi serta ukuran butirnya besar, Pengembangan Geologi, Bandung.
sehingga kandungannya tinggi.
Cameron, N.R., 1983. The Stratigraphy of the
Sihapas Formation in The North West Of
KESIMPULAN
The Central Sumatera Basin, Proceedings
Sebaran sedimen lanau dan lanau pasiran
Indonesia Petrolium Association,
menempati daerah yang landai dengan th
kedalaman dasar laut dibawah 7 meter. 12 Annual Convention, p. 43-61.
Sedangkan kearah barat yang mempunyai Dolan, R., Hayden, B.P., and Vincent, M.K.,
kedalaman antara 10 meter sampai 18 meter 1972. Classification of Coastal Land form
dengan morfologi dasar laut yang terjal, diisi of the America, Zeithschr Geomorfology, In
oleh sedimen lumpur kerikilan, pasir kerikilan Encyclopedia of Beaches and Coastal
dan kerikil pasiran Environment
Berdasarkan analisis mineral kandungan Folk,R.L.,1974. Petrology of Sedimentary
kasiterit antara 0,0006%-0,04124%. Kandungan Rocks, Hemphill Publ. Com., Austin,
mineral kasiterit dengan kandungan yang tinggi Texas.
terdapat pada sedimen dengan ukuran butir
kerikil pasiran dan pasir kerikilan, serta Setiady, D., Kamiludin, U., M. Yosi, M., 2001.
kedalaman dasar laut antara 12 meter sampai 18 Penelitian Geologi dan Geofisika Kelautan
meter. di Perairan Kundur. (Laporan intern),
Mineral kasiterit dominan ditemukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan
sedimen dasar laut dengan ukuran butir pasir Geologi Kelautan, tidak diterbitkan
sampai kerikil sebagai hasil dari proses Susilohadi, 1985. Perangkat lunak program
pelapukan dan sedimentasi dari batuan granit nomenklatur sedimen dan moment, Pusat
yang terdapat di Pulau Kundur dan Pulau Penelitian dan Pengembangan Geologi
Karimun oleh arus yang sangat kuat dan tidak Kelautan, Bandung. (Laporan Intern).
jauh dari sumbernya. Tidak diterbitkan

JURNAL GEOLOGI KELAUTAN


Volume 8, No.1, April 2010
9

Anda mungkin juga menyukai